• Tidak ada hasil yang ditemukan

RETURN DAN RISK INVESTASI SAHAM SEKTOR KONSUMSI PRIMER DI MASA PANDEMI COVID-19

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "RETURN DAN RISK INVESTASI SAHAM SEKTOR KONSUMSI PRIMER DI MASA PANDEMI COVID-19 "

Copied!
54
0
0

Teks penuh

Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan. Merupakan berkah yang tak ternilai ketika Anda menulis skripsi berjudul “Return dan Risiko Investasi Pada Saham Sektor Konsumsi Primer Selama Pandemi Covid-19” Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Skripsi yang penulis tulis ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan pada akhir program Sarjana (S1) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

DAFTAR TABEL

Covid-19, juga dikenal sebagai virus Corona, adalah jenis virus sindrom pernafasan akut yang parah. Hingga saat ini, Covid-19 dianggap sebagai penyakit yang relatif serius karena muncul sangat tiba-tiba dan belum ada obat atau vaksin yang efektif untuk mencegah dan mengendalikan penyebarannya [1]. Pandemi Covid-19 telah banyak mempengaruhi semua faktor kehidupan, dan salah satu faktor yang telah dijelaskan tadi tentunya adalah masalah ekonomi.

Pandemi Covid-19 saat ini berdampak pada berbagai sektor, salah satunya pasar modal juga terkena dampaknya. Hal itu memicu anjloknya pasar saham, terutama setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Covid-19 sebagai pandemi. Pandemi yang melanda pasar modal berdampak pada perubahan jam perdagangan di pasar saham Indonesia, sebuah sinyal negatif yang membuat investor semakin tertarik menjual kepemilikan sahamnya.

Banyak industri yang terdampak dampak Covid-19, termasuk saham-saham perusahaan yang sudah tercatat di BEI. Hal ini mengindikasikan bahwa pada saat pandemi Covid-19 terjadi pada tahun 2020 hingga 2021, return saham masih dapat dikatakan stabil bahkan meningkat yang dibuktikan dengan harga saham yang terus meningkat. Gunardi, “Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Return Pasar Saham di Indonesia”, J.

Wulandari, “Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Return Ekuitas: Bukti dari Bursa Efek Indonesia,” J. Rahayu, “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Harga Saham Perusahaan Consumer Goods yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Tercatat Exchange,” ESSENCE J Habibullah, “Analisis Tingkat Risiko Ekuitas Sektor Pada Indeks Harga Saham Gabungan Selama Pandemi Covid-19: Metode Value At.

Tabel 2 : Risiko Pada Setiap Sektor Saham  Sektor Saham  Tingkat Risiko
Tabel 2 : Risiko Pada Setiap Sektor Saham Sektor Saham Tingkat Risiko

Title

5  https://kumparan.com/bilal-abdul-mukti/dampak-pandemi-covid-19-terhadap-pasar-saham-di-indonesia-1wufDYRIL45.

YUME : Journal of Management

Analisis Perbandingan Return dan Risk antara Saham

Syariah dan Saham Konvensional pada Indeks JII dan LQ45

Abstrak

Abstract

PENDAHULUAN

April 2020, World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia resmi menyatakan virus Corona (COVID-19) yang menjangkiti dunia sebagai

Risiko sistematis, seperti risiko daya beli dan risiko pasar, tidak dapat dihindari melalui diversifikasi. Investor yang memutuskan untuk berinvestasi harus terlebih dahulu menilai potensi imbalan dan risikonya. Pasar modal syariah yang setiap hari menunjukkan perkembangan pesat, tidak berarti akan memberikan return dan risiko yang lebih baik dibandingkan saham legal atau konvensional.

Oleh karena itu, tingkat return dan risk menjadi hal yang perlu dipahami oleh calon investor seberapa besar perbedaan antara keduanya. Namun, komponen tertentu dapat berasal dari pengembalian ekuitas yang memungkinkan investor memperoleh keuntungan, manfaat tersebut biasanya berupa dividen, saham bonus, dan capital gain. Indeks saham adalah skala statistik yang memberikan gambaran keseluruhan pergerakan harga untuk sekelompok saham yang diurutkan menurut kriteria dan metodologi tertentu dan dievaluasi secara berkala sesuai peraturan.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan berinovasi dalam desain dan pengembangan indeks saham yang dapat digunakan oleh seluruh pelaku pasar modal, terlepas dari apakah mereka bekerja sama dengan pihak lain. Berdasarkan uraian tersebut dan untuk melengkapi penelitian sebelumnya, maka perlu diungkapkan perbandingan atau perbandingan return dan risiko. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara return dan risk saham syariah pada indeks JII 30 dengan saham konvensional pada indeks LQ 45.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan membandingkan return dan risk antara saham syariah dan saham konvensional untuk memberikan referensi bagi investor dalam memilih alternatif investasi syariah yang menguntungkan dan halal.

KAJIAN TEORITIS

Pasar Modal Syariah

Saham Syariah dalam JII dan LQ45

Jika dilihat dari prinsipnya, tidak banyak perbedaan antara investasi syariah di pasar modal dan investasi keuangan konvensional. Saham syariah ini memiliki keistimewaan berupa pengelolaan dalam skala halal dalam hal kegiatan niaga yang sangat ketat, sedangkan saham konvensional menghalalkan seluruh saham yang tercatat di bursa dan mengabaikan aspek halal-haram, yang terpenting adalah saham emiten yang tercatat (listing) memenuhi ketentuan yang berlaku (hukum). Indeks LQ45 adalah indeks pasar saham Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mencakup 45 perusahaan yang harus memenuhi persyaratan tertentu, termasuk 60 perusahaan teratas dengan pasar saham terbesar dalam 12 bulan terakhir yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan ditentukan dengan jangka waktu minimal 3 bulan.

Tujuan didirikannya JII adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor terhadap investasi berdasarkan ketentuan hukum Syariah dan memberikan pendapatan bagi investor untuk berinvestasi di bursa saham yang menerapkan hukum Syariah. JII merupakan buku rekomendasi atau referensi bagi investor yang ingin berinvestasi yang mengacu pada hukum syariah. Dengan kata lain, indeks JII menjadi tolok ukur bagi investor yang ingin menginvestasikan uangnya berdasarkan prinsip syariah tanpa takut tercampur dengan unsur yang mengandung riba.

Selain itu, JII menjadi acuan dan kriteria untuk menentukan kinerja (benchmark) portofolio saham syariah. Pengembalian ekuitas adalah pengembalian investor atas dana dari investasi ekuitas, yang hasilnya dapat berupa pengembalian atau keuntungan modal. Jika return on share cukup tinggi, semakin menarik bagi investor untuk membeli saham tersebut.

Nilai yang diharapkan dengan menggunakan standar deviasi dapat menjadi nilai yang diharapkan berdasarkan tren atau jalan acak atau dari rata-rata historis saham.

METODOLOGI

Uji ini dapat digunakan untuk mengukur apakah sampel yang dipilih memiliki varians yang sama atau tidak. Untuk mengetahui apakah sampel homogen atau tidak maka terlebih dahulu perlu dilakukan uji homogenitas varians dengan taraf signifikan α = 5%. Dengan memperhatikan nilai probabilitas signifikansi yaitu probabilitas signifikansi < 0,05, dapat diartikan bahwa varian kedua populasi data tidak homogen.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan di atas, uji normalitas return saham syariah dan return saham konvensional menunjukkan bahwa nilai Sig. Dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas pada saham syariah dan saham konvensional di atas menunjukkan nilai Sig. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa return saham syariah dan return saham konvensional untuk data tersebut berdistribusi normal.

Berdasarkan uji normalitas risiko saham syariah dan risiko saham konvensional pada Tabel 5 di atas, diperoleh hasil Sig. Maka signifikansi hasil risiko ekuitas syariah dan risiko ekuitas konvensional dapat dinyatakan lebih besar atau lebih besar dari tingkat signifikansi α = 5%. Kesimpulan akhir untuk risiko saham syariah dan saham konvensional adalah data berdistribusi normal.

Setelah dilakukan uji normalitas return dan risiko saham syariah dengan saham konvensional, selanjutnya dilakukan uji homogenitas data return dan risiko saham. Berdasarkan hasil pengujian nilai signifikansi atau sig. 2-tailed) > dari nilai α untuk nilai signifikansi return saham syariah dan nilai saham konvensional menunjukkan 0,144. Hasil pengujian di atas menunjukkan nilai signifikan atau sim. 2-tailed) > nilai α untuk nilai signifikansi risiko saham syariah dan saham konvensional adalah 0,103.

Karena hasil signifikansi untuk data risiko saham menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih besar atau melebihi tingkat signifikansi α dan nilai T hitung lebih kecil dari nilai T tabel, hal ini sesuai dengan dasar penentuan uji T sampel independen. , sehingga dari hasil pengujian ini dapat diinterpretasikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara risiko saham syariah dan saham konvensional.

Tabel 2. Daftar Saham Konvensional yang Terdaftar pada Indeks LQ45 periode 2019-2021  No  Kode dan Nama Perusahaan Saham Konvensional
Tabel 2. Daftar Saham Konvensional yang Terdaftar pada Indeks LQ45 periode 2019-2021 No Kode dan Nama Perusahaan Saham Konvensional

Pembahasan Return Saham

Di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, return saham baik saham syariah maupun saham konvensional turun. Namun karena keduanya mengalami dampak negatif, tidak mempengaruhi hasil uji beda bahwa return saham syariah dan konvensional pada kedua indeks tersebut tidak menunjukkan perbedaan return yang signifikan. Hasil berbagai pengujian berdasarkan hipotesis Independent Sample T-test untuk risiko saham syariah dan saham konvensional menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata risiko antara kedua indeks saham yang diteliti.

Namun hal tersebut pun tidak mempengaruhi hasil survei, karena pandemi yang ditimbulkan berdampak pada semua sektor pasar modal di BEI, baik saham syariah maupun konvensional. Berdasarkan hasil pengujian di atas diketahui bahwa return dan risk tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, yang berarti saham syariah dan saham konvensional hampir sama untuk perhitungan kedua hasil tersebut. Faktor eksternal merupakan kemungkinan penyebab tidak adanya perbedaan yang sama signifikan antara return dan risk serta mempengaruhi harga pasar saham, baik saham syariah maupun konvensional.

Perbedaan return dan risk antara saham syariah dan saham konvensional yang tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan semakin meyakinkan kita bahwa pesatnya perkembangan pasar modal syariah tidak serta merta membuat return dan risk saham syariah menjadi lebih baik atau bahkan berbeda dengan konvensional. saham. Namun, tidak ada yang bisa memprediksi bahwa keuntungan atau return dari saham syariah suatu saat akan jauh lebih besar dari saham konvensional. Perbedaan yang tidak jauh berbeda antara saham syariah dan saham konvensional, bukan berarti saham syariah tidak bagus untuk investasi.

Di tengah pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, penting untuk memilih saham syariah atau saham konvensional yang menawarkan peluang besar.

SIMPULAN

Selisih yang tidak signifikan ini justru meyakinkan para investor bahwa berinvestasi di saham syariah atau konvensional akan memberikan hasil yang sama atau bahkan serupa. Seorang investor muslim yang menganut prinsip syariah sebaiknya memilih untuk berinvestasi pada produk yang dijamin halal, seperti saham syariah. Keduanya merupakan industri yang diminati masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta menjaga imunitas dan kesehatan di tengah virus Covid-19 yang sedang berlangsung.

Analisis Komparatif Return, Risiko dan Koefisien Variasi Saham Syariah dan Saham Biasa pada LQ45. Analisis perbandingan return dan risk antara saham syariah dan saham biasa (Studi pada saham syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) dan saham biasa berdasarkan LQ 45 periode 2016-2017). Dampak Nilai Tukar, Suku Bunga Bank Indonesia dan Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2012-2017.

Menganalisis harga saham dengan kinerja keuangan yang membaik: Kajian terhadap perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index.

BIOGRAFI PENULIS

Gambar

Tabel 2 : Risiko Pada Setiap Sektor Saham  Sektor Saham  Tingkat Risiko
Gambar 1: Data Historis Perubahan Harga Saham CEKA
Tabel 3 : Return Realisasi, Expected Return dan Standar Deviasi Saham CEKA  Tahun 2020-2021
Tabel 1. Daftar Saham Syariah yang Terdaftar pada Indeks JII 30 periode 2019-2021  No  Kode dan Nama Perusahaan Saham Syariah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dapat dikatakan signifikan pada tingkat kesengsamaan atau taraf signifikan 5% apabila nilai t hitung sama atau lebih besar dari nilai t-tabel,