• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH HUKUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SEJARAH HUKUM"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

Saya berharap penyusunan buku ini bermanfaat untuk menambah pemahaman dan pengetahuan kita tentang sejarah hukum secara lebih detail, memahami istilah-istilah hukum dan sejarah perkembangan hukum di Indonesia. Oleh karena itu, kami menyambut baik kritik, saran, dan saran guna penyempurnaan buku ini.

Pengertian Sejarah

Istilah Sejarah Hukum

Sejarah hukum dapat mengungkap perkembangan, penggantian, adaptasi, pembaharuan, dan alasan aturan hukum yang diterapkan. Pemanfaatan sejarah hukum di atas dapat dijadikan sebagai kerangka melihat pembentukan dan perkembangan hukum di Indonesia.

Asal Usul Teori Sejarah Hukum

1. Rasionalisme abad ke-18 yang bertumpu pada hukum alam, daya nalar, dan asas-asas dasar yang kesemuanya berperan dalam filsafat hukum. Munculnya pemikiran penganut aliran sejarah (hukum sebagai fakta sejarah) merupakan respon kritis terhadap teologi dan filsafat hukum kodrat yang dikembangkan oleh Thomas Aquinas dan pemikiran positivisme hukum9.

Hukum itu, Jiwa Rakyat: Teori Savigny

Apalagi, kata Savigny, merumuskan undang-undang yang sesuai dengan jiwa bangsa bukan sekadar teknis yuridis. Jika hal ini dibiarkan, maka bahaya yang akan terjadi adalah terciptanya kesenjangan antara jiwa masyarakat dengan hukum yang dibuat oleh negara.

Pengertian Hukum Primitif

Sistem vasal merupakan ikatan personal dalam hubungan dan keseimbangan feodal-vassal, sedangkan sistem perdikan merupakan ikatan material.

Hukum pada zaman Hamurabi

Dilihat dari sudut sejarah hukum dan keaslian asal usul serta pengaruh sistem hukum tersebut. Hal ini berkat kejeniusan Raja Hammurabi dari Kerajaan Babilonia yang menjadikan hukumnya sebagai model bagi banyak sistem hukum di dunia.

Pengertian dan Karakteristik Hukum Modern

Sistem ini lebih teknis dan kompleks, muncul mediator profesional, yang secara khusus mendekati pengadilan dengan orang-orang yang berurusan dengan mereka ... pengacara menggantikan mediator umum. i) Sistem ini dapat berubah. j) sistem ini bersifat politis. k) Tugas menetapkan undang-undang dan melaksanakannya dalam hal teknis dan pejabat berbeda dengan fungsi pemerintahan.

Hukum Modern Menurut Marc Galanter

Sebelum Indonesia dijajah Belanda, hukum yang digunakan untuk menyelesaikan setiap perselisihan dalam masyarakat adalah hukum adat. Menurut Van Vollenhoven, hukum adat di Indonesia diartikan sebagai “hukum non-undang-undang, yang sebagian besar merupakan hukum adat dan sebagian lagi merupakan hukum Islam”. Common law juga mencakup undang-undang yang didasarkan pada keputusan hakim dan memuat asas-asas hukum di lingkungan tempat mereka memutus perkara.

Hukum adat merupakan hukum yang hidup karena merupakan perwujudan perasaan hukum masyarakat yang sebenarnya. Jika hukum adat bertentangan dengan prinsip kepatutan dan keadilan, maka Hukum Perdata Barat dijadikan pedoman di Indonesia. Hukum di Indonesia merupakan campuran sistem hukum Eropa, hukum agama, dan hukum adat.

Namun, ternyata Belanda masih mengizinkan penerapan common law dan hukum lainnya kepada orang asing di Indonesia. Ide kodifikasi dan unifikasi dicetuskan oleh kaum kolonialis dengan pandangan universalis dimana common law merupakan hukum nyata yang mempunyai rasa keadilan pluralistik pada masyarakat lokal.

Faktor-Faktor Politik

Faktor-Faktor Ekonomi

Faktor-Faktor Agama dan Ideologi

Setiap daerah mempunyai peraturan mengenai hukum adat yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Pada masa sebelum VOC datang ke nusantara, kedudukan hukum adat adalah hukum positif yang berlaku sebagai hukum nyata dan dipatuhi oleh masyarakat nusantara pada saat itu. Memasuki era Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), yaitu era dimana orang asing (Barat) mulai masuk ke wilayah nusantara dan memperhatikan hukum adat.

Pada masa Orde Baru, pencarian model hukum nasional yang mampu menjawab panggilan zaman dan menjadi landasan utama bagi pengembangan hukum nasional, dimana penguatan hukum adat berarti menguatnya pluralisme hukum, padahal tidak demikian. mendukung hukum nasional. secara kolektif (dalam bentuk kodifikasi). Sebagaimana kita ketahui, hukum kolonial yang bertentangan dengan hukum adat merupakan tugas dan kewajiban pemerintah Orde Baru untuk melakukan unifikasi dan kodifikasi menjadi hukum nasional. Pada masa Orde Baru, pencarian model hukum nasional harus mengikuti perkembangan zaman dan menjadi landasan utama bagi pengembangan hukum nasional, dimana penguatan hukum adat berarti memperkuat pluralisme hukum dan tidak mengutamakan kesatuan hukum nasional. (dalam bentuk kodifikasi).

Dan gagasan kodifikasi dan unifikasi ini dicetuskan oleh kaum kolonial yang berpandangan universalis, dimana hukum adat merupakan hukum yang mempunyai rasa keadilan yang majemuk bagi masyarakat lokal, mengingat hukum kolonial dinilai sangat tidak sejalan dengan hukum adat. , sudah menjadi tugas dan komitmen pemerintah Orde Baru untuk melakukan unifikasi dan kodifikasi hukum nasional. Oleh karena itu hukum adat menjadi sumber penting untuk memperoleh bahan pengembangan hukum nasional dalam masyarakat hukum (karena mempunyai nilai-nilai universal), untuk menguji keberlakuan hukum nasional.

Akar Awal Terbetuknya Civil Law

Civil law pada Era Hukum Romawi di Abad

Di Eropa ke 11 dan modern dimana hukum menjadi pokok bahasan utamanya.Untuk dikaji lagi Justinian Corpus Juris Civilis, bukan versi Jerman yang divulgarisasi, atau hukum adat yang bersumber dari hukum adat (lex mercatoria), atau hukum yang dibuat oleh penguasa-penguasa kecil. di kota-kota. Dalam konteks politik ini, diperlukan suatu sistem hukum yang mampu menyatukan dan mengatur kondisi sosial pada masa itu. The Digest memiliki rasa kekuatan karena berbentuk buku, ditulis dalam bahasa Latin, dan merupakan peninggalan Kekaisaran Romawi kuno di mana Roma berada pada puncaknya, segala penaklukan kebesaran atau kejayaannya, dan simbol persatuan, menawarkan harapan. .untuk kesatuan hukum.

Hukum Romawi sebagaimana termuat dalam Corpus Juris juga memberikan penyelesaian secara rinci dengan pendekatan terhadap permasalahan praktis.

Perkembangan Hukum Romawi: Abad ke-XII

Dalam analisis teks Yustinianus, para dosen memperkenalkan permasalahan hukum yang nyata dan signifikan pada masa itu dan menganalisisnya dalam kerangka Hukum Romawi dan Hukum Kanonik. Metode pengajaran di Fakultas Hukum Universitas Bologna dan universitas lain di dunia Barat abad XII dan XIII merupakan metode analisis dan sintesis yang baru, metode ini kemudian dikenal dengan nama metode “skolastik”.38. Mereka percaya bahwa satu-satunya metode otentik untuk mempelajari hukum Romawi adalah dengan kembali ke teks-teks Romawi klasik yang murni.40. Penyerapan hukum Romawi di Perancis terjadi pada abad ke 13. Tentu saja hukum Romawi tidak pernah benar-benar ada di Italia, Spanyol, dan Perancis bagian selatan.

Para anggota Sekolah ini fasih dalam hukum Romawi dan lebih suka mengandalkan kata-kata asli dari teks-teks Romawi yang tidak diberi catatan untuk memecahkan masalah tertentu.

Kode Napoleon Bonaparte (Code Civil des

Awalnya tidak ada hukum dagang yang seragam, namun seiring berjalannya waktu diperkenalkanlah hukum dagang yang seragam. Karena hubungan dalam perdagangan internasional menjadi semakin erat. Itulah sebabnya kodifikasi hukum dagang diperkenalkan di Perancis pada abad ke-17. Oleh Colbert, Ordinance du Commerce (1678) yang mengatur hukum dagang hanya berlaku bagi para pedagang, dan pada tahun 1681 diterbitkan Ordinance de la Marine yang mengatur hukum dagang maritim. Setelah Revolusi Perancis, serikat-serikat buruh dibubarkan. Sejak saat itu, tidak ada lagi alasan untuk membedakan antara hukum perdata, yang berlaku secara umum bagi setiap penduduk Perancis, dan hukum yang hanya berlaku bagi para pedagang, apalagi hukum dagang ini banyak digunakan pada saat itu. populasi. Meski demikian, pemisahan antara hukum dagang dan hukum perdata masih tetap ada. Pada tahun 1807, selain Code Civil des Francais, diciptakan pula undang-undang hukum dagang yaitu Code de Commerce.

Hukum yang tercipta sejak masa Revolusi Perancis sampai dengan kodifikasi hukum yaitu hukum Intermediare (hukum sementara).

Kodifikasi Hukum di Belanda

Sejak Kemper wafat pada tahun 1824, kodifikasi hukum perdata selanjutnya dipimpin oleh Nicolai. Nicolai-lah yang memimpin terciptanya kodifikasi hukum Belanda yang sebagian besar berlandaskan pada Napoleonic Code dan hanya sebagian kecil saja yang berlandaskan pada kitab-kitab kuno. Hukum Belanda, diperkenalkan secara resmi pada tahun 1838.

Akar Awal Sistem Hukum Common Law

Sumber Hukum

Oleh karena itu, hakim terikat pada asas hukum dalam putusan pengadilan yang ada dalam perkara serupa (asas preseden). Namun apabila putusan pengadilan sebelumnya tidak menemukan asas hukum yang dicari, maka hakim dapat memutus perkara tersebut dengan cara penafsiran hukum, berdasarkan asas kebenaran dan akal sehat.

Penyebaran Common Law Di Dunia

Namun, tidak sepenuhnya benar jika dikatakan bahwa penjajah Inggris membawa hukum umum ini ke Amerika. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, para penjajah dari Timur Laut (New England) menolak kekuatan mengikat dari common law. Hukum Amerika telah meninggalkan banyak ciri khas common law yang kuno (archaic) dan telah mengalami proses evolusi yang jauh lebih cepat daripada hukum Inggris.

Beberapa cabang hukum misalnya hukum pidana, hukum dagang, dan hukum perusahaan diatur dengan undang-undang, namun peraturan perundang-undangan ini merupakan tambahan atau pelengkap (aanvullim) terhadap hukum adat yang berlaku.

Era Kolonialisme

Hukum adat merupakan suatu sistem peraturan yang mengatur kehidupan masyarakat Indonesia dan timbul dari adat istiadat yang dihormati secara turun temurun sebagai tradisi bangsa Indonesia. Jadi pada prinsipnya hukum adat mulai tersingkirkan dengan berlakunya hukum Hindia Belanda, namun dalam prakteknya pemerintah masih menjaga kedudukan yang setara antara hukum adat dan hukum Barat. Lambat laun kodifikasi menjadi semakin kuat dan hukum adat menjadi serba tidak pasti dan tidak menjamin kepastian hukum dalam hukum adat.

Selain itu, Indonesia juga mempunyai sistem hukum adat yang tertanam dalam peraturan perundang-undangan atau yurisprudensi yang merupakan kelanjutan dari aturan-aturan lokal masyarakat dan budaya nusantara. Pada tahun 1970-an, konsolidasi dilakukan dengan dukungan politik militer dan didasarkan pada struktur monolitik yang mudah dikendalikan secara terpusat, karena peran common law dalam pembangunan hukum nasional sangat diperlukan, yang sebenarnya tidak terlalu besar. , kecuali klaim kebenaran moral, ketika masalah operasionalisasi dan efektivitas pemahaman hukum sebagai insinyur berada di tangan pemerintah yang lebih efektif. Barulah pada tahun 1970 konsolidasi tersebut dilakukan dengan dukungan kebijakan militer dan dukungan birokrasi yang terstruktur secara monolitik dan mudah dikendalikan secara terpusat, mengingat peran common law dalam pembangunan hukum nasional sangat diperlukan, yang mana pada kenyataannya tidak tercatat sangat besar kecuali klaim kebenaran moral ketika ada permasalahan.

Ssitem Hukum Masa Kemerdekaan

Perkembangan Hukum Pasca Kemerdekaan

Sedangkan langkah selanjutnya adalah mengembalikan citra Indonesia sebagai negara hukum, dimana perkembangan hukum nasional pada masa Orde Baru merupakan upaya untuk memulihkan kewenangan hukum dan hierarki perundang-undangan. Hukum nasional dikualifikasikan sebagai hukum nasional modern dengan mengikuti perkembangan sejarah hukum dengan menempatkan dirinya secara khusus pada arah pembangunan. Pembangunan hukum nasional dengan mengembangkan hukum baru berdasarkan asas-asas yang diterima dalam kehidupan internasional, dimana terdapat dua pihak ahli.

Setelah kemerdekaan, Indonesia bertekad membangun hukum nasional berdasarkan kepribadian nasional melalui pembangunan hukum.

Referensi

Dokumen terkait

Indonesia sesuai peraturan yang sah sejak tahun 1945 UUD pra amandemen telah mensahkan sebagai negara hukum dan ditegaskan dalam Undang- Undang Dasar Republik Indonesia 1945 selanjutnya