• Tidak ada hasil yang ditemukan

This research is motivated by the number of visitors Transmart Padang City which does not park the vehicle in the location that has been provided by the Transmart.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "This research is motivated by the number of visitors Transmart Padang City which does not park the vehicle in the location that has been provided by the Transmart."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR PENDORONG MASYARAKAT MEMILIH JASA PARKIR LIAR DI KAWASAN TRANSMART KOTA PADANG

(Parkir Kendaraan Roda Dua di Kawasan Transmart Kota Padang)

Yet Putri Nengsi, Rinel Fitlayeni, Ikhsan Muharma Putra Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat

[email protected] ABSTRACT

This research is motivated by the number of visitors Transmart Padang City which does not park the vehicle in the location that has been provided by the Transmart.

Transmart visitors should park their vehicles in places that have been provided by the Transmart. But the reality that occurred in the field many visitors who choose illegal parking in the area of the transmart so that a negative impact on road traffic around Transmart Padang City such as traffic jams, chaotic, difficult pedestrian pedestrian and damaged the city park. This research is based on the purpose of research that is describing the factors that encourage people to choose the location of illegal parking in the Transmart area of Padang City). The theory used in this research is Rational Theory. The theory proposed by James Coleman. The research used qualitative approach. The technique of selecting the informant used purposive sampling technique with criteria such as (1) transmart visitor using illegal parking service, (2) provider of illegal parking service in transmart area, (3) management of illegal parking in transmart area. Data type used in this research is the primary data obtained from 17 informants and secondary data. Data collection in this research using observation method, interview and document study. Data were analyzed using interactive model from Miles and Huberman with (1) data collection, (2) data reduction, (3) data presentation and (4) drawing conclusions. The results of this study indicate that they rationally choose illegal parking due to factors: 1) awkward factors (unaccustomed), 2) reluctant to queue, 3) no parking attendant, 4) cheaper cost. The other factors outside the context of the theory are the factors of ignorance.

Keywords: Drive Factors, Illegal Parking

PENDAHULUAN

Tempat parkir merupakan sebuah komponen penting dari sistem transportasi, mengingat kendaraan tidak selamanya bergerak, pada suatu saat akan berhenti sehingga menjadikan parkir sebagai elemen penting dalam transportasi. Tidak dapat dipungkiri

bahwa parkir sangat dibutuhkan dan merupakan bagian dari fasilitas publik yang disediakan oleh pemerintahan Kota.

Tidak hanya pemerintahan kota yang menyediakan tempat parkir.

Tempat parkirpun juga harus disediakan di lokasi pusat perbelanjaan. Pusat

(2)

2

perbelanjaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Transmart.

Pihak Transmart telah menyedia- kan tempat parkir untuk para pengunjungnya yang ini terdiri dari dua lantai, lantai dasar atau lantai pertama basement menampung 250 kendaraan roda empat sedangkan lantai kedua basement menampung 250 kendaraan roda empat dan 400 untuk kendaraan roda dua.

Selanjutnya, berdasarkan berita yang diterbitkan oleh Metro Andalas pada tanggal 20 Mei 2017, dilaporkan bahwa pengunjung yang ingin mengunjungiTransmart sangat ramai sehingga fasilitas parkir. Karena ramainya para pengunjung dan keterbatasan lahan parkir, beberapa oknum membuat lahan parkir sendiri di luar tempat parkir yang disediakan oleh pihak Transmart, sehingga membuat

jalan menjadi macet

(http://www.metroandalas.co.id).

Berdasarkan Perda No 11 Tahun 2011 terlihat persyaratan parkir resmi diantaranya tempat parkir tidak melanggar UU, membayar pajak pembangunan, memiliki karcis parkir yang di dalamnya tertera biaya yang harus dibayar oleh para pengguna parkir,

terdapat petugas parkir yang memakai seragam yang ditentukan oleh pemerintah kota maupun pihak swasta.

Sedangkan ciri parkir liar yaitu tidak ada surat tugas dari UPT serta tidak jelas arah retribusinya.

Rumusan masalah dalam penelitian ini apa yang menjadi faktor pendorong masyarakat memilih jasa parkir liar dikawasan Transmart Kota Padang? dengan demikian, tujuan peneli- tian ini adalah mendeskripsikan faktor pendorong pengunjung memilih jasa parkir liar dikawasan Transmart Kota Padang.

Teori yang dipilih sebagai pisau analisis dalam penelitian ini adalah teori pilihan rasional yang dikemukakan oleh James Coleman. Teori pilihan rasional memusatkan perhatiannya kepada aktor.

Actor dipandang sebagai manusia yang mempunyai tujuan atau maksud.

Coleman tampak jelas dalam gagasan dasarnya bahwa “tindakan perseorang mengarah kepada suatu tujuan dan tujuan itu (dan juga tindakan) ditentukan oleh nilai atau pilihan (prefensi)”. Tetapi Coleman selanjutnya menyatakan bahwa untuk maksud yang teoritis, ia memerlukan konsep yang lebih tepat mengenai aktor yang berasal dari ilmu

(3)

3

ekonomi yang melihat bahwa aktor memilih tindakan yang dapat memaksimalkan kegunaan atau memusatkan keinginan dan kebutuhan mereka. Ada dua unsur utama dalam teori Coleman yaitu aktor dan sumber daya. Sumber daya adalah yang menarik perhatian dan dapat dikontrol oleh aktor.

Sebagaimana yang dikutip oleh Ritzer (2004:394) Coleman menjelaskan interaksi antar aktor dan sumber daya menuju ketingkat sistem sosial “Basis minimal untuk sistem sosial tindakan adalah dua orang aktor, masing-masing mengendalikan sumber daya yang menarik perhatian pihak yang lain.

Perhatian satu orang terhadap sumber daya yang dikendalikan orang lain itulah menyebabkan keduanya terlibat dalam tindakan yang saling membutuhkan terlibat dalam sistem tindakan. Selaku aktor yang mempunyai tujuan, masing- masing bertujuan memaksimalkan perwujudan kepentingan yang memberikan ciri yang saling tergantung atau ciri sistematik terhadap tindakan mereka.

Coleman mengakui bahwa dalam kehidupan nyata orang tidak selalu berprilaku rasional, namun ia merasa bahwa hal ini hampir tidak berpengaruh

terhadap teorinya: “asumsiku adalah bahwa ramalan teoritis yang dibuat di sini akan sama saja apakah aktor dan bertindakan tepat menurut rasionalitas seperti yang bisa dibayangkan atau menyimpang dari cara-cara yang telah diamati” (Ritzer, 2010:395).

Teori pilihan rasional memusatkan perhatiannya kepada aktor yang dipandang sebagai manusia yang mempunyai tujuan atau mempunyai maksud, artinya aktor mempunyai tujuan dan tindakan tertuju pada upaya untuk mencapai tujuan tersebut, aktor pun dipandang mempunyai pilihan atau nilai serta kepuasan. Teori pilihan rasional tidak menghiraukan apa yang menjadi pilihan atau apa yang menjadi sumber pilihan aktor, yang penting adalah kenyataan bahwa tindakan dilakukan untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan pilihan aktor.

Dari uraian di atas dapat ditarik analisis sederhana bahwa aktor dipandang sebagai manusia yang mempunyai pilihan salah satunya yaitu pemelihan tempat parkir yang dilakukan oleh para pengunjung transmart. Para pengunjung memilih jasa parkir liar karena menurutnya mereka mudah masuk untuk mengunjungi bangunan

(4)

4

transmart dibandingkan dengan memilih parkir basement dengan mengantri terlebih dahulu untuk dapat parkir.

Parkir ini terbagi menjadi dua, yaitu parkir resmi dan parkir tidak resmi (parkir liar). Parkir resmi adalah tempat parkir yang telah disediakan oleh pemerintah kota maupun pihak swasta.

Sedangkan parkir liar menurut Ritongga (2010:21) merupakan pelanggaran terhadap lalu lintas yang ditandai dengan rambu larangan parkir, larangan stop serta marka larangan parkir dijalan.

Larangan ditetapkan karena alasan kapasitas jalan lebih diutamakan daripada memberikan akses, ataupun karena alasan keselamatan.

Parkir liar menurut Ritongga (2010:28) tukang parkir liar adalah tukang parkir yang langsung mengklaim lahan parkir. Atau bisa juga tukang parkir yang bukan binaan dari pemerintah kabupaten dan kota madya.

Biasanya tukang parkir model ini mengenakan identitas dari pemerintah kabupaten atau kota madya seperti jaket atau topi. Tukang parkir liar tidak setor hasil uang parkirnya ke pemerintah, melainkan setor ke yang punya lahan parkir.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong, (2005:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Tipe penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif menurut Afrizal, (2014:13) penelitian dengan tipe deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi atau gejala yang ada yaitu keadaan menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

Untuk kriteria informan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengunjung Transmart yang menggunakan kendaraan roda dua yang memanfaatkan jasa parkir liar di kawasan Transmart

2. Aktor penyedia/pengelola jasa parkir liar yang ada di kawasan Transmart 3. Pihak Managemen Transmart Kota

Padang.

Dalam penelitian ini ada 20 orang informan yang terdiri atas informan tukang parkir liar berjumlah 4 orang, pengunjung berjumlah 12 orang,

(5)

5

2 orang pihak manajemen Transmart, 1 orang bagian personalia Transmart dan 1 orang Tim Leader di Transmart).

Data primer yang diperoleh dari informan dilakukan melalui wawancara mendalam. Wawancara dilakukan peneliti dilengkapi dengan pedoman wawancara. Pedoman wawancara dibuat untuk memandu peneliti agar tetap fokus pada data yang ingin diperoleh. Data primer juga diperoleh dari hasil pengamatan (observasi).Observasi dalam penelitian ini dilakkan dalam bentuk non partisipan.Observasi intensif dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu.Pada kedua hari ini merupakan saat pengunjung Transmart ramai dan pada hari ini sangat kentara aktifitas parkir liar dan resmi.Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan parkir liar di Transmart.Aktifitas pengumpulan data primer dilakukan dari 22 Oktober sampai 05 November 2017 baik terhadap pengunjung, petugas parkir maupun pihak manajemen parkir.

Wawancara untuk pengunjung dilakukan pada saat informan sedang tidak melakukan aktifitas belanja di Transmart atau sedang beristirahat setelah pulang berbelanja (nongkrong) di

Transmart. Sedangkan wawancara untuk pelaku parkir liar dilakukan ketika yang bersangkutan sedang tidak melayani pelanggannya memandu parkir.Aktifitas wawancara terhadap informan memang mengalami kesulitan ketika pengunjung yang datang mengaku terburu-buru dan tidak bersedia diwawancarai dengan tidak memberikan alasan yang jelas.

Sedangkan untuk pelaku parkir peneliti mengalami kendala untuk melakukan wawancara ketika yang bersangkutan curiga terhadap peneliti.Dalam hal ini, apakah peneliti murni melakukan penelitian atau sebagai pencari bukti awal terhadap pelaku parkir liar untuk dikasuskan.

Dalam penelitian ini juga diman- faatkan data sekunder yang berkaitan dan mendukung tujuan penelitian ini.

Adapun dokumen-dokumen yang pene- liti ambil dari kawasan Transmart Kota Padang yaitu berupa denah wilayah Transmart yang diambil dari data google maps. Dokumen-dokumen tersebut dijadkan data pendukung untuk mendeskripsikan serta menganalisis data penelitian, sehingga tujuan penelitian tercapai optimal.

(6)

6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tanggal 06 Juni 2014 Transmart dibangun dengan luas 9.986 meter persegi dan diresmikan beroperasi pada tanggal 19 Mei 2017 yang dihadiri oleh Bapak Khaairul Tanjung yang merupakan pengusaha sukses yang memimpin CT Corp (Sumber: Bapak Bayu sebagai Kepala Personalia Transmart Padang,usia:35 tahun).

Transmart merupakan swalayan berskala besar yang menawarkan konsep modern yang lengkap. Transmart ini didirikan oleh Trans Retail di Indonesia yang merupakan pemilik dari jaringan supermarket Carefour serta Carefour Express saat ini transmart merupakan salah satu anak dari perusahaan trans retail.Transmart Kota Padang didirikan pada tanggal 06 Juni 2014

Transmart yang dibangun di Kota Padang ini terdiri dari 6 lantai. Pihak Transmart menyediakan tempat parkir untuk para pengunjungnya dibasement yang terdiri dari dua lantai, basement1menampung 250 kendaraan roda empat sedangkan lantai kedua basement2menampung 250 kendaraan roda empat.Untuk kendaraan roda duadisediakanparkir di lantai dasar (ground floor) dan lantai 1 dengan

kapasitas 400 kendaraan roda dua untuk masing-masing lantai.Pada lanta dasar ini juga diperuntukkan untuk restoran bagi para penikmat kuliner, sedangkan di lantai 1 ada Departement Store (pakaian, konsmetik, elektronik, sepatu, asesoris pakaian dll). Lantai 2 disediakan untuk hypermarket yang menyediakan keperluan rumah tangga. Lantai ke 3 untuk wahana studio (wisata keluarga) dan lantai 4 untuk bioskop.Pada Tabel 1 dapat dilihat jenis layanan/usaha dari lima lantai.

Tabel 1.

Jenis Layanan Usaha Transmart Padang

No Lantai Jenis Layanan/Usaha 1 Basment 1 Parkir kendaraan roda

empat

2 Basement 2 Parkir kendaraan roda empat

2 Ground Floor (GF)

Kuliner, pameran otomotif dan parkir kendaraan roda dua 3 Lantai 1 Departement store dan

parkir kendaraan roda dua

4 Lantai 2 Hypermarket 5 Lantai 3 Wahana studio 6 Lantai 4 Bioskop

Sumber: Data Primer (Hasil Observasi) tahun 2017.

Situasi yang kondusif/menye- nangkan dalam gedung Transmart menjadi kontradiksi dengan situasi di luar gedung Transmart. Hal ini terlihat pada parkir yang semrawut di sekitar gedung Transmart.Petugas parkir liar ini

(7)

7

sepertinya mereka membuat peraturan sendiri di luar konteks manajemen Transmart dan peraturan daerah tentang parkir.Seharusnya parkir liar di Transmart tidak ada/tidak terjadi, namun aktivitasnya ini sepertinya muncul dengan sendirinya atas hasil kesepakatan antara pengunjung dengan petugas parkir liar. Aktor parkir liar menawarkan jasa parkir liar dengan cara melembaikan tangan kepada pengendara motor yang akan berkunjung ke transmart untuk memarkirkan kendaraan di tempat yang mereka tawarkan.

Hal ini menunjukkan bahwa ketidak keberhasilan/ketidakmampuan pihak Transmart berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam mengelola kondusivitas lingkungan sekitar gedung Transmart. Sampai penelitian ini selesai dilakukan aktivitas parkir liar masih tetap berjalan meskipun sudah ada intruksi dari wali kota agar parkir liar yang mengganggu trotoar dan taman kota di jalan Khatib Sulaiman ditertibkan.

Titik parkir liar yang ada di sekitar bangunan transmart ada 6 titik, yaitu;1) sebelah utara gerbang masuk (tempat yang dijadikan lahan parkir adalah trotoar dan jalur hijau/taman jalan) , 2)

di depan transmart/sekitar lokasi pintu keluar (tempat yang dijadikan lahan parkir adalah trotoar dan jalur hijau/taman jalan), 3) sisi selatan bagunan Transmart (tempat yang dijadikan lahan parkir adalah bahu Jalan Belanti Permai menuju perumahan penduduk), 4) dibelakang bangunan transmart (tempat yang dijadikan lahan parkir adalah area rel kereta api), 5) bahu jalan komplek perumahan penduduk di belakang bangunan Transmart, dan 6) tanah kosong milik penduduk di belakang bangunan Transmart.

Ketika kendaraan roda dua diparkirkan oleh pengunjung Transmart di lokasi-lokasi yang telah disebutkan tadi mencapai jumlah yang maksimal (semua lokasi penuh) dapat disaksikan tampilan Jalan Khatib Sulaiman tidak lagi asri. Keindahan gedung transmart berubah menjadi lokasi yang semrawut.

Sepertinya juru parkir liar tidak peduli terhadap rusaknya keindahan lokasi tersebut demi kepentingan mendapatkan uang secara ilegal. Uang yang diperoleh dari hasil uang pungutan parkir liar cukup menggiurkan dalam satu hari.

Juru parkir liar maksimal dapat memperoleh uang sebesar Rp 400.000 per hari.

(8)

8

Situasi ini sudah dikritik oleh Wali Kota Padang melalui teguran kepada pihak menejemen Transmart. Berdasar- kan informasi dari media Haluan Wali Kota Padang telah meninjau lokasi parkir liar tersebut. Wali Kota Padang menyatakan bahwa parkir liar tersebut harus ditertibkan dan tidak boleh mengorbankan taman, trotoar, dan hak pengguna jalan. Selanjutnya wali kota meminta pihak Transmart untuk menata parkir tersebut dan memulihkan kembali taman-taman yang rusak seperti sediakala

(https://www.harianhaluan.com/news/.

Berdasarkan data tadi dapat dipastikan bahwa lokasi parkir di luar area gedung Transmart adalah tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Padang. Seperti diketahui bahwa RTRW Kota Padang memiliki asas: a) manfaat, yaitu menjadikan kota madani melalui pemanfaatan ruang secara optimal yang tercermin dalam pelayanan kegiatan pemerintahan, pendidikan dan kebudayaan, perdagangan dan jasa, transportasi serta pariwisata; b) keseimbangan dan keserasian, yaitu menciptakan keseimbangan dan keserasian fungsi dan intensitas

pemanfaatan ruang (Bab II Pasal 2 Perda Kota Padang No 4 Tahun 2012).

Selanjutnya RTRW Kota Padang mencantumkan bahwa rencana struktur ruang wilayah kota termasuk di dalamnya rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kaki; (Perda Kota Padang No 4 Tahun 2012, Bab V Rencana Struktur Ruang Wilayah Kota, Pasal 28, Ayat 1, Huruf j). Dalam hal ini dirinci dalam Pasal 51 bahwarencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kaki di Kota Padang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) huruf j bertujuan untuk: a) peningkatan keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki; b) mengurangi pergerakan kendaraan bermotor pada kawasan-kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan pembatasan lalu-lintas karena pertimbangan- pertimbangan cagar budaya; c) pengembangan image suatu kawasan sebagai kawasan pejalan kaki; dan d) mendorong perkembangan kegiatan kegiatan tertentu yang membutuhkan aliran pejalan kaki. Selanjutnya pada ayat (2) dinyatakan bahwa penyediaan jalan pejalan kaki di Kota Padang ditetapkanpada ruas jalan memiliki yang

(9)

9

arus lalu-lintas tinggi, salah satu kawasan tersebut adalah kawasanJl.

Khatib Sulaiman.Lahan parkir yang ada di sebelah utara dan di depan gedung Transmart merusak tata taman kota dalam konteks ruang terbuka hijau (RTH).

Di samping pihak pemerintah, pihak masyarakat juga mengeluhkan semrawutnya parkir liar di sekitar gedung transmart. Adapun tanggapan dari Pak Dani dari pihak transmart sebagai Koordinator Property Transmart Padang menyatakan:

"Ini bukan persoalan ada atau tidaknya lahan yang tersedia untuk parkir bagi customer tetapi penguasan lahan oleh sejumlah orang. Lahan di Transmart tersedia luas kok. Namun ini lebih persoalan perut dimana para Pemuda Khatib Sulaiman ini menginginkan penguasaan pengelolaan lahan parkir, Selain itu juga karakter orang Padang yang enggan untuk antri dan faktor lainnya yang menyebabkan lebih cendrung pada parkir tidak resmi itu.Penguasaan lahan parkir oleh sejumlah orang ini jelas merugikan Transmart, tetapi tidak apa kalau untuk kepentingan bersama transmart, kami oke saja”. Sumber:

https://minangkabaunews.com/

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan informan maka dapat dinyatakan bahwa parkir liar ini muncul

pertama kalinya di Jalan Khatib Sulaiman ini ketika bangunan Transmart dibuka dan beroperasi, disaat itu ada keinginan warga yang tinggal di sekitaran bangunan Transmart untuk mencari penghasilan dengan membuka usaha rumah makan, kafe, warung dan ada juga warga berkesempatan bekerja sebagai petugas parkir liar di kawasan Transmart Padang.

Selanjutnya, berdasarkan informasi yang diperoleh dari informan dapat dinyatakan bahwa lahan parkir tersebut adalah izin dari ketua pemuda setempat.

Jadi pelaku yang pertama kali memulainya adalah ketua pemuda, dengan adanya ketua pemuda yang mengelola parkir tersebut menjadi peluang bagi masyarakat setempat bekerja sebagai tukang parkir.

Faktor Pendorong Pengunjung Dengan Sepeda Motor Memilih Jasa Parkir Liar

Berdasarkan temuan penelitian ini, para pengunjung Transmart yang menggunakan roda dua memilih memarkir kendaraannya di area tidak resmi (liar) secara rasional mereka memilih tempat parkir liar disebabkan beberapa faktor yaitu: 1) faktor canggung (belum terbiasa), 2) enggan

(10)

10

antri, 3) tidak ada petugas pemandu parkir, 4) biaya lebih murah.

a. Pengunjung Canggung Masuk Melalui Gerbang Parkir yang Dilengkapi Plang Parkir Otomatis (Portal)

Salah satu faktor pendorong masyarakat memilih jasa parkir liar dikarenakan masyarakat canggung (belum terbiasa) menggunakan alat/portal otomatis parkir yang dilengkapi dengan CCTV. Berbeda dengan jasa parkir liar, ada petugas parkir yang memandu para pengunjung sedangkan untuk parkir di lokasi yang disediakan pihak Trnasmart, para pengunjung untuk masuk ke tempat parkir terlebih dahulu menggunakan alat tersebut. Prosedur parkir yang ada di transmart dianggap pengunjung yang menggunakan roda dua merupakan suatu prosedur yangtidak praktis, sehingga para pengunjung lebih memilih lokasi parkir liar untuk memarkir kendara- annya.

Prosedur parkir resmi untuk kendaraan roda dua berdasarkan informasi yang diberikan oleh Razik bahwa pengunjung yang ingin memarkirkan kendaraannya di lokasi yang telah disediakan oleh Transmart

harus melalui portal masuk.Selanjuntya, pengunjung yang ingin keluar dari lokasi parkir diharuskan melewati portal keluar dan membayar tarif parkir sesuai waktu (lamanya parkir).

Menurut James Coleman mengenai tindakan seseorang mengarah suatu tujuan.Parkir liar yang dipilih para pengunjung merupakan suatu tindakan yang memiliki maksud dan tujuan sendiri bagi para pengunjungkarena banyaknya para pengunjung yang berdatangan bukan saja dari kaum muda,melainkan dari kaum tua.

Sehingga tidak semua pengunjung yang bisa menggunakan alat otomatis pada yang ada digerbang pada saat memarkirkan kendaraan di tempat yang disediakan oleh pihak Transmart, sehingga para pengunjung memilih parkir liar karena mereka tidak bisa menggunakan alat tersebut dengan baik, selain itu tidak membuang waktu mereka untuk menunggu plang tersebut terbuka.

b. Pengunjung Enggan Antri Masuk ke Lokasi Parkir Resmi

Transmart

Antrian sudah menjadi bagian dalam sebuah proses atau pelayanan.

Saat kita mengunjungi bangunan Transmart maka kita dihadapkan dengan

(11)

11

antrian yang sangat panjang untuk memarkirkan kendaraan. Sebelum memarkirkan kendaraan di Transmart kita terlebih dahulu mengambil karcis di loket yang disediakan hal ini dilakukan agar kendaraan yang kita parkirkan aman karena sebelum masuk kita telah direkam oleh kamera atau CCTV.

Banyaknya kendaraan yang mengantri membuat para pengunjung menjadi bosan untuk menunggu giliran mereka sehingga mereka keluar dari baris antrian dan memarkirkan kendaraan mereka di luar.

Hal ini, ketika dikatikan dengan pemikiran James Coleman mengenai tindakan seseorang mengarah suatu tujuan, maka parkir liar yang dipilih para pengunjung merupakan suatu tindakan yang memiliki maksud dan tujuan sendiri bagi para pengunjung. Selain memudahkan para pengunjung untuk masuk ke transmart, para pengunjung tidak menggunakan waktu cukup lama untuk mengantri masuk ke lokasi parkir di Transmart.

c. Tidak Ada Petugas Pemandu Parkir Untuk Kendaraan Roda Dua

Khusus untuk kendaraan roda dua petugas parkir hanya ada di portal

pengambilan tiket parkir. Petugas parkir di sini yaitu petugas loket yang berada di pintu masuk. Dalam hal ini, para pengunjung yang mengunjungi bangunan Transmart terlebih dahulu mengantri dan mengambil no antrian ketika memarkirkan kendaraan. Setelah no antrian di ambil, maka para pengunjung dipersilahkan memarkirkan kendaraan mereka sesuai tempat yang mereka inginkan tanpa adanya petunjuk dan arahan dari petugas parkir Transmart. Tidak adanya petugas parkir yang membantu para pengunjung untuk memarkirkan kendaraan membuat para pengunjung memilih untuk parkir kendaraan di tempat petugas parkir liar.

Pada saat parkir di luar, petugas parkir liar menolong para pengunjung untuk memarkirkan kendaraan mereka tanpa bingung untuk memarkir motor mereka.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terlihat banyaknya kendaraan yang parkir di depan bangunan Transmart Padang. Salah satu faktornya yaitu disebabkan karena para pengunjung tidak dipandu keluar masuk oleh petugas parkir. Tempat parkir yang tidak diatur oleh petugas parkir berakibat terhadap tidak tertibnya penempatan kendaraan roda dua mana yang terlebih

(12)

12

dahulu diisi dan mana tempat selanjutnya. Hal ini, membuat para pengunjung bingung untuk meletakkan kendaraan mereka.Sementara itu, para pengunjung yang memilih tempat parkir di luar, dimana para pengunjung dibantu serta dibimbing oleh petugas parkir liar untuk meletakkan kendaraan mereka di tempat yang mereka sediakan, sehingga membuat para pengunjung dipermudah untuk memasukkan dan mengeluarkan kendaraan mereka.

Menurut James Coleman mengenai tindakan seseorang mengarah suatu tujuan.Parkir liar yang dipilih para pengunjung merupakan suatu tindakan yang memiliki maksud dan tujuan sendiri bagi para pengunjung. Selain memudahkan para pengunjung untuk masuk ke transmart, para pengunjung dipermudahkan untuk memarkirkan kendaraannya pada saat pertama kali datang parkir di tempat parkir liar oleh para pemuda di Transmart Kota Padang.

d. Biaya Parkir Liar Lebih Murah Dibandingkan di Transmart

Tarif parkir merupakan retribusi atas pengguna lahan parkir dipinggir jalan yang besarannya diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan

UU tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dalam ketentuan Peraturan Daerah Kota Padang No 11 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum sudah ditentukan mengenai tarif resmi yang harus dipungut oleh petugas parkir kepada pengguna para jasa parkir.

Pihak Transmart Padang menyediakan tempat parkir di lantai pertama dan lantai dua bagi para pengunjungnya berdasarkan tarif yang ditentukan. Sama halnya dengan tarif- tarif di tempat lainnya seperti Basko, SPR dan Ramayana. Ke empat tempat tersebut menetapkan tarif berdasarkan waktu. Tarif itu sesuai dengan tempat parkir, dimana parkir di dalam Transmartlebih terjamin apabila diban- dingkan memilih parkir di luar.

Akan tetapi, para pengunjung banyak memilih dan menggunakan jasa parkir liar di kawasan Transmart Padang, kerena menurutnya biaya parkir lebih murah dan tidak menentukan waktu, kita dapat sepuasnya memarkirkan kendaraan cukup membayar uang Rp 2.000 bagi kendaraan roda dua dan Rp 3.000 bagi roda empat.

Salah satu faktor pendorong pengunjung memilih jasa parkir liar disebabkan karena biayanya yang tidak

(13)

13

terlalu mahal, terjangkau bagi semua kalangan, yaitu cukup membayar uang di depan senilai Rp 2.000 para pengunjung sepuasnya menikmati wahana yang telah disediakan oleh pihak Transmart Kota Padang.

Untuk itu para pengunjunglebih memilih parkir liar karena biayanya yang tidak terlalu mahal, terjangkau bagi semua kalangan, yaitu cukup membayar uang di depan senilai Rp 2.000 para pengunjung sepuasnya menikmati wahana yang telah disediakan oleh pihak Transmart KotaPadang.Yang mana para pengunjung lebih mementingkan kemurahan biaya perparkiran di bandingkan kenyamanannya.Jika di bandingkan mereka yang memarkirkan kendaraan di basement transmart keamanan mereka terjamin oleh pihak transmart kota padang.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini,pilihan rasional dalam memilih parkir di area parkir liar muncul sebagai akibat pengalaman sebelumnya pengunjung telah pernah memarkir kendaraannya di area parkir resmi Transmart. Secara pilihan rasional mereka memilih tempat parkir liar disebabkan beberapa faktor

yaitu: 1) faktor canggung (belum terbiasa), 2) enggan antri, 3) tidak ada petugas pemandu parkir, 4) biaya lebih murah. Adapun faktor lain di luar konteks teori adalah faktor ketikdatahuan.Faktor pada poin 1 dan 2 merupakan aspek mental pengunjung dan poin 3 dan 4 adalah aspek manajemen transmart.Sedangkan faktor di luar konteks teori adalah aspek informatifnya sebuah lokasi.

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin

Ilmu. Retrieved

(https://scholar.google.co.id/citation s?user=Vc8mkgYAAAAJ&hl=id&

oi=sra#d=gs_md_cita-

d&p=&u=%252Fcitations%253Fvi ew_op%253Dview_citation%2526h l%253Did%2526user%253DVc8m kgYAAAAJ%2526citation_for_vie w%253DVc8mkgYAAAAJ%253A ufrVoPGSRksC%2526tzom%253D -420).

Bappeda Kota Padang. 2012. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 4 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Padang Tahun 2010 – 2030

George Ritzer, Douglas J Goodman.

2010. Teori Sosiologi: Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori

(14)

14

Sosiologi Postmodern, Terj.

Retrieved

(https://scholar.google.co.id/scholar

?hl=id&as_sdt=0%252C5&q=Ritzer

%252C+George.+2010.+Teori+Sosi ologi+Dari+Sosiologi+Klasik+Sam pai+Perkembangan+Terakhir+Post modern.+Yogyakarta+%253A+Pust aka+Pelajar&btnG=#d=gs_qabs&p=

&u=%2523p%253D4XRlCqw3iVA J)

Moleong, J. Lexy. 2013. “Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi.”

PT Remaja Rosda Karya 31 .

Laporan Tim Redaksi Haluan. “Walikota Tegur Transmart Terkait Kesemerawutan Parkir”. Harian Umum Haluan Edisi Minggu, 28 Mei2017.

https://www.harianhaluan.com/news /detail/65147/walikota-tegur-

transmart-terkait-kesemerawutan- parkir

Ritongga, Pandopotan. 2010. Analisis Pengaruh Kesadaran dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Kinerja Kantor Pelajyanan Pajak (KPP) dengan Pelayanan Wajib Pajak Sebagao Variabel Intervening di KPP Medan Timur. Medan : Universitas Sumatera Utara.

Satpol PP Kota Padang Segera Tertibkan Parkir Liar di Sekitar Transmart https://www.metroandalas.co.id/beri ta-satpol-pp-kota-padang-segera- tertibkan-parkir-liar-di-sekitar- transmart.html.

Referensi

Dokumen terkait

The interaction between urea 500 kg/ha and chicken manure 40 t/ha showed the highest fresh tuber weight and was significantly different from the control and other combinations of