• Tidak ada hasil yang ditemukan

REPRESENTASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TEKS BAHASA INDONESIA SMA: MODEL NORMAN FAIRCLUOGH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "REPRESENTASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TEKS BAHASA INDONESIA SMA: MODEL NORMAN FAIRCLUOGH "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

143

REPRESENTASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TEKS BAHASA INDONESIA SMA: MODEL NORMAN FAIRCLUOGH

Nurhikmah1*, Jufri2 , Syamsudduha3

Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia

hikmah768@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji representasi nilai pendidikan karakter pada dimensi teks bahasa Indonesia SMA.

penelitian paradigma kritis ini menggunakan model Norman Fairclough. data dianalisis dengan teknik dokumentasi, teknik baca, dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi teks fitur kosakata ditemukan tiga nilai karakter dalam aspek formal yakni karakter nasionalis, karakter integritas, dan karakter mandiri; Pada fitur gramatika ditemukan empat representasi nilai pendidikan karakter dalam aspek formal yakni karakter religius, mandiri, nasionalis, dan integritas; fitur struktur teks ditemukan dua representasi nilai pendidikan karakter yakni karakter mandiri dan gotong royong. Melalui teks bahasa Indonesia yang merepresentasi nilai pendidikan karakter akan berdampak pada perbaikan karakter siswa ddalam hubungan sosial.

Kata Kunci: Nilai Pendidikan Karakter, teks bahasa indonesia SMA, model Norman Fairclough.

ABSTRACT

This study examines the representation of character education values on the dimensions of the Indonesian high school text. This critical paradigm research uses design of Norman Fairclough. The data were analyzed using documentation techniques, reading techniques, and note-taking techniques. The results showed that the dimensions of the text in vocabulary features found three character values in the formal aspect are nationalism r, integrity, and independent; the grammatical features, there are four representations of the value of character education in formal aspects are religious, independent, nationalism, and integrity; In the structure of the text, there are two representations of the value of character education are independent character and mutual cooperation. Through Indonesian texts that represent the value of character education, it will have an impact on improving students' character in social relationships.

Keywords: value of character education, Indonesian high school text, design of Norman Fairclough.

PENDAHULUAN

Nilai Pendidikan karakter telah lama ditanamkan di Indonesia. Pendidikan karakter ini dahulu dikenal dengan nama pendidikan budi pekerti (Albertus, 2010) yang dicanangkan dengan oleh Ki Hajar Dewantara.

Pendidikan karakter mampu

menumbuhkembangkan nilai-nilai filosofi dan

mengamalkan seluruh karakter bangsa secara utuh dan menyeluruh sehingga akan terwujud generasi bangsa unggul dan berkualitas yang memiliki ilmu dan mampu memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan (Suderadjat, 2011).

Suatu negara akan hancur jika generasi penerus bangsanya tidak berkarakter atau krisis karakter. Karakter adalah sikap dan

(2)

144 tingkah laku yang sepenuhnya tidak terbentuk dari lahir namun dapat terbentuk dari lingkungan. Pendidikan bukan hanya mencerdaskan intelektual peserta didik namun penanaman nilai pendidikan tidak kalah penting. Visi Presiden 2024 “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong” (Puskurbuk, 2020).

Nilai pendidikan karakter dalam teks bahasa indonesia SMA dapat menjadi salah satu media dalam penanaman nilai pendidikan karakter. Sebagaimana hasil riset (Baadilla &

Rachma, 2021), teks bahasa Indonesia sangat penting untuk menjadi sarana edukasi penanaman nilai-nilai karakter di tengah arus globalisasi yang banyak menggerus nilai-nilai karakter siswa di Indonesia.

Penelitian tentang nilai pendidikan karakter dalam teks bahasa indonesia telah dilakukan. Misalnya, penelitian Baadilla &

Rachma (2021) tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam buku teks bahasa indonesia kelas X terbitan erlangga. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Pandiangan (2021) tentang pengembangan bahan ajar teks biografi bermuatan nilai pendidikan karakter untuk kelas X SMK Tritech Informatika Medan.

Pengungkapan nilai pendidikan karakter dapat menggunakan paradigma analisis wacana kritis model Norman Fairclough yang membagi tiga elemen analisis yakni teks, praktik wacana, dan praktik sosiokultural, dalam hal ini Fairclough ingin mengungkapkan ideologi dalam teks yang tersampaikan kepada pembaca.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan payung penelitian analisis wacana kritis. Data dalam penelitian ini berupa kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah teks bahasa Indonesia SMA

(1) teks pidato, (2) teks drama, (3) teks biografi, (4) teks hikayat, (5) teks sejarah, (6) teks editorial, (7) teks novel, (8) teks buku pengayaan, (9) teks artikel, (10) teks drama, (11) teks ceramah, (12)

teks hikayat., (13) teks eksplanasi, (14) teks eksposisi. Data dianalisis menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

HASIL PENELITIAN

(3)

145

Tabel 1. Representasi Nilai Pendidikan Karakter dalam Teks Bahasa Indonesia SMA pada Fitur Kosakata, Gramatika, dan Struktur Teks.

No. Data Nilai Pendidikan

Karakter

Aspek Formal Kosakata 1 Kesantunan dipadankan

dengan konsep qaulan karima yang berarti ucapan yang lemah lembut

Nasionalis Nilai eksperensial (sinonim)

2 Disabdakan Integritas Nilai relasional (informal) 3 Mutiara Hitam Mandiri Nilai ekspresif

(metafora) Gramatika

4 ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin.

Religius Nilai eksperensial (kalimat aktif)

5 “Bagaimana kakang Ranggo Lawi dapat mengatakan bahwa itu tidak tepat dan tidak adil?”

Integritas Nilai relasional (kalimat pertanyaan)

Struktur Teks 6 Guru: (Membentak) Jaga

Kebersihan! Jaga Kebersihan! Bunyi peraturan itu bisa berlaku untuk segala perkara, termasuk perkara kencing dan berak. Paham!

Murid : (Ketakutan) Paham, Guru.

Mandiri kaidah interaksional (gilir tutur)

(4)

146 PEMBAHASAN

1. Representasi Nilai Pendidikan Karakter dalam Teks Bahasa Indonesia SMA pada Dimensi Teks

Representasi nilai pendidikan karakter dalam teks bahasa Indonesia SMA yang dianalisis dengan aspek formal model Norman Fairclough sebenanya melalui teks bahasa Indonesia SMA ada nilai pendidikan karakter yang diungkapkan dalam setiap teks.

Pertama nilai pendidikan karakter nasionalis ditemukan dalam fitur kosakata nilai eksperensial aspek sinonim pada kata kesatunan (n) bersinonim dengan qaulan karimah (n). Menurut peneliti, sinonim yang ditemukan pada data (01) adalah nama lain untuk benda atau hal yang sama mengugkapkan kesantunan atau lemah lembut dalam berucap. Selanjutnya ditemukan nilai pendidikan karakter integritas nilai relasional aspek kata informal. Situasi formal yang tergambar dalam teks menimbulkan hubungan sosial dalam kosakatanya secara konsisten memakai pilihan kata yang lebih formal (Fairclough, 2003). Menurut peneliti, pada situasi formal seharusnya menggunakan kosakata formal namun penggunaan kosakata tidak sesuai dengan situasinya kosakata informal digunakan dalam situasi formal seperti yang ditemukan pada data (02) yakni kata informal patuh yang sebaiknya menggunakan kata taat untuk situasi formal.

Kemudian ditemukan nilai pendidikan karakter mandiri nilai ekspresif aspek metafora yakni mutiara hitam. Metafora adalah sebuah

makna yang mewakili suatu aspek pengalaman dari yang lain (Fairclough, 2003). Menurut peneliti, metafora yang ditemukan pada data (03) dalam teks biografi adalah pemaknaan suatu istilah yang melambangkan suatu peristiwa keberhasilan yang didapatkan melalui kerja keras.

Kedua, fitur gramatika ditemukan nilai eksperensial aspek kalimat aktif yang merepresentasikan nilai pendidikan karakter religius. Kalimat aktif adalah bentuk kalimat yang memiliki subjek, predikat, objek.

(Fairclough, 2003) memusatkan perhatian pada tipe tatabahasa yang dipilih dan pelaku yang lebih mendominasi suatu peristiwa.

Menurut peneliti, kalimat aktif yang ditemukan pada data (04) adalah bentuk kalimat yang memiliki subjek, predikat, objek yang memusatkan pada subyek yang berpengaruh dalam religiusitas. Kemudian juga ditemukan representasi nilai pendidikan karakter mandiri nilai eksperensial aspek kalimat positif. Positif merupakan suatu pernyataan yang bersifat eksperensial yang berhubungan dengan kekuasaan. Kekuasaan yang dimaksud adalah kekuasaan yang di dalamnya ada kekuatan dan semangat untuk memperjuangkan sesuatu (Jufri, 2006).

Menurut peneliti, pernyataan positif yang ditemukan pada data (05) mengenai pernyataan yang berkaitan dengan partisipan yang menunjukan adanya kerja keras memperjuangkan sesuatu. fitur struktur teks merepresentasikan nilai pendidikan karakter mendiri subnilai disiplin ditemukan kaidah

(5)

147 interaksional aspek gilir tutur. Giliran bergantung (merupakan bagian) hubungan kekuasaan diantara partisipan (Fairclough, 2003). Menurut peneliti, kaidah interaksional aspek gilir tutur pada data (06) mengenai pendominasian pembicaraan pada partisipan yang memiliki kekuasaan sehingga tidak memberikan kebebasan kepada partisipan lain untuk berbicara.

SIMPULAN

Secara akademis, hasil penelitian ini menyumbang data empiris kepada guru sebagai penggerak nilai pendidikan karakter yang ditanamkan kepada siswa melalui teks bahasa Indonesia pada tingkat SMA.

Penelitian ini mengungkapkan nilai pendidikan karakter yang ingin disampaikan dalam teks yang menjadi media penanaman nilai pendidikan karakter akan berdampak pada hubungan sosial siswa. Representasi nilai pendidikan karakter dimensi teks ditemukan lima pilar nilai pendidikan karakter yakni nilai religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas yang terintegrasi dalam kurikulum diungkapkan dengan menggunakan aspek formal.

DAFTAR PUSTAKA

Albertus, D. K. (2010). Pendidikan karakter:

Strategi mendidik anak di zaman global. PT. Grasindo.

Baadilla, I., & Rachma, R. (2021). Nilai-nilai Pendidikan Karakter Dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X Terbitan Erlangga. Imajeri: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(1), 7–16.

https://doi.org/10.22236/imajeri.v4i1.7 652

Fairclough, N. (2003). Language and Power:

Relasi Bahasa, Kekuasaan, dan Ideologi. Boyan.

Jufri. (2006). Struktur Wacana dalam Lontara La Galigo. Universitas Negeri Malang.

Pandiangan, M. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Teks Biografi Bermuatan Nilai Pendidikan Karakter untuk Kelas X SMK Tritech Informatika Medan

[Masters, UNIMED].

https://doi.org/10/13.%20NIM%20817 6191007%20%20CHAPTER%20V.pd f

Puskurbuk. (2020). Rencana Strategi Pusat Kurikulum dan Perbukuan Tahun 2020-2024.

Suderadjat, H. (2011). Pendidikan Akhlak Mulia. PT. Sekar Gambir.

Referensi

Dokumen terkait

me©bvg I wµqvc`¸wji †Kv‡bv iƒcvšÍi Ki‡Z bv cvi‡j - AMªMwZ cÖ‡qvRb... welqe¯‘i mwVKZv _vK‡jI avivevwnKZvi Afve