N, 2017 “Meningkatkan Kemampuan Menulis Naskah Drama Menggunakan Teknik Partisipatif Siswa Kelas VII MTs Al-Falah Arungkeke”. Metode yang tepat digunakan dalam penulisan naskah drama dengan menggunakan teknik partisipatif adalah metode kerja kelompok.
Penelitian yang Relevan
Pengajaran keterampilan menulis ditujukan untuk mencapai kemampuan dan keterampilan siswa dalam menulis dalam berbagai kesempatan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan siswa yang mahir dalam menulis. Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Kreatif Naskah Drama Dengan Menggunakan Media Perekaman Video Di SMP Negeri 1 Patikraja”.
Menulis Naskah Drama
Kisah dalam naskah drama merupakan penggalan cerita yang menyajikan rangkaian peristiwa setelah waktu dan tempat tertentu. Bagian-bagian naskah drama yaitu dialog, petunjuk penulis, dan dialog prolog merupakan bagian naskah drama yang memuat percakapan antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lain.
Hal yang harus diperhatikan dalam Menulis Naskah Drama
Berdasarkan standar kompetensi KTSP, kompetensi dasar aspek tertulis adalah gambaran tingkah laku manusia melalui dialog dan skenario drama. Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan kompetensi dasar mendeskripsikan perilaku manusia melalui dialog skenario dramatis.
Pengertian teknik partisipatif
Pada tahap pelaksanaan program pembelajaran, siswa dilibatkan dalam menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif. Penyusunan bahan pembelajaran dan penentuan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dilakukan oleh peserta didik dan pendidik.
Prinsip Dasar Pembelajaran Partisipatif
Prinsip ini memberikan pedoman bahwa kegiatan pembelajaran partisipatif disusun dan dilaksanakan berdasarkan apa yang telah dikuasai siswa atau pengalaman yang dimiliki siswa. Secara singkat dapat dikatakan bahwa setiap proses kegiatan pembelajaran partisipatif ditujukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disiapkan oleh pendidik dan peserta didik serta dirumuskan oleh penyelenggara program pembelajaran.
Ciri-Ciri Pembelajaran Partisipatif
Hipotesis dalam penelitian ini adalah jika digunakan metode partisipatif maka kemampuan menulis naskah drama siswa kelas VII di MTs AL-Falah Arungkeke Kabupaten Jeneponto akan meningkat. PTK bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis, dalam hal ini penulisan naskah drama menggunakan metode teknis partisipatif.
Lokasi Penelitian
Metode penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas), yaitu penelitian yang dilakukan secara sistematis dan reflektif terhadap tindakan atau perbuatan yang dilakukan peneliti. Peneliti mengambil permasalahan ini karena peneliti ingin meningkatkan keterampilan menulis naskah drama siswa di sekolah MTs AL – Falah Arungkeke.
Subjek Penelitian
Fokus Penelitian
Prosedur Penelitian
Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan ini adalah sebagai berikut: a) Revisi kurikulum dan penyiapan bahan pelajaran; B). Pada prinsipnya observasi yang dilakukan pada siklus II hampir sama dengan observasi yang dilakukan pada siklus I.
Instrument Penelitian
Kriteria penentuan individu yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa dianggap tuntas apabila mencapai nilai minimal 65 dari nilai ideal pada tes hasil belajar. Nilai ideal tes hasil belajar adalah 100%. Artinya, siswa dianggap telah menyelesaikan studinya apabila memperoleh nilai sama atau lebih tinggi dari 65.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data
Pada tahap ini tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan perbaikan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Langkah-langkah yang dilakukan relatif sama. pelaksanaan pada siklus I dengan melakukan perbaikan terhadap metode pengajaran yang diterapkan. Pada prinsipnya observasi yang dilakukan pada siklus II hampir sama dengan observasi yang dilakukan pada siklus I. Metode teknis partisipatif dikaitkan dengan ketuntasan belajar siswa. Analisis data diawali dengan menelaah seluruh data yang tersedia berupa instrumen yang telah dibuat yaitu observasi, wawancara, observasi berupa catatan lapangan dan lembar tes siswa.
Analisis data, baik data kualitatif maupun data kuantitatif, terlebih dahulu digunakan kemudian diuraikan dengan cara menampilkan hasil data yang digambarkan dalam bagan atau tabel yang kemudian akan disajikan. Langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah… menafsirkan data yang dikumpulkan… langkah-langkahnya sebagai berikut: a) Mendeskripsikan rencana pelaksanaan tindakan; B).
Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas
Siklus I (pertama)
Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian tentang proses pembelajaran peningkatan keterampilan menulis naskah drama melalui teknik partisipatif di kabupaten Jeneponto. Pada awal pertemuan siklus I, pada saat proses pembelajaran menggunakan metode teknis partisipatif, mereka belum mampu mengikuti pembelajaran ini dengan baik. Pada awal pertemuan pertama dan kedua, ada beberapa siswa yang belum mampu mengikuti pembelajaran dengan baik, hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa dengan pembelajaran ini dan masih perlu beradaptasi.
Dari kalimat di atas ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca, dan kurang memperhatikan tanda baca yang sebenarnya digunakan dalam naskah drama. Pada seluruh kalimat naskah drama, Dea tidak menggunakan tanda kutip ("), padahal tanda kutip merupakan ciri yang menunjukkan dialog langsung dalam sebuah naskah drama. Begitu pula dengan proses belajar mengajar yang masih menunjukkan siswa masih pasif; siswa tersebut umumnya tidak memahami materi yang disampaikan.
Dari tabel diatas terlihat rata-rata hasil belajar siswa setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran pada siklus I sebesar 49,8 dari hasil ideal yang dapat dicapai siswa yaitu 100, hasil tertinggi yang dicapai pada siklus I adalah 70, terendah dan nilai yang diraih siswa adalah 50 jika Hasil tes siswa siklus I digolongkan ke dalam lima kategori sehingga diperoleh distribusi frekuensi dan persentase seperti pada Tabel 3 di bawah ini. Dari tes siklus I di atas terlihat bahwa dari 25 siswa, VII. kelas di MTs AL-Falah Aungkeke 16 siswa atau 64% dengan kategori sangat rendah; kategori rendah terdapat 5 siswa atau 20%, kemudian kategori sedang sebanyak 4 siswa atau 16%; pada kategori sangat tinggi terdapat 0 siswa atau 0%. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa yang sudah mencapai batas kesempurnaan berjumlah 4 siswa atau 16 orang, sedangkan yang belum mencapai batas kesempurnaan berjumlah 21 siswa atau 84%.
Siklus II (kedua)
Pelaksanaan siklus II diwujudkan sebagai perbaikan dari siklus sebelumnya dengan tindakan berdasarkan hasil observasi, evaluasi dan refleksi. Pada siklus II ditambahkan teknik partisipatif yang diterapkan, siswa mulai beradaptasi dengan kelompoknya, kerjasama mulai terjalin dengan baik, sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Pada tabel diatas diketahui bahwa pada siklus II dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang, jumlah siswa yang menunjukkan sikap gembira sebanyak 23 orang dengan rata-rata 92%;
Pada siklus II ini kendala-kendala yang dihadapi pada siklus I dapat diatasi, siswa biasanya melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler. Pada skenario drama di atas, judul yang dipilih sangat menarik karena dapat menggugah rasa penasaran pembacanya dan menimbulkan konflik yang dapat membuat cerita semakin berkesan. Hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa prinsip-prinsip pembelajaran khususnya teknik partisipatif yang mengarah pada kerjasama dan saling ketergantungan positif dapat terpenuhi.
Berdasarkan hasil penelitian, hasil tes belajar siswa kelas VII C MTs AL-Falah Arungkeke Kabupaten Jeneponto dengan menggunakan metode teknik partisipatif pada II. siklus ditunjukkan pada tabel berikut. Terlihat dari tabel di atas bahwa rata-rata nilai siswa setelah dilaksanakannya tindakan pedagogi pada II. dengan kisaran 25 poin Jika hasil tes siswa pada II. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh siswa mencapai kesempurnaan dalam menulis naskah drama dengan menggunakan teknik partisipatif.
Pembahasan
Menulis Naskah Drama
Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa drama adalah suatu karangan yang menggambarkan hakikat dan hubungan serta konflik kehidupan manusia, yang ditampilkan melalui gerak berupa dialog sebagai salah satu unsurnya dan dapat menarik perhatian penontonnya. Menulis sebuah lakon tidak hanya memerlukan kemampuan mengemas cerita dalam dialog, isyarat atau prolog yang baik, namun juga kemampuan mengelola konflik-konflik dalam cerita. Konflik tersebut diikuti dengan kemampuan mengurutkan peristiwa dalam satu babak, mengembangkan rangkaian peristiwa menjadi skenario satu babak yang dramatis, dan menyelesaikan dialog.
Menulis drama dan menulis karya sastra lainnya harus diasah setiap hari dengan penuh komitmen dan konsistensi. Adegan adalah bagian suatu tindakan yang batas-batasnya ditentukan oleh perubahan peristiwa dalam cerita atau datang atau perginya tokoh-tokoh dalam cerita.
Teknik Partisipatif
Tahap perencanaan melibatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar, sumber daya atau potensi yang tersedia, masalah dan prioritas masalah, serta potensi hambatan belajar. Kebutuhan belajar diungkapkan oleh siswa sebagai keinginan yang dirasakan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan/atau nilai-nilai yang diperlukan untuk kehidupan atau tanggung jawab pekerjaannya. Kemudian ditentukan urutan prioritas kebutuhan pembelajaran berdasarkan kepentingan dan urgensinya untuk dipenuhi melalui kegiatan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai atau diperoleh siswa melalui kegiatan belajar. Perolehan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, keterampilan dan/atau nilai-nilai yang menjadi bagian dari kehidupan siswa. Persentase observasi kemampuan siswa menulis naskah drama yang berkaitan dengan pembelajaran adalah sebagai berikut: siswa yang menunjukkan sikap senang terhadap mata pelajaran pada siklus I berjumlah 17 orang dengan persentase 68% dan pada siklus II meningkat menjadi 23 orang dengan rata-rata 92%, siswa yang memperhatikan perilaku manusia sebesar 44% dan pada siklus II meningkat menjadi 23 orang dengan rata-rata 92%, sedangkan siswa yang aktif dalam proses pembelajaran pada siklus I berjumlah 15 orang dengan rata-rata 60%, dan pada siklus II meningkat menjadi 25 orang dengan rata-rata 100%, dan siswa yang melaksanakan tugas guru pada siklus I berjumlah 25 orang dengan rata-rata 100%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 25 orang dengan rata-rata 100%. sama yaitu 25 orang dengan persentase 100%.
Dimana rata-rata nilai siswa pada siklus I sebesar 49,8 dengan kategori rendah dan pada siklus II sebesar 71,2 dengan kategori sedang.
PENUTUP
Saran
Ada beberapa saran yang perlu diberikan dalam penelitian ini, yang berkaitan dengan upaya memaksimalkan pembelajaran menulis naskah drama dengan menggunakan teknik partisipatif. Pembelajaran menulis naskah drama dengan teknik partisipatif terbukti efektif, sehingga teknik partisipatif dapat menjadi alternatif lain bagi guru ketika belajar menulis naskah drama di sekolah. Dalam pembelajaran menulis naskah drama, sebaiknya metode pengajaran yang dapat membuat semua orang bosan dan mengantuk tidak lagi digunakan, karena siswa akan lebih tertarik untuk belajar dengan bantuan pengajaran yang baru dan lebih menarik.
Sehingga penulis berharap bagi peneliti lain yang berminat dengan penelitian serupa dapat memilih metode dan media pembelajaran yang lebih menarik serta dapat merangsang kemampuan siswa dalam menulis naskah drama. Untuk mencapai tujuan pengajaran drama, seorang guru harus lebih efektif dan kreatif dalam mengemas metode pembelajaran, baik dari segi metode, teknik, model dan media. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian pada bidang yang sama, diharapkan dapat lebih menggali potensi siswa dan meningkatkan proses pembelajaran dengan mencari alternatif metode, teknik dan media pembelajaran yang lebih kreatif, menarik, bervariasi dan berkualitas. . .
RIWAYAT HIDUP