• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP PSE Berdiferensiasi Matematika Kls IX Kesebangunan dan Kekongruenan

N/A
N/A
Jata Krisnario Ravikhanna

Academic year: 2024

Membagikan " RPP PSE Berdiferensiasi Matematika Kls IX Kesebangunan dan Kekongruenan "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

RPP BERDIFERENSIASI KSE

Oleh

Sunilsun, S.Pd.,Gr.

CGP Angkatan 9

SMP Negeri 1 Jelai Hulu

(2)

HASIL PEMETAAN KEBUTUHAN BELAJAR MURID BERDASARKAN KESIAPAN BELAJAR

Materi : Kesebangunn Bangun Datar Kelas/ Semester : IX / Genap

Tujuan pembelajaran :

1.

Melalui pembelajaran berdiferensiasi dan terintegrasi pembelajaran sosial emosiaonal (PSE) peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep kesebangunan segitiga

2.

Melalui kegiatan mindfullnes dapat menguatkan kesadaran diri peserta didik.

3.

Melalui penguatan tentang kesepakatan kelas dan keyakinan kelas, dapat

menumbuhkan kemampuan peserta didik dalam pengelolaan dirinya (manajemen diri)

4.

Melalui kegiatan pemilihan ketua dan sekretaris kelompok dapat menumbuhkan kemampuan peserta didik dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

5.

Melalui proses diskusi kelompok dan presentasi, peserta didik mengalami penguatan dalam aspek kesadaran sosial dan keterampilan berelasinya.

HASIL PEMETAAN

Kelompok A Kelompok B Kelompok C

Murid yang telah Murid yang telah Murid yang belum memahami konsep

kesebangunan segitiga dan memiliki kemampuan melakukan operasi hitung matematika dengan baik (melakukan operasi perkalian, pembagian serta mengubah berbagai satuan ukuran panjang)

memahami konsep

kesebangunan segitiga, namun masih kesulitan dalam

melakukan operasi hitung matematika (melakukan operasi perkalian, pembagian serta mengubah berbagai satuan ukuran panjang)

memahami konsep kesebangunan segitiga dengan baik dan juga masih kesulitan dalam melakukan operasi hitung matematika (melakukan operasi perkalian, pembagian serta mengubah berbagai satuan ukuran panjang) DIFERENSIASI KONTEN

Murid bebas memilih objek yang berada di lingkungan sekolah untuk diukur tingginya dengan menggunakan konsep kesebangunan segitiga.

DIFERENSIASI PROSES

Kelompok A Kelompok B Kelompok C

Murid diminta mengukur Murid diminta mengukur Murid diminta mengukur tinggi objek yang dipilih tinggi objek yang dipilih tinggi objek yang dipilih dengan menggunakan konsep dengan menggunakan konsep dengan menggunakan kesebangunan segitiga dengan kesebangunan segitiga dengan konsep kesebangunan sedikit bimbingan dari guru. bimbingan dari guru hingga segitiga dengan bimbingan

pada tahap pemodelan yang intensif oleh guru matematika dan penentuan mulai dari pengukuran, rumus dari konsep tahap pemodelan, hingga kesebangunan segitiga penyelesaian akhir

(3)

DIFERENSIASI PRODUK

Kelompok A Kelompok B Kelompok C

Mengerjakan soal Mengerjakan soal Mengerjakan soal menyelesaikan masalah menyelesaikan masalah menyelesaikan masalah dengan konsep dengan konsep kesebangunan dengan konsep kesebangunan kesebangunan segitiga, tanpa segitiga disertai dengan segitiga disertai dengan diberikan pemodelan, dan pemodelan, dan satuan pemodelan, dan satuan sama

satuan berbeda berbeda

(4)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP Negeri 1 Jelai Hulu Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : IX / Genap

Materi Pokok : Kesebangunan Bangun Datar Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

A. KOMPETENSI DASAR

4.6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dan kekongruenan antar bangun datar

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui pembelajaran berdiferensiasi dan terintegrasi PSE peserta didik mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konsep kesebangunan segitiga

C. MATERI PEMBELAJARAN

Kesebangunan segitiga dan penerapannya untuk mengukur tinggi tiang, pohon, menara dan sebagainya.

(Materi terlampir)

D. METODE PEMBELAJARAN

Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Kerja kelompok

E. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN Media Pembelajaran : LKPD

Alat Pembelajaran : Perlengkapan menulis, objek yang akan diukur, tongkat, mistar, dan meteran

F. SUMBER BELAJAR

 Buku Paket Matematika Kelas IX

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI

WAKTU Pendahuluan 1. Mengucapkan salam, berdoa, mengondisikan kelas ke dalam

situasi belajar, dan mengabsen peserta didik

2. Peserta didik diajak mindfullnes dengan hening sejenak dan menarik nafas pelan-pelan dan mengeluarkannya secara perlahan. Kegiatan diiringi musik instrumental (PSE kesadaran diri)

3. Peserta didik diingatkan kembali untuk menaati kesepakatan kelas yang telah dibuat dan menjunjung nilai-nilai keyakinan kelas. (PSE manajemen diri)

4. Dengan metode tanya jawab peserta didik diajak untuk mengingat kembali mengenai konsep kesebangunan segitiga.

10 menit

(5)

KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI WAKTU 5. Peserta didik mencermati tujuan pembelajaran yang disampaikan

oleh guru

6. Peserta didik diberikan motivasi dan menyimak manfaat yang disampaikan oleh guru mengenai materi yang akan dibelajarkan 7. Peserta didik mencermati langkah-langkah pembelajaran

yang akan di tempuh

Kegiatan Inti 1. Peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok beranggotakan 5-6 orang dan berikan kesempatan untuk memilih ketua dan skretaris

kelompok (PSE Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)

2. Masing-masing kelompok diberikan LKPD

3. Peserta didik mencermati petunjuk LKPD dan arahan dari guru 4. Masing-masing kelompok diminta untuk menyiapkan 1 buah

tongkat kayu dengan ukuran tertentu, perlengkapan alat untuk mengukur dan alat tulis.

5. Masing-masing kelompok mengukur panjang tongkat yang digunakan dan mencatat hasilnya.

6. Peserta didik diajak keluar kelas untuk memilih objek sesuai pilihan/minat masing-masing kelompok (berdiferensiasi konten), diharapkan antara kelompok tidak terlalu berjauhan untuk

memudahkan kontrol oleh guru.

7. Masing masing kelompok melakukan pengukuran dan mencatat hasil pengukurannya. Semua peserta didik terlibat dalam

pengukuran. (PSE keterampilan berelasi dan kesadaran sosial).

Guru membimbing sesuai kebutuhan murid berdasarkan pengklasifikasian sebelumnya. (berdiferensiasi proses) 8. Setelah semua kelompok menyelesaikan pengukuran, peserta

didik kembali ke ruang kelas.

9. Guru melakukan ice breaking: mengajak menyanyi “Disini Senang, Disana Senang”

10. Masing-masing kelompok kembali melanjutkan diskusi dengan membuat pemodelan dari hasil pengukuran yang telah dilakukan hingga pada penyelesaian hasil akhir. (PSE keterampilan berelasi)

11. Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, kelompok lain memberikan umpan balik. (PSE keterampilan berelasi)

12. Hasil pekerjaan kelompok yang telah memperoleh umpan balik dikumpulkan.

13. Peserta kembali ke tempat duduk masing-masing dan

mengerjakan soal (tes) berjenjang secara individu (diferensiasi produk).

55 menit

Penutup 1. Peserta didik membuat rangkuman poin-poin penting yang muncul selama proses pembelajaran

2. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi pembelajaran:

(kesadaran diri)

a. Apa yang sudah kalian pelajari?

b. Apa yang telah kalian kuasai dari pembelajaran ini?

c. Bagian apa yang belum kalian kuasai?

d. Apa upaya kalian untuk dapat menguasai bagian yang belum kalian kuasai tersebut?

e. Sebutkan hal menarik dari aktivitas pembelajaran yang telah kalian lakukan! Berikan alasannya!

15 menit

(6)

KEGIATAN DESKRIPSI ALOKASI WAKTU 3. Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik terkait proses

dan hasil pembelajaran dengan cara menginformasikan proses yang sudah baik dan yang masih perlu ditingkatkan.

4. Berdoa bersama sebelum mengakhiri pembelajaran.

H. PENILAIAN

 Sikap : Pembentukan karakter religius, jujur, cerdas, kerja keras, ingin tahu,mandiri dan percaya diri. (Jurnal observasi terlampir )

 Pengetahuan : Tes

 Keterampilan : Rubrik penilaian terhadap produk yang dihasilkan (terlampir)

(7)

LAMPIRAN I LEMBAR PENILAIAN SIKAP Petunjuk :

a. Amati perkembangan sikap siswa menggunakan instrumen jurnal pada setiap pertemuan.

b. Isi jurnal dengan menuliskan sikap atau perilaku siswa yang menonjol, baik yang positif maupun yang negatif. Untuk siswa yang pernah memiliki catatan perilaku kurang baik dalam jurnal, apabila telah menunjukkan perilaku (menuju) yang diharapkan, perilaku tersebut dituliskan dalam jurnal (meskipun belum menonjol).

Indikator : Sikap Spritual

1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan;

2. Menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya;

3. Memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan;

4. Bersyukur atas nikmat dan karunia TYME

5. Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri;

6. Bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu;

7. Beserah diri ( tawakkal) Kepada Tuhan setelah berikhtiar atau berusaha;

8. Memelihara hubungan baik sesama umat ciptaan TYME;

9. Menghormati orang lain yang menjalankan ibadah sesuai agamanya.

Indikator : Sikap Sosial

Jujur Cerdas Kerja Keras

 Tidak menyontek pekerjaan

teman/kelompok lain

 Tidak menyalin hasil pekerjaan teman

 Mampu menjawab pertanyaan dengan tepat

 Mampu memberi tanggapan/

komentar

 Pantang menyerah

 Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas

 Mengerjakan tugas dengan rapi dan teliti

Ingin Tahu Mandiri Percaya Diri

 Sering bertanya

 Aktif dalam diskusi

 Mampu

menyelesaikan tugas

 Mampu mengatasi masalah

 Percaya kemampuan diri sendiri

 Berani presentasi di depan Kelas

 Berani bertanya, atau menjawab pertanyaan

(8)

Jurnal Perkembangan Sikap Sosial Nama Sekolah : SMPN Satap Okatana Kelas/Semester : IX/Genap

Tahun Pelajaran : 2022/2023

NO Nama Siswa

NILAI SIKAP

Jujur Cerdas Kerja Keras

Ingin

Tahu Mandiri Percaya Diri BT / MT / MB / MK

1 Adrianto 2 Ahwing Noto 3 Ajustus Jecen 4 Bela Vista

5 Dendi Kristianus Divo 6 Dimas

7 Dura Beta 8 Ferdi Catur

9 Gempar Panamuan 10 Hendra

11 Lian Avelia

12 Maria Magdalina Yahya 13 Marselina Sindi

14 Marvel

15 Nadia Saastra Negara 16 Nio Chen Chen 17 Pinti

18 Rista Exta Milani 19 Ruth Cintya Laura 20 Yulianus Lito Hermawan 21 Dewi Wulan Sari

22 Chelsea Jelpah 23 Eirene Viea Wiranda 24 Inovasi

25 Karina 26 Olipia

27 Vanesa Soviana Angella 28 Velisca Faustine Airell Keterangan :

BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).

MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda- tanda awalperilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten).

MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).

MK : Membudaya (apabila peserta didik terus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten

(9)

Lampiran 2

Rubrik Penilaian Keterampilan KELAS : IX B

No Nama

Indikator Penilaian

Pengukuran Pemodelan matematika Penyelesaian Kerapian

Skor : 4/ 3/ 2/ 1 1 Adrianto

2 Ahwing Noto 3 Ajustus Jecen 4 Bela Vista

5 Dendi Kristianus Divo 6 Dimas

7 Dura Beta 8 Ferdi Catur 9 Gempar Panamuan 10 Hendra

11 Lian Avelia

12 Maria Magdalina Yahya 13 Marselina Sindi

14 Marvel

15 Nadia Saastra Negara 16 Nio Chen Chen

17 Pinti

18 Rista Exta Milani 19 Ruth Cintya Laura 20 Yulianus Lito Hermawan 21 Dewi Wulan Sari

22 Chelsea Jelpah 23 Eirene Viea Wiranda 24 Inovasi

25 Karina 26 Olipia

27 Vanesa Soviana Angella 28 Velisca Faustine Airell

Kriteria Penskoran:

Pengukuran

4 : Mengukur dengan teknik yang tepat dan hasil pengukuran akurat 3 : Mengukur dengan teknik yang tepat, namun hasil pengukuran kurang

akurat

2 : Teknik pengukuran tidak tepat, hasil pengukuran kurang akkuratkurang tepat

1 : Mengukur dengan sembarang

(10)

Pemodelan matematika

4 : Tepat 3 : Kurang tepat 2 : Tidak tepat

1 : Tidak membuat pemodelan

Penyelesaian

4 : Rumus benar, proses perhitungan benar, jawaban benar 3 : Rumus benar, proses perhitungan benar, jawaban salah 2 : Rumus benar, proses perhitungan salah, jawaban salah 1 : Rumus salah, proses perhitungan salah, jawaban salah

Kerapihan

4 : Sangat rapi 3 : Kurang rapi 2 : Tidak rapi

1 : Tidak mengerjakan

Keterangan:

Rentang Nilai 4 : 89-100 3 : 77-88 2 : 65-76 1 : <65

(11)

MATERI BENTUK PENYAJIAN DATA

Secara sederhana, dua segitiga bisa dikatakan sebangun apabila sisi-sisi yang bersesuaian memiliki perbandingan yang sama dan juga sudut-sudut yang bersesuaian atau seletak sama besar. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:

Kita dapat menyelesaikan permasalahan sehari-hari dengan menggunakan konsep kesebangunan segitiga.

Dengan memanfaatkan konsep kesebangunan segitiga, kita dapat mengukur benda yang cukup sulit diukur secara langsung. Contohnya adalah kita dapat mengukur tinggi tiang bendera tanpa harus mengukurnya langsung ke atas, melainkan cukup memanfaatkan panjang bayangan bendera, tinggi badan seseorang atau tongkat, dan juga panjang bayangan seseorang atau tongkat tersebut.

Contoh Masalah:

Misalkan seorang siswi SMP ingin mengetahui tinggi tiang bendera menggunakan konsep kesebangunan dua segitiga. Diketahui tinggi siswi adalah 160 cm dengan panjang bayangan 40 cm. Sedangkan, panjang bayangan tiang bendera diketahui 120 cm. Berapa tinggi tiang bendera?

Contoh penyelesaian:

(12)

SOAL Soal untuk kelompok A

1. Seorang petani berdiri tepat di ujung bayangan sebuah menara. Petani memiliki tinggi 200 cm dengan panjang bayangan 3 meter.

2. Buatlah pemodelan matematikanya!

3. Hitunglah tinggi menara jika panjang bayangannya 9 meter!

Soal untuk kelompok B

1. Seorang petani berdiri tepat di ujung bayangan sebuah menara. Petani memiliki tinggi 2 meter dengan panjang bayangan 300 cm. Hitunglah tinggi menara jika panjang bayangannya 9 meter!

Soal untuk kelompok C

1. Seorang petani berdiri tepat di ujung bayangan sebuah menara. Petani memiliki tinggi 2 meter dengan panjang bayangan 3 meter. Hitunglah tinggi menara jika panjang bayangannya 9 meter!

300 cm

Referensi

Dokumen terkait