II - 7 BAB II LANDASAN TEORI
2.1 DEFINISI SISTEM INFORMASI
Berikut ini adalah pengertian Definisi Sistem Informasi dari beberapa ahli, yaitu : I Putu Agus Eka Pratama (2014:10) menyatakan bahwa: Sistem Informasi merupakan bagian dari empat bagian utama. Keempat bagian utama tersebut mencakup perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), infrastruktur,dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih. Keempat bagian utama ini saling berkaitan untuk menciptakan sebuah sistem yang dapat mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.
Menurut Taufiq Rohmat (2013:17), Sistem Informasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling terintegrasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan cara mengolah data dengan alat yang namanya komputer sehingga memiliki nilai tambah dan bermanfaat bagi pengguna.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah komponen-komponen yang membentuk sistem yang menghasilkan suatu informasi yang berfungsi sebagai penyedia informasi atau laporan.
2.1.1 KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM INFORMASI
Komponen-komponen yang terdapat didalam semua jenis sistem informasi mencakup tujuh poin. Berikut ketujuh komponen tersebut beserta dengan penjelasan masing-masing: ( I Putu Agus Eka Pratama, 2014:11)
1. Input (Masukan) Sebuah informasi berasal dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat, bermanfaat, dan memiliki nilai. Komponen input ini berfungsi untuk menerima semua input (masukan) dari pengguna, inputan yang diterima dalam bentuk data. Data ini berasal dari satu maupun beberapa buah sumber.
2. Output (Keluaran) Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (Output) berupa informasi. Komponen output berfungsi untuk menyajikan hasil akhir ke pengguna sistem informasi.
3. Software (Perangkat Lunak) Komponen software (perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunak yang digunakan didalam sistem informasi. Adanya komponen perangkat lunak ini membatu sistem informasi didalam menjalankan tugasnya dan untuk dapat dijalankan sebagainya mestinya.
4. Hardware (Perangkat Keras) Komponen hardware ( perangkat keras) mencakup semua perangkat komputer yang digunakan secara fisik didalam sistem informasi, baik dikomputer server maupun dikomputer client.
5. Database (Basis Data) CERITA ISSN : 2461-1417 Vol 3 No 2 233 ± Agustus 2017 Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi kedalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki field masing-masing.
Setiap tabel memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta atar tabel dapat juga terjadi relasi (hubungan).
6. Kontrol dan Prosedur Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu. Komponen kontrol berfungsi untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan ancaman terhadap data dan informasi yang ada didalam sistem informasi, termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini komputer server).
7. Tekonologi dan Jaringan Komputer Komponen terakhir didalam sistem informasi ini, yaitu teknologi jaringan komputer, memegang peranan terpenting untuk sebuah sistem informasi.
Komponen teknologi mengatur software, hardware, database, kontrol dan prosedur, input dan output.
2.2 PENYELENGGARAAN SATUAN KEAMANAN
Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 24 Tahun 2007 : Satuan pengamanan merupakan bentuk pengamanan swakarsa yang bertugas untuk membantu Polri dibidang penyelenggaraan keamanan dan ketertiban masyarakat, terbatas pada lingkungan kerjanya untuk melakukan segala upaya yang berkaitan dengan perlindungan instalasi, sumberdaya, utility, material dan informasi rahasia dalam mencegah terjadinya kerugian dan kerusakan.
Sistem manajemen pegamanan (SMP) merupakan bagian dari manajeman perusahaan secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tangggungjawab, pelaksanaan, prosedur, dan sumberdaya yang dibutuhkan bangi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan pengamanan dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan usaha guna mewujudkan lingkungan yang aman, efisien dan produktif.
Satuan pengamanan (Satpam) merupakan kelompok petugas yang dibentuk oleh perusahaan/badan usaha untuk melaksanakan pengamanan dalam rangka menyelenggarakan keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.
2.2.1 Satuan Pengamanan: tugas, fungsi, dan peran
Tugas Pokok Menyelenggarakan kemananan dan ketertiban dilingkungan tempat kerjanya yang meliputi aspek pengamanan fisik, personil, informasi, dan pengamanan teknis lainnya.
Fungsi Melindungi dan mengayomi
lingkungan/tempat kerjanya dari
setiap gangguan keamanaan, serta menegakkan peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan
kerjannya.
Peran sebagai Polisi terbatas Unsur pembantu pimpinan badan usaha/perusahaan dalam pembinaan keamanan di lingkungan kerjanya.
Unsur pembantu Polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan peraturan perundangundangan serta menumbuhkan kesadaran dan kewaspadaan kemanan (security mindeness and security awarness) di lingkugungan/tempat kerjanya
2.2.2 Penyelenggaraan dan pemanfaatan satuan pengamanan
Penyelenggaraan satuan pengamanan dapat dilakukan dengan 2 (dua) bentuk yakni, melalui BUJP (badan usaha jasa pengamanan) dan satuan pengemanan organik. BUJP adalah para anggota satuan pengamanan yang diorganisir oleh suatu badan usaha yang bergerak di bidang industri jasa pengamanan. Satuan pengamanan organik adalah anggota satuan pengamanan yang merupakan satu komponen dari organisasi kerja perusahaan atau badan usaha.
2.3 WEBSITE
Menurut Hidayat (2010:2), website adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis
maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.
Hubungan antara satu halaman website dengan halaman website yang lainnya disebut Hyperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext.
Adapun jenis-jenis web berdasarkan sifat atau style-nya :
1)
Website Dinamis, merupakan sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat. Bahasa pemrograman yang digunakan antara lain PHP, ASP, .NET dan memanfaatkan database MySQL.2)
Website Statis, merupakan website yang content-nya sangat jarang diubah.Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HyperText Markup Language (HTML) dan belum memanfaatkan database.
Berdasarkan pada fungsinya, website terbagi atas :
1) Personal website, website yang berisi informasi pribadi seseorang.
2) Commercial website, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
3) Non-Profit Organization website, dimiliki oleh organisasi yang bersifat non- profit atau tidak bersifat bisnis.
4) Commercial website, website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang bersifat bisnis.
5) Non-Profit Organization website, dimiliki oleh organisasi yang bersifat non- profit atau tidak bersifat bisnis.
2.4 PENGERTIAN PHP
Menurut Anhar (2010:3), PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa pemrograman webserver-side yang bersifat open source. PHP merupakan script yang terintegrasi dengan HTML dan berada pada server (server side HTML embedded scripting). PHP adalah script yang digunakan
untuk membuat halaman website yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client selalu yang terbaru atau up to date. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan.
Menurut Sibero (2013:49), PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris kode sumber menjadi mesin yang dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan. PHP disebut sebagai pemrograman Server Side Programming, hal ini dikarenakan seluruh prosesnya dijalankan pada server. PHP adalah suatu bahasa dengan hak cipta terbuka atau yang dikenal dengan istilah Open Source, yaitu pengguna dapat mengembangkan kode-kode fungsi PHP sesuai dengan kebutuhannya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa PHP adalah bahasa pemrograman web atau scripting language yang disebut juga server side programming karena seluruh prosesnya dijalankan pada server.
2.5 PENGERTIAN MYSQL
Menurut Anhar (2010:21), MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu database management system (DBMS) dari sekian banyaknya DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postage SQL, dan lainnya. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL.MySQL bersifat Open Source sehingga kita menggunakannya secara gratis.
Pemrograman PHP juga sangat mendukung atau support dengan database MySQL.
Menurut Saputra (2012:77), MySQL merupakan salah satu database kelas dunia yang sangat cocok bila dipadukan dengan bahasa pemrograman PHP. mySQL bekerja menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language) yang merupakan bahasa standar yang digunakan untuk manipulasi database.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah salah satu database management system (DBMS) yang didistribusikan secara gratis dan bersifat Open Source.
2.6 RUP (Rational Unified Process)
Menurut Rosa dan Shalahudin (2016:125) Rational Unified Process (RUP) adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dilakukan berulang-ulang (iterative), focus pada arsitektur (architecture-centric), lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus (use case driven). RUP merupakan proses rekayasa perangkat lunak dengan pendefinisian yang baik (well defined) dan perstrukturan yang baik (well structured).
RUP menyediakan pendefinisian struktur yang baik untuk alur hidup proyek perangkat lunak. RUP adalah sebuah produk proses perangkat lunak yang dikembangkan oleh Rational Software yang diakui oleh IBM di Bulan Februari 2003. RUP menggunakan konsep object oriented, dengan aktifitas yang berfokus pada pengembangan model dengan menggunakan Unified Model Language(UML).
Dalam Rational Unified Process terdapat empat tahap pengembangan perangkat lunak yaitu:
1. Inception (permulaan)
Pada tahap ini lebih pada memodelkan proses bisnis yang dibutuhkan (business modeling) dan mendefinisikan kebutuhan akan sistem yang akan dibuat (requipments). Berikut adalah tahap yang dibutuhkan pada tahap ini Memahami ruang lingkup dari proyek (termasuk pada biaya, waktu, kebutuhan, resiko dan lain sebagainya). Membangun kasus bisnis yang dibutuhkan.
2. Elaboration (perluasan/perencanaan)
Pada tahap ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini juga mendeteksi apakah arsitektur sistem yang diinginkan dapat dibuat atau tidak. Mendeteksi resiko yang mungkin terjadi dari arsitektur yang buat.
3. Construction(konstruksi)
Tahap ini fokus pada pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem.
Tahap ini lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang fokus pada implementasi perangkat lunak pada kode program.
4. Transition (transisi)
Tahap ini lebih pada deployment atau instalasi sistem agar dapat dimengerti oleh user. Tahap ini menghasilkan produk perangkat lunak dimana menjadi syarat dari Initial Operational Capability Milestone atau batas kemampuan operasional awal.
2.7 UML (Unified Modeling Language)
Menurut Rosa dan Shalahudin (2013 : 38) Unified Modeling Language adalah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan kebutuhan, membuat analisis dan desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemograman berorientasi objek. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi, penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.
Sedangkan menurut Windu Gata, Grace (2013:4), Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membanngun perangkat lunak.
UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem.
1. Diagram Use Case ( Use Case Diagram )
Menurut Rosa (2018 : 156), use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk melakukan (behavior) sistem informasiyang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan
fungsi-fungsi itu.
Adapun keterangan dari simbol – simbol use case dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2. 1 Simbol Use Case Diagram
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
1. Actor
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi
walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan
kata benda di awal fase nama aktor.
2. Generaliz
ation
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
3. Include
Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang
ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini.
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
4. Extend
Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau
tanpa use case.
5. Associatio
n
Komunikasi antar aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.
6. Use Case
Fungsionalitas yang disediakan oleh sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
Biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case.
(Sumber : Rosa, 2018)
2. Diagram Aktivitas ( Activity Diagram )
Menurut Rosa A.S (2018 : 162), diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses sebuah bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Adapun keterangan dari simbol – simbol activity diagram dapat dilihat pada Tabel 2.2 sebagai berikut:
Tabel 2. 2 Simbol Activity Diagram
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
1. Activity
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawal dengan kata kerja.
2. Decision
Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih
dari satu.
3. Initial Node
Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal
4. Activity Final
Node
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir.
5.
Penggabungan /
Join
Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan
menjadi satu.
(Sumber : Rosa, 2018)
3. Diagram Kelas (Class Diagram)
Menurut Rosa A.S (2018:146), diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas – kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
Adapun keterangan dari simbol – simbol class diagram dapat dilihat pada Tabel 2.3 sebagai berikut :
Tabel 2. 3 Simbol Class Diagram
NO GAMBAR NAMA KETERANGAN
1.
Generalizatio n
Relasi antar kelas
dengan makna
generalisasi-
spesialisasi (umum khusus)
2. Nary
Association
Upaya untuk
menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.
3. Class Kelas pada struktur
sistem
4.
Collaboratio n
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang
terukur bagi suatu aktor.
5. Realization
Operasi yang benar- benar dilakukan oleh suatu objek.
6. Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri
7. Association
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga diseratai dengan Multtiplicity
(Sumber : Rosa, 2018)