• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Kajian Hukum Tentang Kejahatan Penganiayaan Yang Dilakukan Bersama-Sama yang Menimbulkan Luka Berat Berdasarkan Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Studi Kasus di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "REPOSITORY UNIVERSITAS MEDAN AREA: Kajian Hukum Tentang Kejahatan Penganiayaan Yang Dilakukan Bersama-Sama yang Menimbulkan Luka Berat Berdasarkan Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Studi Kasus di Pengadilan Negeri Lubuk Pakam"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BABI

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penggolongan berbagai tindak pidana dalam IGtab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) pada dasamya merupakan upaya pembentukan undang- undang untuk membedakan antara jenis tindak pidana yang satu dcngan yang lain.

Penggolongan jenis tindak pidana tersebut terasa sangat urgent. mengingat begitu banyaknya tindak pidana yang dirumuskan dalam KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana).

Secara prinsip penggolongan berbagi tindak pidana dalam KUHP berdasarkan pada kepentingan hukum yang ingin dilindungi 1• Atas dasar kepentingan hukum yang ingin dilindungi tersebut dikenal berbagai golongan tindal pidana dalam KUHP yaitu, tindak pidana terhadap harta benda atau harta kekayaan, tindak pidana terhadap nyawa. tindak pidana terhadap kehormatan, dan tindak pidana terhadap badan atau tubuh.

Penulis dalam hal ini mencoba memberikan penjelasan mengcnai tindak pidana terhadap badan atau tubuh yaitu tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan kematian dan bagairnana proses berjalannya hukum dalam

1 Tongat, Hukum Pidono Moterll. Djambatan, Jakarta, 2003, hat. 1

UNIVERSITAS MEDAN AREA

1

(2)

2

menyelesaikan perkara tindak pidana penganiayaan tersebut seperti balnya diatur dalarn pasal 351 Kitab Undang-undang Hukwn Pidana.

Sebagaimana kita ketahui bahwa

dalam

penyelesaian kasus penganiayaan menurut pasal 35 I KUHP, babwa tidak lari pada ilmu pengetahuan tentang tujuan umum

dari

hukum

acara

pidana yang

mana

berupaya mencari dan mcncmukan atau setidak-tidaknya

mendekati

kebenaran materil yaitu kebenaran sejati (material warhead). Hal ini senada dengan apa yang

dikatakan

oleh Van Bemmelan dalarn bukunya strafordering Leerbook van Het Nederlandsch Pr

ocesr

echt (Undang-undang di Belanda yang memuat Hukum Acara Pidana) yaitu bahwa yang terpenting

dalam

hukum acara pidana adalah

mencari

dan menemukan kebe

naran

.

A. Pengertian dao Peoegasan Judul

Unruk memperjelas pengertian dan maksud dari judul skripsi ma.ka wajarlah jika penulis terlebih dahulu memberikan penegasan dan pengertian judul

skripsi yang diajukan tersebut. Adapun judul skripsi yang penulis ajukan adalab:

"KAJJAN HUKUM TENTANG KEJABATAN PENGANlAYAAN YANG DILAKUKAN BERSAMA-SAMA YANG MENIMBULKAN LUKA BERAT BERDASARKAN PASAL 351 KUHP".

Sebelum membahas Jebih lanjut masalah yang

berkcnaan

dengan judul

diatas,

maka penulis terlebih dahulu a.kan menguraikan

satu

persatu daripada

arti

serta UNIVERSITAS MEDAN AREA

pengertia

dari

judul tesebut diatas.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah unsur-unsur yang dirumuskan dalam pasal 242 KUHP diklasifikasikan maka dapat di tarik pengertian hukum tentang tindak pidana sumpah palsu/memberikan

Menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memuat tentang Pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku turutserta tindak pidana pencurian, Dasar pertimbangan

Penulis memberikan saran diantaranya adalah agar pemerintah dapat membuat suatu peraturan tentang tindak pidana perzinahan dalam hukum positif (KUHP) yang tidak

Percobaan kejahatan yang dapat dipidana hanya pada tindak pidana dolus (kesengajaan), jadi menurut hukum positif tidak semua percobaan dikenakan hukuman. ternyata

Ide dasar perlunya perlindungan hukum terhadap anak menjadi korban tindak pidana dan pelaku tindak pidana sehingga perlu dilindungi yaitu: (a) Anak masih

[4.1] Bahwa nama baik, martabat, atau kehormatan seseorang adalah salah satu kepentingan hukum yang dilindungi oleh hukum pidana karena merupakan bagian dari hak

Penganiayaan berat dan berencana yang diatur pada ayat 2 Pasal 355 KUHP diancam dengan hukuman 15 tahun penjara.Dalam perilaku sosial, tindak kejahatan merupakan prototype dari

Pengaturan hukum adat sebagai hukum yang hidup dalam KUHP Nasional mentransformasikan sistem hukum pidana Indonesia menjadi monodualistik, dengan adanya dua sumber pemidanaan yang