• Tidak ada hasil yang ditemukan

Repository Universitas Negeri Manado: Buku: Hukum Hak Asasi Manusia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Repository Universitas Negeri Manado: Buku: Hukum Hak Asasi Manusia"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

Laju pertumbuhan angkatan kerja di Indonesia tidak akan menimbulkan masalah jika dibarengi dengan dukungan perekonomian yang efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk menyediakan/menciptakan lapangan kerja baru. Jumlah tenaga kerja baru yang memasuki pasar kerja akan terus meningkat setiap tahunnya, sementara ketersediaan lapangan kerja semakin terbatas.

Perekonomian Sangihe

Status Pendidikan Sangihe

Gambaran peningkatan sumber daya manusia dapat dilihat pada kualitas tingkat pendidikan penduduk usia 7-24 tahun yang tidak pernah bersekolah. Terdapat perbedaan antara proporsi perempuan yang tidak pernah bersekolah dan proporsi laki-laki yang mempunyai tingkat pendidikan yang sama.

Solusi Perekonomian Sangihe

Faktanya, laki-laki lebih banyak yang tidak pernah bersekolah, yaitu 0,93, sedangkan perempuan hampir nol persen. Sedangkan laki-laki sebagai calon kepala rumah tangga harus mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi untuk mensejahterakan keluarga yang dimilikinya.

2 | Peran Wanita dan Pembangunan

Makna Peranan dalam Kehidupan

Merujuk pada konsep peran dan status di atas, maka dapat dikatakan bahwa setiap individu dalam masyarakat, termasuk perempuan, mempunyai perannya masing-masing.

Wanita dan Permasalahannya

Sayogyo (1983) mengatakan bahwa peran antara perempuan dan laki-laki adalah wajar dan alamiah menurut determinasi biologis dan psikologis manusia. Dalam masyarakat modern, konsep kesetaraan antara perempuan dan laki-laki memerlukan adanya kesetaraan dan tidak ada kesenjangan, dimana konsep kesetaraan ini mengakui keanekaragaman biologis antara laki-laki dan perempuan.

Konsep Pembangunan

Konsep-konsep pembangunan yang dikenal masyarakat dunia khususnya di negara-negara berkembang meliputi pertumbuhan, rekonstruksi, modernisasi, westernisasi, perubahan sosial, pembebasan), pembaharuan (inovasi), pembangunan bangsa, pembangunan nasional, pembangunan, pembangunan dan pembinaan. Konsep pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu prioritas terpenting bagi negara-negara berkembang dalam pembangunan ekonominya. Namun banyak ahli yang menyadari bahwa salah satu kelemahan konsep pembangunan dalam arti pertumbuhan ekonomi murni adalah kemungkinan terjadinya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa didukung oleh perubahan sosial. Oleh karena itu, suatu saat dikhawatirkan akan terjadi stagnasi.

Dalam konteks ini, Bryant dan White membandingkannya dengan mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi, jika tidak dibarengi dengan kemampuan dan ketahanan sosial, ibarat bayi, sekalipun subur dan berat badannya meningkat pesat, tetap saja bayi, tanpa kemampuan. Untuk mengatasi kelemahan konsep pertumbuhan, maka orientasi pembangunan tidak hanya ditujukan pada peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi saja, namun harus diimbangi dengan pemerataan dan keadilan sosial, sehingga pembangunan tidak hanya mampu memperbaiki dan memperbaiki kondisi perekonomian. . masyarakat (pembangunan dalam arti perubahan sosio-ekonomi dan modernisasi), namun pembangunan juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk merencanakan masa depan mereka. Konsep pembangunan sebagaimana disebutkan di atas mempunyai arti bahwa pembangunan tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik dan pertumbuhan ekonomi saja, melainkan pada perlunya mengembangkan aspek kemanusiaan itu sendiri sedemikian rupa sehingga masyarakat mempunyai kapasitas yang lebih besar untuk memilih dan menyikapi secara positif setiap permasalahan sosial. mengubah. .

Begitu pula dengan konsep pembangunan yang hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi dengan pemerataan dan keadilan sosial, dan hal tersebut tidak lagi dianggap sebagai satu-satunya indikator kemajuan suatu bangsa saat ini.

Urbanisasi

Kedua pengertian urbanisasi di atas yang lebih populer di masyarakat dan dipahami secara luas oleh masyarakat umum adalah urbanisasi dalam arti perpindahan penduduk atau perpindahan dari pedesaan ke kota. Di dunia Barat, kajian umum tentang penyebab urbanisasi, dalam arti perpindahan penduduk dari pedesaan ke kota (migrasi ke kota), seringkali dikaitkan dengan besarnya perbedaan antara kota dan desa. Keadaan ini menjadi salah satu faktor yang menarik bagi penduduk pedesaan untuk melakukan tindakan urbanisasi menuju kota dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya.

Walaupun uraian di atas tidak secara tegas menjawab permasalahan kepadatan penduduk perkotaan akibat tuntutan pembangunan perkotaan itu sendiri, namun secara implisit memuat pemahaman bahwa pembangunan perkotaan dengan berbagai daya tampung hidup dan fasilitas yang tersedia telah mendorong masyarakat (penduduk) perdesaan untuk berpindah. ke kota yang di satu sisi menimbulkan berbagai permasalahan sosial seperti pengangguran, meningkatnya kriminalitas dan lain-lain. Pasaribu dan Simanjuntak mengatakan meningkatnya jumlah migran tidak terampil dari desa ke kota merupakan indikator urbanisasi yang berlebihan, yang menurut mereka dapat menciptakan kota parasit. Faktor ini pula yang menjadi motivasi atau pendorong dari desa (push factor) terhadap terselenggaranya tindakan/kegiatan urbanisasi di kota.

Dengan kata lain, mereka yang ingin menambah ilmu atau pendidikan (melanjutkan studi) mau tidak mau harus pergi ke kota.

Pengaruh Pendidikan dalam Menentukan Kualitas Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dari

Prinsip pendidikan sepanjang hayat akan menghilangkan keragu-raguan masyarakat yang menganggap bahwa proses pendidikan hanya berlaku di dunia sekolah. Proses pembelajaran sepanjang hayat mempunyai peranan besar bagi para profesional agar dapat terus berperan dalam masyarakat/organisasi. Unsur pengetahuan dan keterampilan merupakan pengertian keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan formal, informal, dan nonformal yang mendukung pertumbuhan pengetahuan.

Tanpa memperoleh pendidikan yang tepat, masyarakat tidak akan memiliki bekal pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kreativitas yang memadai.

Konsep Sikap pada Peran Ganda Wanita

Komponen yang unsur dan variasinya relatif sedikit dikatakan komponen sikap simpleks. Sedangkan komponen yang mempunyai unsur dan unsur yang relatif banyak atau beragam dinyatakan sebagai komponen sikap multipleks. Ia mengembangkan sikap yang menyenangkan terhadap objek dan orang yang dapat memuaskan keinginannya.

Sikap yang terbentuk terutama dari tanggapan terhadap informasi mungkin valid dengan komponen kognitif dari sikap sebelumnya dan mungkin sesuai dengan fakta tentang objek sikap tersebut. Anggota suatu kelompok budaya wajib memiliki kesamaan posisi dalam keyakinan mereka tentang objek, orang, peristiwa, masalah, dan lain-lain. Ciri-ciri sistem hubungan, baik yang kita miliki sebelum maupun sesudah terbentuknya sistem hubungan, mempengaruhi terbentuknya suatu hubungan baru.

Menurut Krech, ada dua jenis perubahan sikap, yaitu (1) perubahan sikap yang berlawanan atau berlawanan arah dengan sikap yang dianut atau disebut tidak konsisten, misalnya dari sikap positif ke sikap negatif atau merugikan. . dan sebaliknya; (2) perubahan sikap yang searah atau sesuai dengan sikap yang kita miliki, disebut kongruen, yang dapat menghasilkan sikap yang lebih kuat yaitu dari sikap negatif ke arah yang lebih negatif atau dari sikap positif ke arah yang lebih negatif. yang lebih positif.

Pandangan Peranan Wanita dalam Pembangunan Kajian tentang wanita, khususnya di Indonesia sejak

Pengembangan sikap dan perilaku perempuan menuju kemandirian merupakan investasi yang sangat penting bagi dirinya dan peserta didiknya; 3) kemandirian perempuan berarti peningkatan kontrol terhadap dirinya berupa wawasan yang lebih maju dan penting bagi lingkungannya, termasuk lingkungan kerjanya, yang ternyata mampu menggambarkan proses integrasi perempuan dalam masyarakat luas. Konsep di atas memberikan kejelasan bahwa di satu sisi perempuan dan pembangunan pada hakikatnya saling melengkapi dan di sisi lain menekankan perlunya keterlibatan/partisipasi perempuan dalam arti ketenagakerjaan untuk menyelesaikan pembangunan guna meningkatkan kualitas hidupnya. keluarga dan diri mereka sendiri. Dapat dikatakan bahwa tingkat peran atau partisipasi perempuan dalam kegiatan pembangunan, khususnya di sektor publik, sangat bergantung pada status sosial ekonomi perempuan.

Terkait dengan keterlibatan/peran perempuan di sektor publik (sebagai TKW), Caplow (1954) menyatakan bahwa “semakin tinggi status sosial ekonomi seorang perempuan, maka semakin besar kemungkinan ia tidak bekerja; 1992) menyatakan pandangan yang sama untuk membenarkan Asumsi di atas, 1992) secara lebih spesifik menegaskan bahwa menonjolnya perempuan di Kabupaten Sangihe lebih disebabkan oleh rendahnya peran perempuan.Salah satu alasan kuat perempuan bekerja adalah untuk meningkatkan pendapatannya dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan keluarga.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa peran perempuan dalam pembangunan sangatlah penting dan sangat dibutuhkan, terutama melalui partisipasinya dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan keluarga pada khususnya.

Peranan Wanita dalam Peningkatan Taraf Hidup Keluarga

  • Hubungan antara Latar Belakang Sosial Ekonomi terhadap Aktivitas Urbanisasi Wanita Asal Sangihe

Bagian menarik yang dapat dijadikan bahan pembahasan lebih lanjut adalah pengertian peran ganda, yang menurutnya adalah (1) peran bekerja sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pencari nafkah tambahan atau pencari nafkah dasar; dan (2) cerminan peran feminin istri dan ibu rumah tangga. Fawzi (1989) menyatakan bahwa perempuan/ibu rumah tangga dan pencari nafkah sekaligus seringkali menimbulkan konflik peran karena kedua peran tersebut memerlukan waktu, tenaga dan perhatian tersendiri. Kondisi ini merupakan contoh dilema atau konflik peran dalam rumah tangga/keluarga.

Tentu harus diakui bahwa salah satu faktor yang mendorong keberhasilan perempuan/ibu rumah tangga dalam menjalankan peran gandanya dengan baik adalah sangat bergantung pada kemampuannya sendiri serta pengertian yang diberikan oleh suami dan anaknya. Konsep ini erat kaitannya dengan fungsi perempuan/ibu rumah tangga dalam keluarga dan kedudukannya sebagai bagian integral (anggota) masyarakat secara keseluruhan. Terkait dengan konsep peran ganda perempuan/ibu rumah tangga di sektor publik (mencari nafkah), Ihroni (1990) menyatakan bahwa kondisi rumah tangga pada strata ekonomi bawah dan menengah memerlukan sumber pendapatan ganda.

Jika pendapat di atas dikaitkan dengan rendahnya pendapatan/standar hidup keluarga di Sangihe (Kiyai B, dkk., 1992), maka hal ini dapat dijadikan alasan kuat bagi perempuan/ibu rumah tangga yang bekerja untuk mencari alternatif solusi. dengan melakukan urbanisasi ke Kota sebagai bagian dari upaya mereka untuk meningkatkan taraf hidup keluarga mereka.

3 | TINDAK LANJUT PENELITIAN

DAYA TARIK PENELITIAN

MODEL DAN TEKNIK ANALISIS DATA Analisis data yang digunakan tergantung pada jenis skala

4 | ANALISIS

  • Lapangan Kerja di Manado
  • Keadaan Sosial Ekonomi Wanita Sangihe di Manado Keadaan sosial ekonomi yang akan dijelaskan adalah
  • Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Berurbaniasi Wanita Asal Sangihe
  • Pengaruh Pendidikan terhadap Perilaku Berurbanisasi
  • Pengaruh Pendapatan Keluarga dengan Perilaku Berurbanisasi
  • Korelasi antara Sikap pada Peran dengan Perilaku Berurbanisasi

Semakin tinggi tingkat pendidikan yang diterima maka semakin tinggi pula kecenderungan perempuan asal Sangihe untuk melakukan aktivitas urbanisasi. Rendahnya pendapatan keluarga menjadi faktor pendorong perempuan Sangihe melakukan aktivitas atau perilaku urbanisasi. Faktor pendidikan, pendapatan keluarga dan sikap terhadap peran ganda perempuan berhubungan secara signifikan dengan perilaku urbanisasi perempuan asal Sangihe.

Perilaku urbanisasi perempuan Sangihe pada hakikatnya ditentukan oleh latar belakang pendidikannya. Hubungan pendapatan rumah tangga dengan perilaku urbanisasi perempuan Sangihe tidak hanya muncul karena adanya hubungan dengan faktor pendidikan dan sikap terhadap peran perempuan. Sebab, rendahnya pendapatan keluarga mendorong perempuan Sangihe mencari pekerjaan.

Manado menjadi salah satu tujuan perempuan Sangihe karena kota Manado menawarkan pekerjaan yang tidak mungkin dilakukan.

Table 1: Keadaan Responden menurut Tingkat Pendidikan
Table 1: Keadaan Responden menurut Tingkat Pendidikan

5 | EPILOG

Bahkan di Sangihe, perempuan tidak hanya mengurus rumah tangga dan tinggal di rumah saja, namun juga membantu keluarga atau orang tuanya untuk mencukupi kebutuhan hidup. Wanita asal Sangihe ini sangat bangga jika bisa bekerja di luar, bahkan di Manado, karena selain mendapatkan pengalaman dalam pekerjaannya, ia juga bisa mendapatkan hasil selain dirinya sendiri dan tidak lagi menjadi beban orang tuanya, ia juga bisa membantu. keluarganya mencari nafkah. Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat Sangihe harus terus ditingkatkan agar lapangan kerja yang dapat mereka isi di setiap lowongan semakin berkualitas.

Pendidikan atau pelatihan bagi calon pekerja hendaknya diselenggarakan di kota asal (Tahuna) agar mereka yang berpendidikan lebih rendah dapat memiliki pengalaman dan keterampilan awal sebelum mencari pekerjaan di kota tujuan.

DAFTAR PUSTAKA

Peran Pekerja Perempuan Dalam Mengatasi Kesulitan Pemenuhan Kebutuhan Hidup Keluarga di Sulawesi Utara: Kasus Kabupaten Sangihe – Talaud.

TENTANG PENULIS

Gambar

Tabel Sampel Menurut Kelurahan  Kelurahan  Responden
Table 1: Keadaan Responden menurut Tingkat Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Distribution of Respondents Based on Perineal Rupture Incidents at the Kapasa Health Center Perineal Rupture N % Light Heavy 14 7 66,7 33,3 Total 21 100 Data Primer Based on