• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAMPAH DAN PEDULI LINGKUNGAN

N/A
N/A
Smansa Padang

Academic year: 2023

Membagikan "SAMPAH DAN PEDULI LINGKUNGAN"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

SAMPAH DAN PEDULI

LINGKUNGAN

(2)

Jakstrada Provinsi Sumatera Barat

Pergub Sumatera Barat No. 60/2018 tentang Jakstrada Pengelolaan Sampah Prov. Sumbar

Berdasarkan SNI, Jumlah Penduduk Sumbar 2020 : 1.3 jt ton/tahun

(3)

PERSENTASE PENGELOLAAN SAMPAH

PROV SUMBAR (2022)

(4)

SAMPAH & BENCANA ALAM

Sampah adalah bahan yang terbuang atau

dibuang dari hasil aktifitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki

nilai ekonomi (E.

Colink,1996)

Sampah adalah bahan yang terbuang atau

dibuang dari hasil aktifitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki

nilai ekonomi (E.

Colink,1996)

(5)
(6)

Jenis Jenis Sampah

Sampah Organik

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan organik seperti sisa makanan, dedaunan, dan kertas. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos dan pupuk untuk tanaman.

Sampah Plastik

Sampah plastik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan plastik seperti kantong plastik, botol, dan wadah makanan. Sampah plastik sangat sulit diuraikan oleh lingkungan dan dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan dan lingkungan.

Sampah Elektronik

•Sampah elektronik adalah sampah yang berasal dari perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, dan televisi. Sampah elektronik mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia.

(7)

Cara Mengelola sampah

Pengurangan Sampah

Mengurangi sampah yang dihasilkan adalah cara terbaik untuk mengelola sampah.

Beberapa cara untuk melakukannya adalah dengan menghindari penggunaan kantong plastik sekali pakai, membawa botol air sendiri, dan membeli produk yang dikemas

dengan bahan ramah lingkungan.

Pengolahan Sampah Organik

Sampah organik seperti sisa makanan dapat diolah menjadi kompos untuk pertanian.

Dengan cara ini, sampah organik dapat diubah menjadi sesuatu yang berguna dan mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Daur Ulang

Daur ulang adalah proses mengubah sampah menjadi produk baru. Beberapa contoh daur ulang adalah mengubah kertas bekas menjadi kertas baru, dan mengubah botol plastik menjadi serat tekstil.

(8)

Prinsipnya, Harus dilakukan :

a.Pemilahan ; Organik dan An Organik

b.Pewadahan ; T4 sampah harus mempunyai tutup

c.Pengelolaan ; di timbun, komposting, TPA

Fakta Yang ditemukan saat sekarang ini : 1.Dibuang ke area

terbuka

2.Dibuang langsung ke Selokan/ sungai

3.Dibiarkan/ tidak dikelola/ tidak

diperhatikan

4.Dibakar Polusi Udara  P B LP B L

Fakta Yang ditemukan saat sekarang ini : 1.Dibuang ke area

terbuka

2.Dibuang langsung ke Selokan/ sungai

3.Dibiarkan/ tidak dikelola/ tidak

diperhatikan

4.Dibakar Polusi Udara  P B LP B L

(9)

DAMPAK SAMPAH TERHADAP KESEHATAN DAN LINGKUNGAN JIKA TIDAK DIKELOLA DENGAN BAIK

1. Estetika (bau, kotor, tidak nyaman);

2. Pencemaran air, tanah dan udara;

3. Perkembangbiakan serangga dan vektor seperti kecoa, lalat, tikus, dll;

4. Penyakit (seperti disentri, thypoid, dll;

5. Kecelakaan

(10)

DAMPAKNYA

YA

1. Pencemaran udara, air dan tanah,

2. Penyusutan Sumber Daya Alam (SDA), deforestasi, penipisan lapisan ozon, hujan asam,

3. Pemanasan global dan perubahan iklim,naiknya permukaan air laut,

4. Timbulnya berbagai penyakit, banjir, kekeringan, dan

5. Kejadian lainnya yang dapat merusak kelestarian lingkungan dan mengancam kehidupan manusia.

(11)

Menurut Gelbert dkk (1996; 46-48) Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat dapat bercampur dengan air m

inum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit)

Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah

Sampah beracun; Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang

meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg).

Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator

(12)

Dampak Sampah Terhadap Lingkungan

• Sampah yang dibuang sembarangan dapat

menyebabkan kerusakan lingkungan. Sampah

organik yang tercampur dengan sampah

anorganik dapat menghasilkan gas metana

yang berbahaya bagi lingkungan. Selain itu,

sampah juga dapat mencemari air dan tanah

serta menjadi sarang penyakit.

(13)

UPAYA PENGELOLAAN/

PENGAMANAN SAMPAH RT

(14)

Melakukan pengurangan sampah dengan 3R (Reduce, Recycle, dan Reuse)

Reduce yaitu mengurangi timbulan sampah dengan mengurangi pemakaian barang atau benda yang tidak terlalu dibutuhkan.

Contoh : mengurangi pemakaian kantong plastik, mengutamakan membeli produk berwadah sehingga bisa diisi ulang, mengambil makanan tidak berlebihan sehingga tidak ada sisa yang akan menjadi sampah.

Reuse (Pemanfaatan Kembali) yaitu memanfaatkan kembali barang yang sudah tidak terpakai tanpa mengubah bentuknya.

Contoh : memanfaatkan kembali lembaran kosong pada kertas yang sudah digunakan,gunakan baterai yang dapat di charge kembali

Recycle (Daur Ulang) yaitu mendaur ulang kembali barang lama menjadi barang baru.

Contoh : sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dengan cara pembuatan kompos atau dengan pembuatan biopori, sampah an organik seperti bungkus plastik detergen/susu dll dapat dibentuk menjadi barang- barang kerajinan tangan (tas, dompet dll

(15)

Melakukan Penanganan Sampah, Meliputi :

a. Pemilahan/pemisahan sampah sesuai jenis, jumlah dan atau sifat sampah seperti

pemilahan/pemisahan sampah menjadi sampah organik, an organik, dan B3

b. Pengumpulan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara (TPS) atau tempat pengolahan

sampah terpadu

c. Pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir sampah

d. Untuk limbah B3 harus

dilakukan pemilahan secara tersendiri sesuai dengan peraturan

Catatan : Pemusnahan sampah tidak boleh dilakukan dengan dibakar menyebabkan terjadinya pencemaran udara yang berkontribusi terhadap perubahan iklim

(16)

Contoh Model Pengolahan Sampah Mandiri

Biodigester 1. Pembuatan

komposter

Takakura

2. Pembuatan Lubang Resapan Biopori

3. Bank Sampah

4. Sedekah Sampah

5. Biodigester (Biogas dan Komposting)

Takakura

(17)

MEKANISME KERJA BANK SAMPAH

(18)

Prinsip - Prinsip

Pengelolaan Sampah RT

Kesehatan

Terjaga Memberika

n Perlindung an

Ramah

Lingkungan Effectif &

Efficient Memenuhi 4 Aspek :

(19)

Perubahan

Gaya Hidup Perkembangan Teknologi

Informasi

overindustriali sasi

TANTANGAN YANG DI HADAPI

DALAM PENGELOLAAN LH

(20)

PERUBAHAN PERILAKU

PERILAKU PEDULI DAN

RAMAH

LINGKUNGAN HIDUP

(21)

ENGINEERING

ENFORCEMENT EDUCATIO

N

PENDIDIKAN LINGKUNGAN

HIDUP

pengetahuan,

“UPAYA UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN, sikap, dan aksi kepedulian individu, komunitas, organisasi dan berbagai pihak terhadap

lingkungan keberlanjutan permasalahan

untuk

pembangunan bagi generasi sekarang dan yang akan datang”

(22)

Pendidikan Lingkungan Hidup

diimplementasikan pada Jalur Formal, Informal dan Non formal

Adiwiyata merupakan program Pendidikan Lingkungan Hidup pada Jalur Formal jenjang pendidikan dasar dan menengah

(23)

PERMEN LH 05/2013 PEDOMAN PELAKSANAAN

PROGRAM ADIWIYATA

PERMEN LHK NO

P.52/MENLHK/SETJEN/KUM.1/9/2019 GERAKAN PEDULI DAN BERBUDAYA

LINGKUNGAN HIDUP DI SEKOLAH

PERMEN LHK NO

P.53/MENLHK/SETJEN/KUM.1/9/2019 PENGHARGAAN ADIWIYATA

jdih.menlhk.co.id

(24)

UU 32/2009, UU 20/2003, UU PEMDA 23/2014, NOTA KESEPAHAMAN MENLHK, MENDIKBUD, MENAG, MENRISTEK DIKTI & MENDAGRI TH. 2016 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN LH, PKS 2017, PERMEN

LHK P.52/MENLH/SETJEN/KUM.1/9/2019 TENTANG GERAKAN PBLHS &

P.53 /MENLH/SETJEN/KUM.1/9/2019 TTG PENGHARGAAN ADIWIYATA

DUKUNGAN PELAKSANAAN GERAKAN

DAMPAK

“PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP”

OUTCOME

“TERWUJUDNYA WARGA SEKOLAH & SEKITAR

YANG PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN”

.

DUNIA USAHA

ORGANISASI MASSA

ORGANISASI PROFESI

LSM BIDANG LH DUNIA

USAHA AHLI

DAN/ATAU PRAKTISI PENDIDIKAN AHLI

DAN/ATAU PRAKTISI

LH

LPMP

GERAKAN PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN

HIDUP DI SEKOLAH

.

1.PEMBINAAN a. SOSIALISASI/

KAMPANYE;

b. KONSULTASI/

BIMTEK

c. DUKUNGAN SARPRAS, TENAGA AHLI DLL

1.PEMBERIAN PENGHARGAAN

a. SEKOLAH ADIWIYATA KAB/KOTA/

PROVINSI/

NASIONAL/

MANDIRI b. BUPATI/

WALIKOTA/

GUBERNUR 3.PEMANTAUAN

DAN EVALUASI

(25)

GERAKAN PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN HIDUP DI SEKOLAH

Aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan

yang dilakukan oleh Sekolah

dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup

PBLHS

SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK

(26)

Perilaku Ramah Lingkungan Hidup

Mengelola sampah melalui 3R Menjaga kebersihan, fungsi

sanitasi dan drainase

Melakukan penanaman dan

pemeliharaan pohon/tanaman Melakukan penghematan dan konservasi air

Melakukan penghematan dan konservasi energi

Melakukan inovasi terkait PRLH

(27)

20%

a.memiliki perencanaan Gerakan PBLHS

60%

b. melaksanakan Gerakan PBLHS

20%

•melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Gerakan PBLH

Bagaimana Sekolah melakukan Gerakan PBLH ?

(28)

Mengidentifikasi/memetakan potensi dan

permasalahan LH sekolah dan daerah termasuk potensi dan ketahanan bencana (IPMLH);

Menyusun EDS aspek lingkungan hidup  8 SNP

1 2 3

PERENCANAAN GERAKAN PBLHS

Menyusun Rencana Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan di Sekolah 4 tahunan dan tahunan

 libatkan kepala sekolah, dewan pendidik, komite sekolah, peserta didik, dan masyarakat

(29)

4

5

PERENCANAAN GERAKAN PBLHS

Mereview dokumen 1 KTSP

 visi, misi, tujuan dan program pengembangan diri

mengintegrasikan lingkungan

Mereview dokumen RPP

 berapa aspek PRLH yang diintegrasikan

 berapa % RPP yg mengintegrasikan PRLH

(30)

Melakukan pembelajaran yang mengintegrasikan penerapan

perilaku ramah lingkungan hidup:

a. mapel

b. ekskul c.pembiasaan

1

PELAKSANAAN GERAKAN PBLHS

memberikan bekal pengetahuan,

keterampilan, dan menanamkan sikap penerapan PRLH kepada peserta didik

membentuk karakter, melatih kemandirian dan tanggungjawab serta membudayakan PRLH warga Sekolah.

(31)

a. Kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase

Melakukan berbagai upaya pemeliharaan kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase

sekolah/madrasah

Melibatkan seluruh unsur warga sekolah

Dokumentasikan kondisi kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase sekolah/madrasah

PELAKSANAAN GERAKAN PBLHS

(32)

UNSUR WARGA SEKOLAH YANG DIHARAPKAN TERLIBAT DALAM KEGIATAN PEMELIHARAAN KEBERSIHAN,

FUNGSI SANITASI, DAN DRAINASE SEKOLAH :

Unsur Utama

1.kepala sekolah;

2.tenaga pendidik;

•tenaga kependidikan; dan

1.peserta didik (termasuk Kader Adiwiyata).

Unsur tambahan:

1.orang tua/wali murid;

2.petugas kebersihan;

•petugas keamanan;

1.petugas kantin; dan 2.lain-lain.

Min 80 % Ada perwakilan

(33)

PELAKSANAAN GERAKAN PBLHS

b. Pengelolaan sampah melalui 3R:

1.upaya pengurangan timbulan sampah dan penggunaan ulang barang/sampah (reduce dan reuse)

2.upaya daur ulang sampah (recycle)

(34)

3. Melibatkan peserta didik dan Kader Adiwiyata,

dalam pemindahan sampah dari sumber ke tempat pengelolaan sampah di sekolah/ madrasah (bank sampah, tempat pengomposan, dll.)

4. Menghitung % pengurangan volume sampah (sebelum adiwiyata dan kondisi terkini)

PELAKSANAAN GERAKAN PBLHS

(35)

c. Penanaman dan pemeliharaan pohon/ tanaman:

 Melakukan penanaman,

pemeliharaan dan pembibitan pohon/tanaman

 Melibatkan seluruh unsur warga sekolah

 Mendata jumlah pohon/tanaman yang ditanam dan dipelihara

PELAKSANAAN GERAKAN PBLHS

(36)

d. Konservasi Air

 Melakukan upaya konservasi air e. Konservasi Energi

 Melakukan upaya konservasi energi f. Inovasi terkait Penerapan PRLH lainnya

berdasarkan hasil IPMLH

 Mendorong pendidik dan peserta didik melakukan inovasi

PELAKSANAAN GERAKAN PBLHS

(37)

Penerapan PRLH untuk masyarakat sekitar Sekolah dan/atau di daerah

Melakukan aksi Penerapan PRLH untuk masyarakat sekitar Sekolah

Mendokumentasikan kondisi

kebersihan dan fungsi drainase di lingkungan sekitar Sekolah

Mendokumentasikan kondisi

pengelolaan sampah di lingkungan sekitar Sekolah

PELAKSANAAN GERAKAN PBLHS

2

(38)

Membangun jejaring kerja dan komunikasi;

3 4

PELAKSANAAN GERAKAN PBLHS

Melakukan kampanye dan publikasi PBLHS di berbagai media

publikasi;

5

Membentuk dan

memberdayakan Kader Adiwiyata.

(39)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI GERAKAN PBLHS

 Melakukan pemantauan dan evaluasi Gerakan PBLHS

 minimal 1 tahun sekali

 melibatkan kepala

sekolah, dewan pendidik, komite sekolah, peserta didik, dan masyarakat

(40)

Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang berhasil melaksanakan gerakan

peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah

ADIWIYATA PENGHARGAAN YANG DIBERIKAN OLEH

PEMERINTAH, PEMERINTAH DAERAH PROVINSI, DAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA

KEPADA SEKOLAH YANG BERHASIL MELAKSANAKAN GERAKAN PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN HIDUP DI SEKOLAH

Calon Sekolah Adiwiyata adalah

sekolah yang diusulkan untuk

mendapatkan penghargaan

Adiwiyata

(41)

Jenis Penghargaan :

Adiwiyata Nasional dan

Adiwiyata Mandiri

Adiwiyata Propinsi

Adiwiyata Kabupaten/

Kota

SD dan SMP SD, SMP dan SMA

SD, SMP dan SMA

(42)

Mengisi kuesioner evaluasi mandiri Calon Sekolah Adiwiyata;

Menyusun semua data-data terkait Gerakan PBLHS dalam folder-folder yang sistematis

Menyiapkan dokumen sesuai surat dari DLH Kab/Kota, Provinsi/Kementerian LHK

 Soft copy atau hard copy

 Jenis dokumen

 Perhatikan tahun data yg diminta

(43)

TIM PENILAI PUSAT

TIM PENILAI PROPINSI

TIM PENILAI KABUPATEN/KOTA

TIM SEKOLAH

ADIWIYATA MANDIRI

ADIWIYATA NASIONAL

GUBERNUR

BUPATI/

WALIKOTA

ADIWIYATA PROPINSI

ADIWIYATA KABUPATEN

/KOTA

MENTERI

NILAI ≥ 90 1 – 4 th

Verifikasi dok penilaian Penyampaian dokumen hasil penilaian

Dicalonkan sbg asean eco school

Nilai > 95

Membina 2 sekolah

1 – 4 th

NILAI ≥ 80 1 – 4 th

NILAI ≥ 70

PENGUSULAN CALON SEKOLAH ADIWIYATA PENDIDIKAN DASAR

Min 12 bln pengesahan rencana GPBLHS

(44)

TIM PENILAI PUSAT

TIM PENILAI PROPINSI

TIM SEKOLAH

ADIWIYATA MANDIRI

ADIWIYATA NASIONAL

GUBERNUR ADIWIYATA PROPINSI MENTERI

NILAI ≥ 90 1 -4 th

Verifikasi dok penilaian Penyampaian dokumen hasil penilaian

Dicalonkan sbg asean eco school

Nilai > 95

Membina 2 sekolah

1 – 4 th

NILAI ≥ 80 1 – 4 th

PENGUSULAN CALON SEKOLAH ADIWIYATA PENDIDIKAN MENENGAH DAN KHUSUS

Min 24 bln pengesahan rencana GPBLHS

(45)

KEDUA PERTAMA

TAHAPAN PENILAIAN CSA

29

PENILAIAN DOKUMEN

PEMENUHAN KRITERIA SEKOLAH ADIWIYATA SELEKSI

ADMINISTRATIF

VERIFIKASI LAPANGAN

(46)

1A.SELEKSI ADMINISTRASI

ADIWIYATA KABUPATEN

(PENDIDIKAN DASAR) ADIWIYATA PROVINSI (PENDIDIKAN

MENENGAH)

Surat usulan dri sekolah

Isian kuesioner dan buktinya

Copy SK Kepsek

Rencana GPBLHS

(47)

1b. Seleksi Administrasi Adiwiyata Provinsi

(SD/MI/SMP/MTs)

Surat usulan dri DLH kab/kota

BA penilaian kondisi terakhir dan buktinya

Copy SK Adiwiyata Kab/Kota

(48)

1c. Seleksi Administrasi Adiwiyata Nasional

Surat usulan dri DLH prov

BA penilaian kondisi terakhir dan buktinya

Copy SK

Adiwiyata Prov

(49)

1d.Seleksi Administrasi Adiwiyata Mandiri

Surat usulan dri DLH prov BA penilaian kondisi

terakhir dan buktinya

Copy SK Adiwiyata Nasional

Salinan Daftar sekolah binaan

Salinan SK Sekolah Binaan sbg Sekolah Adiwiyata

Laporan pembinaan

(50)

2. Kurikulum Berbasis Lingkungan

Jumlah Sekolah binaan paling sedikit 2 (dua) Sekolah, yaitu :

a. Sekolah yang belum mendapat Adiwiyata Kab/Kota (SD/SMP);

b. Sekolah yang belum mendapat 3A. Kedgiaitwan LiniygkaBetrbaasisPParrtoisipvatifnsi i (SMA);

c. Sekolah Adiwiyata Kab/Kota (SD/SMP)

d. Sekolah Adiwiyata Provinsi (SD/SMP/SMA)

4. Pengelolaan Sarpras Pendukung Ramah LH

Sekolah Binaan

(51)

Waktu Pembinaan

Sekolah Adiwiyata

Nasional

Membina Minimal 6

bulan

Diusulkan sbg

CSAM

CSA SAK CSA SAP SAK

SAP SAP SAN

Indikator keberhasilan

(52)

02

Kedua

Menyusun rencana pembinaan (sosialisasi, bintek dan

pendampingan)

01

Pertama

Keputusan/dafta r sekolah

binaan/imbas

04

Keempat

Menyusun laporan

pembinaan

03

Ketiga

Melak sanaka n

pembi naan

Tahapan

Pembinaan

Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri

a. jadwal pembinaan;

b. surat dan agenda pembinaan;

c. daftar hadir pembinaan;

d. materi pembinaan; dan

e. dokumentasi pembinaan (foto dan/atau video

(53)

2. Pemenuhan kriteria sekolah adiwiyata

Penilaian Dokumen

Verifikasi Lapangan

1. PERENCANAAN GERAKAN PEDULI & BERBUDAYA LINGKUNGAN HIDUP.

1. Rencana Gerakan PBLHS;

2. Dokumen 1 KTSP yg memuat Penerapan Perilaku Ramah Lingkungan

Hidup;

1. RPP yg memuat Penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup; dan 2. PELAKSANAAN GERAKAN PEDULI & BERBUDAYA LINGKUNGAN

HIDUP.

a. Pembelajaran pada mapel, ekskul dan pembiasaan diri;

b. Penerapan PRLH untuk masyarakat sekitar;

c. Membangun jejaring kerja dan komunikasi;

d. Kampanye dan publikasi Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di sekolah;

e. Pemberdayaan kader Adiwiyata.

3. PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN GERAKAN PEDULI

&

BERBUDAYA LINGKUNGAN HIDUP.

(54)

Verifikasi Lapangan

01 Dilakukan jika berdasarkan hasil penilaian dokumen masih diperlukan data tambahan

02 Dilakukan melalui:

wawancara atau diskusi;

pemeriksaan/observasi kondisi lingkungan sekolah;

pemeriksaan dokumen serta bukti pendukung; dan/atau

metode lain sesuai kebutuhan.

.

(55)

KRITERIA PENGHARGAAN SEKOLAH ADIWIYATA

PERMEN LH 05/2013 Sekolah Adiwiyata

Kabupaten/Kota:

nilai minimal 56 (nilai maksimal 80).

Sekolah Adiwiyata Kabupaten/Kota:

Nilai minimal 70% dari nilai maksimal 100

PERMEN LHK P.53/2019 PENGHARGAAN ADIWIYATA

(56)

PERMEN LHK P.53

PENGHARGAAN ADIWIYATA

PERMEN LH 05/2013

Sekolah Adiwiyata Provinsi:

nilai minimal 64 (nilai maksimal 80)

Sekolah Adiwiyata Provinsi:

a.nilai minimal 80% dari nilai maksimal 100

b.min 12 bulan setelah mendapatkan Adiwiyata Kab/Kota

LANJUTAN…..

(57)

PERMEN LHK P.53 PENGHARGAAN ADIWIYATA

PERMEN LH 05/2013 Sekolah Adiwiyata

Nasional:

nilai minimal 72 (nilai maksimal 80)

Sekolah Adiwiyata Nasional:

a.nilai minimal 90% dari nilai maksimal 100

b.min 12 bulan setelah mendapatkan Adiwiyata Provinsi

LANJUTAN…..

(58)

PERMEN LHK P.53

PENGHARGAAN ADIWIYATA

PERMEN LH 05/2013

Sekolah Adiwiyata Mandiri:

a.nilai minimal 72 (nilai maksimal 80)

b.membina min 10 sekolah LANJUTAN…..

Sekolah Adiwiyata Mandiri:

a.nilai minimal 95 dari nilai maksimal 100 b.min 12 bulan setelah mendapatkan

Adiwiyata Nasional

c.membina min. 2 sekolah

(59)

Bentuk

Penghargaan:

•Piagam atau

•Bentuk

penghargaan lainnya

Jenis

Penghargaan :

•Sekolah Adiwiyata

•Bupati/Walikota dan

Gubernur

Diberikan, oleh :

•Bupati/Waliota

•Gubernur

•Menteri LHK dan Mendikbud

Masa berlaku 4 (empat) tahun dan dapat

diperpanjang

1

2

3

Penghargaan Adiwiyata 4

Penghargaan 2019 dan sebelumnya

berlaku sampe 2023

(60)

PENILAIAN & PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIWIYATA NASIONAL & MANDIRI 2020

DITIADAKAN

1. Keputusan Kepala BNPB No.13A Th 2020 ttg Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia s/d 29 Mei 2020;

2. SE MENDIKBUD NO.4 TH 2020 TTG PELAKSANAAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DALAM MASA DARURAT PENYEBARAN CORONAVIRUS DISEASE (COVID 19);

3. Inpres No.4 Th 2020 ttg Refocussing Kegiatan & Realokasi Anggaran Th 2020;

4. Perpres No.54 Th 2020 ttg Perubahan Postur & RAPBN 2020;

5. SE Menteri LHK No.SE.1/MENLHK/Setjen/SET.1/3/2020 ttg Pencegahan Penyebaran Coronavirus Disease (Covid 19).

(61)

Terima

kasih

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.102/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2016 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang

Berdasarkan Lampiran I Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.38/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2019 Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.28/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 tentang Tata Cara Pemberian, Perluasan Areal Kerja dan Perpanjangan lzin Usaha Pemanfaatan Hasil

LAMPIRAN VIII PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.15/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019 TENTANG BAKU MUTU PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA TERMAL BAKU MUTU

Kesimpulan Implementasi program adiwiyata Ratu Melisa Radius Satu Meter Lihat Sampah Ambil dalam membangun karakter peduli lingkungan siswa kelas 1 SD Negeri Ciceri didasarkan pada

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.64/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019 mengatur tata cara pemanfaatan kayu dan/atau pengenaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) atas pemanfaatan hasil hutan kayu pada kegiatan usaha perkebunan yang memperoleh Keputusan Pelepasan Kawasan