• Tidak ada hasil yang ditemukan

Satuan Acara Penyuluhan: Sampah

N/A
N/A
Muhammad Khairurrozi

Academic year: 2023

Membagikan "Satuan Acara Penyuluhan: Sampah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

“Satuan Acara Penyuluhan”

I.

Pokok bahasan : Sampah

Sub pokok bahasan : Sampah, Jenis dan Pengolahannya Sasaran : Massa/Kumpulan masyarakat Hari/tanggal : Senin, 15 Februari 2010

Waktu : 30 Menit

Tempat : Balai Desa A

Penyuluhan : Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan

II. Tujuan Instruksional Umum :

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, warga mengerti seputar sampah, jenis, dan pengolahannya.

III. Tujuan Instruksional Khusus :

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x30 menit, diharapkan kepada warga mengetahui, seputar sampah, jenis (organic dan anorganik), serta pengolahannya yaitu :

1) Pengertian tentang sampah 2) Komposisi sampah

3) Jenis-jenis sampah 4) Pengelolaan Sampah

5) Akibat pengelolaan sampah yang tidak baik

IV. Strategi Pelaksanaan

1) Metode : ceramah dan diskusi 2) Media : Leaflet, Pricat

3) Garis besar materi (penjelasan terlampir) :

 Pengertian tentang sampah (organic dan anorganik)

 Kandungan/komposisi sampah

 Jenis-jenis/kategori sampah

(2)

 Tahap-tahap pengelolaan sampah

 Akibat dari pengelolaan sampah yang tidak baik

No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu

1. Pendahuluan  Salam pembuka

 Menyampaikan tujuan penyuluhan

 Apersepsi

 Menjawab salam

 Menyimak

 Mendengarkan, menjawab pertanyaan

5 menit

2. Kerja  Penyampaian garis besar materi

 Memberi kesempatan peserta untuk bertanya

 Menjawab pertanyaan

 Evaluasi

 Mendengarkan dengan penuh perhatian

 Menanyakan hal-hal yang belum jelas

 Memperhatikan jawaban dari penceramah

 Menjawab pertanyaan

20 menit

3. Penutup  Menyimpulkan

 Salam penutup

 Mendengarkan

 Menjawab salam

5 menit

VI. Setting Tempat :

Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan Perawat/Pemapar materi

(3)

VII. Kriteria Evaluasi :

1. Masyarakat mengerti tentang sampah 2. Masyarakat mengerti komposisi sampah 3. Masyarakat mengerti jenis sampah

4. Masyarakat mengerti tahap pengelolaan sampah

5. Masyarakat mengerti efek dari pengelolaan sampah yang salah

IX. Referensi :

Wikipedia-online(sampah)

Sampah organic/anorganik

Medicastore.com

LAMPIRAN : MATERI

(4)

SAMPAH (JENIS & PENGOLAHANNYA)

A. Pengertian

Sampah adalah semua material yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian. Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal dengan limbah municipal yang tidak berbahaya

non hazardous

B. KANDUNGAN/KOMPOSISI SAMPAH

Berdasarkan komposisinya, sampah dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos;

2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton;

Di negara-negara berkembang komposisi sampah terbanyak adalah sampah organik, sebesar 60 – 70%, dan sampah anorganik sebesar ± 30%.

C. JENIS SAMPAH

.

Berdasarkan sumbernya:

1. Sampah alam 2. Sampah manusia 3. Sampah konsumsi 4. Sampah nuklir 5. Sampah industri

6. Sampah pertambangan Berdasarkan sifatnya:

1. Sampah organik - dapat diurai (degradable) 2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

(5)

Berdasarkan bentuknya:

Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:

Sampah Padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan- potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi:

1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.

2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:

o Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain- lain.

o Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

Sampah Cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya.

Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.

Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

(6)

Sampah alam

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.

Sampah manusia

Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat

menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

Sampah Konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

D. PENGELOLAAN SAMPAH

Agar pengelolaan sampah berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan, maka setiap kegiatan pengelolaan sampah harus mengikuti filosofi pengelolaan sampah. Filosofi pengelolaan sampah adalah bahwa semakin sedikit dan semakin dekat sampah dikelola dari sumbernya, maka pengelolaannya akan menjadi lebih mudah dan baik, serta lingkungan yang terkena dampak juga semakin sedikit.

Tahapan Pengelolaan sampah yang dapat dilakukan di kawasan wisata alam adalah:

a. Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya

Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap kawasan yang sering dikunjungi wisatawan.

b. Pemanfaatan Kembali

Kegiatan pemanfaatan sampah kembali, terdiri atas:

(7)

1). Pemanfaatan sampah organik, seperti composting (pengomposan). Sampah yang mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan fungsi kawasan wisata.

Berdasarkan hasil, penelitian diketahui bahwa dengan melakukan kegiatan composting sampah organik yang komposisinya mencapai 70%, dapat direduksi hingga mencapai 25%.

2). Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan

pemanfaatan kembali secara tidak langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol, gelas dan botol air minum dalam kemasan.

c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir

Sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara ekonomis baik dari kegiatan composting maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya mencapai ± 10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia, pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-masing Pemda.

Dengan pengelolaan sampah yang baik, sisa sampah akhir yang benar-benar tidak dapat dimanfaatkan lagi hanya sebesar ± 10%. Kegiatan ini tentu saja akan menurunkan biaya pengangkutan sampah bagi pengelola kawasan wisata alam, mengurangi luasan kebutuhan tempat untuk lokasi TPS, serta memperkecil permasalahan sampah yang saat ini dihadapi oleh banyak pemerintah daerah.

Pengelolaan sampah yang dilakukan di kawasan wisata alam, akan memberikan banyak manfaat, diantaranya adalah:

a. Menjaga keindahan, kebersihan dan estetika lingkungan kawasan sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung;

b. Tidak memerlukan TPS yang luas, sehingga pengelola wisata dapat mengoptimalkan penggunaan pemanfaatan kawasan;

c. Mengurangi biaya angkut sampah ke TPS;

d. Mengurangi beban Pemda dalam mengelola sampah.

-::-

Mari kita laksanakan prinsip 3R : Reduce (mengurangi),

Re-use (memakai kembali), dan Recycle (daur ulang).

REDUCE - Kurangi Sampah, dengan cara:

(8)

Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus barang belanja

Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada membeli botol baru setiap kali habis

Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama

RE-USE - Gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai, dengan cara:

Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah

Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus

Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya RECYCLE - Daur Ulang Sampah, dengan cara

Daur ulang membutuhkan teknologi dan penanganan khusus. Tapi kita bisa membantu dengan cara-cara ini :

Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur ulang

Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang Secara sederhana, ayo kita biasakan buang sampah pada tempatnya. Kebiasaan ini dapat dikembangkan menjadi memilah tempat buang sampah. Mengapa? Sebab sampah ada beberapa jenis.

Sampah organik yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan. Ada juga sampah non organik, yaitu yang tidak mudah membusuk; seperti : kaleng, logam, botol, plastik, kertas. Pemilahan ini akan mempermudah proses recycle.

Tapi ingat, jangan bakar sampah sembarangan! Karena dapat mengakibatkan masalah baru yaitu polusi udara, bahaya kebakaran dan sampah bisa terdiri dari berbagai bahan yang belum tentu aman.

E. AKIBAT DARI PENGELOLAAN SAMPAH YANG TIDAK BAIK:

1. Longsor tumpukan sampah 2. Sumber penyakit

3. Pencemaran lingkungan 4. Banjir

Banjir.

(9)

Permasalahan banjir tak semata soal air. Usai banjir, masalah-masalah baru pun beruntun bermunculan. Dua masalah terbesar yang langsung menyeruak ke permukaan yakni sampah dan penyakit. Sampah dan penyakit bisa merupakan setali tiga uang dengan banjir. Biasanya, banjir membawa serta sampah dan akhirnya menimbulkan penyakit seperti demam berdarah.

Sementara banjir itu sendiri pun membawa serta penyakit langganan, demam, flu, pilek, gatal-gatal, diare dan gangguan pernafasan

Salah satu kebutuhan penting akan kesehatan lingkungan adalah masalah air bersih, persampahan dan sanitasi, yaitu kebutuhan akan air bersih, pengelolaan sampah yang setiap hari diproduksi oleh masyarakat serta pembuangan air limbah yang langsung dialirkan pada saluran/sungai. Hal tersebut menyebabkan pandangkalan

saluran/sungai, tersumbatnya saluran/sungai karena sampah. Pada saat musim penghujan selalu terjadi banjir dan menimbulkan penyakit.

Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah:

1. Diare

2. Demam berdarah 3. Disentri

4. Hepatitis A 5. Kolera 6. Tiphus 7. Cacingan 8. Malaria

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan agar peserta atau klien dapat mengetahui tentang penyakit diabetes, mengetahui mengenai senam kaki diabetikum, memahami

Pada saat terjadi pencurian terhadap rumah warga, penjaga pos ronda akan memukul kentongan dengan irama dua kali secara terus menerus. Entah itu karena korsleting aliran listrik

Tahapan tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan banjir yang berkesinambungan, Kegiatan penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus

konsep 3R yang harus melakukan pemisahan sampah organik dan anorganik dimulai dari pewadahan sampah sampai ke pengangkutan sampah disertai dengan pengolahan sampah

Rencana Kegiatan Penyuluhan TAHAPAN KEGIATAN WAKTU KEGIATAN PENYAJI KEGIATAN PESERTA Pembukaan 5 menit  Penyampaian salam  Perkenalan, menyampaikan maksud dan tujuan 

Tujuan Khusus Setelah diberikan paparan materi mengenai Pendidikan Anti Korupsi mahasiswa diharapkan mampu: a Menjelaskan pengertian korupsi b Mengerti dan mengetahui macam-macam

Hasil dari kegiatan ini sudah baik yaitu dengan pemberian edukasi dan pemahaman akan pentingnya pemilahan sampah organic dan anorganik kepada siswa/siswi SDN Plawad diharapkan dapat

Tahap Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta Metode / Media Alokasi Waktu Pra Menyiapkan Alat dan Bahan Set Ruangan 2 menit Kegiatan Pembuka Membuka dengan salam, memperkenalkan diri