• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Sebaik-Baiknya Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "“Sebaik-Baiknya Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat "

Copied!
142
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Apakah kompetensi kepribadian guru PAI dan kompetensi sosial secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan karakter religius siswa SDN 96 Bengkulu Selatan?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Ho : Kompetensi kepribadian guru PAI tidak berpengaruh terhadap peningkatan karakter religius siswa di SDN 96 Bengkulu Selatan. Ho : Kompetensi sosial guru PAI tidak berpengaruh terhadap peningkatan karakter religius siswa di SDN 96 Bengkulu Selatan. Ho : Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru PAI secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap peningkatan karakter religius siswa SDN 96 Bengkulu Selatan.

Ha : Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru PAI secara bersama-sama berpengaruh terhadap peningkatan karakter religius siswa di SDN 96 Bengkulu Selatan. Uji stimulus (Uji F) merupakan uji untuk mengetahui apakah variabel Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Sosial Guru secara simultan berpengaruh terhadap variabel Karakter Religius. Meskipun demikian, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap karakter religius siswa.

Pengaruh kompetensi kepribadian guru (X1) dan karakter sosial guru (X2) secara bersama-sama terhadap karakter religius siswa (Y). Dari sini disimpulkan bahwa kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru PAI berdampak pada karakter siswa khususnya pada karakter religius. Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kompetensi Kepribadian Guru (X1) terhadap Karakter Religius Siswa (Y) SDN 96 Bengkulu Selatan.

Hal ini menjelaskan besarnya pengaruh kompetensi kepribadian guru (X) terhadap karakter religius siswa (Y) adalah sebesar 51. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi kepribadian guru (X1) dan kompetensi sosial (X2) secara bersama-sama terhadap karakter religius siswa (Y) . ) SDN 96 Bengkulu Selatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi kepribadian guru dan kompetensi sosial guru mata pelajaran PAI dapat berpengaruh positif terhadap karakter religius.

Tabel 2.3 Persamaan dan Perbedaan Antara
Tabel 2.3 Persamaan dan Perbedaan Antara

Sistematika Penulisan

Landasan Teori

  • Kompetensi Kepribadian
  • Kompetensi Sosial
  • Karakter Religius

Tunjukkan dan tunjukkan, d. Demokratis, e. Stabil, f. Berwibawa, g. Sporty k. Menjadi teladan bagi mahasiswa dan masyarakat, l. Evaluasi obyektif atas kinerja sendiri, m. Dalam hal ini, guru tidak hanya diharapkan mampu memaknai pembelajaran, tetapi yang terpenting adalah bagaimana guru menjadikan pembelajaran sebagai wadah pembentukan kompetensi dan peningkatan karakteristik pribadi siswa. Seorang guru harus berusaha mengembangkan komunikasi dengan orang tua siswa sehingga terjalin komunikasi dua arah yang berkesinambungan.

Komunikasi dua arah memudahkan siswa untuk melacak dan mengembangkan karakternya. Berhubungan baik dengan siswa, sesama guru, staf pengajar dan orang tua/wali siswa. Dalam visi masyarakat, guru menjadi sosok dan panutan bagi siswa dan lingkungannya.

Perilaku guru di dalam kelas, semua guru harus menampilkan perilaku yang berbudi luhur sehingga ada kesan pada siswa bahwa gurunya patut untuk diteladani. Guru pendidikan agama merupakan tenaga yang paling bertanggung jawab terhadap pembinaan akhlak, kepribadian, keimanan, ketakwaan dan budi pekerti peserta didik di sekolah. Memantau dan memantau sikap dan perilaku siswa dalam kegiatan sosial sehari-hari di sekolah.

Memimpin dan mengkoordinir kegiatan siswa yang dapat menciptakan rasa aman, tertib dan menyenangkan di lingkungan sekolah. Kemudian menurut Jamal Ma'mur Asmani, pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru untuk mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu dalam membentuk karakter siswa dengan contoh cara bertutur atau menyampaikan materi yang baik, toleransi dan berbagai hal yang berkaitan dengan hal tersebut.

Penelitian yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pengaruh kompetensi sosial guru terhadap hasil belajar siswa sangat baik. Perbandingan dengan penelitian penulis adalah untuk menguji pengaruh kompetensi sosial guru, namun perbedaannya terletak pada hasil belajar sedangkan peneliti memiliki karakter religius. Model pelaksanaan pembinaan karakter religius sudah sesuai dengan yang diharapkan yaitu pembiasaan, keteladanan perilaku, pembinaan kedisiplinan, CTL (contextual teaching and learning), role play dan pembelajaran partisipatif.

Kemiripan dengan penelitian penulis adalah sama-sama melihat pelaksanaan pembangunan karakter religius, namun lebih luas mencakup kegiatan pembelajaran yang tidak hanya tentang kompetensi guru. Implementasi Pendidikan Karakter Religius dalam Pembelajaran Sosiologi (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Comal)” Jurusan Antropologi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia. Penelitian dan informan menemukan beberapa kendala yang muncul dalam penerapan nilai karakter religius pada siswa. Kendala pelaksanaan pendidikan karakter religius dalam pembelajaran sosiologi di SMA Negeri 1 Comal antara lain: perbedaan tingkat pemahaman siswa, pengaruh lingkungan di luar sekolah, dan kurangnya kontrol guru terhadap.

Persamaan dengan penelitian penulis adalah sama-sama mengetahui implementasi karakter religius, sedangkan perbedaannya penulis melalui faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian guru dan kompetensi sosial, sedangkan pada penelitian yang ada melalui pelajaran sosiologi. Kemiripan dengan penelitian yang peneliti tulis adalah sama-sama menggunakan aspek kompetensi kepribadian, namun pada penelitian diatas adalah tentang karakter kedisiplinan siswa sedangkan penulis berbicara tentang karakter religius. 4, Edisi 3 Mei 2018, berjudul “Kompetensi Sosial Guru dalam Berkomunikasi Efektif dengan Siswa Melalui Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri Rejowinangun 3 Kotagede Yogyakarta”.

Kemiripan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama menggunakan kompetensi sosial dalam penelitian, namun dalam penelitian ini lebih mementingkan melihat pengaruhnya terhadap komunikasi siswa sedangkan yang penulis miliki terhadap karakter religius siswa.

Kerangka Berpikir

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di SDN 96 Bengkulu Selatan yang terletak di Desa Masat, Kecamatan Pino, Kabupaten Bengkulu Selatan.

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi, yang terdiri dari: objek/subjek yang memiliki kualitas dan ciri tertentu, yang ditentukan oleh peneliti, untuk diselidiki dan kemudian ditarik kesimpulan 59. Populasi adalah semua subjek penelitian. Dan penelitian atau penelitian ini disebut juga studi populasi atau studi sensus.60 Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 96 Bengkulu Selatan. Sampel yang baik yang kesimpulannya dapat diterapkan pada populasi adalah sampel yang representatif atau dapat menggambarkan karakteristik populasi.

Variabel Penelitian

Jadi, dalam penelitian ini populasi sebanyak 167 siswa, maka sampelnya adalah 35 siswa. sosial, bertindak sebagai guru yang profesional dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan), Kepribadian Mature (Menunjukkan kemampuan untuk bertindak sebagai seorang pendidik dan memiliki etos kerja yang tinggi), Kepribadian Bijaksana (Menampilkan tindakan yang didasarkan pada manfaat peserta didik, sekolah, masyarakat dan terbuka dalam berpikir dan bertutur bertindak), berakhlak mulia dan teladan (bertindak sesuai dengan norma agama, iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong dan berperilaku santun kepada peserta didik yang patut diteladani) dan kepribadian berwibawa (Memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap siswa dan memiliki perilaku yang dihormati), untuk Variabel Operasional Kompetensi Sosial Guru (X2) yaitu: Membantu mengembangkan sikap positif (Membantu siswa memahami kelebihan dan kekurangannya, membantu siswa meningkatkan kepercayaan diri Menunjukkan sikap baik dan peka terhadap kesulitan siswa), Mengelola interaksi kelas (Mengembangkan hubungan pribadi yang sehat dan harmonis, Memberikan interaksi yang dipilih dengan baik antara siswa), menunjukkan antusiasme dalam kegiatan belajar mengajar (Menunjukkan semangat dalam mengajar, memberikan Kesan kepada siswa bahwa mereka memperoleh materi dan mempelajarinya), sedangkan untuk Variabel Karakter Religius Siswa Operasional (Y) masing-masing: sikap dan perilaku yang taat dalam pelaksanaan ajaran agama yang dianutnya (Takut Kepada Tuhan dengan membawa perintah dan menjauhi larangan, sering membaca Alquran tepat waktu. pelajaran agama), toleran terhadap praktik keagamaan lain (menghormati teman yang berbeda agama, menghormati hak dan kewajiban orang yang beragama, tidak memaksakan agama kepada orang lain) dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain (tidak membeda-bedakan teman, membantu teman yang berbeda agama). dalam kesulitan, salam toleransi, berbicara sopan dan lembut, membantu orang tua, mengikuti perintah orang tua).

Teknik Pengumpulan Data

Maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode observasi langsung, karena dengan metode tersebut penulis dapat mengetahui secara langsung kondisi yang diteliti melalui Pengaruh Kepribadian dan Kompetensi Sosial Guru PAI terhadap Peningkatan Karakter Religius Siswa di SDN 96 Selatan Bengkulu. Survei termasuk dalam kuesioner/kuesioner yang di dalamnya terdapat beberapa jenis pertanyaan yang berkaitan erat dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan, disusun dan dibagikan kepada responden untuk memperoleh informasi di lapangan.bentuk kuesioner. Dalam pelaksanaannya penulis menggunakan angket tertutup yaitu angket yang telah memberikan jawaban sehingga responden hanya dapat memilih jawaban yang sudah tersedia.

Metode ini merupakan metode utama untuk memperoleh data yang akurat tentang pengaruh kepribadian dan kompetensi sosial guru PAI terhadap peningkatan karakter religius siswa di SDN 96 Bengkulu Selatan. Teknik dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui tinggalan tertulis atau grafik seperti arsip dan termasuk buku-buku tentang pendapat, foto, teori, proposal atau hukum dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dalam teknik ini, peneliti dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber tertulis atau dokumen yang tersedia pada responden atau tempat responden tinggal atau melakukan kegiatannya.

Instrumen Penelitian

Uji Parsial (Uji-t) adalah pengujian untuk mengetahui apakah variabel Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Sosial berpengaruh signifikan terhadap karakter religius. Uji regresi linier berganda dirancang untuk mengukur seberapa besar pengaruh kompetensi kepribadian (X1) dan kompetensi sosial (X2) terhadap karakter religius (Y). Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diketahui bahwa variabel Kompetensi Kepribadian (X1) dan Kompetensi Sosial (X2) berpengaruh secara linear terhadap karakter religius siswa (Y).

Maka dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa variabel bebas Kompetensi Kepribadian (X1) dan Kompetensi Sosial (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel Karakter Religius Siswa (Y) SDN 96 Bengkulu Selatan. Sehingga dapat dikatakan H3: diterima artinya variabel Kompetensi Pribadi (X1) dan Kompetensi Sosial Guru (X2) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Karakter Religius (Y) Siswa SDN 96 Bengkulu. Artinya 62% Karakter Religius Siswa SDN 96 Bengkulu Selatan dipengaruhi oleh variabel Kompetensi Kepribadian (X1) dan Kompetensi Sosial (X2), sedangkan sisanya sebesar 38% Karakter Religius Siswa SDN 96 Bengkulu Selatan dipengaruhi oleh variabel Kompetensi Kepribadian (X1) dan Kompetensi Sosial (X2). dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pengaruh Kompetensi Kepribadian maka semakin tinggi pula tingkat karakter Religius Siswa di SDN 96 Bengkulu Selatan. Berdasarkan uji regresi linier berganda, terdapat pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru (X1) dan Kompetensi Sosial (X2) secara bersama-sama terhadap Karakter Religius Siswa (Y) berdasarkan nilai tes. Artinya 62% Karakter Religius Siswa SDN 96 Bengkulu Selatan dipengaruhi oleh variabel Kompetensi Kepribadian (X1) dan Kompetensi Sosial (X2), sedangkan sisanya 38% Karakter Religius Siswa SDN 96 Bengkulu Selatan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Nilai hitung positif berarti berpengaruh positif, yaitu jika kompetensi kepribadian guru baik maka karakter religius siswa akan meningkat. Besarnya pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap karakter religius siswa berdasarkan nilai koefisien regresi menunjukkan nilai sebesar 0,514. Bagi peneliti selanjutnya, agar dapat menjadi masukan untuk penelitian selanjutnya terkait peningkatan karakter religius diluar aspek kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial guru Pai berasal.

Tabel 4.10  Hasil Uji Homogenitas  Test of Homogeneity of Variance
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variance

Gambar

Tabel 2.3 Persamaan dan Perbedaan Antara
Tabel 4.10  Hasil Uji Homogenitas  Test of Homogeneity of Variance
Berdasarkan  hasil  tabel  4.12  Tabel  koefisien  regresi  menunjukkan  nilai  koefisien  dalam  persamaan  regresi  linier  berganda

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisa uji t didapatkan nilai t hitung sebesar 2,029 dan nilai signifikansi 0,046. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:.. b) Didapatkan nilai