Dalam rangka mewujudkan Tridarma Perguruan Tinggi di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, maka perlu melaksanakan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan oleh Dosen dan tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Bahwa nama nama yang tercantum pada lampiran keputusan ini ditunjuk sebagai pelaksana Tim Pengabdian kepada Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Bahwa berdasarkan sub a dan b di atas, perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistim Pendidikan nasional.
Undang -undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Undang Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi;
Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2015 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah nomor 74 tahun 2012.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 47 tahun 2013 tentang Statuta Universitas Andalas.
Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 501/KMK/05/2019 tentang Penetapan Universitas Andalas pada Kementerian Pendidikan Nasional sebagai instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor.
134151/MPK/RHS/KP/2019 tanggal 22 November 2019
tentang Pengangkatan Rektor Universitas Andalas Periode 2019-2023.
Keputusan Menteri Keuangan RI nomor 308/KMK.05/2018 tentang Penetapan Remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, Dan Pegawai Badan Layanan Umum Universitas Andalas pada Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi.
Keputusan Rektor Universitas Andalas nomor : 257/UN16.R/KPT/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Periode 2021-2025
Peraturan Rektor Universitas Andalas nomor 9 tahun 2019 tentang pedoman Pelaksanaan Remunerasi Universitas Andalas.
10.
8.
Mengingat
c.
b.
Menimbang : a.
KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS NOMOR: 5flg^/UN16.02.D/UPM/2021
TENTANG
PENGANGKATAN TIM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENGEMBANGAN ETNOMEDICINE SEBAGAI EKOWISATA DAN PENANAMAN TAMAN PENGHIJAUAN GUGUK,SITUJUH
DAN PAYOBASUNG KOTA PAYAKUMBUAH
DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS, KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AND ALAS FAKULTAS KEDOKTERANAlamat: Kampus Universitas Andalas, Limau Manis Padang Kode Pos 25163 Telepon : 0751-31746, Faksimile.: 0751-32838, Dekan : 0751-39844
Laman ; http://fk.unand.ac.id e-mail: dekanatfgjfk.Unand.ac.id
Tembusan
1.Rektor Univ. Andalas sebagai laporan 2.Yang bersangkutan
3.Arsip
001
Ditetapkan di Padang
TANGGAL 03 NOVEMBER 2021 OKTERAN
11. Persetujuan Anggaran DIPA Universitas Andalas nomor : SP DIPA 023.17.2.677513/2021 tanggal 23 November 2020
MEMUTUSKAN :
: SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS TENTANG PENGANGKATAN TIM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DENGAN JUDUL : PENGEMBANGAN ETNOMEDICINE SEBAGAI EKOWISATA DAN PENANAMAN TAMAN PENGHIJAUAN GUGUK,SITUJUH DAN PAYOBASUNG KOTA PAYAKUMBUAH
: Mengangkat nama yang tersebut pada lampiran surat keputusan ini sebagai Tim Pengabdian kepda Masyarakat Dengan Judul : Pengembangan Etnomedicine sebagai ekowisata dan penanaman tanaman penghijauan guguk, situjuh dan payobasung kota payakumbuah tanggal 29 - 30 Oktober 2021
KEDUA: Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Tim Pengabdian kepada Masyarakat bertanggung jawab kepada Dekan Fakultas Kedokteran Unand.
KETIGA: Segala biaya yang ditimbulkan dengan diterbitkannya Surat Keputusan ini dibebankan kepada dana DIPA Universitas Andalas nomor : SP DIPA 023.17.2.677513/2021 tanggal 23 November 2020
KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
KESATU
Menetapkan
01
KTERAN
- -
Penata / Gol III c Penata Muda Tingkat I /
Gol III b
Penata Muda Tingkat I / Gol III b
Pangkat/
Gol
- -
19800229 200812 2 003
19831018 201212 2 001
19731127 200912 1 001
NIP
Dewi Satria
Dwisari Dillasamola, M.Farm, Apt dr. Miftah Irramah, M.Biomed
dr. Biomechy Oktomalioputri,M.Biomed dr. Noverial, SpOT
Nama
5 4 3 2
1.
No
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
NOMOR:/UN16.02.D/UPM/2021 TANGGAL : 03 NOVEMBER 2021
TENTANG
PENGANGKATAN TIM PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS DENGAN JUDUL PENGEMBANGAN
ETNOMEDICINE SEBAGAI EKOWISATA DAN
PENANAMAN TAMAN PENGHIJAUAN GUGUK, SITUJUH DAN PAYOBASUNG KOTA PAYAKUMBUAH
LAPORAN
PENGABDIAN MASYARAKAT
PENGEMBANGAN ETNOMEDICINE SEBAGAI EKOWISATA DAN PENANAMAN TANAMAN PENGHIJAUAN
GUGUK, SITUJUH DAN PAYOBASUNG KOTA PAYAKUMBUH
Ketua Tim : dr. Noverial, Sp.OT NIDN 0027117306 Tim Pengabdian : dr. Biomechy Oktomalioputri, M.Biomed NIDN 0018108304
dr. Miftah Irrahmah, M.Biomed NIDN 0029028003 Dwisari Dillasamola, M.Farm, Apt NIDN 005058205
Dewi Satria
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ... 2
BAB I PENDAHULUAN ... 3
BAB II METODE PELAKSANAAN ... 5
BAB III HASIL KEGIATAN ... 6
BAB IV KESIMPULAN ... 9
DAFTAR PUSTAKA ... 10
BAB I PENDAHULUAN
Pemanfaatan tanaman obat tradisional sebagai pengobatan konvensional merupakan bentuk pengobatan tertua di dunia. Hampir di setiap budaya di dunia dan di daerah Indonesia dijumpai tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kandungan senyawa kimia yang beragam untuk obat tradisional dijumpai pada organ tubuh tumbuhan seperti daun, bunga, buah, biji, akar, rimpang dan kulit batang (Hornok. L, 1992) Sejak ratusan tahun yang lalu masyarakat Indonesia memiliki tradisi memanfaatkan tumbuhan dari lingkungan sekitarnya sebagai obat tradisional. Perilaku masyarakat ini telah menjadi budaya di tengah masyarakat, dan kita kenal sebagai etnomedicine.
Banyak etnis masyarakat Indonesia yang erat kehidupannya dengan alam dan memiliki pengetahuan tradisional yang tinggi dalam memanfaatkan tanaman obat. Berbagai penelitian etnofitomedika, etnobotani yang dilakukan oleh peneliti Indonesia telah diketahui, paling tidak ada 78 spesies tumbuhan obat yang digunakan oleh 34 etnis untuk mengobati penyakit malaria, 133 spesies tumbuhan obat yang digunakan oleh 30 etnis untuk mengobati penyakit demam, 110 spesies tumbuhan obat yang digunakan oleh 30 etnis untuk mengobati penyakit gangguan pencernaan dan 98 spesies tumbuhan obat digunakan untuk mengobati penyakit kulit oleh 27 etnis (Sangat et al., 1999) .
Dari berbagai spesies tanaman obat tersebut diantaranya adalah berbagai macam jenis dedaunan dimana buahnya kerap kita konsumsi, seperti daun mangga dan daun pokat.
Adalagi tanaman yang sudah biasa digunakan masyarakat Kalimantan, dan jenis spesies tanaman tersebut ditemukan di Sumatera Barat.
Berkaitan dengan hal ini, Sumodiningrat (2000) menjelaskan bahwa keberdayaan masyarakat yang ditandai adanya kemandiriannya dapat dicapai melalui proses pemberdayaan masyarakat. Keberdayaan masyarakat dapat diwujudkan melalui partisipasi aktif masyarakat yang difasilitasi dengan adanya pelaku pemberdayaan. Sasaran utama pemberdayaan masyarakat adalah mereka yang lemah dan tidak memiliki daya, kekuatan atau kemampuan mengakses sumberdaya produktif atau masyarakat yang terpinggirkan dalam pembangunan. Tujuan akhir dari proses pemberdayaan masyarakat adalah untuk memandirikan warga masyarakat agar dapat meningkatkan taraf hidup keluarga dan mengoptimalkan sumberdaya yang dimilikinya. Secara sosial, masyarakat sekitar kawasan hutan lindung sampai saat ini tetap teridentifikasi sebagai masyarakat marginal (terpinggirkan) dan tidak memiliki daya, kekuatan, dan kemampuan yang dapat diandalkan serta tidak memiliki modal yang memadai untuk bersaing dengan masyarakat kapitalis atau masyarakat pengusaha yang secara sosial dan politik memiliki daya, kekuatan, dan kemampuan yang memadai.
Pemberdayaan dapat diartikan sebagai suatu pelimpahan atau pemberian kekuatan (power) yang akan menghasilkan hierarki kekuatan dan ketiadaan kekuatan, seperti yang dikemukakan Simon (1993) bahwa pemberdayaan merupakan suatu aktvitas refleksi, suatu proses yang mampu diinisiasikan dan dipertahankan hanya oleh agen atau subyek yang mencari kekuatan atau penentuan diri sendiri (self-determination). Oleh karena itu kami Melakukan pengabdian ini. Maka dari itu kami mengangkat pengabdian guna dapat meningkatkan pengetahuan dan taraf ekonomi masyarakat tani tentang bagaimana cara
pengolahan tanaman dan memanfaatkan hasil dari semua bagian tanaman sehingga memiliki nilai yang tinggi untuk perekonomian masyarakat di daerah Guguak, Situjuah dan Payobasung, dimana 3 kenagarian ini juga tepat sebagai akses lahan penanaman tanaman obat dan penghijauan.
BAB II
METODE PELAKSANAAN
Pada pengabdian yang kami lakukan saat ini, kami menggunakan metode yaitu mengedukasi mengenai manfaat dari tanaman obat kepada masyarkat dan bagaimana berharga dan sangat bermanfaatnya tanaman tersebut. Setalah pembekalan edukasi tersebut, mereka diarahkan dalam sosialisasi mengenai cara meningkatkan perekonomian mereka dengan pengolahan tanaman obat, sekaligus membahas apa saja permasalahan yang dihadapi para petani. Lalu dilanjutkan dengan penenaman untuk penghijauan.
EDUKASI PENTINGNYA AKAR KUNING, DAUN MANGGA DAN
DAUN POKAT
SOSIALISASI PEMANFAATAN ETNOMEDICINE
PERMASALAHAN:
RENDAHNYA TINGKAT EKONOMI PARA PETANI
EKOWISATA DAN PENGHIJAUAN
BAB III HASIL KEGIATAN
Pengabdian yang dilakukan bertujuan untuk memberikan edukasi kepada kelompok tani dan stakeholder di daerah Guguak, Situjuah dan Payobasung Payakumbuh mengenai budaya konservasi tanaman akar kuning, daun mangga dan daun pokat. Berikut merupakan kegiatan yang sudah dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat yang dilakukan tanggal 29- 30 Oktober 2021 :
1. Observasi dan Survey lokasi
Observasi dan survei ini kami lakukan secara bersama-sama dan terjun untuk melihat tanaman akar kuning, bagaimana hidupnya serta kondisi lingkungannya.
2. Edukasi Etnomedicine dan ekowisata
Edukasi diberikan ke kelompok masyarakat tani agar mereka paham dan lebih memanfaatkan potensi SDA yang ada, seperti daun mangga dan daun pokat yang bisa digunakan sebagai pengobatan tradisional.
3. Penghijauan
Kegiatan ditutup dengan melakukan penghijauan oleh tim pengabdian masyarakat dan kelompok tani setempat dan diakhiri dengan foto bersama.
Gambar. Pengabdian masyarakat di Payobasung
Gambar. Pengabdian masyarakat di Situjuh
BAB IV KESIMPULAN
Berbagai jenis tanaman bisa di eksplorasi karena memiliki berbagai kandungan seperti antioksidan yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Disini kami dari tim pengabdian telah melakukan sosialisasi bagaimana cara membudidayakan tanaman akar kuning, daun mangga dan daun pokat. Antusias anggota kelompok tani pada derah Guguak, Situjuah dan Payobasung tinggi ketika kami memberikan sosialisasi mengenai etnomedicine serta pemanfaatan tanaman tersebut sebagai. Jadi, dengan dilakukannya kegiatan pengabdian ini tentunya dapat membantu mengangkat perekonomian masyarakat khususnya para petani dengan bertambahnya pengetahuan mereka serta dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada seperti tanaman obat tradisional.
DAFTAR PUSTAKA
Harnok, L. (1992). Cultivation and Processing of Medicinal Plants. Wiley Medical Publication. University of California
Anggorowati, D, Priandini G, Thufail. (2016). Potensi Daun Alpukat (Persea Americana Miller) Sebagai Minuman Teh Herbal Yang Kaya Antioksidan. Industri Inovatif. Vol. 6, No.
1, Hal. 1 – 7
Ismail, A., Marjan, Z., Foong, C. (2004). Total Antioxidant Activity and Phenolic Content in Selected Vegetables. Food Chemistry. Vol.87, No.1, Hal. 581-586.
Ningsih, D, Zusfahair, Mantari, D. (2017). Ekstrak Daun Mangga (Mangifera Indica L.) Sebagai Antijamur Terhadap Jamur Candida Albicans Dan Identifikasi Golongan Senyawanya. Jurnal Kimia Riset. Vol.2, No. 1,hal 61-68
Katja, Dewa Gede, dkk. (2009). Potensi Daun Alpukat (Persea Americana Mill) sebagai Sumber Antioksidan Alami. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan Kimia. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Sangat,H. (1999). Kamus Penyakit dan Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta
Simon, H. 1993. Hutan Jati dan Kemakmuran. Problematika dan Strategi Pemecahannya.
Yogyakarta: Aditya Media.
Subiandono, E, Heriy (2009). Kajian Tumbuhan Obat Akar Kuning (Arcangelisia flava Merr.) di Kelompok Hutan Gelawan, Kabupaten Kampar, Riau. Buletin Plasma Nutfah.
Vol.15, No.1
Sumodiningrat. 2000. Lima Tingkat Pemberdayaan Perempuan. Jurnal Masyarakat Kebudayaan dan Politik, Vol.12 No.2.
Lampiran