• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVIEW JURNAL PENENTUAN LOKASI PABRIK

N/A
N/A
Wina Afifah

Academic year: 2023

Membagikan "REVIEW JURNAL PENENTUAN LOKASI PABRIK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN LOKASI PABRIK

Diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah Perencangan Tata Letak Fasilitas Kelas 12 Dosen Pengampu:

Riski Arifin, S.T., M.T.

Disusun Oleh

WINA NUR AFIFAH (2004106010080)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

OKTOBER 2023

(2)

Jurnal 1

Judul (Tahun) Penentuan Lokasi Agroindustri Kopra di Kabupaten Mentawai dengan Simulasi Sistem Dinamik (2018)

Penulis Irna Ekawati dan Lisa Nesti

Jurnal Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol dan Hal Vol. 9 Hal 93-105

Reviewer Wina Nur Afifah Tanggal 06 Oktober 2023

Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk merekomendasikan pemerintah setempat untuk mendirikan suatu unit agroindustri yang berbasis kopra sehingga mendatangkan nilai tambah yang lebih besar bagi masyarakat Mentawai.

Untuk itu diusulkan pendirian sebuah agroindustri yang terdiri dari pabrik pengolahan kopra dan sebuah gudang utama kopra.

Metode Pemilihan lokasi dilakukan dengan pendekatan sistem dinamik karena sistem rantai pasok antar pulau yang kompleks serta nilai persedian kopra yang bergantung dengan fungsi waktu. Simulasi sistem dinamik dilakukan dengan 3 (tiga) skenario lokasi agroindustri yaitu Siberut, Sipora Selatan dan Pulau Sikakap.

Hasil Hubungan keterkaitan (causal loop) menunjukkan bahwa biaya logistik dipengaruhi oleh biaya simpan dan biaya transportasi. Biaya simpan dipengaruhi oleh jumlah persediaan kopra dan waktu simpan kopra. Biaya transportasi dipengaruhi oleh biaya pengiriman kopra di darat dan biaya pengiriman di laut (antar pulau dalam Kabupaten Kepulauan Mentawai). Simulasi dijalankan menggunakan software Powersim dengan rentang waktu 10 tahun dan hasilnya menunjukkan bahwa pendirian

(3)

agroindustri di Sipora Selatan memberikan biaya logistik terendah.

Kesimpulan Hasil simulasi menunjukkan pendirian pabrik dan gudang utama sebaiknya didirikan di Pulau Sipora karena menghasilkan total biaya logistik terendah.

(4)

Jurnal 2

Judul (Tahun) Penentuan Lokasi Cabang Dan Penjualan Produk Mobil PT.

XYZ Dengan Metode Monte Carlo (2023)

Penulis Hanin Fitria, Nunung Agus Firmansya dan Muadzah Jurnal Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri

Vol dan Hal Vol. 1 Hal. 22-26 Reviewer Wina Nur Afifah Tanggal 06 Oktober 2023

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan alternatif terbaik mendukung pengambilan keputusan dalam menyelesaikan penentuan kelayakan lokasi baru.

Metode Metode yang digunakan pada penelitian ini Berupa Metode Monte Carlo. Metode Monte Carlo adalah metode numerik yang dideskripsikan sebagai metode simulasi statistik.

Metode ini telah diaplikasikan pada proses yang melibatkan perilaku acak dan untuk mengukur parameter-parameter fisik yang sulit bahkan tidak mungkin untuk kalkulasi dengan pengukuran eksperimental.

Hasil Berdasarkan analisis cluster PT XYZ yang merupakan perusahaan otomotif memproduksi mobil yang berpusat di Jakarta. Untuk memenuhi permintaan mobil yang meningkat maka perusahaan membuka cabang di kota Bantul dan Surabaya. Ada 3 jenis mobil sport yang diproduksi oleh PT XYZ, jenis yang pertama yaitu “X” pada jenis ini ditunjukan untuk konsumen yang memiliki ekonomi keatas. Pada tipe yang kedua yaitu “Y” tipe mobil ini ditunjukan untuk konsumen ekonomi menengah. Dan pada tipe mobil ketiga adalah “Y” ditunjukan untuk konsumen yang memiliki perekonomian kebawah.

Setelah diketahui berapa percent demand yang dibutuhkan oleh masing-masing cluster X, Y dan Z. PT XYZ mendapatkan order sebanyak 5000 unit mobil yang

(5)

merupakan total produksi mobil X, Y dan Z. Setelah mendapatkan alternatif pada cabang untuk di produksi selanjutnya perusahaan menentukan lokasi cabang produksi guna memenuhi ketersediaan produksi mobil.

Dari hasil harga pokok porduksi maka dapat disimpulkan bahwa nilai HPP di kota Bantul pada tipe mobil Moci Carlo X1 dan Moci Carlo X2 lebih rendah jika dibandingkan di kota Surabaya. Nilai HPP yang terendah terjadi pada tipe Moci Carlo X2 di kota Bantul. Perbedaan nilai HPP dapat terjadi karena pengaruh dari nilai biaya produksi, biaya simpan serta unit yang diproduksi.

Dari nilai harga jual yang telah didapatkan maka dapat disimpulkan bahwa harga jual di kota Surabaya pada tipe mobil Moci Carlolo X1 dan Moci Carlolo X2 lebih besar jika dibandingkan di kota Bantul. Hanya tipe Moci Carlolo X1 yang harga jualnya lebih besar di kota Surabaya dibandingkan Bantul, dan juga merupakan harga jual tertinggi dari keseluruhan nilai harga jual produk yang ada.

Harga jual produk yang terendah terjadi pada tipe Moci Carlolo X3 di kota Surabaya. Perbedaan nilai harga jual dipengaruhi oleh harga pokok produksi dan margin (keuntungan) yang ingin didapatkan.

Adapun total biaya dari penentuan lokasi produksi jika dibuat di bantul pada produk Moci Carlo X1 Rp.271,592,648,148, Moci Carlo X2 Rp.190,418,148,148 , Moci Carlo X3 Rp.63,420,398,148 dengan total sebesar Rp.525,431,194,444. Sedangkan pada lokasi produksi jika di buat di Surabaya sebesar Moci Carlo X1 Rp.301,533,833,333, Moci Carlo X2 Rp.225,749,333,333, Moci Carlo X3 Rp.63,070,333,333 dengan total sebesar Rp.

590,353,500,000.

(6)

Kesimpulan Dari pertimbangan hasil perhitungan harga jual produk diatas maka disimpulkan bahwa produk tipe X lebih murah di jual di kota bantul dengan harga Rp475,578,543, untuk tipe mobil Y lebih murah di jual di kota Bantul dengan harga Rp293,243,948 dan pada produk Z lebih murah di jual di kota Surabaya dengan harga Rp244,693,925. Total job cost sheet di kota Bantul lebih murah dari pada di kota Surabaya sehingga memberikan potensi kota Bantul dominan untuk dipilih sebagai lokasi cabang baru perusahaan. Hal ini dikarenakan dengan total biaya yang lebih murah akan menekan biaya harga pokok produksi yang dapat memberikan margin atau keuntungan lebih untuk perusahaan.

(7)

Jurnal 3

Judul (Tahun) Analisis Strategis Lokasi Usaha Tahu Sumedang Di Kota Timika SP 2 (2023)

Penulis Novita Nasution dan Tharsisius Pabendon

Jurnal JEBIMAN: Jurnal Ekonomi, Bisnis, Manajemen dan Akuntansi

Vol dan Hal Vol. 1 Hal. 144-152 Reviewer Wina Nur Afifah Tanggal 06 Oktober 2023

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategis lokasi usaha Tahu Sumedang berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi usaha dan untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan oleh usaha Tahu Sumedang dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan nilai usahanya terkait lokasi usaha.

Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dan metode pengumpulan data menggunakan studi pustaka, observasi, dan wawancara. Untuk menganalisis masalah penelitian ini digunakan indeks material (IM) menurut Alfred Weber serta analisis kualitatif.

Hasil Usaha Tahu Sumedang yang berada di Jalan Poros SP 2 Kelurahan Wanagon, berdiri sejak tahun 2008 dengan jumlah karyawan 20 orang yang berkerja di industri tahu tersebut. Dengan menghabiskan 100 kg sampai dengan 150 kg kedelai dalam sehari dan menghasilkan 227 kg (4.536 potong tahu) perhari. Untuk mengetahui lokasi yang tepat untuk penempatan usaha tahu, digunakan rumus dari Weber dengan indeks material (IM). Berdasarkan hasil analisis data IM < 1, artinya lokasi industri tahu seharusnya berada di dekat pasar. Tetapi lokasi industri tahu berada di jalan poros SP.2 Kelurahan Wanagon. Jarak lokasi tersebut jauh dari pasar sentral, pasar lama, pasar gorong-gorong, dan SP 1.

(8)

Sehingga indikator pasar, tenaga kerja dan transportasi belum terpenuhi.

• Analisis pasar, Lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digapainya.

Semakin jauh dari lokasi pasar, maka konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi pasar semakin tinggi. Namun yang terjadi dari hasil pengamatan dan wawancara yang ditemui di lapangan, sebagian besar konsumen yang datang membeli langsung di tempat produksi tahu sumedang di SP 2 yaitu konsumen yang bertempat tinggal selain di jalan poros SP 2 – SP 5 dan beranggapan bahwa tidak mempermasalahkan letak lokasi penjual yang jauh. Karena konsumen yang membeli secara langsung di tempat produksi sebagian besar adalah konsumen yang bertempat tinggal selain di jalan poros SP 2 – SP 5, sehingga lokasi usaha yang ditempati saat ini tidak sesuai dengan teori Weber. Sehingga indikator pasar belum terpenuhi.

• Analisis tenaga kerja, dengan jumlah 20 orang karyawan yang sebagian besar karyawannya didatangkan langsung dari kota jawa yang mengerti betul dalam pembuatan tahu sumedang. Sehingga produsen membutuhkan lebih besar biaya transportasi dalam mempekerjakan karyawannya.

Hal ini tidak sesuai dengan teori Weber yang menyatakan bahwa lokasi setiap industri tergantung pada total biaya transportasi dan tenaga kerja dimana penjumlahan keduanya harus minimum. Sehingga indikator tenaga kerja belum terpenuhi.

(9)

• Analisis transportasi, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku bapak Andy Mulyadinata memesan dalam jumlah banyak sehingga biaya transportasi yang dikeluarkan untuk bahan baku tidak terlalu besar. Mengingat lokasi pengambilan bahan baku yang menempuh jarak cukup jauh. Sedangkan untuk pendistribusian hasil produksi berdasarkan hasil analisis data menggunakan indeks material (IM) dengan hasilnya yaitu IM < 1 artinya lokasi tahu sumedang milik bapak Andy Mulyadinata ini seharusnya berada di dekat pasar.

Kesimpulan Hasil analisis dengan menggunakan indeks material (IM) yaitu 0.66 atau IM < 1, artinya pemilihan lokasi usaha tahu seharusnya berada dekat pasar, namun kenyataannya lokasi usaha tahu berada di jalan poros SP 2 Kelurahan Wanagon yang jaraknya jauh dari beberapa pasar sehingga lokasi usaha tahu belum strategis.

(10)

Jurnal 4

Judul (Tahun) Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Pembangunan Peternakan Ayam Menggunakan Metode MOORA.

Penulis Eka Larasati Amalia, Agung Nugroho Pramudhita, M Ridlwan Aditya

Jurnal Jurnal Ilmiah Teknik Informatika Vol dan Hal Vol. 13 No.1 Hal 1-8

Reviewer Wina Nur Afifah Tanggal 06 Oktober 2023

Tujuan Penelitian Penelitian untuk sistem ini bertujuan untuk memberikan kontribusi dalam bidang peternakan, yaitu merekomendasikan beberapa lokasi lahan yang tepat bagi para peternak ayam untuk membangun peternakan ayamnya.

Metode Pada penelitian ini, penentuan lokasi lahan peternakan ayam ini berdasarkan kriteria-kriteria yang didapatkan penulis dari observasi, wawancara dan kuisioner. Penelitian ini juga didukung beberapa rekomendasi dari penelitian-penelitian dengan tema geographic information system. Metode MOORA stabil, kuat serta membutuhkan perhitungan matematis yang sederhana.

Hasil Hasil penelitian menunjukkan perhitungan metode MOORA, disini Hasil dari normalisasi bobot pada tiap kondisi yang dimiliki alternatif dibagi menjadi 2 (Benefit dan Cost) untuk kriteria benefit dijumlahkan dengan kriteria yang benefit juga (C1+C2+C4) dan untuk kriteria yang cost akan dijumlahkan dengan kriteria yang cost juga (C3+C5).

Setelah itu hasil dari penjumlahn tersebut akan di kurangi (hasil kriteria benefit – hasil kriteria cost) dan akan di rangkingkan menurut yang terbesar.

(11)

Kesimpulan • Sistem pendukung keputusan penentuan lokasi pembangunan peternakan ayam mengunakan metode MOORA ini dapat digunakan untuk membantu pengambilan suatu keputusan dalam pemilihan lokasi yang menguntungkan untuk pembangunan peternakan ayam dan juga agar mengurangi dampak buruk dari pembangunan peternakan tersebut. Hasil dari rekomendasi tempat selalu ditampilkan dan dihitung dengan masing-masing kriteria yang ada serta menghasilkan perangkingan dari masing-masing alternatif.

• Sistem pendukung keputusan penentuan lokasi pembangunan peternakan ayam ini dibuat berbasis web, sehingga dapat diakses dimana saja menggunakan jaringan internet.

Penelitian ini dapat memberikan solusi dan rekomendasi bagi para peternak yang ingin memulai bisnisnya dilahan yang baru. Sistem tersebut menampilkan dan memaparkan secara detail lokasi-lokasi lahan yang direkomendasikan kepada para petenak berdasarkan perhitungan dan pembobotan kriteria-kriteria. Dan juga, sistem ini menawarkan beberapa solusi alternatif rekomendasi lahan pembangunan peternakan ayam di Kecamatan Purwodadi

(12)

Jurnal 5

Judul (Tahun) Penentuan Lokasi Fasilitas Gudang dengan Metode Gravity Location Models (2020)

Penulis Argaditia Mawadati, Jeff Siwa Purba dan Risma Adelina Simanjuntak

Jurnal Journal of Industrialand Engineering System (JIES) Vol dan Hal Vol. 1 Hal. 121-126

Reviewer Wina Nur Afifah Tanggal 06 Oktober 2023

Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan agar lokasi fasilitas strategis agar dapat bersaing dan memaksimalkan keuntungan rantai pasok

Metode Metode yang digunakan adalah Metode Gravity Location.

Hasil Dari data yang telah diperoleh kemudian koordinat lokasi pemasaran yang telah diketahui dimasukkan kedalam sumbu x dan y. Pengolahan data dilanjutkan dengan melakukan proses iterasi sampai ditemukan hasil yang tidak berbeda terlalu jauh dengan hasil iterasi-iterasi sebelumnya. Langkah berikutnya adalah menghitung Total Cost dengan rumus. Dilihat dari total cost kedua iterasi seperti yang tercantum, dapat disimpulkan bahwa koordinat yang dihasilkan dari iterasi 2 lebih optimal.

Karena total cost iterasi 1 sebesar Rp 6.699.485 sedangkan TC iterasi ke-2 adalah Rp 2.429.755.

Artinya jika perusahaan memutuskan untuk menempatkan gudang di lokasi ini maka dapat meminimalkan total biaya transportasi yang dikeluarkan

Kesimpulan Berdasarkan tujuan penelitian yang dilakukan pada PT Aneka Adhilogam Karya maka dapat disimpulkan bahwa koordinat terbaik sebagai lokasi gudang yang dapat melayani kesembilan lokasi pasar adalah (2,3;3,4). Berdasarkan koordinat maka lokasi yang

(13)

paling optimal ada pada daerah. Pringgokusuman, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, DI Yogyakarta, dengan total cost paling minimum Rp2.429.755.

Referensi

Dokumen terkait

Harga jual Harga jual produk juga mempengaruhi kenyamanan konsumen dalam berbelanja, dimana konsumen lebih merasa nyaman berbelanja pada pasar yang memiliki harga jual produk lebih