• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Respon Siswa Terhadap Media Pembelajaran Articulate Storyline 3 Dengan Pendekatan STEM Pada Materi Gerak Parabola

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Respon Siswa Terhadap Media Pembelajaran Articulate Storyline 3 Dengan Pendekatan STEM Pada Materi Gerak Parabola"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

COMPTON (JURNAL ILMU PENDIDIKAN FISIKA)

p-ISSN: 2356-0673 | e-ISSN: 2579-5252 Vol. 9 No. 2 june 2023, Page 152-160 This work is licensed under

a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Student Respon To Articulate...(Miranda Evi Murniati) 153

Respon Siswa Terhadap Media Pembelajaran Articulate Storyline 3 Dengan Pendekatan STEM Pada Materi Gerak Parabola

Miranda Evi Murniatia, Alex Harijanto, and Maryani

Department of Physics Education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Jember Jl. Kalimantan Tegalboto No.37, Krajan Timur, Sumbersari, Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember,

Jawa Timur 68121

e-mail: a [email protected] Abstract

Student response will be less good if students feel less interested in learning media. So that an innovation is needed in technology-based interactive learning media that is easy to understand and interesting so that student responses are good. The purpose of this study was to determine student responses after applying Articulate Storyline 3-based learning media. The research used descriptive method with data collection technique that is with response questionnaire with three indicators and using linkert scale. This research was conducted at SMAN 1 Rogojampi in the even semester of the 2022/2023 academic year. The average percentage value of student responses was 86.6% with very good criteria. The highest percentage on cognitive indicators is 91.2%.

Meanwhile, the affective indicator was 86.8%, and the conative indicator was 81.7%. With an average percentage of all indicators of 86.6% with very good criteria.

Keywords: Articulate Storyline 3, Student Response, STEM

Abstrak

Respon siswa pada pembelajaran akan kurang baik jika siswa merasa kurang tertarik pada media pembelajaran. Sehingga diperlukannya suatu inovasi pada media pembelajaran interaktif berbasis teknologi yang mudah dipahami dan menarik agar respon siswa menjadi baik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui rspon siswa setelah menerapkan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3. Penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu dengan angket respon dengan tiga indikator dan menggunakan skala linkert. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Rogojampi pada semester genap tahun ajaran 2022/2023. Nilai presentase rata-rata respon siswa sebesar 86,6% dengan kriteria sangat baik. Presentase tertinggi pada indikator kognitif yaitu sebesar 91,2%. Sedangkan pada indikator afektif sebesar 86,8%, dan pada indikator konatif sebesar 81,7%. Dengan presentase rata-rata semua indikator yaitu sebesar 86,6% dengan kriteria sangat baik.

Kata Kunci: Articulate Storyline 3, Respon Siswa, STEM

I. INTRODUCTION

Berkembang pesatnya teknologi dan ilmu pengetahuan sangatlah pesat terutama di Indonesia. Pada pembelajaran abad ke-21 terutama pada media pembelajaran memiliki banyak inovasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan respon siswa siswa terutama pada pembelajaran fisika. Faktor yang sangat penting

untuk meningkatkan respon siswa siswa adalah penggunaan media pembelajaran, karena media pembelajaran sangatlah mendukung pengembangan ilmu pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran [1].

Rendahnya respon siswa terhadap mata pelejaran fisika dapat disebabkan oleh banyak hal diantaranya yaitu materi pada buku

(2)

154 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON

p-ISSN: 2356-0673 | e-ISSN: 2579-5252 Vol. 9 No. 2 june 2023, Page 152-160

pelajaran terlalu sulit untuk diikuti dan dipahami, media pembelajaran yang kurang efektif, kurang tepatnya media pembelajaran yang digunakan guru, pembelajaran yang didominasi oleh guru, kurangnya keselarasan siswa, atau laboratorium yang kurang memadai.

Salah satu inovasi yang dilakukan untuk meningkatkan respon siswa siswa yaitu dengan menerapkan medi pembelajaran yang interaktif berbasis teknologi. Melalui media pembelajaran berbasis teknologi dapat mempunyai fungsi tersendiri bukan berupa fungsi tambahan untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar lebih efektif untuk digunakan [2]. Pada pembelajaran abad ke-21, siswa diharuskan memiliki keterampilan abad 21. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat menghubungkan karakteristik pembelajaran abad 21 tersebut yaitu STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics).

Pembelajaran STEM memperlihatkan kepada siswa bagaimana prinsip- prinsip dan konsep-konsep sains, teknologi, enjiniring dan matematika digunakan untuk mengembangkan produk, proses dan sistem yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan sehari-hari manusia [3].

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi secara langsung pada SMAN 1 Rogojampi respon siswa fisika pada kelas X masih rendah (kurang baik). Hal ini dikarenakan jika siswa memiliki rasa suka dengan fisika maka siswa mampu memahami konsep sedangkan jika mengalami kesulitan dalam memahami konsep maka akan menciptakan rasa tidak suka siswa, hal ini yang akan mengakibatkan respon siswa yang

kurang baik. Kemudian pada hasil wawancara pada salah satu guru yang menyatakan dalam proses

pembelajarannya masih

menggunakan sumber belajar yakni buku cetak, media yang digunakan berupa papan tulis yang terkesan monoton, kurang interaktif dan kurang menarik bagi siswa yang akan menyebabkan siswa merasa bosan dan kurang baiknya respon siswa.

Sehingga diperlukannya suatu inovasi pada media pembelajaran interaktif berbasis teknologi yang mudah dipahami dan menarik agar respon siswa siswa meningkat.

Salah satu materi fisika yang dianggap sulit oleh siswa yaitu gerak parabola. Selain itu faktor yang mengakibatkan nilai siswa yang belum tuntas pada materi gerak parabola yaitu siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menggambarkan komponen vektor dalam arah horizontal maupun vertikal, siswa hanya terfokus pada hafalan rumus benda untuk mencapai titik tertinggi dan jarak terjauh, dan konsep-konsep lainnya dalam materi gerak parabola [4]. Pembuatan media pembelajaran berbasis teknologi membutuhkan sebuah software yang bernama Articulate Storyline 3.

Articulate Storyline 3 merupakan suatu program yang mendukung

untuk merancang media

pembelajaran interaktif modern berbasis digital di mana publikasi hasil rancangannya berupa media berbasis web sehingga dapat dijalankan pada berbagai perangkat seperti smartphone, laptop, tablet, dan sebagainya [5].

Media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 berpengaruh terhadap respon siswa siswa. Hal tersebut sesuai dengan hasil

(3)

Student Respon To Articulate...(Miranda Evi Murniati) 155 penelitian terdahulu dari Cahyanto et

al., (2022) yang mendapatkan hasil penelitian yaitu angket respon mendapatkan respon baik dengan total skor 81% [6]. Uraian yang telah dijelaskan tersebut menjadikan alasan untuk dilakukan sebuah penelitian mengenai pengaruh media pembelajaran fisika SMA, harapannya akan memudahkan siswa untuk memahami hukum atau konsep fisika serta meningkatkan daya tarik belajar siswa. Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) yang menerapkan pembelajaran menggunakan keterampilan abad ke-21 akan melengkapi kepentingan dasar siswa di era digital.

II. RESEARCH METHOD

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dimana penelitian dengan analisis data bersifat statistik untuk meneliti populasi tertentu dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan [7].

Teknik sampel yang dilakukan dengan cara memilih sampel dari populasi tertentu berdasarkan informasi yang sesuai dengan penelitian dan perwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan, teknik tersebut bisa disebut dengan tenik sampling purposive [8]. Untuk mendapatkan sampel penelitian, digunakan uji homegenitas nilai ujian akhir semester ganjil fisika yang telah dilakukan oleh guru. Jika hasil populasi homogen, maka sampel akan dipilih secara random sampling.

Tetapi jika populasi tidak homogen, sampel penelitian ditentukan dengan melihat nilai mean yang sama/hampir sama atau menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Uji homogenitas yang digunakan yaitu uji One-Way ANOVA. Pedoman atau dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas yaitu:

1) Jika nilai yang dihasilkan dengan signifikansi >0,05 maka data sama (homogen).

2) Jika nilai yang dihasilkan dengan signifikansi <0,05 maka data tidak sama (tidak homogen).

Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Rogojampi dengan pelaksanaan penelitian tahun ajaran 2022/2023. Penelitian dengan variabel bebas ini ialah media pembelajaran fisika SMA berbasis Articulate Storyline 3 dengan pendekatan STEM (Science, technology, engineering, and mathematics) sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini ialah hasil belajar dan respon siswa. Prosedur penelitian yaitu dimulai dengan tahap persiapan, selanjutnya dilakukannya observasi, menentukan populasi dan sampel, melakukan pembelajaran kelas dengan menggunakan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline dengan pendekatan STEM, memberikan angket respon siswa, lalu menganalisis data, melakukan pembahasan dan menarik kesimpulan.

Angket respon diberikan setelah melakukan kegiatan pembelajaran untuk mengetahui repon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3. Angket repon diadaptasi dari penelitian Sari et al, (2018) [9]

yang dimodifikasi. Angket respon ini diberikan pada saat sesudah pembelajaran atau sesudah diberikan perlakuan dengan tiga indikator yaitu kognitif, afektif dan konatif. Pedoman

(4)

156 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON

p-ISSN: 2356-0673 | e-ISSN: 2579-5252 Vol. 9 No. 2 june 2023, Page 152-160

penilaian angket respon siswa berupa skala linkert dengan 5 skala penilaian.

Adapun penilaian skala linkert dapat dilihat di Tabel 1. berikut ini:

Tabel 1. Penilaian skala linkert Penilaian Keterangan Skor

Positif Negatif

SS Sangat Setuju 5 1

S Setuju 4 2

KS Kurang Setuju 3 3

TS Tidak Setuju 2 4

STS Sangat Tidak

Setuju 1 5

[1].

Analisis data terhadap penskoran angket respon siswa dihitung dengan menggunakan rumus presentase sebagai berikut.

P = ∑ x

∑ i x 100% (1) Keterangan:

P = Presentase

Σx = Jumlah skor yang diperoleh dari penelitian

Σi = Jumlah keseluruhan skor ideal (kriterium) untuk seluruh item [7].

Kategori respon siswa diperoleh berdasarkan kualifikasi hasil presentase skor jawaban angket pada tabel 2. sebagai berikut.

Tabel 2. Kategori Respon Siswa Interval Respon

Siswa Kriteria

75% ≤ Na < 100% Sangat baik 50% ≤ Na < 75% Baik 25% ≤ Na < 50% Cukup baik

0% ≤ Na < 25% Kurang baik

[10].

III. RESULTS AND DISCUSSION

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMAN 1 Rogojampi pada semester genap pada tahun ajaran 2022/2023 dengan populasi siswa kelas X MIPA pada materi gerak parabola. Sampel penelitian ini

ditentukan dengan metode cluster random sampling dengan teknik undian. Sebelum menentukan sampel penilitian dengan menggunakan metode cluster random sampling, dilakukan uji homogenitas terlebih dahulu dengan menggunakan data nilai ujian akhir semester ganjil yang diperoleh dari guru fisika. Analisa data dilakukan dengan menggunakan program sofware Statistical Package For Sosial Sciences (SPSS) 20 for windows. Dari hasil uji homogenitas didapatkan signifikansi 0,127 > 0,05, apabila dikonsultasikan dengan pedoman pengambilan keputusan maka dapat disimpulkan bahwa populasi varians data kelas X MIPA SMAN 1 Rogojampi bersifat homogen.

Respon siswa dilihat dari kelas eksperimen setelah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 dengan pendekatan STEM pada materi gerak parabola. Respon siswa diperoleh melalui lembar angket yang dibagikan di akhir pembelajaran. Hasil respon siswa dapat dilihat pada Tabel 3. sebagai berikut.

Tabel 3. Hasil Respon Siswa No.

Nam Siswa a

Jumlah No.

Nam Siswa a

Jumlah

1. ASIG 48 19. INA 58

2. ASS 51 20. KAP 53

3. APA 52 21. KNA 53

4. AKR 50 22. LHP 50

5. ASP 60 23. MHN 49

6. AFDA 58 24. MA 53

7. DPW 48 25. MRA

S 58

8. EPL 53 26. NNA 46

9. EF 54 27. NA 55

10. FFS 51 28. RNS 54

11. FAR 58 29. SAM 51

12. FPA 54 30. SAZU 52

13. HFA 54 31. SAM 51

14. HAG 56 32. SAS 56

(5)

Student Respon To Articulate...(Miranda Evi Murniati) 157

15. HA 52 33. TNV 51

16. ITM 53 34. TTLA 56

17. IDH 56 35. WW 43

18. IM 49 36. RDH 55

Setelah diperoleh data respon siswa, selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan rumus presentase hasil respon siswa menurut Sugiyono (2018) [7] dan kemudian dikategorikan sesuai dengan kriteria penskoran presentase respon siswa menurut Lintang &

Wardani (2017) [10]. Respon siswa berdasarkan data dapat diamati presentasenya pada Tabel 4. berikut.

Berdasarkan Tabel 4. dapat diketahui bahwa respon siswa dari 3 indikator dengan 12 pertanyaan yang digunakan, menunjukkan hasil rata- rata 86,8% dengan kriteria sangat baik. Presentase tertinggi pada indikator kognitif yaitu sebesar 91,2%. Sedangkan pada indikator afektif sebesar 86,8%, dan pada indikator konatif sebesar 81,7%.

Dengan presentase rata-rata semua indikator yaitu sebesar 86,6% dengan kriteria sangat baik.

Pernyataan pada lembar angket respon siswa digunakan untuk mengetahui kemudahan dan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3. Berdasarkan Tabel 4. nilai presentase rata-rata respon siswa sebesar 86,6% dengan kriteria sangat baik. Hal tersebut

membuktikan kemudahan

pembelajaran dan penggunaan serta ketertarikan siswa terhadap

pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 adalah sangat tinggi. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Asyhari & Sa’adah (2022) yang menyatakan bahwa penerapan media pembelajaran Articulate Storyline 3 memiliki respon baik dari siswa dengan kategori kuat [11].

Respon siswa menunjukkan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 mendapat respon sangat positif dari siswa. Hal ini disebabkan karena media berbasis Articulate Storyline 3 memiliki bahasa yang tidak berbelit-belit, kalimat yang jelas, efektif dan efisien sehingga mudah dipahami, pemilihan jenis, ukuran dan spasi huruf sudah tepat sehingga mempermudah dalam membacanya, penggunaannya mempermudah dalam memahami materi gerak parabola, hubungan materi dengan unsur STEM mudah dipahami. Temuan ini diperoleh dari hasil respon siswa terhadap indikator kognitif sebesar 91,2%. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Anggraini (2021) yang menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 dapat mempermudah pemahaman dan menampilkan materi yang lebih menarik [12].

(6)

158 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON

p-ISSN: 2356-0673 | e-ISSN: 2579-5252 Vol. 9 No. 2 june 2023, Page 152-160

Indikator No. Pernyataan Presentase

(%) Rata- Rata Kognitif

1. Bahasa yang digunakan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 dengan pendekatan STEM

berbelit-belit 98,9%

91,2%

2. Media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 dengan pendekatan STEM menggunakan kalimat yang

jelas, efektif, dan efisien sehingga mudah dipahami 93,3%

3.

Pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dan spasi di media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 dengan pendekatan STEM sudah tepat sehingga mempermudah dalam membacanya

89,4%

4. Penggunaan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 dengan pendekatan STEM mempermudah

dalam memahami materi gerak parabola 91,1%

5. Hubungan materi dengan unsur STEM Science, Technologi, Engineering, Mathematic) mudah

dipahami 87,2%

6. Problem dalam STEM (Science, Technologi, Engineering, Mathematic) dapat mempermudah siswa

memahami materi gerak parabola 87,2%

Afektif

7. Media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 dengan pendekatan STEM memberikan desain (cover,

tulisan, ilustrasi, gambar) tidak menarik 86,1%

86,8%

8.

Penggunaan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 dengan pendekatan STEM menambah rasa ingin tahu saya dalam mempelajari materi gerak parabola

86,7%

9.

Gambar-gambar dan ilustrasi yang terdapat di media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 dengan pendekatan STEM menumbuhkan minat membaca sehingga tidak jenuh untuk mempelajari materi gerak parabola

85,6%

10.

Media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 dengan pendekatan STEM pada materi gerak parabola cukup praktis karena berbentuk aplikasi di smartphone dan dapat dibaca kapan saja dan dimana saja dan tidak bosan saat membaca

88,9%

Konatif

11.

Penggunaan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 dengan pendekatan STEM pada materi gerak parabola membuat saya lebih percaya diri untuk

aktif dikelas 82,2%

81,7%

12.

Penggunaan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 dengan pendekatan STEM membuat saya kesulitan menanggapi persoalan materi gerak parabola dalam kehidupan sehari-hari

81,1%

Rata-Rata 86,6%

Kriteria Sangat Baik

(7)

Student Respon To Articulate...(Miranda Evi Murniati) 159 Media pembelajaran berbasis

Articulate Storyline 3 memiliki desain yang menarik, gambar dan ilustrasi menumbuhkan minat baca sehingga tidak jenuh, cukup praktis karena berbentuk aplikasi smartphone yang dapat dibaca kapan saja dan dimana saja, dan penggunaannya menambah rasa ingin tahu. Temuan ini diperoleh dari hasil respon siswa terhadap indikator afektif sebesar 86,8%

dengan kategori sangat baik. Hal ini selaras dengan pernyataan Hasni et al., (2022) yang menyatakan bahwa media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 dapat mempermudah siswa dalam melakukan belajar secara mandiri kapan saja dan dimana saja serta menciptakan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan [13], [14], [15].

Penggunaan media

pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 membuat siswa lebih percaya diri untuk aktif dikelas dan mudah menanggapi persoalan materi gerak parabola dalam kehidupan sehari-hari [16], [17]. Temuan ini diperoleh dari hasil respon siswa pada indikator konatif sebesar 81,7%

dengan kategori sangat baik.

Berdasarkan pengamatan dari guru selama pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3, siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran karena media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 memiliki daya tarik bagi siswa.

IV. CONCLUSION

Respon siswa setelah menggunakan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 pada materi gerak parabola mendapatkan presentase rata-rata sebesar 86,6%

dengan kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memberikan respon sangat baik setelah menggunakan media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3.

REFERENCES

[1] Audie, N. 2019. Peran media pembelajaran meningkatkan hasil belajar peserta didik. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP. 2(1): 586-595.

[2] Sumiharsono, R. & H. Hasanah.

2017. Media Pembelajaran: Buku Bacaan Wajib Dosen, Guru dan Calon Pendidik. Jember: Pustaka Abadi.

[3] Sudiarta, I. G. P. & I.W. Widana.

2019. Increasing mathematical proficiency and students character: lesson from the implementation of blended learning in junior high school in Bali. IOP Conf. Series. Journal of Physics: Conf. Series1317 (2019) 012118.

[4] Wulandari, S., E. Surahman, & D.

Sulistyaningsih. 2022.

Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Discovery Learning Berbantuan Software Modellus Pada Pokok Bahasan Gerak Parabola.

ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi Pendidikan Fisika.

8(2): 317-327.

[5] Setyaningsih, S., R. Rusijono. & A.

Wahyudi. 2020. Pengaruh

Penggunaan Media

Pembelajaran Interaktif Berbasis Articulate Storyline Terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kerajaan Hindu Budha di Indonesia. Didaktis: Jurnal

(8)

160 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika-COMPTON

p-ISSN: 2356-0673 | e-ISSN: 2579-5252 Vol. 9 No. 2 june 2023, Page 152-160

Pendidikan Dan Ilmu Pengetahuan. 20(2): 144–156.

[6] Cahyanto, A., A. D. Lesmono, & R.

D. Handayani. 2022.

Pengembangan E-Modul Interaktif Berbasis Articulate Storyline 3 untuk Melatihkan Kemampuan Berpikir Kritis pada Pokok Bahasan Gelombang Bunyi. Jurnal Literasi Pendidikan Fisika (JLPF). 3(2): 154-164.

[7] Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

[8] Nugroho, R. A. & A. Gumantan.

2020. Pengaruh Latihan Plyometric Terhadap Peningkatan Kemampuan Vertical Jump Peserta Kegiatan Ekstrakurikuler Bolabasket Sman 1 Pagelaran. Sport Science And Education Journal. 1(1): 1- 12.

[9] Sari, D. P., R. G. P. Panjaitan, & E.

S. Wahyuni. 2018. Respon siswa terhadap modul sistem ekskresi pada materi pembelajaran biologi kelas XI SMA. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran.

7(3): 1–7.

[10] Lintang, A. C. & S. Wardani. 2017.

PBL dengan APM untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Sikap Percaya Diri. Journal of Primary Education. 6(1): 27–34.

[11] Asyhari, A. & Q. F. Sa’adah. 2022.

Pengaruh Multimedia Articulate Storyline 3 terhadap Kemandirian Belajar Siswa pada Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X di MAN 1 Kudus. JEID:

Journal of Educational Integration and Development.

2(1): 1-14.

[12] Anggraini, T. S. & R. Reinita.

2021. Pengembangan Media

Interaktif Articulate Storyline 3 berbasis Kontekstual pada Pembelajaran Tematik Terpadu di Kelas IV Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai. 5(3):

9853-9859.

[13] Hasni, E., M. Kusasi, R. F. Putri.

2022. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Articulate Storyline pada Materi Litosfer untuk Peserta Didik SMP. Jurnal Pendidikan Sains dan Terapan.

2(1): 40-54.

[14] P. Winingsih et al., “Analysis of understanding of physics concepts through problem solving units review in free fall motion materials,” Rev. Mex.

Física E, vol. 20, no. 2 Jul-Dec, pp. 1–6, 2023, doi:

10.31349/revmexfise.20.02020 [15] Y. S. D. Erlangga,

“Pengembangan E-Modul Fisika Materi Gelombang dan Bunyi berbasis Local Wisdom Alat Musik Gamelan pada Mata kuliah Fisika Dasar,” J. Pendidik.

Fis., vol. 9, no. 1, pp. 90–98, 2022, [Online]. Available:

https://jurnal.ustjogja.ac.id/in dex.php/COMPTON/article/vie w/14154

[16] H. Saputro, P. H. Winingsih, and S. Y. Erlangga, “Rancang

Bangun Inverter Sederhana (IS) dengan Memanfaatkan IC 555 sebagai Pembangkit Tegangan Pada Mata Kuliah Elektronika I,” Compt. (Jurnal Ilmu Pendidik.

Fis., vol. 8, no. 1, pp. 68–71, 2021.

[17] S. Y. Erlangga, “IDENTIFIKASI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK THREE TIER PADA,” vol. 5, pp. 312–316

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis Articulate Storyline pada materi sistem tata surya serta mengetahui validitas, kepraktisan,

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif menggunakan articulate storyline sangat baik dan layak digunakan untuk menarik minat

Hasil dari penelitian dan pengembangan ini diperoleh produk berupa media pembelajaran Fisika menggunakan Macromedia Flash pada materi gerak parabola dengan perolehan indeks aiken

Skripsi dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Memahami Teks Hikayat Berbasis Aplikasi Articulate Storyline 3 untuk Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Sungai

I Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif articulate storyline 3 diharapkan siswa dapat menganalisis struktur dan

Oleh karena itu, maka peneliti melakukan penelitian dengan mengambangkan Multimedia pembelajaran Menggunakan Articulate Storyline 2 Pada Materi SPtLDV yang dapat membuat peserta didik

Penelitian dan pengembangan media pembelajaran media articulate storyline untuk meningkatkan minat belajar siswa pada muatan pelajaran IPA kelas V SD ini nantinya akan dievaluasi oleh

Hasil Validasi Ahli Media Dari hasil penelitian ahli media diketahui bahwa kualitas media Articulate Storyline pada tema Peristiwa dalam Kehidupan berdasarkan penilaian oleh Ahli Media