• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUANG LINGKUP SISTEM AGRIBISNIS

N/A
N/A
08@Tazkia Khaerunnisa_110

Academic year: 2023

Membagikan "RUANG LINGKUP SISTEM AGRIBISNIS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

RUANG LINGKUP SISTEM AGRIBISNIS LATIHAN

1. Jelaskan secara singkat perkembangan pertanian dan agribisnis yang ada di Indonesia.

Perkembangan agribisnis di Indonesia sejalan dengan perkembangan pertanian di Indonesia.

Menurut (Mahmuddin, 2013) perkembangan pertanian di Indonesia dari masa ke masa selalu naik turun. Pertanian yang awalnya menjadi pegangan dalam perekonomian bangsa, akhirnya timbul gejolak di dalamnya. Kebijakan yang harusnya menimbulkan keuntungan bagi petani justru menjadi penyebab ketidaksengajaan munculnya gejolak tersebut. Dalam penjelasannya (Mahmuddin, 2013) perkembangan pertanian terbagi menjadi beberapa masa yang adalah sebagai berikut.

a) Pertanian Pada Masa Kerajaan Kuno

Pada masa taman paksa 1830-1870 atau bahkan pada zaman pemerintahan Mataram dengan membandingkan perkembangan pertanian Indonesia saat ini parameternya tidak berubah. Dengan demikian, dalam 600 tahun ini, model pertanian yang dilakukan petani tidak berubah berarti pengolahan dan proses tanam oleh petani selalu berkaitan dengan motivasi petani yang berkaitan dengan harapan yang ada.

Sistem bertanam padi dengan metode pengairan sudah terjadi turun-temurun sebelum pemerintahan Belanda datang ke Indonesia. Bahkan, sebelum abad masehi penduduk Melayu di Jawa telah mengolah padi dengan metode pengairan yang berteras-teras, pernyataan ini menurut beberapa ahli asing yang melihatnya.

b) Pertanian Pada Masa Penjajahan

Pada masa ini pertanian di Indonesia di bawah pemerintahan Belanda yang lebih kurang selama 350 tahun. Pada masa ini dapat terbagi menjadi : (1) zaman VOC 1600-1800 (2) zaman kekacauan dan ketidakpastian 1800-1830 (3) zaman tanam paksa 1830-1850 (4) zaman peralihan ke liberalisme 1850-1870 (5) zaman liberalisme 1870-1900 (6) zaman politik etik 1900-1930 (7) zaman dipresi dan perang 1930-1945 (Booth, 1988;

Atmosudirdjo, 1983).

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keadaan pertanian di Indonesia selama 350 tahun ditunjukkan untuk kepentingan dan keuntungan bagi penjajah semata. Dengan model tanam paksa ini petani mendapatkan dampak yang cukup besar.

TAZKIA KHAERUNNISA NPM. 150610200110 TUGAS 2 SISTEM AGRIBISNIS

(2)

c) Pertanian Sesudah Masa Kemerdekaan

Pada masa ini, gambaran pertanian mengalami pergeseran yang cukup signifikan dengan masa-masa sebelumnya. Pada masa inilah masyarakat desa diperkenalkan dengan sistem gotong royong dalam proses perkembangan, khusunya perkembangan pertanian.

Perubahan yang terjadi setelah kemerdekaan ini tidak dapat dipisahkan dengan keadaan masa sebelumnya. Di Jawa misalnya pertanian selama penjajahan melibatkan dua lingkungan, yaitu lingkungan penguasa dan lingkungan petani. Pada dasawarsa pertama dari abad ke dua puluh, sejalan dengan politik etis, sebagian dari lingkungan ini kehilangan kebebasannya dimana pembangunan pembangunan jaringan pengairan berada dalam ranah pemerintah di bawah dinas pengairan.

Perubahan pada lingkungan usaha dikarenakan kependudukan Jepang dan perang kemerdekaan. Produksi panganlah yang diterapkan pada tahap ini. Dalam bidang produksi pertanian ini, petani mengalami perubahan sikap yang berbeda dengan satu sama lain. Pada zaman Belanda (zaman normal oleh petani karena politik pertanian tidak begitu banayk berubah dalam waktu yang cukup lama), zaman Jepang (yang keras tetapi relatif pendek) dan zaman Republik

2. Gambarkan dan jelaskan mengenai ruang lingkup agribisnis.

Gambar 1. Ruang Lingkup Sistem Agribisnis (Menurut Saragih, 1998)

Menurut Davis dan Golberg, Sonka dan Hudson, Farrell dan Funk dalam Saragih (1998), Ruang lingkup sistem agribisnis adalah: “Agribusiness included all operations involved in the manufacture and distribution of farm supplies; production operation on the farm; the storage, processing and distribution of farm commodities made from them, trading (wholesaler, retailers), consumer to it, all non farm firms and institution serving them”. Dengan demikian, agribisnis merupakan suatu sistem. Berdasarkan pernyataan ini, Saragih (1998) menyimpulkan bahwa

RUANG LINGKUP AGRIBISNIS

Subsistem agribisnis hulu ataudownstream

agribusiness Subsistem agribisnis usahatani atau

on-farm agribusiness Subsistem agribisnis hilir atauupstream

agribusiness

Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis supporting institutionatau

(3)

sistem agribisnis terdiri atas empat subsistem, yaitu: (a) subsistem agribisnis hulu atau downstream agribusiness, (b) subsistem agribisnis usahatani atau on-farm agribusiness, (c) subsistem agribisnis hilir atauupstream agribusiness, dan (d) subsistem jasa layanan pendukung agribisnis atausupporting institution.(dalam Anwar Hidayat, Ir., 2001)

Subsistem agribisnis hulu ataudownstream agribusinessbisa disebut juga subsistem agroinput.

Secara umum, subsistem ini dapat diartikan sebagai penyedia sarana produksi pertanian.

Maksud dari penyedia sarana produksi pertanian ini mencakup dalam hal memproduksi dan mendistribusikan bahan, alat, dan mesin yang dibutuhkan usahatani atau budidaya pertanian (on-farm agribusiness).(Anwar Hidayat, Ir., 2001). Sarana produksi pertanian tersebut meliputi benih, bibit, makanan ternak, pupuk , obat pemberantas hama dan penyakit, lembaga kredit, bahan bakar. (Maulidah, 2012b)

Subsistem usahatani atau budidaya pertanian disebut juga subsistem produksi pertanian (production subsystem). Pada subsistem ini dihasilkan berbagai macam komoditas primer atau bahan mentah. (Anwar Hidayat, Ir., 2001). Produk yang dihasilkan pada subsistem ini berupa bahan pangan, hasil perkebunan, buah-buahan, bunga dan tanaman hias, hasil ternak, hewan dan ikan. Pelaku dalam subsistem ini adalah produsen yang terdiri dari petani, peternak, pengusaha tambak, pengusaha tanaman hias, dll. (Maulidah, 2012b)

Subsistem agribisnis hilir terbagi menjadi dua, yaitu pengolahan komoditas primer dan pemasaran komoditas primer atau produk olahan. Pada pengolahan komoditas primer dilakukan produksi produk olahan baik produk setengah jadi maupun barang jadi yang siap dikonsumsi konsumen dengan menggunakan bahan baku komoditas primer. Hal ini biasa disebutagroindustri. Contoh pengolahan komoditas primer yang menghasilkan produk antara adalah pabrik tepung terigu, maezena, tapioka, dan sebagainya. Contoh kegiatan komoditas primer yang menghasilkan barang jadi adalah pabrik makanan dan minuman sari buah atau sirup. Pada pemasaran berlangsung mulai dari pengumpulan komoditas primer sampai pengeceran kepada konsumen.

(Anwar Hidayat, Ir., 2001)

Menurut (Anwar Hidayat, Ir., 2001), semua jenis kegiatan yang berfungsi mendukung dan melayani serta mengembangkan kegiatan ketiga subsistem agribisnis yang lain disebut juga subsistem jasa layanan pendukung atau kelembagaan penunjang agribisnis. Lembaga-lembaga tersebut, meliputi penyuluhan, konsultan, keuangan, dan penelitian.

Ruang lingkup agribisnis meliputi lima bidang, yaitu pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan (Maulidah, 2012a).

3. Sebutkan produk pertanian apa saja yang terkandung dalam sebuah pizza, identifikasi dan jelaskan industri apa saja yang terlibat dalam pembuatan sepotong pizza tersebut.

Industri yang terlibat dalam sebuah pizza adalah industri produksi pertanian berbagai sayuran contohnya paprika, tomat, kembang kol, brokoli, bawang bombai, bawang putih, bawang merah, dan sayuran lainnya yang biasanya ada di dalam sebuah pizza, industri produksi peternakan juga terlibat, seperti sosis ataubeef untuk topping yang biasanya terbuat dari berbagai daging, yaitu daging sapi, daging ayam, dan daging lainnya, selain peternakan biasanya industri perikanan juga

(4)

terlibat, seperti olahan ikan atauseafood yang digunakan untuk topping pada pizza tersebut, ada juga industri yang mengolah bahan pokok setengah jadi, industi ini menjadi pokok dalam sebuah pizza dikarenakan digunakan sebagai bahan rotinya yang terbuat dari misalnya tepung terigu hasil dari pengolahan gandum, dan lain-lain.

4. Sebutkan kemungkinan contoh pendekatan-pendekatan sistem lain yang dapat dipraktikan kedalam membuat strategi pengembangan agribisnis (minimal 2 pendekatan).

Jelaskan alasan anda!

Dengan kajian sistem agribisnis, dilakukan dengan pendekatan dua analisis, yaitu analisis makro dan analisis mikro.

Melalui analisis makro dapat disimpulkan, yaitu sebagai unit sistem industri dari suatu komoditas tertentu, membentuk sektor ekonomi secara regional atau nasional. (Emawati, n.d.). Analisis makro juga dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi, politik, sosial budaya, hankam, dan teknologi.

Dalam prosesnya, analisis makro ini harus didorong, diawasi, dan dikendalikan sistemnya berdasarkan peran kebijakan pemerintah agar tercapai pembangunan yang kuat. Pendekatan analisis makro memandang sistem agribisnis sebagai hubungannya dengan ekonomi nasional, yakni hubungannya dengan produk domestik bruto, peningkatan pendapatan nasional, peningkatan kesempatan berusaha, pemerataan distribusi pendapatan, peningkatan ekspor, upaya substitusi impor, inflasi, devaluasi, penurunan tingkat pengangguran, serta hubungannya dengan komponen ekonomi makro (Andi, n.d.). Oleh karena itu, kondisi perekonomian makro merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jaringan sistem agribisnis.

Selain itu, analisis mikro dapat disimpulkan, yaitu sebagai suatu unit perusahaan yang bergerak, baik dalam salah satu subsistem agribisnis maupun lebih dari satu subsistem yang bergerak (Emawati, n.d.). Melalui pendekatan analisis mikro menekankan kepada pencapaian efisiensi, optimasi alokasi dan penggunaan input (sumber daya), serta berusaha memaksimumkan keuntungan. Pendekatan analisis mikro sistem agribisnis terdi dari unsur-unsur, yaitu aktivitas perusahaan agroindustri yang meliputi kegiatan pengadaan input pertanian, pengolahan dan pemasaran. Selain itu diluar lingkup manajemen ada pemasok input pertanian berupa pakan, pupuk, mesin dan alat, BBM, benih, budidaya pertanian (farming), tenaga kerja, karakteristik bahan baku, distributor, pemasok, dan konsumen. Distributor dapat berupa industri, pangan, pengecer dan lain-lain. Sedangkan contoh dari konsumen di sini adalah supermarket, restoran dan lembaga. (Andi, n.d.). Dengan demikian, analisis mikro ini diperuntukkan untuk menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya melalui industri pengadaan input, pengolahan, dan pemasaran.

(5)

5. Sebutkan dan jelaskan contoh pengembangan teknologi terbaru yang berkaitan dengan input dan output agribisnis.

Pengembangan teknologi baru yang berkaitan dengan input, misalnya dengan penggunaan metode aeroponik yang sedang tren di era modern ini. Aeroponik itu senndiri adalah teknik budidaya tanaman dengan sistem pengkabutan. Bahan tanaman yang umum digunakan dalam aeroponik berasal dari stek mikro dan kultur jaringan. Keuntungan dari budidaya tanaman secara aeroponik adalah hasil bibit yang berkualitas, menghemat air, dan menghemat lahan. Ada juga alat yang modern yang biasa digunakan petani, yaitu traktor. Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau implemen yang digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Selain itu, alat yang digunakan dari hasil pengembangan teknologi ini bajak sangkal dan bajak subsoil. Bajak sangkal gunanya untuk membolak-balikan tanah dan bajak sangkal ini terdiri dari dua jenis, yaitu satu arah dan dua arah. Ada pula alat pertanian modern bernama bajak subsoil yang mampu memecahkan tanah hingga kedalaman 20-36 inci. Umumnya, bajak subsoil dimanfaatkan untuk pembuatan parit pada media tanam. Dan masih banyak lagi alat modern lainnya, seperti garu piring dan garu sisir, rotavator.

Sedangakan pengembangan teknologi baru yang berkaitan dengan output, misalnya adalah pengolahan susu yang berkualitas rendah yang diolah menjadi dodol susu dan kerupuk susu. Dikatakan berkualitas rendah dikarenakan berasal dari sapi yang sedang sakit, sapi yang sedang birahi, dan sapi yang baru beranak. Selain itu, ada pula pengolahan dari limbah ternak, seperti

feses, urine, embrio, sisa makanan, lemak, darah, kulit telur, tulang, dan lain-lain. Limbah ini diolah dengan metode composting yang akan menghasilkan pupuk kompos yang kaya akan unsur hara. Selain pupuk, bisa juga bermanfaat sebagai biogas yang dapat dijadikan alternatif LPG dalam rumah tangga, dan karya seni dari kulit telur yang bernilai jual tinggi.

6. Mengapa efisiensi produksi pertanian sangat penting. Jelaskan pendapat anda!

Dengan adanya pasar bebas internasional, barang pertanian dapat bebas masuk ke Indonesia dan hal tersebut menjadi anacaman para petani. Dengan demikian, diperlukan efisiensi dari para petani itu sendiri agar dapat bersaing dengan dunia luar. Selain dapat bersaing manfaat peningkatan efisiensi dari para petani adalah meningkatkan nilai kecukupan pangan nasional dan meminimalisasi biaya produksi yang ada. Dengan begitu, pendapatan nasional juga dapat meningkat.

(6)

7. Jelaskan pengaruh GDP (Gross Domestic Product) terhadap industri pertanian.

Menurut Mankiw (dalam Sayifullah & Emmalian, 2018), GDP (Gross Domestic Product) atau PDB (Produk Domestik Bruto) adalah pendapatan total dan pengeluaran total nasional atas output barang dan jasa. Produk domestik bruto indikator penting untuk mengukur kondisi perekonomian suatu negara. Angka PDB merangkum aktivitas ekonomi suatu negara dalam satuan mata uang pada periode tertentu.

Indonesia merupakan negara agraris, yaitu sektor pertanian sebagai bagian terpenting untuk mata pencaharian penduduknya. Namun, sektor pertanian sering tergeserkan dengan sektor yang lainnya, seperti sektor industri dan jasa. Oleh karena itu, pada saat itu struktur perekonomian, PDB atau GDP, pembangunan ekonomi dan kebijakan yang lainnya mengarah pada sektor industri dan jasa. Akan tetapi, saat terjadi krisis ekonomi sektor pertanian tetap bertahan daripada sektor yang lainnya. Menurut (Syam & Dermoredjo, 2001), kejadian ini menunjukkan bahwa sektor pertanian patut dipertimbangkan sebagai alternatif andalan pembangunan ekonomi nasional menggantikan sektor industri(high tech industry)yang telah terbukti tidak sesuai untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan. Oleh karena itu, sektor pertanian ini akan tetap didiorong untuk menyumbang GDP (Gross Domestic Product) dikarenakan sangat berperan penting di dalamnya.

Fluktuasi pada PDB terus terjadi akibat fluktuasi output dari berbagai lapangan pekerjaan. Salah satu yang membuat lapangan pekerjaan mengalami kenaikan adalah sektor pertanian. Setiap kenaikan pada tenaga kerja sektor pertanian akan menyebabkan kenaikan pada PDB sektor pertanian di Indonesia dan sebaliknya, setiap penurunan pada tenaga kerja sektor pertanian akan menyebabkan penurunan pada PDB sektor pertanian di Indonesia. Dengan demikian, PDB ini berpengaruh pada kesempatan kerja dan hasil, yaitu pendapatan sehingga dapat terjadi pula pemerataan dalama masyarakat mengenai kesempatan kerja dan pendapatan.

(7)

TES FORMATIF

1.

Pertanian sering juga digambarkan dengan ..., ...., ..., atau ..., ..., ...

Jawaban : “cows,sows, dan plows” atau “weeds,seeds, danfeeds

2. Sebutkan dua macam aktivitas yang dilakukan manusia sebelum menemukan sistem pertanian!

Jawaban : berburu dan meramu.

3. Sebutkan tiga macam perkembangan pertanian yang terjadi selama revolusi pertanian dan industri!

Jawaban :

• Pengembangan rekayasa genetik benih tanaman oleh Gregor Mendell

• Pembuatan traktor berbahan bakar bensin pada tahun 1892

• Penerapan alat penabur benih yang diketemukan oleh Jethro Tull

4. Sebutkan lima contoh perkembangan pertanian yang terjadi pada saat ini.

Jawaban :

- Aeroponik

- Rekayasa genetik,yaitu kloning dan kultur jaringan - Pertanian organik

- Teknologi mesin pada industri pertanian

- Pengendalian Hama dan Penyakit dengan cara Kimiawi

5. Apakah yang dimaksud dengan agribisnis?

Jawaban :

Menurut (Downey and Erickson, 1987), Agribisnis adalah kegiatan yang berhubungan dengan penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan masukan dan keluaran produksi (agroindustri), pemasaran masukan-keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan. Yang dimaksud dengan berhubungan adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian. (dalam Maulidah, 2012a)

(8)

6. Berilah contoh masing-masing tiga pelaku usaha/industri yang terkait pada input dan outputagribisnis!

Jawaban : Input:

 Industri perbenihan atau bibit unggul, pelaku usahanya beragam mulai dari usaha rumah tangga hingga perusahaan multinasional. Contoh : PT. Sygenta Indonesia, PT. Benih Citra Asia (BCA), CV. Multi Global Agroindo (MGA).

 Industri agrokimia (pestisida, obat-obatan lainnya) di dominasi perusahaan asing multinasional. Contoh : Enam perusahaan raksasa agrokimia yang terdiri dari Syngenta, Bayer, BASF, Dupont, Monsanto, dan Dow.

Industri mesin-mesin pertanian beragam ukuran usaha dan jenis kepemilikan, domestik dan asing. Contoh : CV. Agromesin, PT Sahabat Agritama

,

PT. Mesin Pertanian Bogor.

Output :

 Industri kakao olahan. Contoh :PT Bumi Tangerang Mesindotama.

 Industri minyak goreng dan makan kelapa sawit. Contoh : PT Karya Indah Alam Sejahtera (Wings Group).

 Industri beras terintegrasi dan kelapa sawit. Contoh : PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

 Industri pengolahan, pemasaran bahan baku makanan dan minuman. Contoh : PT. Sosro, PT. Indofood, PT. Sidomuncul.

7. Sebutkan 12 contohoutputdalam agribisnis!

Jawaban :

1) Minyak goreng 2) Minyak sawit 3) Beras

4) Susu

5) Rotan mentah 6) Kayu log 7) Tepung

8) Sayur dan buah segar 9) Gula

10) Kakao olahan 11) Telur

12) Daging segar

(9)

8. Apakah yang dimaksud dengan sistem dalam agribisnis?

Jawaban :

Agribisnis sebagai suatu sistem adalah agribisnis merupakan seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Dengan demikian, disimpulkan bahwa agribisnis terdiri dari berbagai subsistem yang tergabung dalam rangkaian interaksi dan interpedensi secara reguler, serta terorganisir sebagai suatu totalitas.

9. Apakah peranan pendekatan sistem dalam agribisnis?

Jawaban :

Pendekatan sistem diperlukan untuk memahami kompleksitas agribisnis sebagai : “suatu sistem, praktek bisnis, paradigma pembangunan pertanian, keilmuan” sehingga tujuan agribisnis dapat tercapai. Pendekatan sistem akan memberikan penjelasan atau gambaran bagian terkecil (elemen) pembentuk subsistem karena pendekatan sistem akan berusaha untuk mencari pengertian agribisnis secara keseluruhan melalui pengetahuan pada bagian-bagiannya, dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang holistik, general dan terpadu. (Perdana, 2013).

10. Sebutkan fungsi-fungsi manajemen umum apa saja yang biasa diterapkan dalam manajemen teknologi agribisnis!

Jawaban :

Menurut Terry dan Rue (1993:9) berpendapat bahwa fungsi-fungsi manajemen terdiri dari planning, organizing, staffing, motivating, dan controlling.

 Fungsi perencanaan (planning function) yang baik dapat memuat enam unsur yaitu the way, the why, the where, the when, the who, dan the how(Manullang, 1996:39).

Contoh fungsi perencanaan ini adalah penciptaan suatu produk agribisnis melalui faktor- faktor produksi dan proses produksi/operasi serta pendistribusian produk melalui proses pemasaran agribisnis agar apa yang menjadi tujuan dapat dicapai.

 Fungsi pengorganisasian(organizing function)adalah mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan- kegiatan (Terry dan Rue, 1993:9).

Fungsi tersebut merupakan tugas utama dari seorang manajer agribisnis. Manajer agribisnis harus dapat melakukan keputusan (decision maker) yang tepat dalam menetapkan tugas kerja para karyawan/pekerja.

 Fungsi pengarahan (directing function) dapat diartikan secara luas, yaitu sebagai tugas untuk membuat organisasi tetap hidup, mencapai kondisi yang menumbuhkan minat kerja, kekuatan untuk bertindak, pemikiran yang imaginative, dan kelompok kerja yang berkelanjutan (Downey dan Erickson, 1992:36).

Tugas utama membuat organisasi atau perusahaan menjadi tetap eksis adalah pimpinan atau manajer agribisnis karena pimpinan atau manajer merupakan orang yang mempunyai wewenang lini ataupun staf.

 Fungsi pengawasan (controlling function) merupakan pengukuran pelaksanaan tujuan- tujuan perusahaan dan penentuan sebab-sebab terjadinya penyimpangan dan mengambil

(10)

tindakan-tindakan korektif bila tidak sesuai dengan tujuan di mana tujuannya untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh karyawan atau pekerja berdasarkan penemuan-penemuan yang terjadi sehingga dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya, baik pada waktu itu maupun pada waktu yang akan datang.

Suatu sistem pengawasan dalam perusahaan agribisnis dapat dikatakan efektif dan efisien jika saat terjadi kesalahan segera dilaporkan kegiatan tersebut di mana kesalahan itu terjadi dan siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya kesalahan itu. Ini sesuai dengan tujuan pengawasan, yakni untuk mengetahui kesalahan-kesalahan dan kesulitan yang dihadapi.

(Rahim, Abd dan Hastuti, 2017)

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Andi. (n.d.). Pendekatan Kajian Sistem Agribisnis. Agriculture Faculty Students Blog of Brawijaya University. http://blog.ub.ac.id/andimudj/2012/10/05/pendekatan-kajian-sistem- agribisnis/

Anwar Hidayat, Ir., M. (2001). RUANG LINGKUP AGRIBISNIS (pp. 9–10).

Emawati, S. (n.d.). MANAJEMEN AGRIBISNIS PETERNAKAN.

Mahmuddin, 2020107202. (2013). Membahas tentang Paradigma Pembangunan Pertanian:

Pertanian Berkelanjutan Berbasis Petani dalam Perspektif Sosiologis. Jurnal Sosiologi Media Pemikiran Dan Aplikasi Universitas Syiah Kuala, 3(3), 17.

Maulidah, S. (2012a). MODUL 1 : MANAJEMEN AGRIBISNIS. In SISTEM AGRIBISNIS. Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya.

Maulidah, S. (2012b). MODUL 1 : SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT. In RANCANGAN USAHA AGRIBISNIS (pp. 2–3). Lab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya.

Perdana, T. (2013). MODUL 1 : RUANG LINGKUP SISTEM AGRIBISNIS. In MODUL (SISTEM AGRIBISNIS) (Vol. 53, Issue 9, pp. 1–30).

Rahim, Abd dan Hastuti, D. R. D. (2017). Sistem manajemen agribisnis (Issue January 2005).

Sayifullah, S., & Emmalian, E. (2018). PENGARUH TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN DAN PENGELUARAN PEMERINTAH SEKTOR PERTANIAN TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA.

Jurnal Ekonomi-Qu. https://doi.org/10.35448/jequ.v8i1.4962

Syam, A., & Dermoredjo, S. K. (2001). Kontribusi Sektor Pertanian Dalam Pertumbuhan dan

Stabilitas Produk Domestik Bruto. Socio-Economic Of Agriculture and Agribusiness.

Referensi

Dokumen terkait

geografis dan segmentasi demografis. Target pasar toko mebel samsuri adalah pasar sasaran jangka pendek, pasar sasaran primer dan sasaran sekunder. Dan posisi pasar toko

Conclusions & Discussion • Found evidence to support Broaden and Build theory that positive emotions lead to increased creativity and cognitive flexibility • Use more sensitive