• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resensi Ilmu Tauhid 2 - Nisa Aprilia

N/A
N/A
Nisa Aprilia

Academic year: 2025

Membagikan "Resensi Ilmu Tauhid 2 - Nisa Aprilia"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Nisa Aprilia NIM : 1216000143

Tugas Resensi Ilmu Tauhid

TAUHID INTI AJARAN ISLAM

Tuhan merupakan inti keagamaan atau pusat dari sebuah agama. Pengenalan tentang Tuhan berpusat pada pentauhidan-Nya. Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya bahwa tauhid adalah keyakinan akan ke-Esa-an Allah swt. Jadi, pentauhidan kepada Tuhan dalam islam ialah hanya kepada Allah swt. Tidak ada yang lain selain Allah swt.

Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia tidak bisa terlepas dari eksistensi Tuhan. Terlepas dari kepercayaan masing masing mengenai eksistensi tuhan. Karena diakui atau tidaknya Allah telah diakui manusia sejak alam konsepsi melalui IKRAR PRIMORDIAL, yaitu ikrar yang dilakukan manusia sejak dalam alam konsepsi, terdapat dalam Q.S Al-A’raf ayat 172.

Penerimaan tauhid secara total membutuhkan pembuktian dan pembaktian yang nyata dalam bentuk perilaku yang dapat dilihat serta diamati. Maka dari itu terbentuklah syariat. Syariat merupakan pembuktian konsep abstrak tauhid yang telah teruji actual serta berfungsi untuk memelihara dan melindungi keyakinan tauhid agar tidak tercampur dengan kemusyrikan. Syariat juga merupakan bentuk lanjutan dalam mewujudkan tauhid dan buahnya berupa akhlak, yakni perwujudan dari nilai aqidah/tauhid. Jadi, syariat, aqidah dan akhlak sebenarnya sama saja yaitu ketiganya terlahir dari tauhid itu sendiri. Maksud dari sama disini yaitu pembahasannya sama sama tetap satu, yakni mengenai peng- Esa-an Allah dalam segala bentuk dan perbuatan-Nya.

TAUHID KESATUAN TOTAL

Aqidah, syariat dan akhlak merupakan satu kesatuan utuh dan tunggal. Jadi Ketika berbicara tentang aqidah sebagai konsep, maka Syariah otomatis sebagai proses untuk mewujudkan tujuan utamanya yaitu akhlak. Sayid Sabiq (2006: 15) menegaskan bahwa aqidah dan syariat keduanya tidak dapat dipisahkan. Karena keduanya ibarat musabab dengan sebabnya, natijah (hasil) dengan muqaddimah (proses pendahuluannya) yang senantiasa menyatu membentuk satu kesatuan yang utuh.

Penyatuan aqidah, Syariah dan sekaligus akhlak terjadi pada semua ajaran Islam. Ketika aqidah, Syariah dan akhlak dinyatakan sebagai satu kesatuan diibaratkan aqidah sebagai akar, Syariah sebagai batang dan akhlak sebagai daunnya maka, ketiganya saling menghidupkan dan mematikan. Misalnya saja jika ada salah satu bagian yang rusak, mati atau terserang penyakit maka dua bagian yang lainnya pun tidak akan tumbuh dengan baik atau bahkan ikut mati. Itulah mengapa aqidah, Syariah dan akhlak dikatakan sebagai satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan karena ketiganya saling melengkapi satu sama lain. Sama hal nya dengan kita manusia, jika kita ingin menjadi muslim yang paripurna, maka harus dibina keyakinan akidahnya, dipupuk praktek syariahnya dan dipetik kebiasaan berakhlak mulianya.

(2)

Diskursus islam sebagai agama yang dideklarasikan sebagai rahmatan lil alamin yakni islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta, memiliki ajaran yang bukan hanya sesuai kebutuhan tetapi melampaui dari yang diharapkan dalam kehidupan. Islam bukan hanya berbicara tentang alam dunia melainkan juga berbicara tentang alam kehidupan setelah alam dunia yakni alam akhirat (surga dan neraka). A. Dabana (2003:102) mengilustrasikan beberapa lapisan dalam diskursus Islam, seperti syariat (konsep), tarekat (metode), hakekat (hasil kajian), dan makrifat (simpulan) merupakan sebuah konsep utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam perjalanan menuju pengenalan Allah yang sebenarnya. Jika konsep (syariat) dan metode (tarekat) sudah tepat besar kemungkinan akan memperoleh hasil kajian (hakekat) serta simpulan yang tepat dan akurat (makrifat).

Untuk sampai bermakrifat orang harus : 1. Mengerti ciptaan Allah swt.

2. Lalu menuju pemahaman sifat sifat Allah.

3. Memikirkan zat Allah.

Ketiga makrifat ini apabila dijalankan dengan baik dan benar akan mengantarkan seseorang mencapai maqom Yakin, yaitu Yakin atas kebenaran yang Hak dan yakin hanya ada satu kebenaran yang tunggal yang berasal dari Zat Yang Maha Luhur yaitu Allah SWT.

PERTANYAAN

Jelaskan hubungan antara syariat, aqidah dan akhlak dalam ilmu tauhid JAWABAN

Syariat, Aqidah dan akhlak, ketiganya terlahir dari ilmu tauhid yang pembahasannya sebetulnya sama yaitu mengenai peng-Esa-an Allah swt. Ketiganya juga mempunyai kaitan erat satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan. Syariat merupakan bentuk lanjutan dalam mewujudkan tauhid dan buahnya berupa akhlak, yakni perwujudan dari nilai aqidah/tauhid. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam ilmu tauhid, Aqidah berperan sebagai konsepnya, kemudian syariat sebagai proses mewujudkannya sedangkan akhlak sebagai tujuan utamanya.

Referensi

Dokumen terkait