• Tidak ada hasil yang ditemukan

REVISI RIZKY PRATAMA LAPORAN akhir FIX

N/A
N/A
Peter Pratama

Academic year: 2025

Membagikan "REVISI RIZKY PRATAMA LAPORAN akhir FIX"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TAHANAN PENTANAHAN PADA KAKI TOWER SUTT 150 KV GARUDA SAKTI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi

Oleh:

RIZKY PRATAMA 11950511623

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2025

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PT . PLN (PERSERO) UPT PEKANBARU

ANALISIS TAHANAN PENTANAHAN PADA KAKI TOWER SUTT 150 KV GARUDA SAKTI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

Oleh:

RIZKY PRATAMA 11950511623

Telah diperiksa dan disetujui sebagai laporan Kerja Praktek

Di PT . PLN(PERSERO) UPT PEKANBARU , pada tanggal 09 Februari 2023 Pembimbing Lapangan

i IMRAN

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

ANALISIS TAHANAN PENTANAHAN PADA KAKI TOWER SUTT 150 KV GARUDA SAKTI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Oleh:

RIZKY PRATAMA 11950511623

Telah diperiksa dan disetujui sebagai laporan Kerja Praktek Di Pekanbaru , pada tanggal

Koordinator KP DosenPembimbing

Marhama Jelita, S.Pd.,M.Sc. Putut Son Maria, S.ST., M.T.

NIK. 130517054 NIK. 19750314 202321 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Dr. ZULFATRI AINI, S.T., M.T NIP. 19721021 200604 2 001

ii

(4)

ANALISIS TAHANAN PENTANAHAN PADA KAKI TOWER SUTT 150 KV GARUDA SAKTI

RIZKY PRATAMA 11950511623

Tanggal Seminar:

Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau JL. Soebrantas No. 155 Pekanbaru

ABSTRAK

Pentanahan merupakan salah satu cara proteksi listrik dari gangguan luar maupun gangguan dalam. Salah satu gangguannya ialah gangguan petir, besarnya tahanan pentanahan kaki tower dapat mengakibatkan tegangan isolator naik yang dapat merusak peralatan dan lain-lain. Salah satu usahanya dengan cara membuat sistem pentanahan di kaki tower transmisi dengan nilai pentanahan sekecil mungkin Didapatkannya hasil pengukuran dapat menghitung tahanan pentanahan kaki tower lalu menganalisis dengan cara membandingkan nilai pengukuran dengan perhitungan menggunakan IEEE std 80-2000.

KATA KUNCI: kaki tower, paralel, pentanahan, petir, rod.

iii

(5)

ANALYSIS OF DETENTION AT THE FOOT OF TOWER SUTT 150 KV GARUDA SAKTI

RIZKY PRATAMA 11950511623

Date of Seminar :

Departement of Electrical Engineering Faculty of Science and Technology

State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau JL. SOEBRANTAS No. 155 Pekanbaru

ABSTRACT

Grounding is one way of protecting electricity from external or internal disturbances. One of the disturbances is lightning interferences, High amount of grounding resistance can cause the insulator voltage to rise which can damage equipmens. By making a grounding system at the leg of transmission tower with the smallest possible value, will obtain the measurement results that can calculate the grounding resistance of the tower legs, and analyze it by comparing the measurement value using IEEE std 80-2000.

Keywords : tower leg, grounding, lightning, parallel, rod.

iv

(6)

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil alamin, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan keselamatan sehingga penulis dapat menyelesaikan. . Sholawat serta salam terucap buat junjungan alam Nabi besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi

Wasallam Allahumma Sholli‟ala Sayyidina Muhammad Wa‟ala Ali Sayyidina Muhammad, karena jasa beliau yang telah membawa manusia merasakan nikmatnya seperti sekarang ini. penulisan dan penyusunan laporan Kerja Praktek dengan baik. Dimana laporan Kerja Praktek ini merupakan salah satu syarat kelulusan di program studi Teknik Elektro UIN SUSKA RIAU. Dalam kerja praktek ini penulis melaksanakannya di PT. PLN(PERSERO) UPT PEKANBARU dengan judul laporan” ANALISIS SISTEM PROTEKSI PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI GARDU INDUK GARUDA SAKTI ”. Ada banyak pihak yang ikut andil dalam membantu penulis dalam menyusun laporan Kerja

Praktek ini, mulai dari ilmu, materil hingga dukungan. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak terkait sebagai berikut :

1) Yang teristimewa yaitu kedua Orang tua penulis, serta rekan rekan GADJAH MADA COMPANY,Partner saya RAHMATANG dan keluarga besar yang selalu mendo’akan dan dukungan penulis agar lancar dalam menyusun laporan Kerja Praktek.

2) Bapak Prof. Dr. Hairunas, M.Ag. Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Riau

3) Ibu Dr. Zulfatri Aini, S.T.,M.T selaku Ketua Jurusan Program Studi Teknik Elektro

v

(7)

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

4) Ibu Marhama Jelita, M.Sc selaku Koordinator Kerja Praktek yang banyak memberikan bantuan kepada penulis.

5) Bapak Putut Son Maria, S.ST., M.T. selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek penulis yang selalu mebantu dalam menyelesaikan kegiatan Kerja Praktek.

6) Seluruh Staff Dosen dan Karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

7) Bapak ARIS SOFIAN HIDAYAT selaku Manager yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan Kerja Praktek di PT. PLN(PERSERO) UPT PEKANBARU serta banyak berbagi pengetahuan dan wawasannya sehingga menambah pengalaman penulis di dunia kerja.

8) Bapak MUHAMMAD SYAHRI dan Bapak JONES MILLAN selaku Pembimbing Kerja Praktek yang telah memberikan bimbingan di lapangan serta membantu penulis dalam hal pengumpulan data Laporan Kerja Praktek ini.

Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, nama mereka akan sangat membantu penulis dari awal pelatihan kerja sampai saat penulis menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

Pekanbaru, 09 Februari 2023

Rizky Pratama NIM.11950511623

vi

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN INSTANSI...i

LEMBAR PENGESAHAN PROGRAM STUDI...ii

ABSTRAK... iii

ABSTRACK...iv

KATA PENGANTAR....v

DAFTAR ISI.... vii

DAFTAR GAMBAR....ix

DAFTAR SINGKATAN...x BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Rumusan Masalah...I-2 1.3 Tujuan Penulisan...I-2 1.4 Batasan Masalah...I-2 BAB II SASARAN DAN MANFAAT

2.1 Sasaran... II-1 2.1.1 Bagi Mahasiswa...II-1 2.1.2 Bagi Program Studi Teknik Elektro ...II-1 2.2 Manfaat...II-2 2.2.1 Bagi Mahasiswa...II-2 2.2.2 Bagi Program Studi Teknik Elektro ...II-2 2.2.3 Bagi PLN UTP PEKANBARU... II-2 BAB III PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Umum... III-1 3.2 Profil Perusahaan...III-1 3.3 Visi Dan Misi...III-1 3.3.1 Visi...III-1 3.3.2 Misi... III-2 3.4 Struktur Organisasi...III-2

viii

(9)

BAB IV TEORI

4.1 Pengetahuan Umum SUTT dan SUTET...IV-1 4.2 Jenis tower SUTT dan SUTET...IV-2 4.3 Tower menurut fungsi...IV-3 4.4 Aksesoris Tower...IV-4 BAB V LANGKAH KERJA

5.1 Pengenalan perusahaan... V-2 5.2 Survey lapangan... V-2 5.3 Study literatur... V-2 5.4 Pengumpulan data...V-2 5.5 Analisa Data...V-2 5.6 Penyusunan Laporan...V-3 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Mengindentifikasi alat ukur pentanahan...VI-1 6.2 Prinsip kerja proteksi pentanahan...VI-2 6.3 Faktor penyebab melakukan pengukuran...VI-2 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan...VII-1 7.2 Saran...VII-1 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

ix

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Struktur Organisasi... III-2 4.1 Sutet... IV-1 4.2 Latice Tower... IV-2 4.3 Tubular Steel Tower ... IV-3 4.4 Klem Penyangga... IV-4 4.5 Socket Clevis... IV-5 4.6 Bolt Clevis... IV-5 5.1 Flowchart alur langkah kerja... V-1 6.1 EARTHTESTER KYORITSU... VI-1 6.2 Data Pentanahan Tower(tinggi)... VI-2 6.3 Data Pentanahan Tower(rendah)... VI-3

x

(11)

DAFTAR SINGKATAN

TSA = Transmission Service Agreement PSA = Power Sales Agreement

UPT = Unit Pelayanan Transmisi PLN = Perusahaan Listrik Negara SUTT= Saluran Udara Tegangan Tinggi

SUTET= Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi KP = Kerja Praktek

SOP = Standard Operating Procedure UPB = Unit Pengatur Beban

xi

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem distribusi atau transmisi tenaga listrik adalah proses mengalirnya energi listrik dari sumber energi ke konsumen. Konsumen energi listrik dapat berupa rumah tangga, industri, penerangan hingga area bisnis.

Komponen distribusi listrik menjadi penting karena mempunyai tujuan untuk mengalirkan dari pembangkit listrik ke konsumen. Selama pembangkit listrik berada di lokasi yang jauh dari konsumen, sistem distribusi dan transmisi jaringan listrik masih memiliki manfaat yang signifikan

Sutet kepanjangan dari saluran udara tegangan ekstra tinggi. Sutet adalah istilah yang sering kita dengar di Indonesia. Rentang tegangan listrik berada di kisaran 500kV.

Tujuan utama penggunaan rentang tegangan tinggi karena sistem distribusi dan tegangan listrik di Indonesia luas. Kemudian dapat meminimalisir jatuh tegangan akibat daya listrik jarak jauh. Sehingga akan menjadi masalah jika tegangan tidak berada pada range tegangan tinggi.

Tower Listrik merupakan salah satu perlengkapan yang dibutuhkan dalam sistem SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) dan SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi). Tower atau menara ini merupakan sebuah konstruksi yang kokoh. Fungsinya adalah untuk merentangkan dan menyangga kawat penghantar pada jarak dan ketinggian yang aman bagi manusia maupun lingkungan sekitar.

Sistem distribusi tenaga listrik berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik menuju konsumen. Berbicara tentang sistem distribusi dan transmisi tenaga listrik, tidak hanya membicarakan satu komponen saja. Sistem tersebut mencakup semua komponen yang saling terkait agar proses distribusi dan transmisi tenaga listrik dapat berjalan dengan baik.

Energi yang berada di sekitar SUTET adalah energi yang sangat panas, kering, dan bersifat destruktif. Para ilmuwan mengatakan bahwa hunian yang berada di dekat SUTET tidak akan berkembang dengan baik.

I-1

(13)

Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan SUTET dapat menggangu kesehatan.

SUTET terdiri atas konduktor yang direntangkan dari tiang ke tiang dan ditahan oleh isolator tertentu. Di sekitar jaringan SUTET terdapat medan magnet yang bergantung pada besaran arus yang mengalir pada penghantarnya.(Pranatali et al., 2022)

Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan SUTET dapat memengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Gelombang tersebut merusak sistem tubuh seperti peredaran darah, reproduksi, saraf, kardiovaskuler, endokrin, psikologis, dan hipersensitivitas.

Hipersensivitas yang dimaksud dalam kondisi tersebut adalah hipersensitivitas elektromagnetik. Kondisi ini merupakan masalah kesehatan masyarakat yang semakin berkembang seiring dengan pembebanan lingkungan oleh medan elektromagnetik tertentu.

Tanda dan gejala hipersensitivitas elektromagnetik di antaranya sakit kepala, gangguan tidur, keletihan menahun, jantung berdebar-debar, rasa mual, dan gangguan pencernaan yang tidak jelas penyebabnya. Kemudian, beberapa orang juga merasakan gejala lain seperti gangguan konsentrasi, telinga berdengung, dan sensasi muka terbakar.

1.2 Rumusan Masalah

A. Bagaimana Bentuk dan cara pemasangan alat pengaman dalam sistem Distribusi?

B. Apa saja alat perlengkapan untuk sistem Distribusi ?

C. Bagaimana cara mengidentifikasi kerusakan pada jaringan SUTT/SUTET?

1.3 Tujuan Penulisan

A. Mengetahui dan mengidentifikasi kerusakan pada sistem jaringan Distribusi.

B. Mengetahui dan menganalisa nilai pengukuran pentanahan pada SUTT/SUTET, yang nilai pengukurannya dinyatakan layak dan diberikan tindakan perbaikan.

I-2

(14)

1.4. Batasan Masalah

Pada penelitian ini penulis hanya membahas perawatan Gardu Induk dan Tower di Gardu Induk Garuda Sakti dengan cara mengamati, menelaah,mengukur dan mencatat hasil yang didapat dari hasil pengukuran dari pentanahan dari TOWER SUTT/SUTET dan cara perawatannya.

I-3

(15)

BAB II

SASARAN DAN MANFAAT

2.1 Sasaran

Dengan melaksanaan kerja praktek ini penulis mengharapkan dapat menerapkan sasaran bagi Mahasiswa, Program Studi Teknik Elektro UIN SUSKA Riau dan juga bagi Inatansi tempat kerja praktek (KP)

2.1.1 Bagi mahasiswa

Beberapa sasaran didapatkan oleh mahasiswa selama melaksanakan kerja praktek (KP) di instansi:

1. Memberikan bekal kepada mahasiswa sebelum beralih ke dunia kerja setelah menempuh pendidikan di program studi teknik elektro.

2. Saat keja praktek berlangsung mahasiswa dapat belajar memperhatikan, membandingkan, dan menganalisa dan dapat mempraktekkanilmu yang didapatkan di lingkungan kerja.

3. Mahasiswa diharapkan dapat mempelajari bagaimana tingkah laku yang baik (attitude), bagimana komunikasi yang baik (communication skill) dan juga kerja sama tim (team work) yang sangat dibutuhkan dalam mengembangkan postensi dan skill dalam dunia kerja.

4. Mahasiswa belajar sistem management dan organisasi di suatu instansi.

2.1.2 Bagi program studi teknik elektro UIN suska Riau

Beberapa sasaran oleh pihak program studi teknik elektro UIN Suska Riau dalam pelaksanaan kerja praktek:

1. Dapat menjalin komunikasi yang baik dan produktif antar program studi teknik elektro UIN Suska Riau dengan dunia kerja

2. Membuka peluang penelitian bagi dosen-dosen pembimbing kerja praktek terkait implementasi bidang ilmu teknik elektro di dunia kerja.

3. Peluang untuk mencari solusi dan masalah keteknikan yang belum dapat ditanggapi instansi karena kesibukan rutin.

4. Bagi PT PLN(PERSERO) UTP PEKANBARU

Dengan adanya kerjasama antara pihak PT. PLN(PERSERO) II-1

(16)

PEKANBARU dengan pihak Program Studi Teknik Elektro UIN Suska Riau diharapkan beberapa sasaran :

1. Dapat menjalin komunikasi yang baik dann produktif antar program studi teknik elektro UIN Suska Riau dengan dunia kerja

2. Membuka peluang penelitian bagi dosen-dosen pembimbing Kerja Praktek terkait

implementasi bidang ilmu teknik elektro di dunia kerja.

2.2 Manfaat

Setelah melakukan kerja praktek di harapkan sasaran-sasaran di atas tersebut bisa diterapkan dan dapat menjalin hubungan antar Program studi Teknik Elektro UIN Sultan Syarif Kasim Riau dengan perusahaan tempat kerja praktek terus berlanjut ke depannya. Ilmu yang telah di peroleh si tempat kerja praktek tersebut dapat di terapkan oleh mahasiswa di kemudian hari.

Dari pelaksanaan kerja praktek di PT.PLN(PERSERO) UTP PEKANBARU dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

2.2.1 Bagi Mahasiswa

1. Mampu mengaplikasikan ilmu yang didapat secara teoritis di perkuliahan.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang sistem Distribusi.

3. Mampu menganalisa setiap kemungkinan permasalahan yang terjadi, dan mampu menemukan solusi dalam setiap permasalahan yang dihadapi.

4. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan bidang keilmuan yang sedang ditekuni.

5. Memperoleh pengalaman mengenai kondisi kerja sehingga mampu beradaptasi dengan dunia kerja.

2.2.2 Bagi Program Studi Teknik Elektro UIN SUSKA RIAU

1. Menjalin hubungan yang baik kerjasama produktif antara Program Studi Teknik Elektro UIN Suska Riau dengan dunia kerja.

2. Sebagai bahan masukan dan evaluasi Program Studi Teknik Elektro Konsentrasi Energi UIN Suska Riau untuk menghasilkan tenaga - tenaga terampil sesuai dengan kebutuhan dalam dunia industri.

II-2

(17)

3. Membuka peluang penelitian bagi dosen - dosen Pembimbing Kerja Praktek terkait implementasi bidang ilmu Teknik Elektro di dunia kerja.

2.2.3 Bagi PT.PLN(PERSERO) UTP PEKANBARU

1. Sebagai sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan di Perguruan Tinggi khususnya UIN Suska Riau.

2. Sebagai sarana untuk memberikan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh badan usaha atau institusi yang terkait.

II-3

(18)

BAB III

PROFIL INSTANSI

3.1 Sejarah Umum

PT PLN (Persero) P3B Sumatera merupakan salah satu unit bisnis PT PLN (Persero) yang dibentuk pada tanggal 24 Agustus 2004 berdasarkan SK Dir No.

179.K/010/DIR.2004 dan beroperasi secara resmi tanggal 25 April 2005 dengan produk utama berupa jasa penyaluran dan pengoperasian sistem tenaga listrik yang handal, efisien dan ekonomis serta penyampaian produk ke pelanggan dengan mekanisme TSA (Transmission Service Agreement) dan PSA (Power Sales Agreement).(Oleh, n.d.)

PT PLN (Persero) P3B Sumatera membawahi 8 (delapan) Unit Pelayanan Transmisi (UPT) dan 3 (tiga) Unit Pengatur Beban (UPB). PT PLN (Persero) P3B Sumatera-UPT Pekanbaru merupakan salah satu Unit Organisasi yang berada di bawah PT PLN (Persero) P3B Sumatera yang dibentuk berdasarkan SK Direksi PT PLN (Persero) nomor 341.K/DIR/2008 tanggal 28 Oktober 2008.(Mucharomah et al., n.d.)

PT PLN (Persero) P3B Sumatera-UPT Pekanbaru memulai operasional oganisasinya pada awal Juni 2009 dengan kantor bertempat di Jl. Siak II Air Hitam Km 11 Garuda Sakti Pekanbaru yang berada dilokasi GI Garuda Sakti.

3.2 Profil Perusahaan

Tugas utama PT PLN (Persero) P3B Sumatera-UPT Pekanbaru adalah :

“Bertanggung jawab atas pelayanan penyaluran tenaga listrik tegangan tinggi , secara efisien dengan mutu dan keandalan yang baik dengan berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan pelanggan serta bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemeliharaan seluruh aset penyaluran yang menjadi tanggung jawab unitnya.”

Wilayah kerja PT PLN (Persero) P3B Sumatera-UPT Pekanbaru membentang dari GI Koto Panjang disisi/wilayah Barat Daya sampai GI Kota Pinang disisi/wilayah Utara, yang jika disetarakan dengan otonomi daerah tingkat I di Sumatera mencakup Provinsi Riau dan sebagian Provinsi Sumatera Utara.

III-1

(19)

3.3. Visi dan misi perusahaan

Adapun visi, misi, dan tujuan dari PT. PLN(PERSERO) UPT adalah sebagai berikut:

Visi UPT PEKANBARU :

Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

Misi UPT PEKANBARU :

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan anggota perusahaan dan pemegang saham

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan

3.4. Struktur Organisasi

Penerapan strategi yang sukses banyak bergantung kepada struktur organisasi perusahaan. Suatu organisasi didalam menjalankan segala aktivitasnya harus mengutamakan kerja sama yang baik antar para anggotanya agar tujuan perusahaan dapat tercapai, karena melalui kerja sama tersebut akan memungkinkan peraturan kerja yang efektif dan efisien.

Cara kerja yang efektif dan efisien dapat membuat organisasi memiliki kejelasan dalam pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap anggota organisasi. Perumusan manajemen dan struktur organisasi sangat penting pada suatu perusahaan, dikarenakan adanya kesadaran para ahli tentang pentingnya manajemen dan struktur organisasi tersebut dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.

III-2

(20)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi banyak jenisnya, tergantung dari keadaan perusahaan.

Struktur organisasi dapat memberikan gambaran mengenai baik buruknya mekanisme kerja yang ada disuatu perusahaan, karena struktur yang baik dapat menemukan posisi atau kedudukan dari masingmasing personil, tugas, wewenang, tanggung jawab, arah komunikasi dan pelaksanaan program kerja.

III-3

(21)

BAB IV TEORI 2.1 Umum

Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Eksta Tinggi (SUTET) adalah saluran yang terbentang di udara untuk menyalurkan tenaga listrik dari pusat Pembangkit ke Gardu Induk (GI) / Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) atau dari GI / GITET ke GI /GITET lainnya yang disalurkan melalui konduktor yang direntangkan antara tiang-tiang (tower) melalui insulator- insulator dengan sistem tegangan tinggi (20 kV, 30 kV, 150 kV) atau tegangan ekstra tinggi (75kV,500 kV). (Gunawan , 2021.)

Gambar 4.1 SUTET

4.2. Jenis Jenis Tower SUTT dan SUTET A. Latice Tower

Lattice Tower merupakan jenis tower transmisi yang konstruksinya menggunakan susuan baja profil yang berukuran kecil, sehingga dalam pengerjaan atau pembangunan tower menjadi lebih mudah. Tower jenis ini biasanya dirancang untuk ketinggian 20 – 120 meter. (Salam, 2019.)

IV-4

(22)

Gambar 4.2 Tower Latice B. Tubular Steel Tower

Tubular Steel Tower adalah tiang baja berongga berbentuk sisi poligonal. Memiliki konstruksi baja belahan berbentuk setengah atau sepertiga lingkaran bergantung pada diameter yang kemudian melalui proses penyatuan- penyambungan dengan pengelasan khusus. Tower jenis ini kurang efisien untukdigunakan untuk transmisi sebab dibutuhkan keahlian dan ketelitian khusus dalam pemasangan serta lokasi tower harus berada dekat dengan jalan karena tower ini terdiri dari bagian-bagian yang cukup besar sehingga menyulitkan pekerjaan bila berada jauh dari jalan.(Tamahullah & Fauziah, 2021.)

IV-5

(23)

Gambar 4.3 Tubular Steel Tower 4.3. Tower menurut fungsi

Komponen utama dari Fungsi Konstruksi dan Pondasi pada sistem transmisi SUTT & SUTET adalah Tiang (Tower). Tiang adalah konstruksi bangunan yang kokoh untuk menyangga / merentang konduktor penghantar dengan ketinggian dan jarak yang aman bagi manusia dan lingkungan sekitarnya dengan sekat insulator.

1) Tiang penegang (tension tower)

Tiang penegang disamping menahan gaya berat juga menahan gaya tarik dari konduktor-konduktor saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Ekstra Tinggi (SUTET).

2) Tiang penyangga (Suspension Tower)

Tiang penyangga untuk mendukung / menyangga dan harus kuat terhadap gaya berat dari peralatan listrik yang ada pada tiang tersebut.

3) Tiang penyekat (section tower)

Yaitu tiang penyekat antara sejumlah tower penyangga dengan sejumah tower penyangga lainnya karena alasan kemudahan saat pembangunan (penarikan konduktor). umumnya mempunyai sudut belokan yang kecil.

4) Tiang transposisi

Adalah tiang penegang yang berfungsi sebagai tempat perpindahan

IV-6

(24)

letak susunan phasa konduktor – konduktor Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

5) Tiang portal (gantry tower)

Yaitu tower berbentuk portal digunakan pada persilangan antara dua saluran transmisi yang membutuhkan ketinggian yang lebih rendah untuk alasan tertentu (bandara, tiang crossing). Tiang ini dibangun di bawah saluran transmisi eksisting.(Putri & Putri, 2023.)

4.4. Aksesoris Tower

A. Klem Penyangga (Suspension Clamp)

Suspension Clamp adalah alat yang dipasangkan pada konduktor penghantar ke perlengkapan insulator gantung, yang berfungsi untuk memegang konduktor penghantar pada tiang suspension Sebelum dipasang pada suspension clamp, konduktor penghantar harus dilapisi armour rod untuk mengurangi kelelahan bahan pada konduktor akibat dari adanya vibrasi atau getaran pada konduktor penghantar dan akibat tekanan klem. (Hamdany, 2021.)

Gambar 4.4.

KlemPenyangga

IV-7

(25)

B. Socket Clevis

Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan bolt insulator dengan tower tension / suspension. (Junaedi, 2021.)

Gambar 4.5. Socket Clevis C. Bolt Clevis

Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan socker insulator dengan link. (Junaedi, 2021.)

Gambar 4.6 Bolt Clevis

IV-8

(26)

BAB V

LANGKAH KERJA

Langkah kerja adalah suatu bab yang berisikan tentang kegiatan yang dikerjakan selama melaksanakan kerja praktek di PT. PLN UPT PEKANBARU(PERSERO). Langkah kerja disini dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu:

Gambar 5.1 Flowchart alur langkah kerja praktek

V-1 Praktek Mulai Kerja

Selesai Menyusun Laporan Melakukan Analisa Data

Pengumpulan Data Survey Lapangan Pengenalan Perusahaan

(27)

5.1. Pengenalan Perusahaan

Pengenalan lapangan adalah orientasi yang diberikan oleh pihak instansi serta memberikan bekal menjadi modal awal dalam beradaptasi dengan lingkungan instansi yang meliputi beberapa kegiatan yang dilakukan :

1. Pengenalan instansi dan bagian-bagiannya.

2. Pengenalan peraturan yang telah ditetapkan oleh instansi.

3. Pengenalan lokasi kerja instansi.

4. Pengenalan mengenai K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

5. Pengenalan sistem kerja dan komponen-komponen yang ada di PT PLN(PERSERO) UPT PEKANBARU

5.2. Survey Lapangan

Survey lapangan adalah salah satu kegiatan yang pertama kali dilakukan setelah perkenalan pada perusahaan, dimana disini pembimbing lapangan memperkenalkan semua area kerja,bagian-bagian dan alat-alat yang menjadi tanggung jawab di area tersebut. Serta menjelaskan alat-alat safety yang digunakan pada saat melakukan pekerjaan dilapangan demi keselamatan kerja dan kelancaran kerja praktek ini.

5.3. Study Literatur

Study literatur adalah langkah yang penulis gunakan untuk mendapatkan teori- teori yang akan dibahas dalam penelitian dan tuntunan pada saat melaksanakan kerja praktek lapangan. Dengan cara mempelajari referensi-referensi melalui jurnal maupun data yang telah diberikan perusahaan tersebut.

5.4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data-data pada kerja praktek ini meliputi berbagai cara yaitu : 1. Penelitian atau pengamatan dilapangan.

2. Pengambilan sampel dilapangan.

3. Pengumpulan data perawatan 5.5. Analisa Data

Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan maka selanjutnya menganalisa data dengan pembimbing lapangan di PT PLN UPT PEKANBARU. Selanjutnya pembimbing lapangan akan memberikan masukan berupa saran kepada penulis

V-2

(28)

mengenai data yang didapat.

5.6. Penyusunan Laporan

Setelah melakukan bimbingan kepada pembimbing dan semua data yang diperlukan telah terkumpul selanjutnya melakukan penyusunan laporan sesuai dengan format yang telah ditetapkan dipanduan kerja praktek.

Kegiatan penyusunan laporan ini dilakukan pada minggu-minggu terakhir kerja praktek. Penyusunan laporan ini dilakukan berdasarkan wawancara dengan pembimbing lapangan sesuai dengan langkah kerja yang penulis buat dalam hasil pembahasan

V-3

(29)

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Mengindentifikasi jenis alat pengukur tahanan pentanahan tower

Gambar 6.1 Earthtester KYORITSU

Earthtester adalah alat pengukur tahanan pentanahan / earthtester bermerk KYORITSU yang memiliki display petunjuk hasil dari pengukuran,mempunyai tombol penyimpan hasil pengukuran, dan terdapat 6 level pengukuran mulai dari 2 Ω, 20 Ω, 200 Ω, 2000 Ω, 20k Ω, 200k Ω. (Saputro, 2019.)

6.2. Prinsip kerja sistem proteksi pentanahan pada tower listrik

Pengujian tahanan pentanahan menggunakan alat earthtester yang bermerk KYORITSU,langkah yang dilakukan dalam mengukur adalah Earthtester ini memiliki 3 kabel yang disambungkan, kabel merah, hijau dan kuning. Pertama memasang probe E langsung ke grounding rod atau kaki tower, kedua memasang pr obe S sejauh 20 meter dari probe E, dan ketiga memasang probe H sejauh 40 meter dari probe E, terakhir memasang current test clamp pada kaki tower. Langkah selanjutnya memilih pada saklar putar pada tahanan 2000 Ω pada kondisi tanah rawa dan 2-200 Ω pada kondisi tanah gambut dan tekan tombol START maka nilai tahanan pentanahan tower akan muncul seperti pada Gambar 6.1 dengan nilai 9 Ω dan 6.2 dengan nilai 4 Ω.Apa bila ditemukan pengukuran tahanan yang tinggi

VI-1

(30)

segera dilakukan proses perbaikan tower,tahanan pentanahan tower diukur tiap 1 bulan sekali. (Kurniawan & Johar, 2018.)

Gambar 6.2 Data tahanan nilai tinggi Sumber : PT PLN 2023

Bisa kita lihat pada gambar 6.2 merupakan hasil pengukuran tahanan pentanahan dengan hasil pengukuran yang tinggi dengan skala nilai 9

Ω

di level hambatan 200

Ω,

itu disebabkan oleh tekstur tanah yang berubah. Maka hasil tersebut dicatat melalui aplikasi catatan hasil pengukuran,lalu segera dilaporkan ke kantor untuk tindakan perbaikan.

Gambar 6.3 Data tahanan nilai rendah Sumber : PT PLN 2023

VI-2

(31)

Bisa kita lihat pada gambar 6.3 merupakan hasil pengukuran tahanan pentanahan pada tower 150 kV dengan nilai hasil pengukuran kecil sebesar 4

Ω

di level pengukuran 200

Ω,

maka hasil tersebut dicatat melalui aplikasi. Selanjutnya, hasil yang diukur tersebut tidak memerlukan perbaikan pada tower,tetapi akan dipantau di bulan berikutnya. (Putra & Angga, 2018.)

6.3. Faktor Penyebab di Lakukan Pengukuran pentanahan Tower 1. Gangguan Internal

Gangguan internal merupakan gangguan yang bersumber dari dalam daerah proteksi generator atau sebatas lokasi pengamanan pada tower. Gangguan internal ini memiliki penyebab seperti isolasi yang terjadi kegagalan. (Saputro, 2019.)

2. Gangguan Eksternal

Gangguan eksternal merupakan gangguan yang terjadi diluar area proteksi tower itu sendiri. Secara umum gangguan eksternal ini biasanya terjadi di jaringan yang akan dirasakan dan berdampak terhadap ketahanan tower, Dikarenakan Pentanahan letak tower memiliki peningkatan arus tahanan yang menyebabkan pengukuran tahanan ulang. (Mucharomah, 2019.)

VI-3

(32)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan

Pentanahan (grounding) adalah sistem proteksi yang sangat penting dalam instalasi listrik, karena berfungsi membuang arus berlebih kedalam tanah, sehingga dapat mengamankan manusia dan peralatan siatem tenaga listrik. Sistem pentanahan diharapkan memiliki nilai tahanan tanah yang sekecil mungkin, karena dengan hambatan yang kecil dapat mengalirkan arus berlebih langsung ke tanah.

Faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya tahanan pentanahan di suatu tempat adalah tahanan dari elektroda pentanahan, tahanan elektroda pentahanan dengan kontak tanah disekelilingnya dan tahanan jenis tanah. Namun demikian pada prakteknya tahanan elektroda dapat diabaikan, akan tetapi tahanan kawat penghantar yang menghubungkan keperalatan akan mempunyai impedansi yang tinggi terhadap impuls frekuensi tinggi seperti misal pada saat terjadi lightning discharge. Untuk menghindarinya, sambungan ini di usahakan dibuat sependek mungkin. Dari ketiga faktor tersebut diatas yang dominan pengaruhnya adalah tahanan sekeliling elektroda atau dengan kata lain tahanan jenis tanah.

7.2. Saran

Beberapa upaya untuk mengatasi gangguan pada tower dengan melakukan pemeliharaan secara rutin dan berkala, melakukan pemeliharaan korektif terhadap peralatan yang mulai rusak dapat membantu dalam mengurangi gangguan pada jaringan terutama gangguan hubung singkat. Dalam hal ini perlu di analisa penyebab gangguan agar bisa di lakukan pemeliharaan dengan maksimal dan hasil dari rekap di rencanakan oleh crew yang ahli di bidangnya, untuk itu di lakukan pemeliharaan dengan tepat sasaran dengan memperhatikan SOP keselamatan kerja untuk menghindari kerusakan fatal pada tower dan cedera pada pekerja.

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, R., Yulisman, Y., & Kamil, M. (2021). ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN ELEKTRODA TERHADAP NILAI TAHANAN PENTANAHAN TOWER 105 SUTT 150KV MANINJAU - PADANG LUAR. Ensiklopedia Research and Community Service Review, 1(1), 75–

88. https://doi.org/10.33559/err.v1i1.1090

Hamdany, F. (n.d.). Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik.

Junaedi, J., Triwiyatno, A., & Sumardi, S. (n.d.). Peninjauan Keandalan Sistem Pentanahan Tower SUTT 150 kV Jakabaring-Keramasan Terhadap Arus Gangguan. 2.

Kurniawan, H., & Johar, L. W. (2018). STUDI PENTANAHAN KAKI

MENARA TRANSMISI 500KV SUMATERA TURUN PERANAP NEW AURDURI. Journal of Electrical Power Control and Automation

(JEPCA), 1(2), 45. https://doi.org/10.33087/jepca.v1i2.10

Mucharomah, N. M., Nugroho, A., & Sumardi, S. (n.d.). Analisis Pemasangan Multirod Grounding Pada Ruas SUTT 70 kV Sunyaragi-Kuningan. 2.

Pranatali, D., Gunawan, G., & Nugroho, D. (2022). Analisa Kelayakan

Pentanahan Tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV Jelok – Bringin Menggunakan Metode Komparasi. JTEV (Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional), 8(2), 370. https://doi.org/10.24036/jtev.v8i2.114321 Putra, D. E., & Angga, F. (2018). STUDI SISTEM PENTANAHAN SALURAN

UDARA TEGANGAN TINGGI(SUTT) PENGHANTAR 150 KV LUBUK LINGGAU - PEKALONGAN PT. PLN (PERSERO) UNIT PEMBANGKIT DAN TRAMSISI (UPT) BENGKULU. JURNAL SURYA ENERGY, 3(1), 220. https://doi.org/10.32502/jse.v3i1.1253

Putri, N., & Putri, N. (2023). EVALUASI PENTANAHAN KAKI MENARA PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 150 kV MANINJAU – SIMPANG EMPAT. Prosiding Sains Nasional dan Teknologi, 13(1), 326–331. https://doi.org/10.36499/psnst.v13i1.9745 Salam, A. I. (2019). Analisis Tahanan Pentanahan Kaki Tower SUTT 70 kV Rute

Cigereleng-Majalaya. PROtek : Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 6(1).

https://doi.org/10.33387/protk.v6i1.777

Saputro, N. H. (n.d.-a). PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

(34)

Tamahullah, G., & Fauziah, D. (n.d.). Analisis Tahanan Pentanahan pada Kaki Tower SUTT 150 kV Jatiluhur-Padalarang Institut Teknologi Nasional.

(35)

LAMPIRAN

(36)
(37)

Gambar

Gambar        Halaman
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
Gambar 4.1 SUTET
Gambar 4.2 Tower Latice B. Tubular Steel Tower
+7

Referensi

Dokumen terkait