RISALAH SIDANG MWA-ITB Bandung, Sabtu 28 Juni 2014
I. JADWAL
Hari, tanggal : Sabtu, 28 Juni 2014 Waktu : 09.00 – 15.00
Tempat : R.Rapat MWA ITB Jl. Dipatiukur 4 Bandung
Hadir :
MWA
1. Betti S Alisjahbana - BSA (Ketua) 8 Rochim Suratman- RS 2. Jann Hidajat - JH (Wakil Ketua) 9. Richard K. Mengko – RM 3. Mendikbud (diwakili Djoko Santoso) 10. Emmy Relawati - ER 4. Rektor ITB 11. Suharto – SH 5. Gubernur Jawa Barat (diwakili oleh Deny J.P - DJ) 12. Aulia Akbar – AA 6. Kuntoro Mangkusubroto (KM) 13. Taslim Yunus - TY 7. Marzuki Usman (MU)
Non-anggota MWA
1. Kadarsyah Suryadi (Wakil Rektor) 2. Hasanuddin Z. Abidin (Wakil Rektor) 3. Puti Farida Marzuki (Wakil Rektor) 4. Filino Harahap (Komite Audit) 5. Wiratni A. (Komite Audit) 6. Soedarjono (Komite Audit) 7. Prasetyo S. (Komite Audit)
II. ACARA / TOPIK BAHASAN
1. Persetujuan agenda dan notulen Pengesahan sidang MWA 2. Laporan Dewan Audit
3. Pengesahan Tata Tertib MWA 4. Pola dan Tata Hubungan 3 organ ITB 5. Paparan Rektor tentang ITB
6. Perumusan Karakteristik ITB & Rektor yang diharapkan 7. Perumusan Proses Pemilihan Rektor ITB
8. Lain-lain:
• Persetujuan RKAT 2014 ITB
• Persetujuan Pembentukan Program Studi Baru
III. MATERI YANG DIBAGIKAN Bahan yang dibagikan :
1. Agenda rapat MWA 28 Juni 2014 2. Risalah Rapat Pleno MWA 7 Juni 2014 3. Draft Tata Tertib MWA ITB
4. Hubungan Antar Organ ITB 5. Hubungan MWA SA Rektor
6. Hubungan Tiga Organ ITB 7. MWA activity monitoring sheet 8. Pola Hubungan
9. Presentasi Pola Hubungan 3 Organ 10. Presentasi pendapat KA LK 2013
11. SK MWA no. 05(28-6-2014) Pengesahan RKAT ITB 2014 12. Viable System Model
Bahan yang tayangkan:
1. Agenda Rapat
2. Bahan tayangan Komite Audit 3. Bahan tayangan Rektor
IV. PELAKSANAAN SIDANG
Sidang dimulai pukul 9.00, dihadiri oleh 13 orang anggota MWA.
Jumlah yang hadir sudah memenuhi quorum sidang.
1. AGENDA 1. Persetujuan agenda dan notulen Pengesahan sidang MWA Ketua Sidang menjelaskan Agenda Sidang dan disepakati.
Kuntoro :
Agenda sidang hendaknya dibuat lebih spesifik lagi pengalokasian waktunya (perlu penjelasan alokasi waktu presentasi dan diskusi)
Betti:
Bila tidak ada masukan perbaikan terhadap risalah maka risalah 7 Juni 2014 disetujui.
KEPUTUSAN SIDANG:
• Sidang mensahkan Risalah Sidang 7 Juni 2014.
2. AGENDA 2 : Laporan Dewan Audit Betti:
Kepada Komite Audit dipersilakan untuk mempresentasikan laporannya dengan memperkenalkan anggota-anggota Komite Audit.
Filino Harahap:
• Melakukan presentasi sesuai dengan bahan yang dibagikan.
• Komite audit berpendapat bahwa KAP KBS bersifat independen
• Sudah diumumkan oleh Rektor di Kompas tanggal 14 Juni 2014 di harian Kompas.
• SUK, LPPM dan Direktorat Logistik memerlukan perhatian khusus karena mengandung resiko bagi ITB.
• Ada masalah piutang PT Lapi Ganeshatama dan PT Trimitra yang belum terselesaikan. Perlu ada standar kontrak kerja yang diberlakukan pada setiap UUK untuk menghindari resiko pada ITB sebagai pemegang saham.
• Management Letter tahun lalu telah dilakukan tepat waktu dan ini perlu dipertahankan.
• Dulu sulit selesai bulan Februari. Selama 10 terakhir telah dibangun infrastruktur akuntansi dengan aplikasi Oracle Financial.
• Upaya untuk mengintegrasikan berbagai proses akuntasi berbasis Oracle Finance dan non Oracle Finance, serta peningkatan kompetensi SDM perlu dilanjutkan.
• Perlu pengintegrasian sistem informasi dengan adanya CIO (Chief Information Officer) langsung di bawah Rektor, sehingga mempunyai kewenangan lintas departemen.
• Laporan Keuangan ITB tahun 2013 dapat diteruskan ke Menteri Keuangan dan Menteri Pendidikan Kebudayaan
Marzuki Usman:
Memberikan apresiasi atas pencapaian WTP yang sudah dicapai dan dapat dipertahankan.
Taslim Yunus:
• Tadi disampaikan ada rekomendasi agar Ikatan Akuntan Indonesia membuat standar akuntasi untuk PTN BH
• Hal yang sama pernah terjadi untuk BP MIGAS.
• Tidak akan ada jawaban dari IAI sehingga direkomendasikan agar ITB tetap menggunakan dua Dua sistem keuangan : PSAK untuk dana masyarakat dan SAP untuk dana dari Pemerintah.
Djoko Santoso:
• PTN BH adalah entitas baru.
• Tetap ada dana APBN biasanya dalam empat bentuk : Gaji, Bansos, Belanja Modal dan Belanja Barang
• Dari pertemuan antara Mendikbud dan Menkeu penyaluran dana ke PTN BH dapat dilakukan dengan cara dan sistem tersendiri.
Kuntoro M.:
• Rapat ini hendaknya mendengarkan laporan Komite Audit dan menerimanya.
• Untuk tindak lanjutnya dapat dibahas oleh Komite Audit.
KEPUTUSAN SIDANG:
• Laporan dari Komite Audit untuk Keuangan ITB 2013 dapat diterima
Marzuki Usman
• Setelah Laporan Keuangan diterima oleh MWA artinya, MWA memberikan Acquit De Charge kepada Rektor dan Komite audit.
• Bagaimana dengan MWA, dari siapa MWA akan mendapatkan Acquit De Charge ? Betti:
• MWA melapor kepada Mendikbud, ketika laporan tersebut diterima, artinya Mendikbud memberikan Acquit De Charge ?
Kuntoro M.:
• Kalau di perusahaan ada RUPS.
• Di PTN BH tidak ada RUPS
• Kalau di BUMN, satu surat Menteri BUMN bisa dianggap RUPS
• Perlu hati-hati karena ini bukan BUMN Marzuki Usman
• Komite Audit tidak dapat melakukan pengawasan langsung. Komite Audit bukan auditor
• Sehari-hari counter part adalah SPI. Bila ada yang tidak dilakuan dilaporkan ke Komite Audit.
Betti:
• Prosesnya sudah berjalan demikian, dimana Komite Audit counter part nya adalah SPI.
Komite Audit juga mereview dan menyetujui program kerja tahunan SPI.
Djoko Santoso:
• Sebaiknya ada tulisan sehingga dapat menjadi masukan bagi kementrian.
Taslim Yunus:
• Sebaiknya diputuskan siapa yang akan mengaudit berikutnya.
• Sebaiknya ada interim audit agar tidak di akhir saja.
Rektor:
• Auditor dipilih melalui sistem pengadaan (dilelang).
• MWA harus bisa mencari auditor interim karena 10 Agustus 2014 akan ada cut off dari keuangan BLU, dimana penerimaan dana masyarakat adalah PNBP.
• Setelah 10 Agustus 2014, maka dana masyarakat bukan lagi PNBP dan dapat dikelola oleh ITB.
• Dana dari pemerintah tidak ada perubahan sampai dengan Desember 2014.
Betti:
• MWA harus memilih anggota Komite Baru
• Diminta kepada Pak Marzuki untuk menginisiasinya.
3. AGENDA 3: Pengesahan Tata Tertib MWA Jann Hidayat:
• Draft ini adalah versi yang ke enam yang hendaknya bisa diputuskan dalam rapat ini.
• Di bagian ketentuan umum ada urutan yang perlu disepakati.
• Dimohonkan kepada Bapak Suharto untuk mengedit dalam hal legal Rektor:
• Istilah menteri perlu dibuat umum (menteri yang bertanggung jawab atas Pendidikan Tinggi) agar bila ada perubahan nomenklatur kementrian, peraturan Tata Tertib tidak perlu diubah lagi.
Jann Hidayat:
• Akan ada Peraturan MWA untuk mengatur lebih lanjut mengenai pengangkatan dan pemilihan anggota MWA.
Aulia:
Pertanggungan jawab saya sebagai mahasiswa itu seperti apa, jadi saya menyampaikan pada mahasiswa secara garis besar saja. Karena dari web data agak kurang. Pertanggungan jawab seperti apa, atau secara moral saja.
Kuntoro
Kita terima saja, kalau tidak cocok diganti.
Jann
Jadi masing-masing bertanggung jawab kepada komunitasnya.
Djoko Santoso:
Sebaiknya bertanggung jawab kepada komunitas ITB saja, karena masyarakat luas tidak merasa diwakili langsung.
Jann:
Kuorum untuk memilih ketua apa tidak terlalu kecil bila 50%.
Betti:
Kuorum untuk Sidang Pemilihan ketua sifatnya berbeda jadi perlu dihadiri lebih banyak dua pertiga anggota. Tidak perlu sama dengan sidang biasa.
Jann:
Perlu diatur agar dapat dihindari ketidak kuoruman rapat.
Rochim:
Bila tidak hadir berkali-kali hendaknya kena aturan tata tertib sebagai anggota MWA.
Rektor:
Perlu ada aturan yang mengatur anggota MWA wakil senat yang tidak menjadi anggota senat lagi maka keanggotaannya di MWA gugur.
Kuntoro:
Diusulkan agar dapat disetujui dan bila ada perubahan akan diperberbaiki.
Taslim :
Perlu penjelasan kapan anggota MWA harus berhenti.
Rektor:
Pada bagian penutup ditambahkan : Hal-hal yang belum diatur akan dapat diatur dalam rapat MWA.
KEPUTUSAN SIDANG:
• Draft tata tertib akan disempurnakan oleh tim yang biasa melihat bahasa hukum
• Anggota MWA memberikan wewenang kepada Ketua MWA untuk mensahkan setelah direview oleh tim hukum.
Perubahan Agenda Sidang, dari Agenda 4 Pola dan Tata Hubungan 3 Organ ITB menjadi Paparan Rektor tentang ITB.
4. AGENDA 4 : Paparan Rektor tentang ITB Rektor:
Rektor mempresentasikan bahan tayangannya disertai penjelasan mengenai :
• Status hukum
• Student body
• Passing grade
• Rata-rata lama studi
• Data peminat fast track S1-S2
• Lulusan S2 ITB diakui internasional
• Ada rencana 15 program studi baru disamping 45 S1, 52 S2
• Rekapitulasi akdreditasi BAN PT 92% S1 A.
• Ada total 22 Prodi diproyeksi terakreditasi internasional disamping 13 yang sudah terakreditasi.
• Organisasi mahasiswa : ada 949 (2013) dan 1015 (2014) kegiatan mahasiswa
• Beasiswa ITB : 143 M (2014)
• Keuangan ITB
• Pembangunan Infrastruktur
• ITB 28,6 Ha (Ganesha) dan 46,5 Ha (Jatinangor)
• Luas pembangunan ITB (ITB sekarang 1,5 kali dibandingkan 2010).
• Multi Kampus ITB (sejak 2009 SA sudah mencanangkan konsep multikampus)
• Pengembangan kampus jatinangor diperkirakan 2 T (1 T bangunan dan 1 T peralatan)
• Pembangunan asrama Jatinangor mencapai 1000 mahasiswa (di Bandung 800-900 mahasiswa dari total 3 lokasi)
• Konsep kampus ITB Walini (2020), tanahnya 1000 Ha, kampusnya 200 Ha : Rektor sudah menyurati Presiden. Disposisi sudah diberikan ke Meneg BUMN, Menteri Keuangan, Mendikbud dan Mensesneg. Sudah ada persetujuan informal dari Mendikbud.
• Kampus Bekasi (ada peluang membangun, namun akan menjadi aset Pemda). Dulu Pemda yang akan membangun.
• Perkembangan Jumlah Dosen ITB (1186 dosen tahun 2014)
• Jabatan Fungsional (149 GB, 309 LK, 440 L, 288 AA)
• Pendidikan terakhir (843 S3, 323 S2, 20 S1)
• Tenaga akademik (1467 orang – 2014).
• Take home pay (+380 juta GB, LK +200, L +175 juta, AA +100 juta)
• Research Center (6 unit) dan Centers
• Publikasi dosen : Meningkat
• Dari +1200 dosen 30-40% ( 400 dosen) terlibat dalam penelitian.
• Pengabdian masyarakat tercatat 20%.
• Kerjasama ITB 2014 (8 network member – GE3, AUN, AUN/SEED-Net, ASEA-UNINET, AOUTULE, SEATUC, SATU, ASAIHL). ITB perlu memikirkan strategic partnership yang harus dikembangkan.
• SUK dan SKD: dulu dibawah MWA sekarang di bawah Rektor
• Dana lestari 108, 22 M, sudah mulai saturated. Perlu dipikirkan pengembangan dana lestari ini
Kuntoro:
Dibandingkan saat pertama kali menjadi Rektor, apa saja yang melebihi ekspektasi dan apa yang kurang sesuai.
Deny Juanda:
• Bila ada kesulitan komunikasi dengan Pemda dapat melalui Gubernur dan Bappeda.
• Ada list negatif Gubernur mengenai yang tidak boleh dilakukan. Diantaranya adalah pemberian kepada pejabat.
Richard K WM:
Apakah PTN BH merupakan suatu jalan keluar kerumitan administrasi yang selama ini dihadapi atau ada misi tertentu atau misi khusus lain yang barangkali bisa menjadi peluang bagi ITB.
Tentu ITB tidak sama dengan 1500 PT lain.
Taslim Yunus:
• Lama S1 ITB lebih lama dibandingkan dengan LN yang tiga tahun.
• Dipertanyakan keseuaian TPB bagi program studi.
• Passing Grade hendaknya dibuat dalam bentuk jurusan sehingga jurusan yang unggul dapat muncul
• Laba PT PT ITB sangat kecil. Perlu mencari CEO yang baik agar PT ini dapat menjadi sumber dana bagi ITB.
Jann Hidayat:
• Porsi pendanaan pemerintah masih terlalu besar. Perlu mencari dana dari masyarakat.
• Apakah sekolah dan fakultas lain dapat lebih mandiri keuangannya seperti SBM.
• Bagaimana Arah pengembangannya kedepan ? Djoko Santoso:
Ada peraturan menteri tahun 2014 yang mengatur pengelolaan perguruan tinggi yang berkaitan dengan standar minimum pendidikan tinggi yang perlu dirujuk.
Rektor:
• Saat awal jabatan kondisi ITB adalah kondisi BHMN namun kemudian berubah menjadi BHP.
Setelah itu dilakukan penyesuaian-penyesuaian.
• Hal yang sangat baik adalah internasionalisasi ITB.
• Hal-hal yang masih kurang adalah status hukum ITB, misalnya dengan menjadi BLU yang menyebabkan disbursement dana menjadi lebih sulit.
• Bila tidak dekat dengan pemerintah sulit untuk mendapatkan pendanaan yang baik.
• SBM dianggap sebagai internasional program, sehingga bisa menerapkan sistem yang berbeda dan biaya kuliah yang berbeda.
• Program Reguler ITB tidak boleh mengambil banyak biaya kuliah dari mahasiswa.
• Dekan-dekan sudah diminta untuk membuat inovasi-inovasi pendidikan, sehingga bisa menerapkan sistem yang berbeda.
• TPB masih diperlukan karena itu dianggap sebagai core nya ITB. Engineering dasarnya adalah Fisika, Kimia dan Matematik.
• Dalam 4-5 tahun luas kampus meningkat dua kali lipat.
• Hal yang masih sulit adalah pendanaan untuk riset karena aturan yang berlaku sangat rumit.
• Dengan Perancis tahun keempat ITB sudah diakui sebagai Master tahun pertama. Untuk Inggris berbeda karena SMA nya 4 tahun.
• Untuk dana dari masyarakat bila dana yang dipungut dari mahasiswa naik maka BOPTN akan dikurangi. Bila kegiatan PkM dinaikkan maka jalannya pendidikan menjadi berat.
Kuntoro:
Apa Bekasi dapat dilupakan saja?.
Rochim:
Ada 50 Ha yang merupakan suatu peluang untuk ITB.
Djoko Santoso:
• ITB didasari dengan peraturan pemerintah karena itu setiap menteri perlu aware.
• PTN BH perlu mendapat fleksibilitas dari menteri keuangan untuk memperoleh pendanaan dari masyarakat
Richard:
Apakah pemerintah dapat memberikan penugasan khusus
Djoko Santoso:
• Dapat dilakukan dan dimungkinkan ada channel khusus.
KEPUTUSAN SIDANG:
• Sidang menugaskan Komite Eksternal untuk menindaklanjuti masalah pendanaan ITB dan rencana pengembangan “Kampus Walini”
RENCANA PEMBUKAAN PRODI BARU Betti:
• Ada surat permohonan pembukaan prodi baru.
• Bila dilihat dari Renip bagaimana Kadarsyah:
• Ada usulan dari fakultas/sekolah yang kemudian dievaluasi oleh senat fakultas/sekolah.
• Usulan kemudian diusulkan ke Rektor. KK terkait kemudian diundang di LP4.
• WR bidang Sumber Daya dan Keuangan diminta mengevaluasi.
• Bila dari LP4 disetujui akan dievaluasi Kuntoro:
• Agenda rapat tercampur, agenda rapat perlu disesuaikan termasuk waktunya.
• Perlu ada review dari masterplan ITB, evaluasi situasi saat ini untuk mencapai tujuan, dan evaluasi struktur ITB.
Betti:
• Harus ada masterplan pengembangan pendidikan.
• Perlu dipetakan agar jelas ITB akan fokus dan hebat dibidang apa
• Proses pembuatan prodi baru perlu dijelaskan. Proses penutupan prodi juga perlu disiapkan.
Rektor:
• Ada moratorium pembukaan prodi baru pada 2013.
• Pembukaan prodi baru yang prosesnya sudah jalan sebelum diterapkan moratorium Tetap diteruskan.
• Ada mandat dari kementerian untuk pengembangan prodi terkait pangan dan biomedical.
• Yang sekarang dibahas adalah yang dulu sudah berjalan.
• Statuta ITB yang dulu menyatakan bahwa SA akan mengevaluasi aspek akademik sementara itu non akademik dibahas di MWA.
Betti:
• Apa dapat dijelaskan apa saja yang ada di pipeline Kadarsyah:
• Dari segi hukum sebenarnya di statuta cukup di SA tetapi ada surat ketua SA yang meminta dibahas di MWA
Kuntoro:
• Segala hal yang sifatnya kebijakan perlu dibahas di MWA.
• Masalah akademis dibahas di SA dan financing di Rektor.
• Namun berbicara mengenai pendidikan dan financing perlu dibahas di MWA.
• Berbicara apa yang penting bagi masa depan sebaiknya tidak perlu buru-buru.
Betti:
• Proses perlu dijelaskan Kadarsyah:
• ITB memiliki academic plan yaitu pengembangan energi, pangan, informatika, infrastruktur dan lingkungan, infrastruktur permurkiman, art dan desain.
Betti:
• Karena MWA akan mendelegasikan pengembangan akademik maka perlu jelas apakah prosesnya sudah ada dan baik.
Richard:
• Apa untungnya bagi ITB dan apa yang akan menjadi implikasinya perlu disampaikan.
Rektor
• Apakah MWA akan masuk ke ranah persetujuan prodi Kuntoro:
• Secara kasar apa untungya untuk ITB dan implikasinya bagi ITB perlu dijelaskan.
Richard:
• Apa untungnya ITB dan apa yang akan menjadi implikasinya perlu disampaikan.
Marzuki Usman:
• Apakah ini menjadi tanggung jawab MWA?.
Betti:
• Rapat berikutnya 19 Juli 2014
• Perlu diuraikan master plan dan Proses pembentukan prodi dan apa yang menjadi pertimbangan diusulkannya prodi baru
Marzuki Usman:
• Apa dasar atau referensi, konsekuensi dan outputnya bagi ITB.
Rektor:
• Akan dikirimkan bahan sebelum 19 Juli 2014 agar dapat jadi bahasan saat rapat.
Rochim:
• Mohon agar nama prodi juga menjadi bahan pertimbangan agar masyarakat tidak bingung.
Kuntoro:
• Perlu dipikirkan bagaimana selain membuat sesuatu juga dipikirkan bagaimana mengitegrasikannya.
• Yes or no should be based on structure and substance
• Fungsi kelembagaan ITB perlu diperhatikan
• Guidance harus datang dari MWA.
Betti:
• Bahan akan dikirimkan dan dibahas di rapat berikutnya.
KEPUTUSAN SIDANG:
• Pembahasan prodi baru akan dibahas pada rapat 19 Juli 2014 setelah bahan diberikan dari rektor.
Betti:
• Agenda sidang dijadwalkan kembali.
• Menanyakan kapan arahan MWA untuk RKAT 2015 dibutuhkan.
Rektor:
• Agustus 2014 akan ada perubahan anggaran dari pola BLU ke non PNBP.
• Kegiatan-kegiatan rutin harus terus jalan.
• PNBP akan digunakan untuk kegiatan internasionalisasi
• Inovasi bidang pendidikan sangat diperlukan.
Puti Farida:
• Prodi-prodi yang sudah akreditasi internasional diharapkan promosi ke luar negeri
• Akan ada tambahan biaya operasional untuk prodi yang pasarnya masih memungkinkan membayar lebih besar.
• Ada beberapa hal yang penting yaitu
o Kebijakan single pricing apakah akan terus dipertahankan.
o Biaya operasi suatu program studi berbeda-beda
Uniform dan non uniformity diberikan berdasarkan kualitas pekerjaan o Kebijakan multikampus
Kuntoro:
• MWA perlu untuk mengambil keputusan:
o Uniform pricing akan dilakukan atau tidak.
o Uniform dan non uniformity diberikan berdasarkan kualitas pekerjaan o Kebijakan multikampus
Rektor:
• Dikti telah mengembangkan kebijakan UKT yang besarnya bervariasi tergantung dari lokasi, mutu dll.
• Untuk ITB UKT ada 400 ribu, 800 ribu, 4 juta, 8 juta, dan 10 juta rupiah per semester.
• Di ITB telah disamakan kecuali di SBM.
• Apakah akan dibedakan atau disamakan perlu diputuskan.
• Variasi antar prodi diperkenankan selama tidak melewati plafon.
• Ada prodi-prodi yang harus tetap ada seperti astronomi Betti:
• Persepsi Masyarakat saat ini yang bisa masuk ITB adalah yang kaya-kaya.
• ITB harus tetap menjadi kampus yang terbuka bagi setiap kelompok masyarakat
• 20% mahasiswa ITB sekarang adalah penerima beasiswa bidik misi
• Selain itu ada beasiswa yang membiayai sebagian dari UKT bagi mereka yang tidak mampu membayar UKT namun tidak memenuhi kriteria untuk menerima beasiswa bidik misi.
• UKT sebesar Rp. 10 juta/semester sudah dirasakan mahal oleh rata-rata keluarga Indonesia.
Richard:
• Dari dulu passing grade ITB sudah tinggi. dari dulu alumni sudah dianggap hebat karena itu bukan prestasi.
Betti:
ITB harus menjadi kampus yang terbuka. Hal ini merupakan hal yang sangat prinsip.
Kuntoro:
• Tidak ada world class university yang basisnya adalah tuition.
• Yang harus diperjuangkan adalah endowment fund.
• Harus dipikirkan adalah beasiswa.
• Tidak masalah bila tuition mahal
• Tuition fee boleh mahal tetapi performance harus diukur.
• Di SBM Dosen menerima penghasilan yang baik, tetapi tidak boleh ada proyek lagi diluar.
Djoko Santoso:
• Dosen perlu praktek agar semakin professional, bila tidak maka pengetahuannya sebatas teoritis.
• Pemerintah semakin besar pendanaannya.
Richard:
• ITB perlu hati-hati karena menuju trend yang menurun dibandingkan dengan global.
Djoko Santoso:
• Apakah kita akan uniform atau tidak, itu yang menjadi pertanyaannya.
Kuntoro:
• Arahan MWA adalah non uniformity. Hal teknis dibicarakan nanti.
• Untuk yang tidak mampu ada subsidi, beasiswa, dan cross subsidy Djoko Santoso:
• Perlu membuat biaya satuan. Pemerintah akan membahas besarannya.
Betti:
• Sebagai Perguruan Tinggi Negeri ITB harus bisa terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.
• Yang miskin/tidak mampu mendapatkan beasiswa
• Jangan sampai ada mahasiswa cerdas tidak bisa kuliah di ITB karena masalah ekonomi
• Promosi tentang berbagai beasiswa yang tersedia harus terus dilakukan, Rektor:
• Sebagai jalan tengahnya Prodi diminta untuk membuat inovasi pendidikan
• Pendidikan yang inovatif inilah yang nantinya bisa dibuat lebih tinggi biaya kuliahnya. nya
• Jurusan-jurusan yang reguler tetap menerapkan UKT yang seperti sekarang.
Djoko Santoso:
• Sesuai peraturan yang harus menerapkan UKT adalah yang reguler Kuntoro:
• Mari berani melihat persoalan pokok yang dihadapi.
• Tantangan ITB adalah kualitas yang menurun.
• Banyak avenue untuk menyelesaikan permasalahan kita.
• Let’s be brave to address and solve the real problem Rektor:
• Bila bicara kualitas jangan melihat world rank saja
• Ranking ITB masih 150 untuk computer and engineering
• Kalau kita mau membayar membershipnya (yang sangat mahal) maka kita bisa lebih mudah masuk ranking.
Kuntoro:
• Dominasi ITB tampak sedang menurun pada beberapa sektor, misalnya di Freeport, sekarang di dominasi oleh lulusan UPN.
• Hal ini perlu dihadapi.
Taslim:
• Selain tuition dan endowment fund perlu dikembangkan hasil dari riset terapan.
Betti:
• Saat ini banyak lulusan ITB yang memilih menjadi Entrepreneur. Mungkin itu sebabnya tidak banyak ditemui di Freeport.
• Menerapkan biaya kuliah yang tidak mahal tidak berarti ITB tidak bisa mencapai kualitas yang tinggi
• Komite eksternal diminta untuk mengeksplorasi sumber pendanaan lain
• Komite eksternal juga diminta untuk melanjutkan rencana Kampus Walini ITERA
Rektor:
• ITB diminta untuk melahirkan Institut Teknologi Sumatera (Itera).
• Sekarang sudah ada dua angkatan, Dan sementara ini kuliah di kampus Jatinangor
• Itera akan kesulitan mengembangkan kampus karena jumlah dosennya kurang.
• Apakah ITB akan menjadikan Itera kampus di luar domisili Djoko Santoso:
• Ada penugasan pada ITB untuk membina ITERA. Itera akan menjadi Perguruan Tinggi yang mandiri. Tetapi bila ITB berminat untuk menjadikan ITERA kampus di luar domisili dipersilakan.
Kuntoro:
• Apabila tidak ada didalam penugasannya (Perpres) maka tidak perlu dilanjutkan Rochim:
• Perlu dilihat peluangnya.
5. AGENDA 5 : Pola dan Tata Hubungan 3 organ ITB Betti:
• Akan didiskusikan secara online KEPUTUSAN SIDANG:
• Pola dan Tata Hubungan 3 organ ITB Akan didiskusikan secara online
6. AGENDA 6 : Perumusan Karakteristik ITB & Rektor yang diharapkan Betti:
• Pembahasan akan dilakukan secara online
• Ketua akan memoderatori pembahasan di mailing list.
KEPUTUSAN SIDANG:
• Akan di jadwalkan pada Sidang berikutnya.
7. AGENDA 7 : Perumusan Proses Pemilihan Rektor ITB KEPUTUSAN SIDANG:
• Agenda ini ditunda untuk dibahas para sidang berikutnys
Betti:
• RESUME SIDANG :
a. Sidang mensahkan Risalah Sidang 7 Juni 2014.
b. Laporan dari Komite Audit untuk Keuangan ITB 2013 dapat diterima
c. Anggota MWA memberikan wewenang kepada Ketua MWA untuk mensahkan Tata Tertib MWA setelah dievaluasi oleh bagian hukum.
d. Sidang menugaskan Komite Eksternal untuk menindaklanjuti masalah pendanaan ITB dan rencana pengembangan “Kampus Walini”
• RENCANA AGENDA SIDANG BERIKUTNYA 19 JULI 2014:
Dibuat oleh:
Sekretaris Eksekutif
Disahkan oleh (a/n rapat):
Ketua