• Tidak ada hasil yang ditemukan

SE KOTA PADANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SE KOTA PADANG "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 TINJAUAN KESULITAN GURU BIOLOGI KELAS XI DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN BERBASIS KELAS DI SMA NEGERI

SE KOTA PADANG

Oleh:

Elva Junita, Renny Risdawati, Annika Maizeli

Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

junita.elva@yahoo.com

ABSTRACT

The assessment based on the class orienting to competence that want to attain in learning activity in the class. A variety of various assessment based on the class, such as: written test (paper and pencil test), giving assignment, performance assessment, project assessment, product assessment, attitude (affective), and the collection of assignment of the students (portfolio). The teacher still gets trouble in doing assessment based on the class. That’s because of decrease information that teacher gets. The goal of this assessment is to know about level difficulty and what are troubles that biology teacher class XI SMA at Padang faced in implementation assessment based on the class. A kind of this research is descriptive. Population and sample in this research is 23 biology teacher XI who spread 16 schools from all of SMA at Padang in 2014. This research doing by questionnaire test of difficulty biology teacher in implementation of assessment based on the class by validator that obtained is valid criteria. The result of assessment is the implementation of assessment based on the class percentage that showed by biology teacher class XI SMA at Padang about 82, 50% with less difficult category, so difficulty percentage of teacher just 17,5%. In all of assessment, only written test which categorized not difficult.

Key Words: Difficulty biology teacher, The assessment based on the class .

PENDAHULUAN

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian merupakan tiga dimensi dari sekian banyak dimensi yang sangat penting dalam pendidikan.

Penilaian berbasis kelas merupakan implementasi dari kurikulum 2006 (KTSP).

Penilaian berbasis kelas pada kurikulum 2013 diganti dengan penilaian autentik.

Pelaksanaan penilaian berbasis kelas berorientasi pada kompetensi yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Ketercapaian ini bisa mengacu pada patokan tertentu atau ketuntasan belajar, yang dilakukan dengan berbagai cara,

misalnya melalui portofolio, produk, kinerja, tertulis atau penilaian diri (Muslich, 2007:78).

Penilaian berbasis kelas merupakan bagian dari komponen penilaian di kelas yang mampu melibatkan siswa dan guru dalam memonitor hasil belajar siswa secara kontinu. Menurut Surapranata dan Hatta (2007: 18) berbagai jenis penilaian berbasis kelas antara lain; tes tertulis (paper and pencil test), pemberian tugas, penilaian kinerja (performance assessment), penilaian proyek, penilaian hasil kerja (product assesment), penilaian sikap (afektif), dan kumpulan kerja peserta didik(portofolio).

Berdasarkan observasi dan wawancara penulis dengan beberapa orang guru biologi kelas XI dapat disimpulkan bahwa penilaian berbasis kelas dibeberapa sekolah belum berjalan dengan baik. Hal tersebut terjadi karena informasi yang

(2)

2

didapat kurang jelas, alokasi waktu untuk penilaian tidak tersedia, indikator yang harus dijabarkan terlalu banyak dan siswa sering terlambat mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Oleh karena itu tidak memungkinkan untuk melaksanakan berbagai jenis penilaian untuk mengukur kemampuan siswa. Kesulitan tersebut banyak dialami oleh guru di sekolah sehingga guru tidak bisa melaksanakan semua penilaian dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Penelitian ini penulis lakukan hanya pada guru kelas XI saja, karena pada kelas X guru telah memakai kurikulum 2013. Penilaian kurikulum 2013 adalah penilaian autentik, penilaian ini sama dengan penilaian berbasis kelas namun hanya namanya saja diganti. Pada kelas XII pembelajaran efektif hanya pada semester I saja, pada semester II kelas XII hanya mengulang pembelajaran untuk persiapan menghadapi Ujian Nasional (UN) sehingga penilaian yang dilakukan oleh guru tidak begitu efektif.

Berdasarkan hal tersebut penulis telah melakukan penelitian dengan judul

“Tinjauan Kesulitan Guru Biologi Kelas XI dalam Melaksanakan Penilaian Berbasis Kelas di SMA Negeri se-Kota Padang”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesulitan dan apa saja kesulitan yang dihadapi guru biologi kelas XI di SMA Negeri se-kota Padang dalam melaksanakan penilaian berbasis kelas.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif, yaitu untuk mengetahui apa saja kesulitan guru biologi kelas XI di SMA Negeri se-kota Padang terhadap penilaian berbasis kelas.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2014 di SMA Negeri se- Kota Padang. Populasi dalam penelitian ini adalah guru biologi kelas XI SMA Negeri se-kota Padang. Pada penelitian ini pengambilan sampel ditentukan dengan teknik total sampling dimana semua anggota populasi (guru biologi kelas XI) digunakan sebagai sampel.

Tabel 1: Jumlah Guru Biologi Kelas XI IPA di SMAN se- Kota Padang Tahun 2013/2014

Variabel dalam penelitian ini adalah kesulitan guru biologi kelas XI dalam penilaian berbasis kelas, dengan sub- variabel; penilaian portofolio, penilaian penugasan, penilaian kinerja, penilaian hasil kinerja, penilaian tertulis dan penilaian sikap.

Data yang digunakan dalam penilaian ini adalah kesulitan guru biologi (data primer) yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden yang berasal dari guru biologi kelas XI di SMA Negeri Se- Kota Padang.

Prosedur penelitian yang ditempuh dalam penelitian ini adalah :

1. Menyiapkan instrumen.

2. Memvalidasi angket dengan dua orang dosen sebagai validator.

3. Menganalisis hasil validasi angket.

4. Menyebarkan angket kepada responden.

5. Menganalisis data.

6. Menyusun laporan hasil penelitian.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data ini adalah angket berupa pernyataan tertutup dengan menggunakan skala likert. Instrumen ini sebelum digunakan terlebih dahulu divalidasi. Validator yang memvalidasi dapat dilihat pada Tabel 2

NO Nama Sekolah Akre- ditasi

Jumlah guru biologi kelas XI 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

SMAN 1 Padang SMAN 2 Padang SMAN 3 Padang SMAN 4 Padang SMAN 5 Padang SMAN 6 Padang SMAN 7 Padang SMAN 8 Padang SMAN 9 Padang SMAN 11 Padang SMAN 10 Padang SMAN 12 Padang SMAN 13 Padang SMAN 14 Padang SMAN 15 Padang SMAN 16 Padang

A A A A B B A B B A B B B B B B

2 orang 2 orang 1 orang 1 orang 2 orang 1 orang 1 orang 2 orang 2 orang 2 orang 1 orang 1 orang 1 orang 2 orang 1 orang 1 orang Jumlah 23 orang

(3)

3

Tabel 2: Daftar Nama Validator Angket

No Nama Dosen Ket

1 Liza Yulia Sari, M.Pd.

Dosen Biologi STKIP PGRI Sumbar 2 Ade Dewi

Maharani, M.Pd.

Dosen Biologi STKIP PGRI Sumbar

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil persentase pelaksanaan kegiatan penilaian berbasis kelas di SMAN Se Kota Padang dapat dikatakan secara keseluruhan kurang sulit dengan persentase pelaksanaan 82,50%.

Tabel 3: Persentase Kesulitan yang Dialami Guru Biologi Kelas XI dalam Melaksanakan Penilaian Berbasis Kelas di SMA Negeri Se Kota Padang

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat pada sub variabel pertama yaitu penilaian kumpulan kerja siswa (portofolio) memiliki persentase pelaksanaan sebesar 81,71 dengan kategori kurang sulit. Dilihat secara keseluruhan, guru biologi kelas XI di SMA Negeri Se Kota Padang mengalami kesulitan dalam penilaian portofolio sebesar 18,29%. Kesulitan yang dialami oleh guru biologi kelas XI di SMA Negeri Se Kota Padang dalam penilaian portofolio disebabkan guru kurang memahami penilaian portofolio, merancang dan mengembangkan instrumen, melaksanakan penilaian serta menilai atau memberikan

poin (angka) pada masing-masing siswa. Hal ini disebabkan karena ada beberapa guru biologi yang merasa agak sulit dalam membuat kisi-kisi, merancang dan mengembangkan instrumen, dan membuat rubrik penilaian portofolio.

Pada sub variabel kedua dilihat pada tabel yaitu penilaian penugasan (proyek) didapatkan persentase pelaksanaan dengan nilai sebesar 81,58 % dengan kategori kurang sulit. Jadi dapat dikatakan bahwa sebagian guru sudah paham apa itu penilaian penugasan sehingga didapat persentase tingkat kesulitan rata-ratanya 18,42%. Kesulitan yang dialami oleh guru biologi kelas XI di SMA Negeri Se Kota Padang dalam penilaian penugasan (proyek) yaitu karena guru agak sulit dalam

memahami, merancang dan

mengembangkan instrumen, melaksanakan, serta menilai atau memberikan poin pada masing-masing siswa. Hal ini terjadi karena guru agak sulit dalam membuat rubrik dan dalam pemberian waktu pengumpulan penilaian penugasan (proyek).

Pada sub variabel penilaian kinerja dapat dilihat pada tabel memiliki nilai persentase pelaksanaan sebesar 81,92%

dengan kategori kurang sulit. Pada penilaian kinerja (performance) ini guru merasa mudah dalam memahami, merancang dan mengembangkan instrumen, melaksanakan, serta menilai atau memberikan poin (angka) tetapi masih ada guru yang mengalami tingkat kesulitan dengan persentase sebesar 18,08%. Kesulitan yang dialami guru biologi kelas XI di SMA Negeri Se Kota Padang yaitu dalam memahami, merancang dan mengembangkan instrumen, melaksanakan serta menilai atau memberikan poin (angka) pada masing-masing siswa. Hal ini terjadi karena ada sebagian guru merasa agak sulit dalam membuat kisi-kisi, membuat rubrik penilaian, dan memantau kegiatan atau aktivitas peserta didik.

Pada sub variabel penilaian hasil kerja (produk) dilihat pada tabel didapatkan persentase pelaksanaan sebesar 82,60%

dengan kategori kurang sulit, berarti tingkat kesulitan yang dialami guru hanya 17,4%.

Hal ini dapat dikatakan bahwa sebagian guru sudah paham mengenai penilaian hasil kerja.

Pada sub variabel berikutnya yaitu pada penilaian tes tertulis dapat dilihat pada tabel didapatkan persentase pelaksanaan sebesar 87,73 % dengan kategori tidak sulit dengan itu didapat persentase tingkat kesulitan sebesar 12,27. Pada penilaian tes N

o

Sub Variabel Persen- tase Pelaksa

-naan (%)

Persen- tase Kesuli-

tan (%)

Kategori

1 Penilaian Kumpulan Kerja Siswa (Portofolio)

81,71 18,29 Kurang Sulit

2 Penilaian Penugasan

81,58 18,42 Kurang Sulit 3 Penilaian

Kinerja

81,92 18,08 Kurang Sulit 4 Penilaian

Hasil Kerja

82,60 17,4 Kurang Sulit 5 Penilaian

Tes Tertulis

87,73 12,27 Tidak Sulit 6 Penilaian

Sikap

79,47 20,53 Kurang Sulit Rata-rata 82,50 17,50 Kurang

Sulit

(4)

4

tertulis ini guru lebih paham dibandingkan dengan penilaian lain (penilaian portofolio), penilaian penugasan, penilaian kinerja, penilaian hasil kerja, dan penilaian sikap).

Pada penilaian tes tertulis ini kesulitan yang dialami guru biologi kelas XI di SMA Negeri Se Kota Padang yaitu guru mengalami kesulitan dalam, merancang dan mengembangkan instrumen. Hal ini terjadi karena guru agak sulit dalam merancang dan mengembangkan instrumen penilaian tes tertulis bentuk soal benar-salah, ya-tidak dengan tingkatan kognitif C4, C5, C6 dan merancang dan mengembangkan instrumen penilaian tes tertulis bentuk soal memilih menjodohkan dengan tingkatan kognitif C4, C5, C6. Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada siswaa dalam bentuk bahan tulisan. Dalam menjawab soal siswa tidak selalu harus merespon dalam bentuk menulis kalimat jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk mewarnai, memberi tanda, menggambar grafik, diagram, dan sebagainya (Depdiknas, 2003: 11).

Pada sub variabel terakhir yaitu penilaian sikap dapat dilihat kembali dapa tabel dimana didapatkan persentase pelaksanaan sebesar 79,47% dengan kategori kurang sulit. Jadi tingkat kesulitan pada penilaian sikap ini hanya 20,53%.

Diantara penilaian kerja siswa (portofolio), penilaian penugasan (proyek), penilaian kinerja (performance), penilaian hasil kerja (produk), dan penilaian tes tertulis, pada penilaian sikap inilah persentase kesulitan terbesar.

Dari enam sub variabel diatas, dapat dilihat bahwa penilaian sangatlah penting untuk menunjang peroses pembelajaran. Salah satu penilaian yaitu penilaian berbasis kelas, penilaian ini dirancang untuk membantu para guru dalam memperoleh informasi yang akurat tentang apa yang dipelajari siswa dan sejauh mana mereka berhasil menguasai materi.

Dari wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dimana guru melaksanakan penilaian berbasis kelas akan tetapi didalam RRP yang dibuat oleh guru tersebut tidak dicantumkan secara terperinci bagaimana instrumen-instrumen penilaian berbasis kelas tersebut. Dalam penelitian yang telah peneliti lakukan, didapatkan hasil bahwa guru telah melaksanakan penilaian berbasis kelas yang meliputi penilaian hasil kerja (portofolio), penilaian penugasan (proyek), penilaian kinerja (performance),

penilaian hasil kerja (produk), penilaian tes tertulis, dan penilaian sikap. Tetapi masih ada sebagian guru yang merasa agak sulit dalam memahami, merancang dan mengembangkan instrumen, melaksanakan dan menilai atau membarikan poin (angka).

Hal ini bisa disebabkan karena faktor usia guru, dari faktor usia keseluruhan guru biologi kelas XI SMA Negeri Se Kota Padang ada sebagian guru yang telah berusia 50 tahun keatas. Namun kesulitan ini juga bisa disebabkan karena penataran/ workshop yang diikuti oleh guru, dilihat dari angket yang telah disebarkan banyak guru yang tidak mengikuti penataran/ workshop yang berhubungan dengan penilaian.

SIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa guru biologi di SMA Negeri Se Kota Padang telah melakukan penilaian berbasis kelas yang meliputi penilaian hasil kerja siswa (portofolio), penilaian penugasan (proyek), penilaian kinerja (performance), penilaian hasil kerja (produk), penilaian tes tertulis, dan penilaian sikap dengan kategori kurang sulit. Dari keseluruhan penilaian, hanya penilaian tes tertulis saja yang dikategorikan tidak sulit sedangkan penilaian kerja siswa (portofolio), penilaian penugasan (proyek), penilaian kinerja (performance), penilaian hasil kerja (produk), penilaian sikap dikategorikan kurang sulit

Adapun saran yang ingin peneliti sampaikan kepada para pembaca adalah : (1) sebaiknya Dinas Pendidkan atau MGMP memberikan informasi yang lebih detail atau memberikan panduan kepada guru melalui workshop atau pelatihan agar guru tidak bingung dalam melakukan penilaian, (2) diwajibkan kepada guru-guru agar melakuakan penilaian sesuai dengan yang telah ditetapkan dan guru harus lebih memahami tentang penilaian tersebut, dan (3) guru harus melakukan penilaian yang lebih efektif agar didapatkan hasil yang memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Sistem Penilaian Kelas SD, SMP, SMA, dan SMK. Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan.

Muslich, Masnur. 2007. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta: Bumi Aksara.

(5)

5

Surapranata, S. Dan M. Hatta. 2007.

Penilaian Portofolio. Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Chapters Four, Five and Six talk of views of the Arabic singer aft er her death, from 1975 to 2007, presenting a continuity of how she was represented through the media and the use of