• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Video Pembelajaran Berbasis Powtoon Berorientasi STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) Terkoneksi Ayat Alqur’an Pada Materi Usaha Dan Energi Kelas X MIPA Di SMA/MA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengembangan Video Pembelajaran Berbasis Powtoon Berorientasi STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) Terkoneksi Ayat Alqur’an Pada Materi Usaha Dan Energi Kelas X MIPA Di SMA/MA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Website: http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/edusainstika

E-mail: edusainstika@iainbatusangkar.ac.id pp : 63-68

Pengembangan Video Pembelajaran Berbasis Powtoon Berorientasi STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) Terkoneksi Ayat Alqur’an Pada Materi Usaha Dan Energi Kelas X MIPA Di SMA/MA

H A Latifah1, S Maiyena1

1 Tadris Fisika, Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, Indonesia

hilanaini04@gmail.com

Abstract. This research is based on the thinking of students who think that learning physics is difficult and the available instructional mediaare less attractive. As a result, students are not interested in learning. This problem occurs because educators have not taken advantage of existing technology and the lack of variety of educators in making media, so that a solution to this problem is needed, namely a STEM-oriented (Science, Technology, Engineering, Mathematical)-based learning videos connected to the Qur'anic verses on business and energy materials for class X Mathematics and Natural Sciences in SMA/MA. The purpose of this study was to determine the validity and practicality of STEM-oriented (Science, Technology, Engineering, Mathematical)-based learning videos connected to the Qur'anic verses on business and energy materials for class X Mathematics and Natural Sciences in SMA/MA. The development model used in this study is a 4D model (define, design, develop, disseminate) which only uses three stages, namely defining, designing, and developing STEM-oriented (Science, Technology, Engineering, Mathematical)-based learning videos connected to the Qur'an. 'an on the material of work and energy class X MIPA in MA. This learning video will be conducted in a limited trial for students of class X MIPA 1 MAN 2 Tanah Datar to find out the response regarding the practicality of using this learning video which was being developed. From the results of research on the validation aspect of developing STEM-oriented Powtoon-based learning videos connected to the Qur'anic carried out by two validators who are lecturers and one teacher with a percentage of 79.37% (valid criteria). The results of the practicality test of students show a percentage of 85.28% which means it is very practical. For the practicality value of the teacher of 85.29% which shows the meaning that the STEM oriented Powtoon-based learning video is very practical to use by educators in physics learning.

Kata Kunci: Learning Video, Powtoon, STEM, Effort and Energy

1. Pendahulauan

Pendidikan pada abad 21 menuntut seseorang untuk menguasai berbagai keterampilan.

Pendidik diharapkan mampu mempersiapkan peserta didik supaya menguasai berbagai keterampilan yang dapat menunjang peserta dalam mencapai kesuksesan, di mana pada abad 21 ini dunia berkembang dengan cepat dan dinamis (Rosyida et al., 2016). Pendidikan memegang peranan penting untuk meningkatkan sumber daya manusia dan menjadi kebutuhan dalam kehidupan manusia dan memberikan perubahan bagi suatu bangsa dan negara. Usaha sadar manusia untuk menumbuh kembangkan potensi peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi mereka dalam proses belajar agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara merupakan maksud dari sebuah pendidikan (Pemerintah Indonesia, 2003)

(2)

Media pembelajaran berupa video animasi dapat memudahkan peserta didik dalam belajar, karena peserta didik dapat belajar sambil melihat video tidak hanya mendengarkan ceramah pendidik. Maka dari itu pendidik dituntut untuk mengembangkan media video pembelajaran yang interaktif, menarik dan menyenangkan. Salah satu cara yang bisa dilakukan pendidik untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran adalah dengan merancang media pembelajaran. Oleh karena itu, pendidik dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang diharapkan bisa membangun suasana belajar yang kondusif dan menarik yaitu dibutuhkan suatu pengembangan pembelajaran interaktif. Ditengah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sarana penunjang untuk menggunakan media interaktif sangat banyak software atau hadrware komputer yang kita jumpai seperti foxit reader, office 2007, notepad, maupun office 2010.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh (Maiyena & Pinta, 2014)

“Penggunaan media film documenter Harun Yahya terdapat pengaruh yang berarti terhadap hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata hasil belajar IPA siswa pada kelas ekperimen yaitu 59,88 dan kelas kontrol 51,98dan dari aspek afektif rata-rata skor siswa pada kelas ekperimen adalah 56,9 dengan kriteria penilaian baik dan pada kelas kontrol 30,4 dengan kriteria penilaian kurang (Maiyena & Pinta, 2014). Penelitian lainnya oleh Ima Ayu Maesyarah hasil ini menunjukkan ahli ahli media 82%, dan penilaian guru 81% respon siswa 83% sehingga produk yang dihasilkan sangat layak digunakan (Maesyarah, 2018).

Menurut (Sari & Rohayati, 2017) “Salah satu jenis layanan online berbentuk video dengan fitur animasi yang menarik disebut powtoon. Ini merupakan salah satu alternatif dari berkembangnya teknologi yang dipakai dalam proses pembelajaran interaktif dimana materi yang sebelumnya dianggap sulit menjadi lebih menyenangkan karena disajikan dengan kombinasi beberapa media seperti audio dan visual. Sehingga, media ini sangatlah menarik untuk dipakai didalam kelas sebagai alternatif media pembelajaran agar peserta didik tidak bosan dengan pembelajaran selain itu juga membuat media pembelajaran guru lebih bervariatif”

(Ariyanto et al., 2018).

Materi usaha dan energi memerlukan analisis yang tinggi, karena materi ini memiliki sub materi yang banyak, sehingga peserta didik kurang memahami materi tersebut. Untuk mempermudah peserta didik mengatasi masalah tersebut, pendidik harus memiliki cara menarik untuk menyampaikan materi pembelajaran. Salah satu media yang cocok digunakan adalah media video pembelajaran menggunakan powtoon. Berdasarkan peraturan daerah nomor 2 tahunn 2009 pasal 1 menyatakan adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah selanjutnya disingkat (ASB-SBK) adalah falsafah kehidupan masyarakat minangkabau yang meliputi kaidah-kaidah adat berlandaskan agama islam, yang mengandung nilai adat nan sabana adat (adat yang sebenarrnya), adat nan diadatkan ( adat yang diadatkan), adat nan taradat (adat yang teradatkan), dan adat istiadat (adat istiadat)” (Perda Sumbar, 2019). Berdasarkan perda tersebut madrasah bisa mengkaitkan materi pelajaran dengan nilai-nilai spiritual atau keagamaan, selain itu peserta didik dapat memahami kaitan fenomena-fenomena fisika dalam kehidupan sehari- hari yang berlandaskan iman dan taqwa melalui ayat-ayat alqur’an.

Pada pembelajaran STEM terdapat proses pikir, desain, buat dan uji. Dimana setelah peserta didik selesai membuat proyek, proyek tersebut akan diuji apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Jika tidak, maka akan dilakukan pendesainan ulang. Proses ini dilakukan karena pembelajaran STEM lebih menekankan pada tahap engineering atau rekayasa, namun tetap beririsan dengan proses ilmiah (scientific process). Tahap rekayasa yang dimaksud adalah merancang suatu objek, proses, ataupun sistem yang disesuaikan dengan kebutuhan atau keinginan manusia (Septiani, 2016).

Proses pembelajaran didalam pendekatan STEM dimana menintegrasikan beberapa ilmu dasar didalam dunia pendidikan yaitu sains, teknologi, teknik dan matematika (Sukmana, 2018). Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya peneliti tertarik

(3)

mengembangkan video pembelajaran. Video pembelajaran ini dengan orientasi STEM (Science Technology Engineering Mathematics) yang bisa melatih peserta didik dalam menerapkan pengetahuannya untuk membuat desain sebagai bentuk pemecahan masalah terkait lingkungan dengan memanfaatkan teknologi dan materi sainsnya bisa dikoneksikan dengan ayat alqur’an.

2. Metode

Penelitian ini mengggunakan metode penelitian dan pengmbangan (Research and Development). Penelitian ini bertujuan untuk menggembangkan video pembelajaran berbasis powtoon berorientasi STEM terkonesksi ayat alqur’an pada materi Usaha dan Energi kelas X MIPA di MA melalui langkah-langkah yang sistematis untuk diuji kelayakan dari segi materi, media, serta kemenarikan bagi peserta didik. Model pengembangan pada penelitian ini mengacu pada teori yang yang dikembangkan oleh Thiagarajana dimana model ini tediri dari 4 tahap pengembangan, yaitu define (pendefisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran) namun prosedur pelaksanaan model pengembangan yang peneliti lakukan hanya ada tiga tahapan yakni define (penefisian), design (perancangan), develop (pengembangan). Hal ini karena keterbatasan peneliti dalam pengembangan video pembelajaran berbasis powtoon berorientasi STEM terkoneksi ayat alqur’an pada materi usaha dan energi kelas X MIPA di MA seperti hanya dilakukan pada materi usaha dan energi pada kelas X di MA. Dalam pengembangan video pembelajaran ini lebih difokuskan kelayakan video powtoon dari uji validitas dan praktikalitas. Instrument yang digunakan yaitu lembar validasi, dan lembar praktikalitas. Subjek penelitian meliputi peserta didik kelas X MIPA 1 MAN 2 Tanah Datar. jumlah peserta didik kelas X MIPA 1 ada 29 orang.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis validitas, analisis praktikalitas dan analisis efektifivitas. Dengan menggunakan jenis data kualitatif adalah data yang diambil dari hasil validasi berupa saran, komentar dan kritik dari validator. Sedangkan data kuantitatif yaitu data- data hasil validasi produk dari validator, lembar validasi intrumen angket respon peserta didik dan guru terhadap praktikalitas produk yang dikembangkan.

3. Hasil Dan Pembahasan

Pada bagian ini akan diuraikan prosedur pelaksanaan penelitian meliputi, tahap pendefinisian (define), perancangan (design), dan tahap pengembangan (develop). pada tahap pendefinisian (define) meliputi observasi dan wawancara pendidik, analisis silabus, analisis bahan ajar fisika kelas X, analisis peserta didik. Pada tahap perancangan (design) meliputi pembuatan garis besar program media (GBPM), pembuatan flowchart (bagan alur), story board, menggumpulkan semua objek yang berkaitan seperti: materi, soal, jawaban, animasi, video dan gambar, yang terakhir programing. Pada tahap pengembangan (develop) meliputi validasi video pembelajaran berbasis powtoon, validasi angket respon peserta didik dan pendidik, hasil analisis praktikalitas peserta didik dan pendidik pada video pembelajaran berbasis powtoon berorientasi STEM terkoneksi ayat Al Qur’an.

Hasil tahap pendefinisian (define) bahwasanya bahan ajar fisika yang ada di peneliti menemukan beberapa kelemahan diantaranya, lebih mengutamakan materi, dan soal- soal, menggunakan rumus fisika yang sulit dimengerti peserta didik, materi yang disajikan tidak membahas penerapan usaha dan energi kehidupan sehari-hari., tampilan yang digunakan kurang menarik perhatian peserta didik, sehingga peserta didik tidak berminat dan tidak termotivasi untuk belajar, bahan ajar yang ada tersebut masih cetak sehingga kurang sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini. Selain itu hasil belajar yang diperoleh juga rendah.

Rendahnya hasil belajar siswa kelas X MIPA MAN 2 Tanah Datar khususnya pada materi usaha dan energi dapat dilihat dari Tabel 1.

(4)

Tabel 1. Persentase Ketuntasan Ulangan Harian Materi Usaha Energi Kelas X MIPA MAN 2 Tanah Datar 2019/2020

No Kelas Jumlah Siswa Persentase Ketuntasan (%)

Tuntas Tidak tuntas

1 X MIPA 1 30 40,33 60,05

2 X MIPA 2 34 50,2 50,43

3 X MIPA 3 33 68,3 42,30

(Sumber: Guru Mata Pelajaran Fisika MAN 2 Tanah Datar)

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa persentase ketuntasan siswa masih didominasi oleh yang belum tuntas terutama di kelas X MIPA 1. Konsep yang dipelajari masih bersifat abstrak.

Peserta didik juga menyatakan pembelajaran fisika secara daring melalui voicenote whatsapp dan google classroom dan pendidik hanya memberikan tugas saja kepada peserta didik.

Pendidik sebelum pembelajaran daring juga masih terbiasa menggunakan media papan tulis dan sesekali memakai power point dalam mengajar sehingga peserta didik merasa bosan karena proses pembelajaran terlihat kurang menarik dan monoton, dan saat pembelajaran daring hanya menggunakan suara dan tulisan saja sehingga sangat sulit dipahami oleh peserta didik. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah media yang mendorong peserta didik tertarik untuk belajar sehingga peserta didik mudah memahami materi pembelajaran. Media yang dikembangkan menggunakan bahasa yang sederhana, serta permasalahan yang disajikan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari sangat bagus digunakan untuk menarik minat peserta didik.

Hasil analisis perancangan (Design) dengan perancangan video pembelajaran berbasis powtoon berorientasi STEM terkoneksi ayat alqur’an pada materi Usaha dan Energi kelas X MIPA di MA. yang dikembangkan adalah sebagai berikut, hal yang pertama dilakukan yaitu membuat garis besar program media (GBPM) diantaranya mata pelajaran, kelas/ semester, materi pokok (kd, indikator, tujuan pembelajaran), judul dan media. Kemudian membuat flowchart (bagan alur) terdiri dari judul materi, kd, tujuan, materi, ayat alur’an, contoh soal, video pratikum dan video teknologi yang terkait dengan aspek STEM. Selanjutnya yaitu menyusun desain produk secara keseluruhan (storyboard) sehingga akan dapat dilihat hubungan setiap bagian produk. Mengumpulkan objek rancangan berupa teks materi, soal dan jawaban sesuai dengan rancangan video pembelajaran berorientasi STEM, pembuatan animasi dan pengumpulan background, gambar, efek suara, musik, layout serta tombol-tombol yang akan diproses dalam aplikasi berbasis powtoon. Melakukan programing jika semua bahan sudah tekumpul maka akan digabungkan semuanya. Tahap selanjutnya yaitu Finishing dimana pada tahap ini dilakukan review dan uji keterbacaan program, sesuai dengan yang diharapkan.

Setelah selesai tahap finishing maka selanjutnya yaitu tahap packaging, yaitu program dikemas dalam bentuk video (MP4). Terakhir yaitu dibuatlah kisi-kisi instrument sebagai angket penilaian produk. Setelah video pembelajaran berbasis powtoon berorientasi STEM terkoneksi ayat alqur’an pada materi usaha dan energi dalam pembelajaran fisika diselesaikan, selanjutnya validator produk memberikan saran dan kritik sebagai perbaikan. Selain itu juga angket respon peserta didik dan pendidik, validasi produk, serta instrumen praktikalitas video pembelajaran berbasis powtoon.

Hasil tahap pengembangan (Develop), dilakukan proses validator dengan menggunakan lembar validasi dan diskusi mengenai kevalid dari video pembelajaran berbasis powtoon yang terdiri dari tiga validator, dilakukan pula penyebaran angket respon peserta didik dan pendidik untuk mengetahui kepraktisan dari video pembelajaran berbasis powtoon. Hasil dari video pembelajaran berbasis powtoon yang terdiri dari aspek kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional, dan aspek kualitas teknis diperoleh rata-rata persentase 79, 37 %, sehingga video pembelajaran berbasis powtoon tersebut dikategorikan valid dan layak digunakan oleh peserta didik dan pendidik di sekolah karena video tersebut materi yang mudah dipahami, materi yang

(5)

dikaitkan dengan alqur’an, tersedianya animasi materi yang menarik dan mudah digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil dari validasi angket respon pendidik dan peserta didik dari aspek format angket , bahasa yang digunakan, dan butiran pertanyaan angket tersebut dengan pesentase 86,67 % bagi peserta didik kategori sangat valid dan 85% bagi pendidik kategori sanagat valid.

Hasil dari praktikalitas peserta didik terhadap video pembelajaran berbasis powtoon yang terdiri dari aspek desain/tampilan, aspek isi, dan aspek kemudahan penggunaan diperoleh rata- rata persentase 85,28%, sehingga dikategorikan sangat praktis. Hal ini sesuai pendapat peserta didik video pembelajaran berbasis powtoon ini mudah dipahami karena produk ini memiliki tampilan animasi menarik, sehingga menjadi tidak monoton. Hasil pratikalitas pendidik yang terdiri dari aspek isi, konstruk, bahasa, dan aspek penyajian diperoleh rata-rata persentase 85,29% dikategorikan sangat praktis, sehingga pembelajaran fisika dengan mudah dipahamii peserta didik , dan sesuai denggan tujuan pembelajaran yang diharapkan serta memiliki tampilan yang menarik dan bisa digunakan pada computer maupun handphone. Dalam proses belajar menggunakan video pembelajaran berbasis powtoon dapata meningkakan motivasi belajar baik secara luring mupun aring, dan dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk mempelajari fisika dan mengkaitkan alqur’an dan teknologi yan berkaitan denan materi usaha dan energi.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dapat disimpulkan bahwa validasi video pembelajaran berbasis powtoon berorientasi STEM (Science Technologi Engineering) terkoneksi ayat Alqur’an pada materi usaha dan energi di kelas X MIPA di MA memenuhi kriteria valid baik dari aspek kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional, dan kualitas teknis dengan rata- rata persentase 79,37 %. Praktikalitas video pembelajaran berbasis powtoon berorientasi STEM (Science Technologi Engineering) terkoneksi ayat Alqur’an pada materi usaha dan energi di kelas X MIPA di MA memenuhi kriteria sangat praktis pada peserta didik dan guru dari aspek petunjuk, isi, dan kemudahan penggunaan diperoleh presentase berturut- turut 85,28 % dan 85,29%.

5. Daftar Pustaka

Ariyanto, R., Kantun, S., & Sukidin, S. (2018). Penggunaan media powtoon untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar mendeskripsikan pelaku-pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia. JURNAL PENDIDIKAN EKONOMI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan Ilmu Sosial, 12(1), 122–

127.

Maesyarah, I. A. (2018). Pengembangan media pembelajaran fisika berbasis powtoon pada materi dinamika untuk SMA Kelas X. UIN Raden Intan Lampung.

Maiyena, S., & Pinta, Y. (2014). Pengaruh Penggunaan Media Film Dokumenter Harun Yahya Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas X SMKN 1 Guguk. Ta’dib, 17(1), 1–13.

https://doi.org/10.31958/JT.V17I1.252

Pemerintah Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Lembaran Negara RI Tahun 2003, No. 20.

Sekretariat Negara.

Perda Sumbar. (2019). Tentang Penyelenggaraan Pendidikan. No 2 Tahun 2009.

Rosyida, F., Zubaidah, S., & Mahanal, S. (2016). Keterampilan Metakognitif Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Dengan Pembelajaran Reading Concept Map-Timed Pair Share (Remap- Tmps). Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 1(4), 622–627.

https://doi.org/10.17977/JP.V1I4.6207

Sari, M., & Rohayati, S. (2017). Pengembangan Media Pebelajaran Powtoon Penguatan dalam

(6)

Implementasi Pendekatan Saintifik Pembelajaran Dasar-Dasar Sebagai Bahan Perbankan.

Jurnal Pendidikan Akutansi.

Septiani, A. (2016). Penerapan Asesmen Kinerja dalam Pendekatan Stem (Sains Teknologi Engineering Matematika) untuk Mengungkap Keterampilan Proses Sains. Isu-Isu Kontemporer Sains, Lingkungan, Dan Inovasi Pembelajarannya, 654–659.

Sukmana, R. W. (2018). Pendekatan Science, Technology, Engineering And Mathematics (Stem) Sebagai Alternatif Dalam Mengembangkan Minat Belajar Peserta Didik Sekolah Dasar. Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 2(2), 189–197.

https://doi.org/10.23969/JP.V2I2.798

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengembangan LKPD Berbasis Science, Technology, Engineering and Mathematics

Bagaimana kemampuan literasi sains siswa dengan menggunakan pendekatan Science, Technology, Engineering, Mathematics (STEM) berbasis Project Based Learning (PjBL)

Endraswara (2003:145) menjelaskan bahwa suatu karya sastra dapat digolongkan sebagai suatu sastra lisan jika memiliki beberapa persyaratan sebagai berikut: (1) karya sastra

Kesimpulan dari hasil pengujian dengan pengujian Black Box ini memberikan kesimpulan bahwa pada sistem informasi SDM ini sudah dapat membantu dalam pelaksanaan

Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keputusan keuangan di dalam manajemen perusahaan harus mempertimbangkan dua aspek penting, yaitu tingkat risiko (risk) dan

Upaya Meningkatkan Kreativitas Siswa dalam Membuat Karya Fisika melalui Model Pembelajaran Berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) pada

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa lembar kerja siswa (LKS) dengan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan pemecahan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: rata-rata skor kemandirian belajar peserta didik pada pembelajaran kooperatif tipe Teams Games- Tournament (TGT) termasuk kriteria