Nama : Ahmad Farobi Payoban NIM : 21010223
Kelas : B2-2021
Teori Donald E.Super
1. Sejarah Teori Donald E.Super
Teori life-span dihasilkan dari karya Donald E. Super (untuk biografi, lihat Savickas, 1994). Donald E. Super lahir pada 10 Juli 1910 di Honolulu, Hawai. Ayahnya adalah personil spesialis, ibunya seorang penulis. Menurut Winkel (2012:633) beberapa karya terkenal-nya Super adalah The Psychology of Career (1957), Work Values Inventory (1970), Appraising Vocational Fitness by Means of Psychological Tests (1962), Career
Development: Self Concept Theory (1963), Measuring Vocatonal Maturity for Counseling and Evaluation (1974), dan Career Life Development (1984). Dalam karya terakhir yang menyatkan bahwa “essentially a matching theory in which individual condsider both their own attributes and the attributes required by an occupation”. Super merupakan mahasiswa dari Oxford University dan menerima gelar BA dalam sejarah ekonomi. Kerja pertama Super adalah sebagai spesialis penempatan kerja di Cleveland YMCA dan secara bersamaan mengajar di Fenn College, yang sekarang disebut Cleveland State University.
Petunjuk dasar teori ini adalah penelitian Super di bidang pengembangan karier beberapa tahun setelah diluncurkannya buku pernyataan pertama teoretisnya. Super terdorong ke dalam pernyataan pertama teoretisnya oleh upaya berteori dari Ginzberg dan rekan-
rekannya. Menurut Super teori Ginzberg memiliki kelemahan serius, salah satunya adalah kegagalan untuk memperhitungkan manusia sangat signifikan terhadap informasi tentang perkembangan pendidikan dan vokasional.
Donald E. Super mencanangkan suatu pandangan tentang perkembangan karier yang lingkupnya sangat luas, karena perkembangan jabatan itu dipandang sebagai suatu proses yang mencakup banyak faktor. Faktor tersebut sebagian terdapat pada individu sendiri dan untuk sebagian terdapat dalam lingkungan hidupnya yang semuanya berinteraksi satu sama lain dan bersama-sama membentuk proses perkembangan karier seseorang. Pilihan jabatan merupakan suatu perpaduan dari aneka faktor pada individu sendiri seperti kebutuhan sifat- sifat kepribadian, kemampuan intelektual, dan banyak faktor di luar individu, seperti taraf kehidupan sosial-ekonomi keluarga, variasi tuntutan lingkungan kebudayaan, dan
kesempatan/kelonggaran yang muncul. Titik berat dari hal-hal tersebut di atas terletak pada faktor-faktor pada individu sendiri.
Unsur yang mendasar dalam pandangan Donald E. Super adalah konsep diri atau gambaran diri sehubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan dan jabatan yang akan dipegang (vocational self-concept). Konsep diri vokasional merupakan sebagian dari keseluruhan gambaran tentang diri sendiri. Data hasil penelitian memberikan indikasi yang kuat bahwa konsep diri vokasional berkembang selama pertumbuhan fisik dan
perkembangan kognitif; perkembangan ini berlangsung melalui observasi terhadap orang- orang yang memegang jabatan tertentu , melalui identifikasi dengan orang-orang dewasa yang sudah bekerja, melalui penghayatan pengalaman hidup, dan melalui pengaruh yang diterima dari lingkungan. Penyadaran kesamaan dan perbedaan di antara diri sendiri dan semua orang lain, akhirnya terbentuk suatu gambaran diri yang vokasional. Gambaran diri ini menumbuhkan dorongan internal yang mengarahkan seseorang ke suatu bidang jabatan yang memungkinkan untuk mencapai sukses dan merasa puas (vocational satisfication). Hal ini menyebabkan seseorang mampu mewujudkan gambaran diri dalam suatu bidang jabatan yang paling memungkinkan untuk mengekspresikan diri sendiri.
Super menggabungkan dalam satu teori besar hasil penelitian yang ada dan bekerja secara empiris dan konseptual dalam tiga bidang utama, yaitu psikologi diferensial, psikologi perkembangan, dan teori konsep diri (Savickas; 2007 dalam Super, 1990, 1994).
Ketiga aspek tersebut membentuk segmen kunci teori ini.
2. Perkembangan Teori Donald E.Super
Menurut Brown (2013 : 42) menyatakan bahwa teori karir Super menarik asumsi bahwa setiap orang memiliki potensi tertentu untuk sukses dan kepuasan dalam berbagai
pengaturan pekerjaan. Pengaruh psikologis kedua pada teori Super ini berasal dari teori konsep diri. Super mengusulkan agar vokasional mengembangkan konsep diri berdasarkan pengamatan anak-anak dan identifikasi dengan orang dewasa yang terlibat dalam pekerjaan.
Pengaruh ketiga adalah prinsip-prinsip psikologi perkembangan.
Dalam sebuah ekstensi yang lebih baru dari teorinya, Super mengelaborasi konsep kematangan vokasional. Kematangan vokasional memungkinkan pengamat untuk menilai laju dan tingkat perkembangan individu sehubungan dengan hal karier.
Dikutip dalam Winkel (2012: 631) Donald Super menaruh perhatian pada psikologi diferensial sebagai cabang ilmu psikologi yang mempelajari perbedaan bermakna antara individu-individu, antara lain dengan menggunakan alat-alat tes untuk memperoleh data
tentang berbagai ciri kepribadian yang jelas mempunyai kaitan dengan memegang suatu jabatan, seperti kemampuan intelektual, bakat khusus, minat, dan sifat- sifat kepribadian.
Teori Super mencakup perbedaan antara psikologi pekerjaan dan psikologi karier.
Psikologi pekerjaan terutama didasarkan pada psikologi diferensial dan pada asumsi bahwa kecocokan individu dan karier bertahan selamanya. Di sisi lain, psikologi karier, yang berasal dari psikologi perkembangan, bertumpu pada asumsi bahwa perkembangan karier sesuai dengan prinsip-prinsip umum perkembangan manusia, yang pada dasarnya adalah evolusi. Psikologi vokasional adalah jangka waktu memilih untuk menyatakan bidang pekerjaan yang dihasilkan dua aliran pemikiran tersebut. Karena metode dan alat konseling vokasional saat ini lebih cocok untuk mempelajari psikologi pekerjaan dibanding psikologi karier, Super menegaskan bahwa yang terakhir telah diabaikan dalam mendukung
sebelumnya.
Teori Super dinyatakan dalam bentuk proposisi. Pada mulanya, tahun 1953, Super menghasilkan sepuluh (10) proposisi. Kemudian tahun 1957, bersama Bachrach
dikembangkan menjadi dua belas (12) dan tahun 1990 dikembangkan lagi menjadi empat belas proposisi yaitu:
a. Setiap orang memiliki perbedaan individual dalam kemampuan, kepribadian, kebutuhan, nilai, minat, sifat, dan konsep diri.
b. Berdasarkan karakteristik tersebut, setiap individu masing-masing memiliki kecakapan untuk sejumlah pekerjaan.
c. Setiap pekerjaan membutuhkan pola karakteristik kemampuan dan kepribadian yang cukup luas sehingga bagi setiap orang tersedia beragam pekerjaan dan setiap
pekerjaan terbuka bagi bermacam-macam orang.
d. Pilihan vokasional dan kompetensi, situasi-situasi di mana orang hidup dan bekerja, serta konsep diri akan mengalami perubahan karena waktu dan pengalaman, karena itu membuat pilihan pekerjaan dan penyesuaiannya merupakan suatu proses yang kontinyu.
e. Proses perkembangan itu dapat kita simpulkan dalam serangkaian tahap-tahap perkembangan kehidupan manusia, yaitu pertumbuhan, eksplorasi, pembentukan, pemeliharaan, dan kemunduran.
f. Pola karier seseorang ditentukan oleh tingkat sosial ekonomi orangtua, kemampuan mental, pendidikan, keterampilan, karakteristik kepribadian (kebutuhan, nilai, kepentingan, sifat, dan konsep diri), dan kematangan karier serta kesempatan yang terbuka bagi dirinya.