RESERVOAR, POMPA DAN
HIDROFOR
RESERVOAR
Sistem penyediaan air bersih dapat dikelompokkan menjadi :
Sistem sambungan langsung;
Sistem reservoar;
Sistem tangki tekan (hidrofor);
Sistem tanpa tangki.
Dalam sistem reservoar, menggunakan dua macam reservoar yaitu :
Reservoar bawah berfungsi menyimpan air yang akan dikirim ke reservoar atas dengan menggunakan pompa transfer.
Resevoar atas berfungsi menyimpan air yang akan disalurkan ke alat plambing terutama pada saat jam puncak dengan cara gravitasi dan
booster.
Dua atau tiga lantai teratas harus dilayani
dengan pompa booster dan hidrofor, karena
tekanan dengan pelayanan cara gravitasi
tidak memenuhi persyaratan tekanan.
Persyaratan reservoar yang harus dipenuhi adalah :
Konstruksi rapat air;
Reservoar tidak merupakan bagian struktural dari bangunan
Lokasinya tidak berdekatan dengan tempat pembuangan air.
Gelap, sehingga lumut tidak dapat tumbuh.
Volume sekurang-kurangnya memenuhi kebutuhan jam puncak.
Kedalaman air memenuhi syarat keselamatan.
Ambang bebas (freeboard) sekurang-kurangnya
30 cm.
Pipa peluap berbentuk ‘bellmouth’ ditempatkan pada elevasi air tertinggi.
Pipa udara (vent).
Pipa masuk (inlet) berdiameter sesuai kapasitasnya.
Lubang kontrol.
Fasilitas penguras / pengosong.
Indikator volume / elevasi muka air yang mudah
dilihat dan dibaca.
Perlengkapan :
pipa masuk (inlet)
pipa keluar (outlet)
pipa peluap (over flow)
pipa udara (vent)
indikator volume
fasilitas
penguras/pengosong
reservoar
Kegunaan reservoar :
Dapat menyeimbangkan antara kebutuhan air dan pelayanan distribusinya;
Memudahkan sistem operasi distribusi air;
Dapat mengatur kapasitas pemompaan;
Menyediakan air pada saat listrik padam atau pompa rusak;
Menyediakan air untuk pemadam kebakaran;
Sebagai anti water hammer pada sistem
distribusi.
Reservoar diperiksa setiap sekali seminggu.
Diperiksa adanya pencemaran, kualitas air, ketinggian muka air.
Saat pemeriksaan berkala, lakukan :
Cek reservoar apakah ada karat, kotoran, atau pun benda asing lain yang melayang dalam air atau
terapung;
Di cek apakah ada endapan di dasar reservoar, lapisan minyak di permukaan air, serangga atau tumbuhan di dalam air reservoar tersebut;
Lakukan pemeriksaan pada waktu reservoar tidak penuh dan tidak sedang diisi, sebaiknya pada waktu reservoar dibersihkan;
Sebaiknya sebagai arsip pemeriksaan, pada saat pembersihan dibuat foto permukaan dalam dinding reservoar.
Pemeriksaan kualitas air
Pada waktu pemeriksaan reservoar, diambil contoh air dan dilakukan analisis air.
Pemeriksaan ketinggian muka air
Ketinggian muka air dijaga dengan menggunakan katup bola dengan pelampung, katup digerakkan secara elektrik.
Pemeriksaan dilakukan terhadap bagian yang
bergerak, bagian yang bergesekan dan bagian yang harus saling menempel dengan rapat untuk
menghentikan aliran air.
Secara periodik, komponen elektrik yang merupakan indikasi muka air seperti saklar dan relai harus
diperiksa secara periodik.
POMPA
Kriteria desain pompa mampu melayani kebutuhan maksimum pada titik puncak di konsumen serta dapat bekerja sesuai
kebutuhan secara berfluktuasi dari waktu ke waktu.
Syarat umum pemilihan pompa yaitu
pompa harus dapat diandalkan, memenuhi kebutuhan kapasitas dan tekanan yang
dibutuhkan serta ekonomis.
Dalam memilih pompa, terlebih dulu perlu diketahui kapasitas aliran serta head yang diperlukan.
Selain itu diperlukan pula informasi seperti :
sumber air;
kapasitas maksimum yang diperlukan;
kualitas air;
bentuk kurva sistem;
tekanan hisap (NPSH) yang tersedia;
pelayanan : menerus atau intermitten;
jenis pembangkit listrik yang ada;
ketersediaan ruangan untuk instalasi pompa.
Banyaknya pompa minimal 2 (dua) buah.
Kapasitas pompa ditetapkan untuk bekerja selama beberapa jam per hari.
Head pompa ditetapkan sehingga sisa
tekanan pipa masuk (inlet) reservoar atas tidak kurang dari satu atm.
NPSH yang diperlukan (pabrik) < NPSH yang tersedia (kondisi setempat).
NPSH = Net Positive Suction Head
Letak pompa terhadap muka air di reservoar:
diatas muka air (negatif suction)
di bawah muka air (positif suction)
• terbenam dalam air (wet well)
• tidak terbenam (dry well)
Komponen penting pada sistem pompa antara lain adalah:
Saringan pada ujung suction pipe;
Katup ujung untuk pompa dengan sistem negative suction;
Manometer hisap untuk pompa yang tidak terendam;
Manometer tekan;
Kontrol panel untuk pengendalian pompa;
manometer tekan untuk semua sistem, dipasang pada flens pipa keluar (discharge) pompa.
Pompa negative suction
Pompa positive suction
Perlengkapan untuk pipa tekan :
kontrol valve (butterfly valve) 1 buah;
gate valve 1 (satu) buah;
non return valve 1 (satu) buah;
manometer tekan 1 (satu) buah, dilengkapi dengan three way ball valve ukuran 3 ½ inci dengan range 2 kali tekanan kerja.
Perlengkapan untuk tiap pipa isap :
saringan 1 (satu) buah;
foot valve 1 (satu) buah;
gate valve 1 (satu) buah;
manometer isap 1 (satu) buah, dilengkapi dengan three way ball valve.
Cara Kerja Pompa
Pengisian Reservoar Bawah (Ground Water Tank)
Pengisian Reservoar Atas (Roof Water Tank)
Pompa Booster
Kavitasi
Kavitasi : timbulnya gelembung-gelembung uap air di dalam pompa.
Gejala kavitasi :
timbul suara berisik dan timbul getaran;
performansi pompa akan menurun tiba-tiba;
panas;
manometer goyang;
air kadang keluar kadang tidak;
motor pompa dapat terbakar.
Akibat jika pompa tetap dijalankan walau pun terjadi kavitasi maka permukaan dinding di sekitar aliran yang berkavitasi akan mengalami kerusakan, menjadi
berlubang-lubang (bopeng).
Pemasangan Pompa
Metode dan tahapan kerja :
a. siapkan pondasi sesuai dengan dimensi pompa pada gambar rencana;
b. baut angkur sebaiknya dipasang bersamaan dengan pengecoran pondasi, sehingga dapat menyatu dengan beton.
c. Sistem pelaksanaan poin b, memerlukan pengukuran jarak yang teliti pada lubang angkur unit pompa.
d. Peredam getaran pompa (spring atau rubber mounting) disiapkan pada posisinya.
e. Unit pompa diangkat dan ditempatkan pada pondasi yang telah disediakan.
f. Pelat dasar (base frame) pompa harus bertumpu pada permukaan yang rata.
e. Kopling diperiksa dan dipastikan tidak ada perbedaan arah axial poros pompa dengan poros motor atau perbedaannya masih dalam batas yang diijinkan, lihat manual pompa (petunjuk pemasangan, max = 0,05 mm).
f. Perbedaan sudut poros pompa 0,1 mm, secara manual.
g. Mur pengikat dikencangkan.
Prosedur pemeriksaan pompa yang baru selesai di pasang atau yang sudah lama tidak dipakai sebelum dijalankan, adalah sebagai berikut :
1). Pembersihan tadah isap dan pipa isap 2). Pemeriksaan sistem listrik
3). Pemeriksaan kelurusan
4). Pemeriksaan minyak pelumas bantalan 5). Pemeriksaan dengan memutar poros 6). Pemeriksaan pipa alat pembantu
7). Pemeriksaan katup sorong pada pipa isap 8). Memancing
9). Pemanasan/pendinginan alat 10). Pemeriksaan alat putaran
11). Penanganan katup keluar pada waktu start
12). Pemeriksaan kebocoran, karat dan pemancing pompa.
Pemeliharaan Pompa
Pemeliharaan pompa dari segi teknis dan administratif, yaitu :
Kartu kendali
Setiap kartu kendali harus berisi catatan mengenai :
spesifikasi pompa;
nama pabrik;
hasil pemeriksaan pada masa uji coba;
pemeriksaan periodik yang dilakukan selanjutnya.
Frekuensi pemeriksaan sebagai berikut :
Pemeriksaan harian
Pemeriksaan bulanan
Pemeriksaan tiga bulanan
Pemeriksaan enam bulanan
Pemeriksaan lima tahunan