• Tidak ada hasil yang ditemukan

RETORIKA DAKWAH USTADZ DAS'AD LATIEF DI YOUTUBE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "RETORIKA DAKWAH USTADZ DAS'AD LATIEF DI YOUTUBE"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

Disertasi ini membahas tentang retorika dakwah Ustadz Das'ad Latief di YouTube (kajian dramatik dan resepsi penonton di Kota Parepare). Ustadz Das'ad Latif kerap membawakan acara di berbagai stasiun televisi dan media sosial di Internet, seperti Instagram, YouTube, dan Facebook.

Gambar 1. Video Ustadz Das’ad Latif ............................................................
Gambar 1. Video Ustadz Das’ad Latif ............................................................

Fokus Penelitian Dan Deskripsi Fokus 1. Fakos Penelitian

Deskripsi Fokus

Hal inilah yang menjadi alasan penulis untuk mendalami lebih dalam retorika khotbah Ustadz Das’ad Latif dengan popularitasnya di media sosial YouTube dan bagaimana respon khalayak terhadap khotbah Ustadz Das’ad Latif. Penulis menganalisis bentuk makna pesan yang diterima Mad'u setelah menerima atau menonton video ceramah Ustadz Das'ad Latif di YouTube.

Rumusan Masalah

Retorika dakwah adalah ilmu dan seni berbicara di muka umum baik di mimbar maupun melalui media untuk menyampaikan pesan dakwah yang dibawa para Da'i ke Mad'u.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian yang Relevan

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas retorika dakwah dan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, namun perbedaannya terletak pada fokus penelitian dan subjek penelitian. Persamaannya dengan penelitian ini terletak pada sama-sama berhubungan dengan retorika dakwah, dan metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif.

Konsep Dasar

Pentad dramatis merupakan instrumen yang digunakan sebagai seperangkat konsep yang saling terkait yang dapat membantu kita memahami tindakan manusia dan menemukan motivasi berbagai tindakan manusia. Burke menjelaskan konsubstansialitas adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada keinginan manusia untuk berhubungan dengan orang lain.

Teori Dramatisme Kenneth Burke

Menurut Keraf, pilihan kata percakapan adalah kata-kata populer dan kata-kata percakapan. Gaya bahasa berdasarkan nada didasarkan pada proposisi yang disampaikan dari rangkaian kata yang terkandung dalam suatu wacana.

Dakwah

Dzakaria, Dakwah adalah kegiatan para ulama dengan mengajarkan kepada manusia apa yang baik baginya, yaitu hidup di akhirat sesuai dengan kemampuannya. Berdasarkan pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa dakwah adalah kegiatan mengajak manusia ke jalan Allah SWT dan dakwah wajib bagi setiap muslim. Beberapa pengertian dakwah di atas mungkin bisa kita simpulkan bahwa dakwah adalah mengajak manusia dengan cara yang bijaksana ke jalan yang benar sesuai perintah Allah demi kebaikan dan kebahagiaannya di dunia dan di akhirat sebagaimana dijelaskan dalam Q.S.

Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar.

Retorika Dakwah

Bentuk-bentuk yang termasuk dalam monolog dakwah adalah pidato, kata pembuka, ceramah, makalah dan ceramah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan pidato/ceramah agar dapat terstruktur dengan baik antara lain: Topik dan tujuan merupakan hal utama yang harus diperhatikan terlebih dahulu sebelum menyampaikan ceramah/pidato.

Seorang penceramah mesti terlebih dahulu mengetahui apa yang akan disampaikan dan apakah tingkah laku yang diharapkan oleh penonton.

Burke

Paradigma Penelitian

Paradigma konstruktivis merupakan paradigma yang hampir merupakan antitesis dari konsep yang menempatkan observasi dan objektivitas dalam menemukan realitas atau ilmu pengetahuan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis yang mana kebenaran suatu realitas sosial dipandang sebagai hasil konstruksi sosial, dan kebenaran suatu realitas sosial bersifat relatif.

Sumber Data

Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai media lain seperti jurnal, artikel, website dan website lain yang berkaitan dengan penelitian ini, khususnya dalam dakwah retorika.

Waktu dan Lokasi Penelitian a. Waktu Penelitian

Instrumen Penelitian

Tahapan Pengumpulan Data

Instrumen (peralatan) yang digunakan untuk menunjang proses penelitian antara lain komputer/laptop untuk pengolahan data, panduan wawancara berisi daftar pertanyaan yang diajukan kepada informan dan catatan lapangan, alat perekam dan kamera. Tahap Penulisan Laporan Tahap ini meliputi kegiatan penyusunan hasil penelitian dari seluruh rangkaian kegiatan pengumpulan data hingga pemaknaan data. Setelah itu hasil penelitian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mendapatkan masukan perbaikan agar hasil penelitian dapat disempurnakan.

Teknik Pengumpulan Data

Cara penentuan informan dalam penelitian ini adalah dengan cara purposive sampling yaitu pemilihan informan yang berkaitan dengan kapasitas pengetahuannya yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dalam permasalahan penelitian ini yang menjadi informan adalah khalayak/masyarakat yang aktif atau pasif sebagai penonton dari peristiwa tersebut. konten video ceramah Ustadz Das'ads. Latief di YouTube. Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi yang disertai dengan pencatatan keadaan atau perilaku objek sasaran.42. Ilmuwan hanya bisa bekerja berdasarkan data, yaitu fakta tentang dunia nyata yang diperoleh melalui observasi.45 Observasinya dilakukan dengan memantau video Udstaz Das'ad Latif di channel YouTube.

Metode ini dapat diartikan sebagai cara pengumpulan data dengan menggunakan data berupa buku, catatan (dokumen), seperti yang dijelaskan oleh Sanapiah Faesal sebagai berikut: metode dokumenter, sumber informasinya berupa bahan tertulis atau rekaman.

Teknik Pengelolaan dan Analisis Data

Pada saat pengumpulan data berlangsung, reduksi data dilakukan dengan cara membuat catatan singkat mengenai isi catatan data. 49 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Bidang Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial, (Jakarta: Kencana Pranada Media, 2007) hal.Dalam penelitian kualitatif, proses penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk deskripsi singkat, diagram, hubungan antar kategori, diagram alur dan sebagainya.

Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal, namun bisa jadi tidak demikian.

Keabsahan Penelitian

Terlihat jelas dari kutipan di atas bahwa Ustadz Das’ad menggunakan bahasa yang sangat sederhana seperti bahasa sehari-hari. Ustadz Das'ad Latif mempunyai vokal dan suara yang bagus, tekanan suara saat berkhotbah menyesuaikan intonasinya. Dalam ceramah kali ini Ustadz Das'ad Latif lebih sering menggunakan bahasa Makassar karena berhadapan dengan orang Makassar.

Dalam menyajikan data tersebut, peneliti akan menganalisis dan menjelaskan retorika khotbah Ustadz Das’ad Latif di YouTube.

Aksi (Act)

Ruang Waktu Aksi (Scene)

Agent

Salah satu yang membuatnya mendapat perhatian dan dukungan dari kalangan milenial adalah karena dakwahnya yang dibalut dengan humor-humor yang menggugah selera.

Bagaiamana Agent Beraksi (Agency)

Di channel youtube terdapat beberapa video ceramah yang tampilannya sudah di custom agar terlihat menarik dengan tampilan yang bersih dan suara yang jernih. Penampilan ceramah yang indah, penguasaan panggung, interaktif dengan jamaah, nada suara kadang lirih, sedang dan kadang keras, merupakan salah satu teknik atau strategi untuk menarik jamaah. Selain itu, materi dakwahnya disesuaikan dengan keadaan saat ini yaitu mengenai kehidupan sosial dan dibumbui dengan humor.

Tujuan Aksi (Purpose)

Aplikasi Retorika dalam Ceramah Ustadz Das’ad Latif

Memilih topik dan tujuan

Tujuan Khusus : Untuk menyampaikan bahwa segala makanan yang diperoleh dari uang haram akan menyulitkan kehidupan dunia dan akhirat. Pemilihan topik dalam ceramah kali ini tepat sasaran karena melihat dan menyesuaikan dengan siapa saja yang diikuti oleh jamaah. Jammah yang mengikuti acara Halal Bi Halal ini khusus untuk para istri dan Ustadz Das'ad Latif memilih topik tersebut sebagai nasehat kepada para istri, isi ceramahnya membahas tentang ghibah dan bagaimana memperlakukan suami dengan baik.

Mengembangkan Bahasan

Hasil analisis penulis menunjukkan bahwa pengembangan pembahasan dalam ceramah Ustadz Das’ad Latif hanya menggunakan penjelasan, contoh dan analogi saja. Seperti pada penggalan ceramahnya yang bertajuk Nasehat Untuk Istri, Ustadz Das'ad Latif juga dalam diskusi ini memberikan penjelasan tentang putusnya hubungan hanya karena hal sepele yaitu menceritakan hal buruk kepada orang lain. Iya coba juga, kalau bunda kumpul damai, tapi hampa, tapi damai di hati, hehe.

Ustadz Das'ad Latif, perumpamaan atau contoh yang digunakan untuk lebih memperkuat materi ajar, mencontohkan orang yang sering membicarakan keburukan orang lain diibaratkan seperti toge, sejenis makanan yang bentuknya tidak pernah benar. .

Membuka dan Menutup Ceramah

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada video ceramah yang diunggah di YouTube, terlihat bahwa Ustadz Das'ad Latif dalam pengantar ceramahnya selalu mengingatkan Mad'u pada salah satu ayat di Qs. Maksud dari ayat tersebut seperti yang disampaikan oleh Ustadz Das'ad Latif adalah semua orang akan mati selamanya. Kemudian ceramah beliau kembali menekankan bahwa jangan mati kecuali anda tidak beriman. Lagu ini menjadi salah satu ciri khas Ustadz Das'ad Latif dalam berdakwah yaitu mengajak jamaah untuk mengikuti lagu yang dibawakannya untuk menarik perhatian jamaah.

Penerimaan audiens terhadap ceramah Ustadz Das'ad di YouTube Analisis penerimaan audiens merupakan sebuah pendekatan baru.

Resepsi Khalayak terhadap Ceramah Ustadz Das’ad di youtube Analisis resepsi khalayak merupakan sebuah pendekatan baru

Pertimbangan lainnya adalah ceramah Ustadz Das'ad Latif selalu monoton, artinya hampir seluruh materi ceramahnya terlihat tidak ada bedanya dengan materi lainnya. Jadi informan yang termasuk dalam kategori ini adalah mereka yang menyukai gaya ceramah Ustadz Das’ad Latif, namun mereka tidak menerapkan dan melaksanakan apa yang disampaikan Ustadz Das’ad Latif. Selain itu, Ustadz Das'ad Latif terlihat provokatif dan kerap menggunakan ungkapan-ungkapan yang tidak boleh digunakan saat berceramah, seperti beleng-beleng, Preet, Calleda'.

Di sisi lain, ada juga penonton yang menilai video Ustadz Das'ad Latif tidak layak ditonton karena cenderung lebih lucu dan provokatif.

Implikasi

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa retorika dakwah Ustadz Das’ad Latif menggunakan gaya bahasa yang sederhana yaitu gaya bahasa yang mudah dipahami dan dipahami karena beliau sering menggunakan bahasa yang setiap hari sejalan dengan tujuan. agar lebih mudah dipahami jamaahnya, selain dari penggunaan bahasa yang sederhana dan cara penyampaiannya yang menarik dan lugas. Selain itu, Ustadz Das'ad Latif juga menggunakan gaya percakapan yang mampu meyakinkan pendengarnya, dan memiliki ciri khas tersendiri yaitu dalam setiap ceramahnya selalu menyisipkan bahasa daerah yaitu Bugis Makassar. Penerimaan penonton terhadap ceramah Ustadz Das'ad Latif di youtube, dalam hal ini ada penonton yang menerima dan mengikuti ceramah Ustadz Das'ad Latif karena Ustadz Das'ad Latif merupakan salah satu dai yang populer di kalangan masyarakat karena ceramahnya yang menarik. cara penyampaiannya sederhana, dan cara berinteraksi dengan orang-orang terkenal saat memberikan ceramah.

Hasil penelitian ini memberikan implikasi positif bagi berbagai pihak yang terlibat dalam penelitian ini.

Rekomendasi

Karena kami hanya fokus pada diskusi, kami tidak benar-benar memilih Ustadz Das'ad Latif atau Ustadz lainnya. Ada beberapa acara keagamaan selain Ustadz Das'ad Latif yang juga bisa dijadikan referensi. Karena masih banyak khatib lain selain Ustadz Das'ad Latif untuk program keagamaan di YouTube.

Karena konten Ustadz Das'ad Latif sangat bermanfaat dan lebih seru, saya suka dengan siaran khutbahnya.

Gambar

Gambar 1. Video Ustadz Das’ad Latif ............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Nama Perguruan Tinggi 40 HERI SUPOMO Institut Teknologi Sepuluh Nopember 41 HERU SETYAWAN Institut Teknologi Sepuluh Nopember 42 IMAM ABADI Institut Teknologi Sepuluh Nopember 43