SEJARAH DAN PEMBENTUKAN TEKNIK
RORSCHACH
TEORI PSIKOLOGI PROYEKSI
Dosen pengampu :
Nafessa S.Psi, M.Psi
Anggota Kelompok
208600097
Gabriel Prawira Marpaung
208600071
Christine Anugrah Marbun
20860000 3
Ajeng Suharni
Novia Tri Nazilah
20860000 7
Greta Natalina Gultom
208600037 208600070
Sulastri Oktaviani Manalu
Chandrika Dewi
20860002 0
Dea Rahmi Putri
208600056
Sejarah Tes Rosarcach
Tes Rorschach dikembangkan oleh HERMANN RORSCHACH, dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1921. Tes Rorschach ini menggunakan bercak untuk menganalisis aspek-aspek kepribadiannya, seperti aspek intelektual, aspek emosional, dan intelektual, dan masa lalu yang dialami subjek. Sebagian besar penelitian menggunakan bercak ini sebagai metode untuk mempelajari “imajinasi visual” melalui analisis terhadap konten dan respon- respon yang diberikan subjek.
Sedangkan Rorschach mampu lebih dari itu, bahwa gambaran aspek formal dan struktural dari reaksi-reaksi subyek terhadap bentuk-bentuk dapat mewakili bagaimana “kepribadian dasar subyek”.
Gambaran perkembangan pembuatan tes Rorschach
Alfred Binet (1895)
Pyle
Dearborn (1896)
Kirkpatrick (1990) Justinus Kerner (1857)
Whipple
(1910)
Masa terbentuknya Tes Rorschach
Pada masa pembuatan tes bercak tinta ini, Rorschach memulainya dengan membuat ribuan kartu dengan bercak tinta. Dari ribuan kartu bercak tinta ini Rorschach memilih 40 kartu bercak yang selanjutnya dicobakan pada subyek sebanyak 1911 orang. Kartu bercak yang sudah terpilih tersebut masih disaring lagi hingga diperoleh 15 kartu bercak yang dianggap memuaskan. Pada saat diterbitkan, ia terpaksa harus memilih 10 kartu saja karena biaya pencetakan dianggap mahal, terutama pada kartu bercak yang berwarna. Sepuluh kartu yang terpilih paling akhir inilah yang paling sering digunakan, dan yang dikenal dengan Tes Rorschach.
Masa sesudah terbentuknya Tes Rorschach
Beberapa bulan setelah terbit naskahnya, Rorschach meninggal pada usia 37 tahun (1922). Dalam dasawarsa berikutnya, penggunaan teknik Rorschach amat luas, baik di Eropa maupun di Amerika Serikat. Dengan meninggalnya Rorschach berakibat pada tidak adanya penyusun sistematika tunggal. Hal ini menyebabkan prosedur pelaksanaan, skoring maupun interpretasinya menjadi berkembang biak kedalam berbagai metode atau sistem. Hal ini berlangsung mulai tahun 1930- an sampai tahun 1960-an, dimana terdapat perbedaan pada metode skoring dan soal-soal interpretifnya, yang terjadi karena ketidakjelasan dasar yang dipakai untuk interpretasi hasil tes-nya, apakah berdasar pada isi responnya, atau karakteristik formalnya.
Penyempurnaan Tes Rorschach yang di lakukan oleh para ahli
Tes Rorschach sudah mengalami banyak penyempurnaan yang di lakukan oleh para ahli, antara lain : 1. Pada tahun 1924, Rorschach bersama asistennya, Emil Obelholzer membuat tulisan yang menjelaskan tentang analisis yang dilakukan dalam teknik Rorschach dan juga didemonstrasikan cara skoring serta interpretasinya.
2. Samuel Beck, menerbitkan bercak tinta yang digunakan untuk tes Rorschach, serta mengembangkan metode untuk melakukan interprestasi. Sampai sekarang metode ini masih dipakai.
3. Hertz, adalah tokoh yang banyak mengadakan penelitian tentang aspek-aspek metodologis dalam menggunakan tes Rorschach.
4. Bruno Klopfer, pada tahun 1934 telah mengembangkan ide-ide Rorschach dalam kelompok studinya. Pada tahun 1936 Klopfer dkk mendirikan Rorschach Institute sebagai lembaga yang melatih para ahli didalam menggunakan tes Rorschach. Pada tahun 1948 Rorschach Institute ini telah berubah menjadi The Society for Projective Technique, yang menerbitkan TAT (Thematic Apperception Test) dan tes-tes proyektif lainnya.
5. Holtzman, berusaha memperbaiki kelemahankelemahan metodologi didalam penggunaan tes Rorschach dengan membuat Holtzman Ink Blot Technique lebih, yang menurut mereka lebih ketat dan mereka merasa cocok) .
Dasar Pembentukan Teknik Bercak Tinta
Menurut Rorschach, persepsi muncul dari adanya sensasi atau sekelompok sensasi (yaitu proses dimana manusia menerima informasi sensoris melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal “neural” yang bermakna), yang kemudian memancing memori berupa gambar-gambar dari sekelompok sensasi yang lebih dahulu kita miliki.
Apabila diperhatikan, terdapat 3 (tiga) proses yang berlangsung yaitu sensasi, memori, dan asosiasi. Dalam proses persepsi, seperti yang terjadi pada tes Rorschach, individu akan menstruktur dirinya kepada orang lain (yaitu : tester), sehingga diharapkan apa-apa yang ada dalam diri individu akan diproyeksikan begitu melihat gambar Rorschach yang diberikan oleh tester, dan setiap individu akan memberi arti pada stimulus dengan cara yang berbeda meskipun obyek sensasinya sama.
Arah Penggunaan Teknik Rorschach
Arah penggunaan dari tes Rorscach ini bisa dipakai untuk usia anak-anak sampai lansia, gender pria dan wanita, dan lain- lain. Tetapi ada suatu kondisi khusus yang tidak memungkinkan Tes Rorscach dijalankan, yakni tes Rorschach tidak bisa
dijalankan jika subjek tes yang Tunanetra (buta).
Aspek – aspek pada Tes Kepribadian Rorschach
1 2 3
Aspek kognitif atau intelektual
Aspek afektif atau
emosional Aspek fungsi ego
https://slidesgo.com/
Kritik Terhadap Tes Rorscach
Di samping popularitasnya, banyak orang mempertanyakan validitas tes Rorschach. Utamanya, kritik apakah tes ini bisa menjadi alat bantu diagnosis. Kritik lainnya adalah:
❖ Metode pemberian skor
❖ Tidak valid dan tak bisa dipercaya
❖ Alat diagnosis
❖ Apa yang salah dengan tes Rorschach?
❖ Apa kritik utama dari tes bercak tinta Rorschach?
❖ Apa saja kritik terhadap tes proyektif seperti tes Rorschach?
❖ Apakah tes Rorschach masih digunakan sampai sekarang?
Kesimpulan
Tes Rorscach adalah tes yang digunakan untuk mengungkapkan suatu kepribadian seseorang dengan memakai bercak tinta sebagai stimulusnya. Tes Rorschach dikembangkan oleh Herman Rorschach dan diterbitkan pertama kali pada tahun 1921. Tes Rorschach ini menggunakan bercak tinta sebagai alat bantu didalam usaha menegakan diagnosis kepribadian secara menyeluruh yang meliputi aspek-aspek kepribadiannya, seperti aspek intelektual, aspek emosional, aspek fungsional ego, dan hal yang dialami di masa lalu..
Pada masa pembuatan tes bercak tinta ini, Rorschach memulainya dengan membuat ribuan kartu dengan bercak tinta. Dari ribuan kartu bercak tinta ini Rorschach memilih 40 kartu bercak yang selanjutnya dicobakan pada subyek sebanyak 1911 orang. Pada saat diterbitkan, ia terpaksa harus memilih 10 kartu saja karena biaya pencetakan dianggap mahal, terutama pada kartu bercak yang berwarna. Sepuluh kartu yang terpilih paling akhir inilah yang paling sering digunakan, dan yang dikenal dengan Tes Rorschach.
Di dalam dasar pembentukannya, terdapat 3 proses yang berlangsung yaitu sensasi, memori, dan asosiasi. Melalui persepsi itu, seseorang akan memproyeksikan kebutuhan, pengalaman, atau kebiasaan, yang sering tidak disadari. Arah penggunaan dari tes Rorscach ini bisa dipakai untuk usia anak-anak sampai lansia, gender pria dan wanita, dan lain-lain.
Menurut Klopfer (1962) tes Rorschach dapat mengungkap 3 aspek pokok kepribadian seseorang, yaitu aspek kognitif dan intelektual, aspek afektif, dan aspek fungsi ego. Di dalam tes Rorscach ini menuai kritik keras akan validitas, skoring, dan pengujiannya dikarenakan sistem penilaian yang terlalu kaku dan pelabelan yang tidak adil
Terima kasih !
https://slidesgo.com/