• Tidak ada hasil yang ditemukan

RIMA YISKA ANDRIYANI SIMANJUNTAK 13 860 0169

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "RIMA YISKA ANDRIYANI SIMANJUNTAK 13 860 0169 "

Copied!
90
0
0

Teks penuh

Konsep diri adalah suatu cara pandang menyeluruh tentang diri sendiri, yang mencakup kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi fisik seseorang dan lingkungan terdekatnya, Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang memunculkan, menjamin kesinambungan dan memberi arah. dalam kegiatan pembelajaran, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan motivasi belajar pada siswa di SMA Gajah Mada Medan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara konsep diri dengan motivasi belajar pada siswa di SMA Gajah Mada Medan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis Person Product Moment. Metode pengambilan sampel adalah random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 63 siswa. .

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment diketahui koefisien korelasi konsep diri dengan motivasi belajar rxy= 0,696; p = 0,000< 0,050 yang berarti semakin tinggi konsep diri maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. Begitu pula sebaliknya: semakin rendah konsep diri siswa maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Identifikasi Masalah
  • Batasan Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Dalam permasalahan ini peneliti membahas tentang hubungan konsep diri dengan motivasi belajar siswa SMP Gajah Mada Medan. Adakah hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan motivasi belajar siswa di SMA Gajah Mada Medan? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan motivasi belajar siswa di SMA Gajah Mada Medan.

Memberikan umpan balik kepada siswa dan guru ada tidaknya hubungan antara konsep diri dengan motivasi belajar siswa. Memberikan informasi kepada siswa untuk menumbuhkan konsep diri positif dan motivasi belajar guna meningkatkan prestasi belajar.

TINJAUAN PUSTAKA

Siswa

  • Pengertian Siswa

Motivasi Belajar

  • Pengertian Motivasi Belajar
  • Aspek-Aspek Motivasi Belajar
  • Ciri – Ciri Motivasi Belajar
  • Fungsi Motivasi Dalam Belajar
  • Bentuk-bentuk Motivasi Belajar

Dari berbagai ciri-ciri motivasi menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi yang baik dalam belajar akan memperlihatkan hasil yang baik. Pada mulanya siswa tidak mempunyai keinginan untuk belajar, namun karena ada sesuatu yang dicarinya maka timbullah minat belajarnya. Dorongan psikologis yang memunculkan sikap terhadap siswa merupakan suatu kekuatan yang tidak dapat dibendung, yang kemudian mewujud dalam bentuk gerakan-gerakan psikofisik.

Peserta didik yang mempunyai motivasi dapat memilih tindakan mana yang akan dilakukan dan tindakan mana yang diabaikan. Angka yang diberikan kepada setiap siswa biasanya berbeda-beda berdasarkan nilai ujian yang diperolehnya dari hasil penilaian guru, bukan atas kemurahan hati guru. Angka merupakan salah satu alat motivasi yang memberikan rangsangan yang cukup kepada siswa untuk mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi belajarnya.

Kompetisi adalah kompetisi, dapat dijadikan sebagai alat motivasi untuk mendorong siswa agar semangat belajar. Gunanya menyadarkan siswa akan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan, sehingga bekerja keras sekaligus mempertaruhkan harga diri merupakan salah satu bentuk motivasi yang sangat penting. Keinginan belajar artinya siswa mempunyai motivasi belajar, sehingga hasilnya jelas akan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang tidak mempunyai keinginan belajar.

Siswa yang tertarik pada suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh karena mempunyai daya tarik. Rumusan tujuan yang diakui dan diterima siswa merupakan alat motivasi yang sangat penting. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemberian angka, hadiah, perlombaan, pemberian tes, mengetahui hasil, pujian, hukuman, tujuan yang diakui dapat dijadikan sebagai alat motivasi untuk memberikan semangat kepada siswa agar bergairah dalam belajar.

Konsep Diri

  • Pengertian Konsep Diri
  • Aspek-Aspek Konsep Diri
  • Faktor – Faktor Konsep Diri
  • Ciri-ciri Konsep Diri

Konsep diri merupakan representasi diri yang mencakup identitas diri yaitu karakteristik pribadi, pengalaman, peran dan status sosial. Rahmad menyatakan bahwa konsep diri bukan hanya sekedar gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian individu terhadap dirinya sendiri. Dengan demikian, konsep diri mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dirasakan seseorang tentang individu.

Siswa yang mempunyai konsep diri positif akan percaya diri mampu mengatasi kesulitan, bersemangat dalam belajar. Menurut Berzonsky (dalam Siahaan, 2011), pemahaman konsep diri seseorang dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu. Sementara itu, James menyatakan bahwa aspek konsep diri meliputi diri fisik, diri sosial, dan diri spiritual.

Individu yang menjadi dewasa dini berperilaku hampir seperti orang dewasa dan mengembangkan citra diri yang baik. Individu yang terlambat dewasa, diperlakukan sebagai anak-anak, mengembangkan citra diri yang kurang baik. Gender dalam penampilan pribadi, minat dan perilaku membantu individu mencapai citra diri yang baik.

Jika karakter tersebut berjenis kelamin sama, maka individu tersebut akan terbantu untuk mengembangkan konsep diri yang sesuai dengan gendernya. Orang yang memiliki tujuan yang realistis akan menciptakan rasa percaya diri dan kepuasan diri yang lebih besar serta memberikan citra diri yang baik. Brooks (dalam Rakhmat, 2004) juga menjelaskan lima ciri individu yang memiliki konsep diri negatif, antara lain sebagai berikut.

Hubungan Konsep Diri Dengan Motivasi Belajar

Siswa yang menunjukkan konsep diri rendah atau negatif; akan memandang dunia di sekelilingnya secara negatif. Sebaliknya siswa yang memiliki konsep diri tinggi atau positif cenderung memandang lingkungan sekitarnya secara positif. Motivasi Dalam bukunya Djamarah (2011) terdapat dua faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu faktor dari dalam diri siswa yang disebut dengan intrinsik, konsep diri merupakan salah satu faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar.

Apabila seseorang itu mempunyai imej diri yang negatif, seseorang itu akan mempunyai sikap pesimis terhadap persaingan kerana tidak mahu bersaing dengan orang lain dalam mencapai prestasi. Begitu juga sebaliknya, apabila seseorang itu mempunyai imej diri yang positif, mereka akan menetapkan matlamat mereka dengan cara yang munasabah. Oleh itu, dia ingin bersaing dengan orang lain untuk membuat persembahan, daripada pertandingan ini timbul motivasi untuk belajar.

Terlihat bahwa konsep diri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar seperti yang dikemukakan oleh Djamarah (2011) dan Djalii (2008).

Kerangka Konseptual

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survei karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka dan bertujuan untuk mencari perbedaan (komparatif). Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto (2000) yang menyatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang banyak memerlukan penggunaan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, interpretasi data dan tampilan hasil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsep diri dengan motivasi belajar pada siswa di SMA Gajah Mada Medan.

Identifikasi Variabel Penelitian

Pengukuran pada skala motivasi belajar didasarkan pada aspek-aspek motivasi belajar, yaitu gerak, pengendalian atau penyaluran perilaku, pemeliharaan atau dukungan perilaku. Konsep diri merupakan suatu pandangan holistik tentang diri sendiri yang mencakup kemampuan yang dimiliki, emosi yang dialami, kondisi fisik, dan lingkungan terdekatnya. Pengukuran pada skala konsep diri didasarkan pada aspek-aspek konsep diri, yaitu aspek diri fisik, aspek diri sosial, aspek diri moral, dan aspek diri psikologis.

Dalam penelitian, masalah populasi dan sampel yang digunakan merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 SMA Gajah Mada Medan dan kelas 3 berjumlah 314 siswa.

Mengingat jumlah populasi yang relatif besar, maka penelitian ini mengambil sampel beberapa individu. Sedangkan menurut Hadi (2002), sampel adalah sejumlah subjek yang merupakan bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan sampel tersebut, yang diketahui secara langsung dalam penelitian. Mengingat populasinya lebih dari 100 orang dan berbagai kelemahan yang dimiliki peneliti, maka peneliti mencoba menggunakan sebagian dari populasi yang disebut sampel.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk barang -barang yang tidak menguntungkan, penilaian yang diberikan untuk jawaban tidak setuju (STS) diberi skor 4, jika jawabannya tidak setuju (TS) diberi skor 3, jawabannya setuju diberi skor 2, dan untuk itu jawaban sangat setuju (ST) mendapat skor 1 Untuk item suka penilaian yang diberikan untuk setiap jawaban sangat setuju (SS) mendapat skor 4, untuk jawaban setuju (S) mendapat skor 3, jawaban tidak setuju (TS) mendapat skor skor 2, dan jawaban tidak setuju (STS) mendapat skor 1. Hasil pengujian tersebut kemudian dianalisis secara statistik untuk memperoleh nilai validitas dan reliabilitas instrumen pengukuran.

Skala yang memenuhi kualifikasi validitas dan reliabilitas digunakan dalam penelitian dengan asumsi alat ukur tersebut dapat digunakan dengan cepat.

Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas adalah kestabilan, keterandalan, konsistensi suatu alat ukur, sehingga alat yang digunakan selalu memberikan hasil yang konsisten. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila beberapa kali dengan melakukan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama selama subjek yang diukur tidak mengalami perubahan (Azhar, 1997).

Analisis Data

Jurnal Bisnis dan Manajemen; Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa: Studi Kasus Fakultas Ekonomi Universitas Bunda Mulia. Putri, 2012, Perbedaan Motivasi Belajar Siswa Mengenai Pola Asuhan Orang Tua di SMA Swasta Al-Azar Plus Medan. Hubungan Minat Belajar dan Peran Keluarga dengan Motivasi Belajar Matematika pada Siswa SMA Swasta Parulian 1 Medan.

19 Saya tidak percaya dengan ajaran agama saya 20 Saya hanya mengikuti perkataan teman saya 21 Nasihat orang tua saya membantu saya. 13 Orang tua saya akan memuji saya jika saya mendapat nilai bagus. 14 Orang tua saya akan marah jika saya malas belajar. 15 Kalau kita berprestasi, kita mendapat respek dari guru. 16 Menjadi juara kelas hanya menjadi beban bagiku 17 Orang tuaku membiarkanku pergi karena aku malas belajar 18 Aku belajar dengan giat agar mendapat nilai bagus.

19 Membuat orang tua saya bangga adalah sesuatu yang mustahil bagi saya. 20 Orang tua saya terlalu sibuk untuk melihat nilai saya. 21 Saya ingin orang lain bangga berteman dengan saya. 22 Saya giat belajar karena orang tua saya memaksa saya untuk belajar. 17 Saya tidak percaya pada ajaran agama saya. 18 Saya hanya mengikuti apa yang teman saya katakan. 19 Nasihat orang tua saya membantu saya.

19 Membuat orang tua saya bangga adalah sesuatu yang mustahil bagi saya 20 Saya ingin orang lain bangga berteman dengan saya. Dari hasil pengujian (validasi) alat ukur diketahui terdapat 3 item skala motivasi belajar yang dihilangkan yaitu item nomor 20, 26, 27. Hal ini menunjukkan bahwa skala motivasi belajar mempunyai nilai yang tinggi tingkat reliabilitas untuk mengukur aspek menunjukkan motivasi belajar.

Dari hasil uji linieritas variabel bebas konsep diri dan variabel terikat motivasi belajar diketahui bahwa kedua variabel tersebut menunjukkan hubungan yang linier. Dari hasil analisis statistik korelasi product moment diketahui terdapat hubungan positif yang signifikan antara konsep diri dengan motivasi belajar.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan interpersonal adalah kemampuan seseorang untuk memahami orang lain dalam berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain