• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESERVOAR, POMPA DAN HIDROFOR

N/A
N/A
ari anto

Academic year: 2023

Membagikan "RESERVOAR, POMPA DAN HIDROFOR"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

RESERVOAR, POMPA DAN

HIDROFOR

(2)

RESERVOAR

Sistem penyediaan air bersih dapat dikelompokkan menjadi :

 Sistem sambungan langsung;

 Sistem reservoar;

 Sistem tangki tekan (hidrofor);

 Sistem tanpa tangki.

(3)

Dalam sistem reservoar, menggunakan dua macam reservoar yaitu :

Reservoar bawah berfungsi menyimpan air yang akan dikirim ke reservoar atas dengan menggunakan pompa transfer.

Resevoar atas berfungsi menyimpan air yang akan disalurkan ke alat plambing terutama pada saat jam puncak dengan cara gravitasi dan

booster.

Dua atau tiga lantai teratas harus dilayani

dengan pompa booster dan hidrofor, karena

tekanan dengan pelayanan cara gravitasi

tidak memenuhi persyaratan tekanan.

(4)

Persyaratan reservoar yang harus dipenuhi adalah :

 Konstruksi rapat air;

 Reservoar tidak merupakan bagian struktural dari bangunan

 Lokasinya tidak berdekatan dengan tempat pembuangan air.

 Gelap, sehingga lumut tidak dapat tumbuh.

 Volume sekurang-kurangnya memenuhi kebutuhan jam puncak.

 Kedalaman air memenuhi syarat keselamatan.

 Ambang bebas (freeboard) sekurang-kurangnya

30 cm.

(5)

 Pipa peluap berbentuk ‘bellmouth’ ditempatkan pada elevasi air tertinggi.

 Pipa udara (vent).

 Pipa masuk (inlet) berdiameter sesuai kapasitasnya.

 Lubang kontrol.

 Fasilitas penguras / pengosong.

 Indikator volume / elevasi muka air yang mudah

dilihat dan dibaca.

(6)

Perlengkapan :

pipa masuk (inlet)

pipa keluar (outlet)

pipa peluap (over flow)

pipa udara (vent)

indikator volume

fasilitas

penguras/pengosong

reservoar

(7)

Kegunaan reservoar :

 Dapat menyeimbangkan antara kebutuhan air dan pelayanan distribusinya;

 Memudahkan sistem operasi distribusi air;

 Dapat mengatur kapasitas pemompaan;

 Menyediakan air pada saat listrik padam atau pompa rusak;

 Menyediakan air untuk pemadam kebakaran;

 Sebagai anti water hammer pada sistem

distribusi.

(8)

Reservoar diperiksa setiap sekali seminggu.

Diperiksa adanya pencemaran, kualitas air, ketinggian muka air.

 Saat pemeriksaan berkala, lakukan :

Cek reservoar apakah ada karat, kotoran, atau pun benda asing lain yang melayang dalam air atau

terapung;

Di cek apakah ada endapan di dasar reservoar, lapisan minyak di permukaan air, serangga atau tumbuhan di dalam air reservoar tersebut;

Lakukan pemeriksaan pada waktu reservoar tidak penuh dan tidak sedang diisi, sebaiknya pada waktu reservoar dibersihkan;

Sebaiknya sebagai arsip pemeriksaan, pada saat pembersihan dibuat foto permukaan dalam dinding reservoar.

(9)

Pemeriksaan kualitas air

Pada waktu pemeriksaan reservoar, diambil contoh air dan dilakukan analisis air.

Pemeriksaan ketinggian muka air

 Ketinggian muka air dijaga dengan menggunakan katup bola dengan pelampung, katup digerakkan secara elektrik.

 Pemeriksaan dilakukan terhadap bagian yang

bergerak, bagian yang bergesekan dan bagian yang harus saling menempel dengan rapat untuk

menghentikan aliran air.

 Secara periodik, komponen elektrik yang merupakan indikasi muka air seperti saklar dan relai harus

diperiksa secara periodik.

(10)

POMPA

 Kriteria desain pompa mampu melayani kebutuhan maksimum pada titik puncak di konsumen serta dapat bekerja sesuai

kebutuhan secara berfluktuasi dari waktu ke waktu.

 Syarat umum pemilihan pompa yaitu

pompa harus dapat diandalkan, memenuhi kebutuhan kapasitas dan tekanan yang

dibutuhkan serta ekonomis.

(11)

 Dalam memilih pompa, terlebih dulu perlu diketahui kapasitas aliran serta head yang diperlukan.

 Selain itu diperlukan pula informasi seperti :

sumber air;

kapasitas maksimum yang diperlukan;

kualitas air;

bentuk kurva sistem;

tekanan hisap (NPSH) yang tersedia;

pelayanan : menerus atau intermitten;

jenis pembangkit listrik yang ada;

ketersediaan ruangan untuk instalasi pompa.

(12)

 Banyaknya pompa minimal 2 (dua) buah.

 Kapasitas pompa ditetapkan untuk bekerja selama beberapa jam per hari.

 Head pompa ditetapkan sehingga sisa

tekanan pipa masuk (inlet) reservoar atas tidak kurang dari satu atm.

 NPSH yang diperlukan (pabrik) < NPSH yang tersedia (kondisi setempat).

NPSH = Net Positive Suction Head

(13)

Letak pompa terhadap muka air di reservoar:

diatas muka air (negatif suction)

di bawah muka air (positif suction)

• terbenam dalam air (wet well)

• tidak terbenam (dry well)

(14)

Komponen penting pada sistem pompa antara lain adalah:

Saringan pada ujung suction pipe;

Katup ujung untuk pompa dengan sistem negative suction;

Manometer hisap untuk pompa yang tidak terendam;

Manometer tekan;

Kontrol panel untuk pengendalian pompa;

manometer tekan untuk semua sistem, dipasang pada flens pipa keluar (discharge) pompa.

Pompa negative suction

(15)

Pompa positive suction

(16)

Perlengkapan untuk pipa tekan :

kontrol valve (butterfly valve) 1 buah;

gate valve 1 (satu) buah;

non return valve 1 (satu) buah;

manometer tekan 1 (satu) buah, dilengkapi dengan three way ball valve ukuran 3 ½ inci dengan range 2 kali tekanan kerja.

Perlengkapan untuk tiap pipa isap :

saringan 1 (satu) buah;

foot valve 1 (satu) buah;

gate valve 1 (satu) buah;

manometer isap 1 (satu) buah, dilengkapi dengan three way ball valve.

(17)

Cara Kerja Pompa

 Pengisian Reservoar Bawah (Ground Water Tank)

 Pengisian Reservoar Atas (Roof Water Tank)

 Pompa Booster

(18)

Kavitasi

Kavitasi : timbulnya gelembung-gelembung uap air di dalam pompa.

Gejala kavitasi :

 timbul suara berisik dan timbul getaran;

 performansi pompa akan menurun tiba-tiba;

 panas;

 manometer goyang;

 air kadang keluar kadang tidak;

 motor pompa dapat terbakar.

 Akibat jika pompa tetap dijalankan walau pun terjadi kavitasi maka permukaan dinding di sekitar aliran yang berkavitasi akan mengalami kerusakan, menjadi

berlubang-lubang (bopeng).

(19)

Pemasangan Pompa

Metode dan tahapan kerja :

a. siapkan pondasi sesuai dengan dimensi pompa pada gambar rencana;

b. baut angkur sebaiknya dipasang bersamaan dengan pengecoran pondasi, sehingga dapat menyatu dengan beton.

c. Sistem pelaksanaan poin b, memerlukan pengukuran jarak yang teliti pada lubang angkur unit pompa.

d. Peredam getaran pompa (spring atau rubber mounting) disiapkan pada posisinya.

e. Unit pompa diangkat dan ditempatkan pada pondasi yang telah disediakan.

f. Pelat dasar (base frame) pompa harus bertumpu pada permukaan yang rata.

e. Kopling diperiksa dan dipastikan tidak ada perbedaan arah axial poros pompa dengan poros motor atau perbedaannya masih dalam batas yang diijinkan, lihat manual pompa (petunjuk pemasangan, max = 0,05 mm).

f. Perbedaan sudut poros pompa  0,1 mm, secara manual.

g. Mur pengikat dikencangkan.

(20)

Prosedur pemeriksaan pompa yang baru selesai di pasang atau yang sudah lama tidak dipakai sebelum dijalankan, adalah sebagai berikut :

1). Pembersihan tadah isap dan pipa isap 2). Pemeriksaan sistem listrik

3). Pemeriksaan kelurusan

4). Pemeriksaan minyak pelumas bantalan 5). Pemeriksaan dengan memutar poros 6). Pemeriksaan pipa alat pembantu

7). Pemeriksaan katup sorong pada pipa isap 8). Memancing

9). Pemanasan/pendinginan alat 10). Pemeriksaan alat putaran

11). Penanganan katup keluar pada waktu start

12). Pemeriksaan kebocoran, karat dan pemancing pompa.

(21)

Pemeliharaan Pompa

Pemeliharaan pompa dari segi teknis dan administratif, yaitu :

Kartu kendali

Setiap kartu kendali harus berisi catatan mengenai :

spesifikasi pompa;

nama pabrik;

hasil pemeriksaan pada masa uji coba;

pemeriksaan periodik yang dilakukan selanjutnya.

Frekuensi pemeriksaan sebagai berikut :

Pemeriksaan harian

Pemeriksaan bulanan

Pemeriksaan tiga bulanan

Pemeriksaan enam bulanan

Pemeriksaan lima tahunan

(22)

HIDROFOR

(23)

 Prinsip kerja tangki tekan (hidrofor)

 Variasi sistem hidrofor : - Sistem hydrocel

- Sistem hidrofor dengan diafram

(24)

SEKIAN

Referensi

Dokumen terkait

1/1-1 PO Box 53 Rockhampton QLD 4700 Reference: 123 456 789X THE HON JENNY MACKLIN MP Minister for Families, Housing, Community Services and Indigenous Affairs SENATOR THE HON JOE

Identification of Regulatory Elements on the Promoter Region of XLOC_10 Gene Based on the gene expression analysis, XLOC_10 was expressed at different stages of mesocarp development