Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui respon penerapan pupuk organik cair (POC) dari kulit nanas (Ananas comosus (l.) merr.) sebagai pakan dan kompos residu kubis (Brassica oleraceae) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. melon. (Cucumis melo L.). Faktor pertama adalah pemberian pupuk organik cair dari sisa kulit nanas dengan 4 taraf perlakuan yaitu: P0 : tanpa POC sisa kulit nanas, P1 : POC sisa kulit nanas 5% (50ml/liter air), P2 : 10% POC limbah kulit nanas (100ml/liter air), P3:. Parameter pengamatannya adalah: tinggi tanaman, diameter batang, bobot buah tanaman sampel, lingkar buah tanaman sampel, bobot basah batang, dan bobot kering tanaman.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitan
- Hipotesis Penelitian
- Manfaat Percobaan
Salah satu permasalahan yang dihadapi industri pengolahan nanas adalah semakin banyaknya limbah kulit nanas. Penumpukan limbah kulit nanas yang tidak terkendali kemudian akan menimbulkan dampak negatif yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Apa pengaruh pemberian pakan POC kulit nanas (ananas comosus (l.) merr.) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman melon.
Bagaimana pengaruh interaksi pemberian POC kulit nanas (ananas comosus (l.) merr.) dan pemberian kompos limbah kubis (brassica oleracea) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman melon. Untuk mengetahui pengaruh pemberian POC kulit nanas (ananas comosus (l.) merr.) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman melon. Untuk mengetahui pengaruh pemberian POC kulit nanas (ananas comosus (l.) merr.) dan pemberian kompos limbah kubis (brassica oleracea) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman melon.
Pemberian POC dari limbah kulit nanas (ananas comosus (l.) merr.) berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman melon. Pemberian POC dari limbah kulit nanas (ananas comosus (l.) merr.) dan kompos dari limbah kubis (brassica oleracea) berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman melon.
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Melon (Cucumis melo L. )
Klasifikasi Dan Morfologi Tanaman Melon
Daun melon (Cucumis melo L.) berbentuk hampir bulat, tunggal dan tersebar di lima sudut, mempunyai jumlah cekungan 3 - 7. Bunga jantan tanaman melon terbentuk berkelompok 3 - 5, terdapat pada seluruh daun. ketiak daun, kecuali ketiak daun yang ditempati bunga betina.
Syarat Tumbuh Tanaman Melon
Tanaman melon yang sehat dan berproduksi maksimal berasal dari bibit tanaman yang awalnya sehat, kuat dan dirawat dengan baik. Benih ditutup dengan campuran abu cangkang dan tanah yang telah disiapkan dengan perbandingan 2:1, agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan tidak mudah tumbang. Untuk merangsang perkecambahan benih dengan menciptakan suasana hangat, permukaan bedengan ditutup dengan kantong goni basah.
Bila kecambah sudah muncul di permukaan media semai (hari ke 3 atau ke 4), kantong goni sudah bisa dibuka. Penanaman tanaman melon dilakukan dengan cara pindah tanam, yaitu bibit yang baik diseleksi terlebih dahulu di persemaian, kemudian bibit dipindahkan ke lubang tanam. Namun jika air kurang karena datangnya musim kemarau maka harus ditambah air agar tanaman melon selalu tercukupi airnya saat cuaca tidak terlalu panas.Penyiraman dilakukan sehari sekali pada pagi dan sore hari. dari awal tanam hingga panen.
Pengendalian hama dan penyakit secara manual dilakukan dengan cara membunuh hama secara langsung dan memusnahkan tanaman yang terserang penyakit. Pemetikan buah melon hanya dapat dilakukan bila buah melon telah menunjukkan kriteria pemetikan.
Hama Dan Penyakit Tanaman Melon
Pupuk tambahan cair hanya diberikan pada waktu-waktu tertentu yaitu pada saat terjadi serangan hama Thrips dan Aphis.
Hama Pada Tanaman Melon 1) Kutu aphids (Aphis gossypii Glover )
Daun yang dijangkiti bertukar menjadi hijau, coklat atau hitam dengan serangga bertubuh lembut di bawah sisi daun.
Penyakit pada Tanaman Melon
Pupuk Organik Cair Dari Kulit Nanas
Pupuk organik cair merupakan larutan hasil penguraian bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang mengandung lebih dari satu unsur hara. Keunggulan pupuk organik cair adalah mampu mengatasi kekurangan unsur hara dan menyediakan unsur hara dengan cepat, dibandingkan dengan pupuk anorganik. Nanas (Ananas comosus L. Merr) merupakan salah satu jenis buah-buahan yang terdapat di Indonesia yang penyebarannya merata.
Nanas merupakan tanaman yang banyak dijumpai di lingkungan, dijual di pasar atau ditanam di pekarangan rumah masyarakat. Limbah nanas mempunyai potensi yang baik dan dapat diolah menjadi pupuk organik cair (POC) yang membantu memberikan nutrisi bagi pertumbuhan tanaman. Nanas mengandung glukosa yang tinggi, selain itu kadar nitrogen di dalamnya juga cukup tinggi (Nisa, 2016).
Bahan baku pupuk cair yang sangat baik adalah bahan organik basah atau bahan organik yang mempunyai kadar air tinggi seperti limbah buah-buahan dan limbah sayur-sayuran (wortel, labu siam, sawi, selada, kulit jeruk, kulit pisang, dll.). Semakin tinggi kandungan selulosa bahan organik (rasio C/N), maka proses penguraian bakteri akan semakin lama.
Pupuk Kompos dari Limbah Kubis
Pupuk cair mempunyai banyak manfaat dan keunggulan, seperti menyuburkan tanaman, menjaga kestabilan unsur hara dalam tanah, mengurangi dampak sampah organik terhadap lingkungan sekitar, mudah didapat, murah dan tanpa efek samping. Hasil penelitian Fakultas Peternakan IPB menunjukkan mansi dan kubis mengandung 55 mg jeruk nipis dan 0,8 mg zat besi dalam berat basahnya.Nilai gizi yang terkandung dalam kubis tidak hanya bermanfaat bagi tubuh, namun juga dapat dijadikan sebagai obat. sumber unsur hara bagi tanah pada saat dikomposkan Kompos limbah kubis merupakan hasil akhir dari proses penguraian tumpukan limbah kubis yang berupa dedaunan dan tanaman.
Tempat Dan Waktu Penelitian
Bahan dan Alat
Metode Penelitian
Jumlah tanaman per petak: 12 tanaman Jumlah tanaman sampel per petak: 4 tanaman Jumlah tanaman: 384 tanaman Jumlah tanaman sampel: 128 tanaman.
Metode Analisa
Pelaksanaan Penelitian
- Pembuatan POCKulit Nanas
- PembuatanKompos Limbah Kubis
Kemudian tambahkan 29 liter air cucian beras dan 400 g gula merah, 400 ml EM4 lalu larutkan dalam 600 ml air. Setelah semua bahan siap, masukkan parutan kulit nanas ke dalam ember yang berisi air untuk mencuci beras, lalu tambahkan gula merah dan larutan EM4 untuk mempercepat proses fermentasi, setelah semuanya tercampur rata, lalu tutup ember dengan rapat. Proses fermentasi ini memakan waktu 21 hari dan diaduk setiap hari agar gas yang ada di dalamnya dapat terbuang.
Jika sudah terjadi perubahan warna pada larutan dan aroma yang keluar berbau harum maka POC dapat digunakan. Pembuatan kompos limbah kubis terdiri dari : terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Setelah bahan siap, ampas kubis yang telah dicacah diletakkan di atas terpal dan disiram dengan larutan gula merah dan EM4 untuk mempercepat proses fermentasi.
Kemudian lakukan tindak lanjut setiap dua hari sekali untuk memadukannya dan melihat perubahan yang terjadi.
Pengolahan Lahan .1 Pembukaan Lahan .1 Pembukaan Lahan
- Pengolahan Tanah
- Aplikasi Pupuk Kompos Limbah Kubis
- Aplikasi Pupuk Dasar
- Penyemaian Benih
- Pemasangan Mulsa
- Pemasangan Ajir
- Penanaman
- Aplikasi Pupuk Organik Cair Dari Limbah Kulit Nanas
Pemasangan mulsa dilakukan pada siang hari, saat cuaca cerah dan udara hangat, serta disediakan lubang tanam dengan jarak tanam 50x70 cm. Pemasangan ajir dilakukan sebelum tanaman dipindahkan ke lubang tanam, ajir dibuat dari bahan bambu dengan tinggi ± 1,5 m agar buah yang dihasilkan tidak bersentuhan dengan permukaan tanah maupun sebagai penyangga buah melon. Bibit tanaman melon dapat dipindahkan ke petak pada saat berumur dua minggu dan telah mempunyai 4-5 helai daun.
Penanaman dilakukan pada sore hari, sebelum dilakukan penanaman, tanah pada permukaan polibag disiram dan dipadatkan, kemudian benih dilepaskan perlahan-lahan dan diletakkan tegak pada lubang tanam, tanah disekitar lubang dipadatkan sesuai arah tanam. tanah. benih, setelah itu benih disiram. Penerapan POC dari limbah kulit nanas dilakukan setelah penanaman tanaman melon di lapangan yaitu 2 MST sampai 9 MST. Cara pengaplikasiannya adalah dengan melakukan kalibrasi terlebih dahulu dengan air biasa untuk mendapatkan dosis POC yang ingin digunakan untuk pengaplikasian mingguan. Dosis penggunaan POC mingguan untuk tanaman melon dapat dilihat pada lampiran 70.
Pemeliharaan .1 Penyiraman .1 Penyiraman
- Penyulaman
- Penyiangan
- Pengikatan Tanaman
- Seleksi Buah Dan Pengikatan Tangkai Buah
- Pengendalian Hama Dan Penyakit
- Tinggi Tanaman ( cm )
- Diameter Batang ( cm )
- Berat Buah per Sampel ( g )
- Lilit Buah per Tanaman Sampel ( cm )
- Berat Berangkasan Basah ( g )
- Berat Berangkasan Kering( g )
Data observasi pengaruh POC kulit nanas dan kompos limbah kubis terhadap tinggi tanaman (cm) Umur 2 MST. Data pengamatan pengaruh Poc kulit nanas dan kompos limbah kubis terhadap tinggi tanaman (cm) Umur 3 Mst. Data observasi pengaruh POC kulit nanas dan kompos limbah kubis terhadap tinggi tanaman (cm) pada 4 MST.
Data observasi pengaruh POC kulit nanas dan kompos limbah kubis terhadap tinggi tanaman (cm) Umur 5 MST. Data observasi pengaruh POC kulit nanas dan kompos limbah kubis terhadap tinggi tanaman (cm) pada 6 MST. Data observasi pengaruh POC kulit nanas dan kompos limbah kubis terhadap tinggi tanaman (cm) Umur 7 MST.
Data observasi pengaruh POC kompos limbah kulit nanas dan kubis terhadap tinggi tanaman (cm) pada umur 8 MST. Data observasi pengaruh POC kompos limbah kulit nanas dan kubis terhadap tinggi tanaman (cm) Umur 9 MST. Data observasi pengaruh POC kompos limbah kulit nanas dan kubis terhadap diameter batang (cm) pada 2 MST.
Data observasi pengaruh POC kompos limbah kulit nanas dan kubis terhadap diameter batang (cm) pada 3 MST. Data observasi pengaruh POC kompos limbah kulit nanas dan kubis terhadap diameter batang (cm) pada 4 MST. Data observasi pengaruh POC kompos limbah kulit nanas dan kubis terhadap diameter batang (cm) pada 5 MST.
Data observasi pengaruh POC kompos kulit nanas dan limbah kubis terhadap diameter batang (cm) pada 6 MST. Data observasi pengaruh POC kompos kulit nanas dan limbah kubis terhadap diameter batang (cm) pada 7 MST. Data observasi pengaruh POC kompos kulit nanas dan limbah kubis terhadap diameter batang (cm) pada 8 MST.
Data observasi pengaruh POC kulit nanas dan kompos limbah karbon terhadap diameter batang (cm) pada umur 9 MST. Data observasi pengaruh POC kulit nanas dan kompos limbah kubis terhadap berat buah per sampel (g) Panen I. Data observasi pengaruh POC kulit nanas dan kompos limbah kubis terhadap pergantian buah tanaman melon I.
Data observasi pengaruh POC kompos limbah kulit nanas dan kubis terhadap set buah tanaman melon yang dipanen.