• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) JURAI SIWO METRO

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) JURAI SIWO METRO"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

Peneliti melakukan survei terhadap hasil belajar siswa pendidikan agama Islam untuk mengetahui gambaran awal hasil belajar pendidikan agama Islam siswa SDN 1 Negeri Katon. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode bercerita dalam pembelajaran PAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Negeri Katon Kabupaten Lampung Timur.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Keadaan ini terlihat dari hasil belajar pendidikan agama Islam siswa kelas V semester ganjil di SDN 1 Negeri Katon Kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur tahun pelajaran 2012/2013. Daftar Nilai Ulangan Semester Ganjil Pendidikan Agama Islam Semester Ganjil di SDN 1 Negeri Katon Tahun Pelajaran 2012/2013 No. Kriteria Hasil Jumlah Siswa Persentase.

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Untuk mengetahui penerapan metode bercerita dalam pembelajaran pendidikan agama Islam siswa kelas V semester gasal 2012/2013. Untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar pendidikan agama Islam siswa kelas V semester ganjil dengan menerapkan metode bercerita.

Deskripsi Teoritis 1. Hasil Belajar

  • Metode Bercerita
  • Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Bagi siswa agar pembelajaran lebih mudah dengan menggunakan metode bercerita, sehingga dapat mendorong peningkatan hasil belajar siswa. Metode bercerita juga bertujuan untuk “memberikan pengalaman belajar dengan mendengarkan cerita yang dikondisikan dengan pesan-pesan yang menarik.

Hipotesis Tindakan

Siswa AS berlatih menceritakan kembali kisah Nabi Musa AS berdasarkan penjelasan guru dan bacaan dari buku referensi. Siswa berlatih menceritakan kembali kisah Nabi Isa AS berdasarkan penjelasan guru dan bacaan dari buku referensi.

Seting Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Seting Lokasi

Objek Tindakan

Yang memiliki kemampuan berbeda. penilaian formatif yang diberikan oleh guru setelah mempelajari materi pembelajaran tentang kisah-kisah Nabi AS. 2. Variabel bebas adalah “variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain”17 dari penjelasan tersebut, variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode bercerita, sedangkan indikator metode bercerita adalah: a) Menentukan topik yang akan diajarkan, membuat rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas, b) menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan metode bercerita. Pelaksanaan metode bercerita dimulai dengan guru meminta siswa untuk fokus pada pelajaran, guru menjelaskan materi tentang kisah Nabi Ayyub AS, Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS, guru menceritakan bagaimana sikap tabah dan keteguhan iman dirasuki Nabi, dan siswa diminta maju ke depan kelas untuk menceritakan kisah Nabi. Setiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari 3 kali pertemuan yang masing-masing merupakan tahapan penelitian yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap refleksi.

Guru menjelaskan materi tentang kisah Nabi Ayyub AS, Nabi Musa AS dan Nabi Isa AS. c) Guru menceritakan bagaimana sikap dan keteguhan iman yang dimiliki para Nabi. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengamati jalannya kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode bercerita yang dilakukan oleh guru, dan penelitian dengan menggunakan lembar observasi terhadap hasil belajar siswa. Pada Siklus II disajikan tahapan yang sama seperti pada Siklus I, melalui materi pembelajaran yang berkesinambungan sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator lanjutan.

Teknik pengumpulan data

Bentuk hasil belajar berupa tes esai 10 soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum dan sesudah menggunakan metode bercerita. Observasi adalah metode yang digunakan peneliti untuk mengamati kegiatan proses pembelajaran secara langsung, disertai dengan rekaman, kemudian hasil observasi tersebut digunakan dalam kegiatan penelitian ini. Bentuk observasi adalah metode yang digunakan peneliti untuk mengamati data kualitatif yaitu kegiatan belajar siswa dengan menggunakan metode bercerita langsung dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian hasil observasi tersebut digunakan dalam kegiatan penelitian.

Dokumentasi adalah cara yang digunakan untuk memperoleh sumber tertulis berupa risalah buku, majalah. 6 Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh data tentang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran.

Instrumen Penelitian

Sebelum menggunakan instrumen penelitian untuk mengumpulkan data yang sebenarnya, instrumen terlebih dahulu diuji dengan melakukan uji coba. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur sejauh mana instrumen layak digunakan sehingga dapat menjadi alat ukur yang tepat untuk menjaring data yang dibutuhkan untuk menjawab masalah yang diteliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah lembar observasi siswa dan alat tes.

Validitas berarti sejauh mana ketelitian dan ketelitian suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya.7 Suatu tes atau alat ukur dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil pengukuran yang sesuai dengan tujuan pelaksanaan pengukuran. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran disebut tes validitas rendah. Tingkat keteguhan uji yang diharapkan cukup, tinggi hingga sangat tinggi berdasarkan interpretasi korelasi di atas.

Analisis Data

Indikator Keberhasilan

Peningkatan hasil belajar siswa terhadap siklus khususnya dalam mencapai rata-rata hasil belajar PAI. Indikator ini akan menunjukkan kinerjanya jika 80% siswa kelas V SDN 1 Negeri Katon mencapai hasil belajar yang mencapai rata-rata nilai KKM 65.

Deskripsi Lokasi Penelitian

Peningkatan hasil belajar siswa terhadap siklus khususnya dalam mencapai rata-rata prestasi belajar PAI. serikat studi. Pada awalnya kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di SDN 1 Negeri Katon berada di mushola, kemudian secara bertahap mengalami perubahan yaitu di gedung sekolah yang terdiri dari 3 sekolah lokal. Tempat penulisan untuk melakukan penelitian ini adalah SDN 1 Negeri Katon Kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur.

Sutarman, S.pd.SD Lilik Suparman Tu'aisah, S.pd.SD Tamziz, A.Ma Siti Astuti, S.Pd M.Sumardianto Sujiah. Wahid Abdul Kohar, S.Pd Siti Martinah, S.pd Trian Widianti, S.pd Siti Sumiyati, S.Pd.I Desi Indri Lestari, S.Pd.I. Guru kelas Guru kelas B. Guru kelas Guru Guru kelas Guru kelas Guru kelas Guru kelas Guru kelas Guru kelas Guru kelas B. Guru kelas Guru kelas Guru kelas Guru kelas.

Deskripsi Hasil Penelitian

  • Siklus 1

Bahan subtema subjek ialah pengetahuan tentang kisah Nabi Ayub dan Nabi Musa menggunakan kaedah bercerita. Guru menerangkan bahan tentang kisah Nabi Ayub a.s. dan Nabi Musa a.s. c. Guru menunjukkan betapa ketabahan dan keteguhan iman dimiliki para Nabi. Bahan subtema subjek ialah pengetahuan tentang kisah Nabi Ayub dan Nabi Musa menggunakan kaedah bercerita.

Hasil Observasi Siswa Siklus 1 Pengamatan / Observasi

  • Hasil pengamatan / observasi aktivitas siswa siklus I

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa aktivitas siswa memperhatikan guru bercerita pada pertemuan 1 sebesar 55,26%, pertemuan 2 sebesar 60,52% dan pertemuan 3 sebesar 63,15% dengan rata-rata sebesar 59,64%. Pada pertemuan ini terjadi peningkatan sehingga dinyatakan cukup, kegiatan ketiga kemampuan bercerita, pada pertemuan 1 sebesar 63,15% dan pertemuan 2 mencapai 71,05%, sedangkan pada pertemuan 3 sebesar 73,68% dengan rata-rata - rata-rata 69,29%, dinyatakan cukup karena tidak mencapai target 80%. Kegiatan keempat menjawab pertanyaan dari guru, pada pertemuan 1 sebesar 50% dan pertemuan 2 yaitu 71,05%, sedangkan pada pertemuan 3 mencapai 71,05% dengan rata-rata 64,03% dapat dikatakan cukup tidak. target 80%, kegiatan kelima adalah menunjukkan sikap.

Penilaian peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I didasarkan pada kemampuan kognitif siswa dan keaktifan siswa dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Berdasarkan tabel di atas, terdapat 26 siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 yang menyelesaikan studinya dengan persentase 68,43%. Karena masih ada siswa yang kesulitan dalam memahami materi cerita/pembelajaran, terutama siswa yang memiliki kemampuan rendah dan lemah.

Refleksi siklus I

Rekomendasi Perbaikan Siklus I

  • Siklus II
  • Hasil pengamatan / observasi aktivitas siswa siklus II
  • Hasil belajar siklus II

Tahapan pada Siklus II masih sama dengan Siklus I. Materi subtopiknya adalah mengenal kisah Nabi Ayyub, Nabi Musa dengan metode narasi. Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode naratif pada siklus II diamati dengan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Persentase kegiatan belajar siklus II. sikap serius untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

Tabel di atas menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada pertemuan pertama II. tingkat yaitu perhatian terhadap penuturan guru mencapai 73,68%, pada pertemuan kedua 78,94%, dan pada pertemuan ketiga 81,57% dengan rata-rata 78,06. %, kami dapat menyatakan cukup karena tidak mencapai target 80%. pada kegiatan kedua yaitu merekam materi yang dinarasikan, dan 76,31% pada pertemuan pertama. sedangkan sesi kedua adalah 81,57% dan sesi ketiga mencetak 94,73% dengan rata-rata 84,20% dan dapat dikatakan baik terhadap target 80%. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II sudah mencapai target diatas 80%. siswa yang mendapat nilai ≥ 65 poin. d) Refleksi pada siklus II. Dari hasil observasi observer pada kegiatan siklus II diketahui bahwa tindakan pembelajaran dengan metode bercerita dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan sudah lebih baik dari siklus I, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut.

Pembahasan

  • Hasil Belajar siklus I dan siklus II
  • Hasil pengematan / observasi aktivitas siswa siklus I dan siklus II Pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Hasil belajar pendidikan agama Islam siswa dengan menerapkan metode cerita pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Pada pembelajaran siklus II tujuan ketuntasan sudah terpenuhi yaitu 80% siswa yang memperoleh hasil ≥ 65. 2. Hasil observasi/pengamatan aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II Pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Pada siklus I dan siklus II siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Perhatian siswa ketika guru mendongeng yang memperhatikan guru pada siklus hanya 59,64%, sedangkan siswa lainnya belum termotivasi untuk belajar dan tidak memperhatikan pelajaran yang diberikan guru karena siswa kurang memperhatikan. belum mampu beradaptasi dengan kondisi belajar yang tidak biasa.

Terakhir, pada Siklus II keaktifan siswa memperhatikan cerita guru meningkat sebesar 78,06% dan mengalami peningkatan sebesar 18,42%. Dari kegiatan tersebut dari siklus I sampai siklus II tujuan tercapai, pada siklus I keaktifan siswa menunjukkan sikap belum antusias dalam mengikuti materi yang diceritakan sebesar 66,66% dan siklus II sudah mencapai tujuan yaitu 84,20% dan berpengalaman. peningkatan sebesar 17,54%. Pada Siklus I kegiatan ini baru mencapai 64,03%, hal ini dikarenakan siswa masih belum memahami maksud dari instruksi guru untuk menjawab pertanyaan dari guru, dan untuk meningkatkan kegiatan ini, guru harus terlebih dahulu sebelum kegiatan menjelaskan materi secara detail. cerita nabi oleh siswa, pada siklus II kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru sebesar 84,20% dan mengalami peningkatan sebesar 20,17%. e) Menunjukkan sikap serius dalam melaksanakan tugas guru.

Memperhatika n guru

Mencatat materi

Kemampuan bercerita

Grafik Hasil pengematan / observasi aktivitas siswa siklus I dan siklus II

Simpulan

Saran

Guna meningkatkan hasil belajar siswa agar lebih baik, peneliti memberikan saran kepada guru untuk menerapkan metode bercerita dalam pembelajaran. Bagi siswa SDN 1 Negeri Katon diharapkan lebih aktif dalam proses pembelajaran karena keikutsertaan siswa dalam pembelajaran akan membantu siswa untuk lebih memahami materi yang diberikan oleh guru sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai. menjadi benar. Bagi sekolah diharapkan pihak sekolah lebih memberikan motivasi kepada guru PAI yang akan menerapkan metode bercerita dalam proses pembelajaran.

Alisuf Sabri, Psikologjia e Re Arsimore, (Bandung: PT. Juvenile Rosda Karya, 2007) Dimyati, Learning and Learning, (Xhakarta: PT. Ministria e Arsimit dhe Sportit, East Lampung Regency, Report on Learning Results of Islam Religious Education Klasa V, Semestri tek, SDN 1 Negeri Katon 2012/2013 Viti akademik Oemar Hamalik, Curriculum and Learning, (Xhakarta: Bumi Akasara, 2003) Ramayulis, Methodology of Islam Education, (Xhakarta: Kalam Mulia, 2010) S.

Gambar

3. Grafik Hasil pengematan / observasi aktivitas siswa siklus I dan siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis didapatkan bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II, yaitu siklus I (71,3%) dan siklus II (88,7%).Simpulan

Data Kemampuan PBM Guru Siklus II N o Aspek yang diamati Skor 1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4 2 Guru memotivasi siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik 3