• Tidak ada hasil yang ditemukan

respon pemberian mulsa jerami padi dan pupuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "respon pemberian mulsa jerami padi dan pupuk"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

Tesis ini berjudul “Respon Pemberian Mulsa Jerami Padi Dan Pupuk Organik Cair Dari Limbah Buah Pepaya Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)” Tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Medan Area. Kebutuhan bawang merah tidak bisa dihindari oleh konsumen rumah tangga sebagai pelengkap bumbu masakan sehari-hari. Kegunaan bawang merah lainnya adalah sebagai obat tradisional yang sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Begitu pula dengan pesatnya pertumbuhan industri pengolahan makanan saat ini juga cenderung meningkatkan permintaan bawang merah dalam negeri (Fimansyah dan Sumarni, 2013). Bawang merah mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral, serta senyawa yang berfungsi sebagai anti mutagen dan anti karsinogen. Surplus produksi ini memungkinkan Indonesia mengekspor bawang merah ke berbagai negara seperti Thailand, Vietnam, Taiwan, Singapura, Timor Leste, Jepang, dan Uni Emirat Arab.

Untuk meningkatkan potensi nilai ekspor, perlu terus ditingkatkan produktivitas dan produksi bawang merah dalam negeri. Salah satu upaya untuk meningkatkan teknik budidaya bawang merah adalah dengan mengatur jarak tanam pada saat menanam tanaman bawang merah.

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Hipotesis Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)
    • Tanah
  • Manfaat dan Kandungan Bawang Merah
  • Sentra Produksi Bawang Merah
  • Teknik Budidaya Bawang Merah
    • Penyiapan Bibit
    • Pengolahan Tanah
    • Penanaman
    • Pemeliharaan
    • Panen
    • Penyakit Bercak Ungu
    • Penyakit Layu Fusarium
    • Penyakit Antraknosa
    • Penyakit Embun Bulu
    • Penyakit Layu Bakteri
  • Mulsa Jerami Padi
  • Pupuk Orgnaik Cair (POC) Limbah Buah Pepaya

Pada musim kemarau, bawang merah akan hidup lebih baik jika pengairannya baik (Wibowo, 2009). Tanaman bawang merah tumbuh paling baik pada tanah yang gembur, subur dan banyak mengandung bahan organik. Karena pada ketinggian tersebut tanaman bawang merah akan menghasilkan umbi yang berukuran besar dan berkualitas baik (Sartono, 2009).

Dalam komposisi bawang bombay, kontribusi penting serat, mineral, dan vitamin harus diperhitungkan. Pada tahun 2015, sebanyak 37.259 ton atau 28,85% produksi bawang merah di Provinsi Jawa Barat berasal dari Kabupaten Bandung. Pada umumnya budidaya bawang merah dilakukan di lahan yang meliputi proses penyiapan benih, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan.

Tanaman bawang merah dipanen setelah menunjukkan tanda-tanda 60% leher batang lunak, tanaman terkulai, dan daun menguning. Bila sudah cukup kering (kadar air kurang lebih 80%), umbi bawang merah siap dipasarkan atau disimpan di gudang pengepakan bawang merah.

Tabel 2.3.1. Kandungan Gizi per 100 Gram Bawang Merah
Tabel 2.3.1. Kandungan Gizi per 100 Gram Bawang Merah

METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.1 Waktu dan Tempat

Bahan dan Alat Penelitian

Metode Penelitian

P0= Pengendalian (Tanpa penggunaan POC limbah buah pepaya) P1= Pupuk organik cair dari limbah pepaya sebanyak 10 ml/l air P2= Pupuk organik cair dari limbah pepaya sebanyak 20 ml/l air P3= Pupuk organik cair dari ampas pepaya sebanyak 30 ml/l air. Jarak antar ulangan = 100 cm Jumlah tanaman per petak = 16 tanaman Jumlah tanaman uji = 4 tanaman Jumlah tanaman uji = 128 tanaman Jumlah tanaman = 512 tanaman 3.4. Metode analisis data yang digunakan dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial adalah sebagai berikut :.

Yijk = Hasil pengamatan setiap petak percobaan yang mendapat perlakuan faktor tahap 1 dan perlakuan faktor tahap dua ditempatkan pada ulangan kelompok i. Untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan maka disusun daftar ragam, dan untuk perlakuan yang mempunyai pengaruh nyata dan sangat nyata dilanjutkan dengan uji beda rata-rata dengan menggunakan jarak Duncan (Montgomery, 2009).

Pelaksanaan Penelitian 1 Mulsa Jerami Padi 1 Mulsa Jerami Padi

  • Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) Limbah Buah Pepaya
  • Persiapan Lahan
  • Pengaplikasian mulsa jerami padi
  • Persiapan Bibit
  • Penanaman
  • Panen
  • Jumlah daun (Helai)
  • Berat Basah Umbi per tanaman Sampel (g )
  • Berat Basah umbi per tanaman Plot (g)
  • Berat Kering Umbi per tanaman Plot (g)

Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan pupuk organik cair ini adalah 12-14 hari, POC yang sudah jadi berwarna coklat dan berbau kompos. Penerapannya dilakukan dengan cara mengaplikasikan mulsa jerami padi dengan cara disemai pada lahan uji hingga merata. Varietas umbi bawang merah yang digunakan pada penelitian ini adalah varietas Bima Brebes seperti terlihat pada Lampiran 1.

Penanaman bawang merah yang terlalu dangkal akan menyebabkan tanaman mudah roboh, sedangkan penanaman yang terlalu dalam akan menghambat pertumbuhan tunas karena tertutup tanah. Hal ini dilakukan seminggu sekali dan dilakukan secara manual dengan mencabut gulma yang ada agar tidak mengganggu tanaman dalam persaingan penyerapan unsur hara. Pemupukan pertama pada perlakuan kontrol ditandai dengan (J0) jerami padi dan (P0) limbah buah pepaya serta pemberian pupuk tambahan berupa pupuk ZA dan KCl pada minggu ke 2 dan 5 sebanyak setengah dari dosis anjuran yaitu 100 kg/ha. Pemupukan mingguan dilakukan dengan pemberian pupuk organik cair dari limbah buah pepaya yang dimulai pada minggu ke 2 sampai dengan 8 MST dengan interval 1 minggu. 5) Pengendalian hama dan penyakit.

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan apabila tanaman mengalami serangan atau tanda-tanda serangan. Dalam pengendalian ini diprioritaskan pada pengendalian secara manual dan apabila serangan hama dan penyakit melebihi ambang batas maka pengendalian secara kimia dilakukan melalui penyemprotan. Pemanenan dilakukan pada umur tanaman 65 HST yang ditandai dengan daun menguning, kering dan rontok, umbi membesar dan ada pula yang muncul dari permukaan tanah, ruas umbi terlihat kencang dan warna kulit mengkilat.

Pengamatan dilakukan pada minggu kedua setelah tanam dengan cara mengukur tinggi tanaman sampel dari pangkal hingga ujung daun tertinggi. Jumlah daun pertama dihitung pada 2 MST, dengan selang waktu 1 minggu hingga tanaman berumur 7 MST. Berat basah umbi per sampel ditimbang dengan cara menghitung seluruh tanaman per sampel setelah umbi bebas dari tanah dan kotoran.

Massa umbi per petak diperoleh dengan cara menimbang, yaitu dengan menghitung seluruh tanaman per petak setelah umbi dibersihkan dari tanah dan kotoran. Berat kering umbi per tanaman sampel dapat diperoleh dengan cara menimbangnya setelah umbi dibersihkan dan dikering-anginkan hingga kulit terluar umbi kering. Berat kering umbi per tanaman dapat diperoleh dengan menimbang seluruh umbi dalam satu petak setelah dikeringkan di udara hingga kulit terluar umbi kering.

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1 Kesimpulan

Saran

Lampiran 50. Tabel pengamatan berat basah tanaman per plot akibat pemberian jerami padi dan pupuk organik cair dari limbah buah pepaya pada tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.).

Lampiran 6. Tabel dwikasta pengamatan tinggi tanaman bawang merah   (Allium ascalonicum L.) Pada umur 2 minggu setelah tanam
Lampiran 6. Tabel dwikasta pengamatan tinggi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) Pada umur 2 minggu setelah tanam

Gambar

Tabel 2.3.1. Kandungan Gizi per 100 Gram Bawang Merah
Lampiran 6. Tabel dwikasta pengamatan tinggi tanaman bawang merah   (Allium ascalonicum L.) Pada umur 2 minggu setelah tanam
Lampiran 9. Tabel dwikasta pengamatan tinggi tanaman bawang merah (Allium  ascalonicum L.) Pada umur 3 minggu setelah tanam
Lampiran 12. Tabel dwikasta pengamatan tinggi tanaman bawang merah (Allium  ascalonicum L.) Pada umur 4 minggu setelah tanam
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

PADA PEMBERIAN BOKASHI CAMPURAN JERAMI JAGUNG DAN PUPUK KANDANG KOTORAN SAPI 459-469 23 RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL SAWI MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK CAIR POC BONGGOL PISANG DI TANAH