PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT PADA TOPIK LINGKARAN
UNTUK KELAS VIII SMPN 23 PADANG
Awalia Rahamadani*), Sofia Edriati**), Ainil Mardiyah**)
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
The background of this research is media of learning Microsoft powerpoint still minus to use in learning mathematic. This research has a purpose is to develop a media of learning Microsoft powerpoint that valid on circle topic for class VIII at SMPN 23 Padang. This research is development research that using Plomp design that consist of preliminary research and prototyping phase steps. Evaluation method that be used form to formative evaluation design that consist of self evaluation and lead review. Validity data that collected through validation activity media of learning by the expert and analyze with quantitative descriptive technique. Media of this learning that be stated valid with validity value 83,97%
by validator from the correct aspects of content, presentation, discussion, and the graphic. It means that from the correct part of the content material on media of learning that appropriate with material that must learned.
Key Words: Microsoft Powerpoint, circle, Plomp.
PENDAHULUAN
Perkembangan dinamika kehidupan dan peradaban manusia merupakan tantangan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Tantangan ini tidak terlepas dari proses pembelajaran, karena pembelajaran merupakan proses dasar pendidikan. Menurut Nurdahniar (2010:2) pelaksanaan pembelajaran tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor seperti guru, materi, pola interaksi, situasi belajar,
sistem, serta media dan teknologi.
Guru harus bisa menyikapi tantangan tersebut, dengan tidak hanya berperan sebagai pengajar, tapi juga sebagai pendidik, motivator, serta fasilitator.
Guru juga harus komunikatif, kreatif dan inovatif dalam merancang pembelajaran.
Peran dan kemampuan guru seperti yang dikemukakan di atas juga sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran matematika. Menurut
Suherman (2003: 62) dalam pembelajaran matematika di sekolah, guru hendaknya memilih dan menggunakan strategi, pendekatan, metode, dan teknik yang mengaktifkan siswa, baik secara mental, fisik, maupun sosial. Siswa dilibatkan untuk mengamati, menebak, berbuat, mencoba, dan dimotivasi untuk mampu menjawab pertanyaan mengapa. Prinsip belajar aktif inilah yang diharapkan dapat menimbulkan sasaranpembelajaran matematika yang kreatif dan kritis sehingga siswa tidak hanya tahu tentang materi yang dipelajari tetapi juga faham dengan materi tersebut.
Salah satu tujuan pembelajaran matematika dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinal, rasa ingin tahu, membuat prediksi atau dugaan serta mencoba-coba. Namun, kenyataan lapangan di SMPN 23 menunjukkan bahwa pencapaian tujuan tersebut masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini terlihat ketika dilakukan observasi
dan praktek lapangan di SMPN 23Padang.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMPN23Padang, diketahuibahwa siswa antusias belajar di labor dan berhadapan langsung dengan komputer dan infokus, guru sudah mengadakan variasi pembelajaran matematika dengan menggunakan microsoft powerpoint.
Powerpoint yang digunakan guru secara umum berisi point-point dari materi.Meskipun siswa sangat antusias belajar dengan media pembelajaran powerpoint, tetapi media powerpoint yang digunakan guru belum menari bagi siswa, sehingga siswa masih kesulitan dalam memahamipoint-point pembelajaran matematika
Media pembelajaran dengan menggunakan powerpointdisukai siswa karena powerpoint menampilkan point-point materi, bisa didesain dengan tampilan gambar- gambar animasi yang menarik, video kehidupan nyata, video animasi yang terkesan hidup, dan siswa akan tertarik belajar jika guru menerangkan pelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran microsoft powerpoint.
Hasil wawancara dengan siswa, diketahui bahwa pelajaran matematika masih terkesan sulit dan tidak menyenangkan. Salah satu faktor penyebab siswa merasa pelajaran matematika sulit adalah memahami materi dan bahasa yang ada pada buku teks. Matematika memiliki simbol-simbol serta rumus rumus yang masih sulit dimengerti siswa. Siswa lebih suka mendengarkan penjelasan langsung dari guru dengan menggunakan media pembelajaran microsoft powerpoint. Siswa suka dengan tampilan point-point materi pembelajaran microsoft powerpoint dan waktu pembelajaran terasa lebih singkat.
METODE PENELITIAN
Model pengembangan dalam penelitian ini mengikuti model umum desain penelitian menurut Plomp (2013: 19). Penelitian ini bertujuan melihat validitas terhadap media pembelajaran Microsoft powerpoint yang dikembangkan sehingga hanya dilakukan fase preliminary research
(investigasi awal) dan prototyping phase (pembuatan protitipe) saja dengan metode evaluasi formatif yang dipilih adalah evaluasi diri dan tinjauan ahli.
Tahap investigasi awal dilakukan proses analisis silabus dan buku teks serta melakukan wawancara dengan guru dan siswa.
Tahap prototipe dilakukan proses pembuatan rancangan dan sistematika media pembelajaran, pembuatan desain media pembelajaran, dan memvalidasi media pembelajaran Microsoft powerpoint.
Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah dua orang guru matematika dan tiga orang siswa SMPN 23 Padang. Instrument pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah pedoman wawancara yang dilakukan pada tahap investigasi awal dan lembar validasi. Data kualitalif didapat dari
hasil pengamatan dan
wawancara.Sedangkan data kuantitatif didapatkan darilembar observasi dan lembar validasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai validitas media pembelajaran diperoleh dengan melakukan analisis hasil lembar validasi media pembelajaran Microsoft powerpoint. Penilaian dilakukan oleh 2 orang guru Matematika SMPN 23 Padang, guru bidang studi Bahasa Indonesia dan dosen Matematika STKIP PGRI.
Aspek penilaian berdasarkan pada empat komponen, yaitu kelayakan isi, penyajian materi, kebahasaan, dan kegrafikaan.
Analisis hasil lembar validasi media pembelajaran Microsoft powerpointsecara keseluruhan, hasil validasi media pembelajaran dilihat dari aspek kelayakan isi, penyajian materi, kebahasaan dan kegrafikaan diperoleh media pembelajaran Microsoft powerpoint dengan kategori valid dengan nilai rata-rata 83,97%. Oleh karena itu media pembelajaran Microsoft powerpoint yang dikembangkan telah valid dan dapat digunakan dalam pembelajaran matematika pada topik Lingkaran SMP kelas VIII.
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hasil media pembelajaran Microsoft powerpoint pada topik Lingkaran dalam pembelajaran matematika untuk siswa kelas VIII SMPN 23 Padang yang valid dengan nilai 83,97%.
Peneliti menyarankan guru dan siswa dapat menggunakan media pembelajaran yang dihasilkan sebagai alternative media pembelajaran yang digunakan dalam menyampaikan materi. Selanjutnya peneliti lain dapat melakukan penelitian lanjutan berupa uji satu-satu, uji kelompok kecil dan efektivitas motivasi dan hasil belajar dari penggunaan media pembelajaran Microsoft powerpoint dalam pembelajaran matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional
Plomp, T (2013). “Educational Design Research an Introduction”, dalam Tjeerd Plomp dan Nienke Nieven (Bds.), Educational Design Research part A: An Introduction (Hlm. 9-35).
Enschede: slo.
Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Muda.
Bandung : Alfabeta.
Suherman, Erman.2003. strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.