• Tidak ada hasil yang ditemukan

SDIDTK STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

N/A
N/A
ukmpustugu

Academic year: 2024

Membagikan "SDIDTK STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK "

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

SDIDTK

STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH

KEMBANG ANAK

(2)

LATAR

BELAKANG

Masa depan bangsa tergantung pada

keberhasilan anak dalam tumbuh kembang yang optimal

1. Stimulasi  Merangsang otak balita sehingga

kemampuan gerak, bicara dan Bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balitta berlangsung optimal

2. Deteksi Dini  gangguan tumbuh kembang anak

3. Intervensi Dini  agar tumbuh normal Kembali atau

tidak semakin berat

(3)

KAPAN DILAKUKAN SDIDTK ?

• 0-24 Bulan = setiap 3 bulan sekali

• 24-72 Bulan = setiap 6 bulan sekali

DIMANA ?

(4)

DETEKSI DINI

1. Penyimpangan Pertumbuhan 2. Penyimpangan Perkembangan

3. Penyimpangan mental emosional

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

TAHAPAN

PERKEMBANGAN ANAK MENURUT

UMUR

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

DETEKSI

MASALAH MENTAL

EMOSIONAL

(19)

AUTISME

(20)

 sekelompok anak yang berbeda dengan anak-anak pada

umumnya, yaitu anak-anak

dengan kebutuhan khusus yang disebut anak dengan gangguan

spektrum Autistik (GSA) atau lebih sering disebut anak

autisme.

(21)

Deteksi anak dengan GSA sedini mungkin bertujuan agar individu dengan spektrum Autisme dapat

memperoleh dukungan dan hak untuk mendapatkan penanganan

khusus yang dibutuhkan dengan sebaik-baiknya, sehingga

diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidupnya dikemudian hari, diterima masyarakat dan diapresiasi

oleh lingkungannya.

(22)

CIRI-CIRI GSA

1. Tidak menunjuk objek tertentu sebagai tanda ketertarikan akan suatu hal, seperti menunjuk pesawat terbang di atas karena tertarik dengan alat transportasi tersebut.

2. Tidak melihat benda yang ditunjuk orang lain.

3. Sulit berhubungan, bicara, atau bermain dengan orang lain, atau tidak menunjukkan minat pada orang.

4. Menghindari kontak mata dengan orang lain atau kecenderungan untuk menyendiri.

5. Sulit memahami perasaan orang lain atau mengutarakan perasaannya.

6. Lebih suka tidak dipeluk, kecuali jika mereka mau.

7. Seperti tidak menyadari jika ada yang berbicara dengannya dan cenderung merespons suara lain.

8. Sering mengulang kata atau frasa saat berbicara, termasuk kata-kata lawan bicaranya (echolalia).

9. Sulit mengungkapkan kebutuhannya dengan kata-kata atau gerakan.

10. Tidak melakukan permainan “pura-pura”, seperti tidak berpura-pura memberi makan pada boneka saat anak main boneka.

11. Sering melakukan gerakan yang berulang.

12. Sulit beradaptasi ketika rutinitas berubah.

13. Memiliki reaksi yang tidak biasa terhadap bau, rasa, tampilan, perasaan, atau suara.

14. Anak kehilangan keterampilan yang pernah mereka miliki, seperti berhenti mengucapkan kata-kata yang pernah mereka gunakan.

(23)

Faktor risiko tersebut

1.Berjenis kelamin laki-laki.

2.Memiliki adik atau kakak dengan ASD.

3.Memiliki kelainan genetik tertentu, seperti  tuberous sclerosis, sindrom fragile X, 

down syndrome, atau sindrom Rett.

4.prematur 

5.Usia orangtua yang lebih tua saat hamil

6.BBLR

(24)

GPPH

(25)

Gangguan Pemusatan Perhatian &

Hiperaktif

(26)
(27)
(28)

Perlindungan

Anak

(29)

THANK YOU

Referensi

Dokumen terkait

 Adalah tingkat perkembangan yg harus dicapai anak pada umur tertentu.  Istilah psikologi :

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempat pelaksanaan program berlangsung di puskesmas, posyandu dan PAUD, tetapi lebih banyak dilakukan saat pelayanan di posyandu

Hasil penelitian menunjukan bahwa sisi input mencakup SDM, dana, sarana prasarana juga belum memadai, ditinjau dari proses yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,

Judul :Peran Bidan Dalam Pelaksanaan Permenkes Nomor 66 Tahun 2014 Meliputi Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Gangguan Tumbuh Kembang pada Anak Berkebutuhan Khusus

Ketersediaan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan SDIDTK di Puskesmas dan Posyandu di Kota Padang belum lengkap, akan tetapi sudah memiliki ruangan khusus dan

penurunan satu bulan setelah pelatihan lebih kecil pada kelompok intervensi. dibandingkan dengan kelompok

• Penyimpangan tumbuh kembang harus dideteksi (ditemukan) sejak dini, terutama sebelum berumur 3 tahun, supaya dapat segera di intervensi (diperbaiki).. • Bila deteksi terlambat

Pada karya ilmiah ini sumber primer adalah jurnal penelitian mengenai pedoman deteksi dini tumbuh kembang balita, stimulasi tumbuh kembang anak, stimulasi perkembangan anak usia 4-5