• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respons UMKM Maron Kulon terhadap Sertifikasi Halal

N/A
N/A
Muhammad Fanani Islam

Academic year: 2024

Membagikan "Respons UMKM Maron Kulon terhadap Sertifikasi Halal"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS HASIL RISET

A. ANALISIS DATA PELAKU UMKM DESA MARON KULON DENGAN SERTIFIKASI HALAL

Focus Group Discussion (FGD) adalah salah satu tata cara pengambilan data yang berbentuk kualitatif yang saat ini sering dimanfaatkan dalam berbagai penelitian sosial.(Afiyanti, 2008) Berdasarkan focus group discussion bersama pihak terkait yang kami peroleh melalui terjun ke lapangan, kami menemukan sumber data yaitu dari pelaku UMKM.

1. Pelaku UMKM a. Dusun Krajan

Dusun Krajan terdiri dari RT 1 dan RT 2 di desa Maron Kulon. 4 UMKM dalam proses pengajuan sertifikasi halal. Ditemukan sebagian besar pelaku UMKM telah mengetahui sertifikasi halal, tetapi belum mengetahui prosedur pengajuan sertifikasi halal. Sebagian lainnya tidak terfikirkan mendaftarkan produk mereka untuk mendapatkan label halal. Antusiasme pendampingan pengajuan sertifikat halal ditunjukkan pelaku UMKM di Dusun Krajan.

b. Dusun Sukun

Dusun Sukun terdiri dari RT 3 dan RT 4 di desa Maron Kulon. 4 UMKM dalam proses pengajuan sertifikasi halal. Pelaku UMKM di Dusun Sukun belum mengetahui terkait sertifikasi halal dan tidak terfikirkan agar produk mereka mendapat label halal. Para Pelaku UMKM di Dusun Sukun antusias mendapatkan pendampingan untuk pengajuan sertifikat halal.

c. Dusun Tareta

Dusun Tareta terdiri dari RT 5 dan RT 6 di desa Maron Kulon. 6 UMKM dalam proses pengajuan sertifikasi halal. Keterlambatan informasi adanya pendampingan pengajuan sertifikasi halal oleh Mahasiswa KKN di dusun Tareta. Sebagian pelaku UMKM belum mengetahui prosedur pengajuan mendapatkan label halal dan belum terfikirkan mengajukan. Pelaku UMKM di dusun Tareta menunjukkan antusiasme produk mereka diajukan untuk

mendapatkan label halal.

d. Dusun Sumberan

Dusun Sumberan terdiri dari RT 7 dan RT 8 di desa Maron Kulon. 3 UMKM dalam proses pengajuan sertifikasi halal. Pelaku UMKM berkesimpulan yang

(2)

dapat mendaftarkan sertifikasi halal hanya UMKM berbahan dasar daging.

Terdapat 1 UMKM yang tidak bersedia menyertifikasi halal karena kendala alat komunikasi.

e. Dusun Kramat

Dusun Kramat terdiri dari RT 9 dan RT 10 di desa Maron Kulon. 2 UMKM dalam proses pengajuan sertifikasi halal. Beberapa pelaku UMKM sudah mengetahui mengenai sertifikasi halal dan ingin mengajukan. Latar belakang belum mengajukan sertifikat halal sebelumnya karena takut prosedur rumit dan lama prosesnya.

- pesaing sama (UMKM) sehingga belum mendaftarkan sertifikat (?)

f. Dusun Paleran

Dusun Paleran terdiri dari RT 11 dan RT 12 di desa Maron Kulon. 3 UMKM dalam proses pengajuan sertifikasi halal. Pelaku UMKM di dusun Paleran belum mengetahui terkait sertifikasi halal. Latar belakang belum mengajukan sertifikat halal karena takut mengeluarkan banyak biaya.

Referensi

Dokumen terkait

Tim pengabdi memberikan pemaparan ulang Gambar 3 kepada UMKM yang tidak mengikuti workshop Kader Penggerak Halal mengenai kualifikasi dan standar produk halal, serta sertifikat jaminan

Melakukan Pemeriksaan/ Audit Produk Halal untuk dokumen dan lapangan onsite Jasa Sertifikasi Halal Laporan Audit dipaparkan di MUI/Komite Fatwa Halal Sosialisasi Ketentuan

Partisipasi mahasiswa PPM dalam kegiatan Pendampingan Sertifikasi Produk Halal di Desa Rejomulyo adalah menjembatani pelaku usaha dalam proses pembuatan sertifikat produk halal dari

Melalui Kementerian Agama, pemerintah menyiapkan program kemudahan bagi UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal, tetapi pemahaman oleh UMKM diperlukan bantuan perguruan tinggi yang

Analisis Problematika Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah Sektor Kuliner Terhadap Kewajiban Pendaftaran Sertifikasi Halal Majelis Ulama Indonesia MUI Studi Kasus Pada UMKM Sektor

Selain itu, dengan menerapkan sertifikasi halal pada value chain juga bisa menghasilkan nilai tambah bagi para pelaku UMKM Bakery, yaitu dengan mempunyai kemasan serta mencantumkan logo

Analisis mengenai standar sertifikasi penyembelihan halal dan urgensinya menurut

Bentuk-bentuk pembinaan yang dilakukan Pemerintah Malaysia sebagai rujukan:  Program Sertifikasi Halal Gratis untuk UMKM  Sosialisasi, dan pelatihan halal bagi kelompok UMKM di