• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) Pekerjaan Perawatan Gedung Jurusan Teknik Sipil, Pertambangan, dan Elektro Kampus Indralaya

N/A
N/A
Zhafran Khatama

Academic year: 2023

Membagikan "RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) Pekerjaan Perawatan Gedung Jurusan Teknik Sipil, Pertambangan, dan Elektro Kampus Indralaya "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

(RKS)

Pekerjaan Perawatan Gedung Jurusan Teknik Sipil, Pertambangan, dan Elektro Kampus Indralaya

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN ANGGARAN 2023

(2)

2

DAFTAR ISI

BAB I SYARAT-SYARAT UMUM DAN TEKNIS Pasal 1 : LINGKUP PEKERJAAN

Pasal 2 : MEMULAI KERJA Pasal 3 : RENCANA KERJA

Pasal 4 : KEBERSIHAN DAN KESELAMATAN KERJA Pasal 5 : TENAGA DAN SARANA KERJA

Pasal 6 : PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN Pasal 7 : TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR / PEMBORONG

Pasal 8 : KETENTUAN DAN SYARAT BAHAN-BAHAN

(3)

3 BAB I

SYARAT-SYARAT UMUM DAN TEKNIS PASAL 1

LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor/Pemborong meliputi bagian-bagian pekerjaan yang dinyatakan dalam Gambar Kerja serta Buku Rencana Kerja dan Syarat- syarat. Nama Pekerjaan adalah Pekerjaan Perawatan Gedung Jurusan Teknik Sipil, Pertambangan, dan Elektro Kampus Indralaya Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya yang terdiri dari pekerjaan :

1. Pekerjaan Persiapan 2. Pekerjaan Bongkaran 3. Pekerjaan Pemasangan 4. Pekerjaan Akhir

PASAL 2

MEMULAI KERJA

• Selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal perintah kerja pelaksanaan pekerjaan, pihak Kontraktor / Pemborong harus sudah memulai melaksanakan pembangunan fisik secara nyata di lapangan. Apabila setelah 14 (empat belas) hari Kontraktor/Pemborong yang ditetapkan belum melaksanakan pembangunan fisik secara nyata di lapangan, maka akan diberlakukan ketentuan yang telah dibuat oleh Pemberi Kerja / Owner.

• Disarankan Pekerjaan dimulai dari awal pekerjaan fisik atau mengikuti metode pelaksanaan pekerjaan yang sesuai.

PASAL 3

RENCANA KERJA

3.1 Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Kontraktor/Pemborong wajib membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dari bagian-bagian pekerjaan berupa bar chart dan S-curve bahan dan tenaga.

3.2. Kontraktor / Pemborong harus selalu dalam pelaksanaan penbangunan pekerjaan sesuai dengan Rencana Kerja tersebut.

PASAL 4

KEBERSIHAN DAN KESELAMATAN KERJA

4.1. Selama masa pekerjaan, Kontraktor / Pemborong harus senantiasa memelihara kebersihan lokasi pekerjaan, setiap saat sampah-sampah pekerjaan selalu diangkut dan dikumpulkan di suati tempat yang telah ditentukan.

4.2. Kontraktor / Pemborong berkewajiban menyediakan air minum yang bersih, sehat dan cukup di tempat pekerjaan untuk para pekerja dan personil yang terlibat dalam proyek.

4.3. Kontraktor / Pemborong berkewajiban menyediakan kotak PPPK di tempat pekerjaan.

4.4. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor / Pemborong bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, bahan dan peralatan teknis

(4)

4

serta konstruksi yang diserahkan kepada pemberi tugas dalam hal terjadinya kerusakan-kerusakan, maka Kontraktor / Pemborong harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya.

4.5. Apabila terjadi kecelakaan, Kontraktor / Pemborong selekas mungkin memberitahukan kepada Konsultan Pengawas dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban kecelakaan itu.

4.6. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja Nomor 30/KPTS/1984 dan Kep-07/Men/1984 tanggal 27 Januari 1984 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977 bagi Tenaga Kerja Borongan Harian Lepas pada Kontraktor Induk maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan proyek-proyek Pekerjaan Umum maka Kontraktor / Pemborong harus mengikuti ASTEK yang berlaku.

PASAL 5

TENAGA DAN SARANA KERJA

Kontraktor / Pemborong harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan serta mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan-bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna sampai dengan diserah-terimakannya pekerjaan tersebut kepada Pemberi Tugas

5.1 TENAGA KERJA

• Tenaga Kerja yang memadai dan berpengalaman dengan jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus disertakan Sertifikat Keterampilan bagi Pelaksana/Tenaga Kerja proyek yang masih berlaku.

5.2 PERALATAN KERJA

Menyediakan alat-alat bantu seperti steger, mesin paku tembak, mesin las, alat bor, alat-alat pengangkat dan pengangkut serta peralatan-peralatan lain yang benar-benar diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Kontraktor wajib menyediakan semua kebutuhan alat dengan biaya sendiri.

5.3 BAHAN – BAHAN BANGUNAN

Menyediakan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan serta tepat pada waktunya. Bahan bangunan juga harus sesuai kualitas yang dipersyaratkan dalam RKS ini maupun Gambar dan Kontrak Kerja. Apabila tidak sesuai maka Pemberi Tugas berhak untuk menolak bahan bangunan yang tidak memenuhi SNI/Standar yang diisyaratkan dalam Kontrak/RKS/Gambar.

(5)

5 PASAL 6

PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN 6.1. PERSYARATAN PELAKSANAAN

Untuk menghindari klaim dari ‘User’/Proyek dikemudian hari, maka Kontraktor/

Pemborong harus betul-betul memperhatikan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan gedung dengan memperhitungkan “ukuran jadi (finished)” sesuai persyaratan ukuran pada gambar kerja dan penjelasan RKS.

Kontraktor / Pemborong wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan persyaratan pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis dan atau petunjuk yang diberikan oleh Konsultan Pengawas.

Untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan, pemborong harus menyediakan

1. Penanggung jawab lapangan yang terampil dan ahli dibidangnya selama pelaksanaan pekerjaan dan selama masa pemeliharaan guna memenuhi kewajiban menurut kontrak.

2. Buku komunikasi untuk kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan proyek.

3. Buku Tamu untuk kunjungan tamu-tamu yang tidak ada hubungannya dengan proyek.

4. Mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail dari pekerjaan.

5. Alat-alat yang senantiasa tersedia di proyek adalah :

• 1 (satu) kamera.

• 1 (satu) alat ukur panjang 5 m & 50 m.

• 1 (satu) mistar waterpass panjang 120 cm.

6.2. STANDAR YANG DIPERGUNAKAN

Semua pekerjaan yang akan silaksanakan harus mengikuti Standar Normalisasi Indonesia, Standar Industri Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan, antara lain : - PUBI-1982 : Peraturan Bahan Bangunan di Indonesia.

- NI-3 PMI PUBB 1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia.

- SNI 8399:2017 : SNI Profil baja ringan/Produk akhir

PPBI-1984 : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja di Indonesia.

- SII : Standar Industri Indonesia.

- Standar pekerjaan mengikuti peraturan terbaru

PASAL 7

TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR / PEMBORONG

7.1. Kontraktor / Pemborong harus bertanggung-jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja.

7.2. Kehadiran Konsultan Pengawas selaku wakil Pemberi Tugas untuk melihat, mengawasi, menegur atau memberi nasehat tidak mengurangi tanggung jawab penuh tersebut di atas.

(6)

6

7.3. Kontraktor / Pemborong bertanggung-jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor / Pemborong berkewajiban memperbaiki kerusakan tersebut dengan biaya Kontraktor / Pemborong sendiri

7.4. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, maka Kontraktor / Pemborong berkewajiban memberikan saran-saran perbaikan kepada Pemberi Tugas melalui Konsultan Pengawas. Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor / Pemborong bertanggung jawab atas segala kerusakan yang timbul.

7.5. Kontraktor / Pemborong bertanggung jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam pelaksanaan pekerjaan.

7.6. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian Kontraktor / Pemborong dalam melaksanakan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor / Pemborong.

7.7. Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor / Pemborong harus menjaga keamanan bahan / material, barang milik proyek, milik Konsultan Pengawas dan milik Pihak Ketiga yang ada di lapangan, maupun bangunan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima.Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui, baik yang telah dipasang maupun yang belum, adalah tanggung jawab Kontraktor / Pemborong dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya Pekerjaan Tambah.

7.8. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor / Pemborong bertanggung jawab atas akibatnya, baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa.

7.9. Apabila pekerjaan telah selesai, Kontraktor / Pemborong harus segera mengangkut bahan bongkaran dan sisa-sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar lokasi pekerjaan. Segala pembiayaannya menjadi tanggung jawab Kontraktor / Pemborong.

PASAL 8

KETENTUAN DAN SYARAT BAHAN – BAHAN

8.1. Sepanjang tidak ada ketetapan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini maupun dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang akan dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam AV 1941 dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI Tahun 1982), Standar Industri Indonesia (SII) untuk bahan termaksud, serta ketentuan-ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya yang berlaku di Indonesia.

Seluruh barang material yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan, seperti material, peralatan dan alat lainnya, harus dalam kondisi baru dan dengan kualitas terbaik untuk tujuan yang dimaksudkan.

Referensi

Dokumen terkait

Andrea Janine Magiliman 89.17 Achiever 84... Francheska Aquino 87.46

Fours Indian students developed a project, project name was ‘Android Controlled Fire Fighting Robot’ in that project they used Arduino UNO R3 microcontroller and they also used