• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MEDISTRA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MEDISTRA INDONESIA "

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

YAYASAN MEDISTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MEDISTRA INDONESIA

PROGRAM STUDI PROFES NERS-PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1) PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN – PROGRAM STUDI KEBIDANAN (S1)

PROGRAM STUDI FARMASI (S1)-PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D3)

Jl.Cut Mutia Raya No. 88A-Kel.Sepanjang Jaya – Bekasi Telp.(021) 82431375-77 Fax (021) 82431374 Web:stikesmedistra-indonesia.ac.id Email: stikesmi@stikesmedistra-indonesia.ac.id

SURAT KEPUTUSAN

KETUA STIKES MEDISTRA INDONESIA Nomor : 071/STIKesMI/SK/IX/2021

TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA DI LINGKUNGAN STIKES MEDISTRA INDONESIA

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Ketua STIKes Medistra Indonesia Menimbang : a.

b.

Bahwa untuk menjaga kualitas dan kelancaran penyelenggara pembelajaran, dipandang perlu adanya pedoman penilaian hasil belajar mahasiswa di lingkungan STIKes Medistra Indonesia Bahwa untuk memenuhi maksud tersebut di atas, perlu ditetapkan melalui surat keputusan Ketua STIKes Medistra Indonesia

Mengingat : a.

b.

c.

d.

e.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Keputusan Yayasan Medistra Indonesia Nomor : 011/YMI/SK/IV/2020 tentang penetapan STATUTA STIKes Medistra Indonesia

Memperhatikan Hasil rapat pimpinan/ koordinasi Bidang Akademik STIKes Medistra Indonesia

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Pedoman Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa di Lingkungan STIKes Medistra Indonesia

(2)

1 BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Pengertian Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:

1. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia yang selanjutnya disebut STIKes MI adalah perguruan tinggi swasta yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi, akademik serta pendidikan profesi.

2. Pendidikan Akademik adalah pendidikan tinggi program sarjana dan/atau program pasca sarjana yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan cabang ilmupengetahuan dan teknologi.

3. Pendidikan Profesi adalah pendidikan tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus.

4. Pendidikan Vokasi adalah pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan.

5. Program studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan Pembelajaran yang memiliki Kurikulum dan metode Pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi yang.

6. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan Dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

7. Satuan kredit semester yang selanjutnya disebut sks adalah takaran waktu kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per semester dalam proses Pembelajaran melalui berbagai bentuk Pembelajaran atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan kurikuler di suatu Program Studi.

8. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

9. Sivitas Akademika adalah masyarakat akademik yang terdiri atas dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa di lingkungan STIKes Medistra Indonesia.

(3)

2 10. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di STIKes Medistra

Indonesia.

11. Capaian Pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja (Perpres No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia).

12. Mata Kuliah adalah satuan pelajaran yang diajarkan (dan dipelajari oleh mahasiswa) di tingkat perguruan tinggi (sumber: KBBI) yang disusun berdasarkan CPL yang dibebankan padanya, berisi materi pembelajaran, bentuk dan metoda pembelajaran, dan penilaian, serta memiliki bobot minimal satu satuan kredit semester (sks).

13. Penilaian adalah satu atau lebih proses mengidentifikasi, mengumpulkan, dan mempersiapkan data untuk mengevaluasi tercapainya capaian pembelajaran lulusan (CPL), dan tujuan kurikulum (ABET, 2016). Penilaian wajib mengandung muatan motivasi, menumbuhkan rasa percaya diri untuk berkontribusi dengan pilihan jalan hidup sebagai pembelajar sepanjang hayat. Lalu menggunakan keahlian khusus untuk bekerja dalam superteam yang dipilihnya.

14. Evaluasi Pembelajaran adalah satu atau lebih proses menginterpretasi data dan bukti- buktinya yang terakumulasi selama proses penilaian (ABET, 2016).

15. Kriteria Penilaian (assessment criteria) adalah patokan yang digunakan sebagai ukuran atau acuan ketercapaian pembelajaran dalam penilaian berdasarkan indikator- indikator yang telah ditetapkan. Kriteria penilaian merupakan pedoman bagi penilai agar penilaian konsisten dan tidak bias. Kriteria penilaian dapat berupa kuantitatif ataupun kualitatif (Brookhart & Nitko, 2015).

16. Indikator Penilaian adalah pernyataan spesifik dan terukur yang mengidentifikasi pencapaian hasil belajar atau kinerja hasil belajar mahasiswa yang disertai bukti- bukti.

17. Praktik Klinik adalah suatu proses transformasi peserta didik untuk menjadikannya professional dan memberikan kesempatan beradaptasi pada peran profesinya di tatanan nyata pelayanan kesehatan klinik atau komunitas dan untuk melaksanakan asuhan yang benar kepada pasien, menerapkan proses penatalaksanaan, menampilkan sikap atau tingkah laku serta keterampilan profesionalnya.

18. Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dahulunya disebut permagangan merupakan bagian dari pengembangan softskill pada dunia kerja yang wajib dilakukan oleh

(4)

3 mahasiswa sebagai salah satu syarat memperoleh derajat sarjana strata satu (S1). PKL dilaksanakan di sebuah institusi tertentu untuk mengaplikasikan kompetensi mahasiswa di bidang keilmuannya.

19. Tugas mandiri terstruktur adalah tugas yang diberikan kepada peserta didik berupa pendalaman materi pembelajaran yang dirancang oleh Dosen untuk mencapai CPL dimana waktu penyelesaian tugas ditentukan oleh Dosen.

20. Tugas mandiri tidak terstruktur adalah tugas yang diberikan kepada peserta didik berupa pendalaman materi pembelajaran yang dirancang oleh Dosen untuk mencapai CPL dimana waktu penyelesaian tugas ditentukan oleh peserta didik sendiri.

21. Tugas akhir (TA) adalah salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa pada tahap akhir dari masa studinya. TA merupakan suatu karya ilmiah berdasarkan suatu kegiatan penelitian mandiri mahasiswa, disusun dalam jangka waktu satu semester dibawah bimbingan seorang dosen pembimbing dan dapat dibantu seorang pembantu pembimbing. Tugas Akhir dilaksanakan secara mandiri oleh mahasiswa, dimaksudkan bahwa inisiatif perancangan penelitian, pelaksanaan penelitian dan penulisan laporan Tugas Akhir ada pada diri mahasiswa sendiri.

Pasal 2 Ruang Lingkup

Peraturan ini berlaku bagi sivitas akademika di lingkungan STIKes Medistra Indonesia terkait dengan penilaian hasil belajar mahasiswa program studi diploma tiga, strata satu, dan profesi.

Pasal 3 Tujuan

Peraturan ini bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan di Lingkungan STIKes Medistra Indonesia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

Pasal 4 Prinsip Penilaian

1) Penilaian hanya dapat dilakukan pada matakuliah dan/atau praktikum yang memenuhi beban SKS.

(5)

4 2) Penilaian hasil belajar hanya dapat dilakukan bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan kuliah dan kegiatan terjadwal minimal 85%, praktikum (skill lab) 100% dan praktikum (Skill klinik) 100% dari kegiatan yang dilaksanakan.

3) Dosen atau tim dosen melakukan penilaian pembelajaran dengan menggunakan lima prinsip penilaian yang dilakukan secara terintegrasi yaitu:

a. Edukatif, merupakan penilaian yang memotivasi mahasiswa agar mampu memperbaiki perencanaan dan cara belajar dan meraih capaian pembelajaran lulusan.

b. Otentik, merupakan penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.

c. Objektif, merupakan penilaian didasarkan pada standar yang disepakati antara dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai.

d. Akuntabel, merupakan penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah dan dipahami oleh mahasiswa.

e. Transparan, merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.

(1) Mahasiswa, melalui pengumuman nilai, KHS dan SIAKAD (2) Orangtua, melalui KHS dan SIAKAD

(3) Prodi, melalui laporan nilai dari masing-masing koordinator MK dan SIAKAD (4) Akademik hingga Ketua STIKes dan PD-DIKTI, melalui laporan dari masing-

masing Prodi dan SIAKAD.

4) Mahasiswa yang telah melaksanakan seluruh tugas yang diberikan oleh dosen dan mengikuti seluruh rangkaian ujian (UTS dan UAS) baik teori maupun praktik berhak mendapatkan nilai dalam bentuk huruf.

5) Mahasisma memiiki kesempatan untuk memvalidasi nilai yang diperoleh dan jika kurang sesuai dan atau terdapat argument dapat diklarifikasi langsung ke dosen koordinator ataupun dosen pengampu mata kuliah.

6) Mahasiswa berhak mendapatkan kesempatan melakukan perbaikan nilai dengan mengulang mata kuliah dan/ atau melalui ujian remedial.

7) Pelaksanaan ujian remidiasi diatur dalam peraturan tersendiri.

(6)

5 8) Nilai akhir hasil belajar untuk setiap matakuliah dan/atau praktikum adalah nilai

terbaik dari semua nilai yang diperoleh pada matakuliah tersebut.

Pasal 5

Teknik dan Instrumen Penilaian

1) Teknik penilaian pada aktifitas pembelajaran mahasiswa pada setiap program studi terdiri atas:

a. observasi, b. partisipasi, c. unjuk kerja, d. tes tertulis,

e. tes lisan dan angket

Tabel 1. Teknik dan Instrumen Penilaian

Penilaian Teknik Instrumen

Sikap Observasi 1. Rubrik untuk penilaian

proses dan / atau 2. Portofolio atau karya

desain untuk penilaian hasil

Keterampilan Umum Observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes

lisan, dan angket Keterampilan Khusus

Penggetahuan

Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan instrumen penilaian yang digunakan.

2) Instrumen penilaian terdiri atas penilaian proses pembelajaran dalam bentuk rubrik dan/ atau penilaian hasil dalam bentuk portofolio atau karya desain pada semua jenjang pendidikan sarjana.

a. Rubrik merupakan panduan atau pedoman penilaian yang menggambarkan kriteria yang diinginkan dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil kinerja belajar mahasiswa. Rubrik terdiri dari dimensi atau aspek yang dinilai dan kriteria kemampuan hasil belajar mahasiswa ataupun indikator capaian belajar mahasiswa. Pada buku panduan ini dijelaskan tentang rubrik analitik, rubrik holistik, dan rubrik skala persepsi.

b. Tujuan penilaian menggunakan rubrik adalah memperjelas dimensi atau aspek dan tingkatan penilaian dari capaian pembelajaran mahasiswa. Selain itu rubrik

(7)

6 diharapkan dapat menjadi pendorong atau motivator bagi mahasiswa untuk mencapai capaian pembelajarannya.

c. Rubrik dapat bersifat menyeluruh atau berlaku umum dan dapat juga bersifat khusus atau hanya berlaku untuk suatu topik tertentu. Rubrik yang bersifat menyeluruh dapat disajikan dalam bentuk holistic rubric.

(1) Rubrik holistik adalah pedoman penilaian untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi semua kriteria. Contoh rubrik holistik dapat dilihat pada Tabel 5.

(2) Rubrik analitik adalah pedoman penilaian yang memiliki tingkatan kriteria penilaian yang dideskripsikan dan diberikan skala penilaian atau skor penilaian. Contoh rubrik analitik dapat dilihat pada Tabel 6.

(3) Rubrik skala persepsi adalah pedoman penilaian yang memiliki tingkatan kriteria penilaian yang tidak dideskripsikan, namun tetap diberikan skala penilaian atau skor penilaian. Contoh rubrik skala persepsi dapat dilihat pada Tabel 7.

3) Beberapa manfaat penilaian menggunakan rubrik adalah sebagai berikut:

a. Rubrik dapat menjadi pedoman penilaian yang objektif dan konsisten dengan kriteria yang jelas;

b. Rubrik dapat memberikan informasi bobot penilaian pada tiap tingkatan kemampuan mahasiswa;

c. Rubrik dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar lebih aktif;

d. Mahasiswa dapat menggunakan rubrik untuk mengukur capaian kemampuannya sendiri atau kelompok belajarnya;

e. Mahasiswa mendapatkan umpan balik yang cepat dan akurat;

f. Rubrik dapat digunakan sebagai instrumen untuk refleksi yang efektif tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung;

g. Sebagai pedoman dalam proses belajar maupun penilaian hasil belajar mahasiswa.

4) Penilaian sikap dapat menggunakan teknik penilaian observasi semua jenjang pendidikan

5) Penilaian penguasaan pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus dilakukan dengan menggunakan kombinasi dari point 2).

(8)

7 6) Hasil akhir penilaian merupakan integrasi antara berbagai teknik dan instrument

penilaian yang digunakan.

7) Dosen atau tim dosen harus melakukan penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dalam aspek:

a. sikap,

b. penguasaan pengetahuan, dan c. keterampilan.

8) Penilaian ranah sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar mahasiswa (mahasiswa menilai kinerja rekannya dalam satu bidang atau kelompok), dan penilaian aspek pribadi yang menekankan pada aspek beriman, berakhlak mulia, percaya diri, disiplin dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya.

Tabel 2

Pengamatan Penilaian SIKAP pada Kegiatan Pembelajaran

Indikator

1 Kurang baik

2 Cukup

3 Baik

4 Sangat baik

Aktif dalam Pembelajaran

jika

menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran

jika

menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten

jika

menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum ajeg/konsisten

jika

menunjukkan sudah ambil bagian dalam pembelajaran secara

ajeg/konsisten

Tabel 3

Pengamatan Penilaian SIKAP pada Kegiatan Diskusi/ tugas kelompok

Kerjasama Nilai 1-4

Rasa Ingin Tahu Nilai 1-4

Santun Nilai 1-4

Komunikatif Nilai 1-4

Toleran Nilai 1-4 1. Kurang baik jika

sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.

1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk memiliki rasa ingin tahu dalam

kegiatan kelompok.

1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk santun dengan t kelompok.

1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk komunikatif dalam kegiatan kelompok.

1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran

terhadap proses pemecahan

(9)

8 2. Cukup jika

menunjukkan ada sedikit usaha untuk

bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.

3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk

bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.

4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan

ajeg/konsisten.

2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk ingin tahu dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.

3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk ingin tahu dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.

4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha ingin tahu dalam

kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk santun dengan tim kelompok tetapi masih belum

ajeg/konsisten.

3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk santun dengan tim kelompok tetapi masih belum

ajeg/konsisten.

4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha santun dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk komunikatif dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.

3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk

komunikatif dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.

4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha komunikatif dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan

ajeg/konsisten.

masalah yang berbeda dan kreatif.

2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum ajeg/konsiste 3. Baik jika

menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum ajeg/konsisten.

4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan

ajeg/konsisten.

Tabel 4

Pengamatan Penilaian SIKAP pada Kegiatan Praktikum

No Sikap NILAI

BOBOT N X B 4 3 2 1

1 Menunjukkan sikap senyum, sopan dan ramah

(humanis) 20

2 Menjaga Privacy pasien 20

3 Bekerja dengan teliti. 20

(10)

9

4 Bekerja dengan sistematis 20

5 Memperhatikan body mechanism. 20

Rubrik:

1 Kurang baik, jika sama sekali tidak menunjukkan sikap tersebut selama praktik 2 Cukup, jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap hal-hal tersebut di atas

tetapi masih belum ajeg/konsisten

3 Baik, jika sikap tersebut di atas ditampilkan dalam praktik tetapi masih belum ajeg/konsisten.

4 sangat baik, jika sikap tersebut di atas ditampilkan selama praktik secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

9) Penilaian ranah pengetahuan melalui berbagai bentuk tes tulis dan tes lisan yang secara teknis dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung maksudnya adalah dosen dan mahasiswa bertemu secara tatap muka saat penilaian, misalnya saat seminar, ujian skripsi dan tugas akhir. Sedangkan secara tidak langsung, misalnya menggunakan lembar-lembar soal ujian tulis.

Tabel 5. Contoh bentuk Rubrik Holistik untuk Rancangan proposal

Grade Skor Kriteria Penilaian

Sangat kurang <20 Rancangan yang disajikan tidak teratur dan tidak menyelesaikan permasalahan

Kurang 21-40 Rancangan yang disajikan teratur namun kurang menyelesaikan permasalahan

Cukup 41-60 Rancangan yang disajikan tersistematis, menyelesaikan masalah, namun kurang dapat diimplementasikan Baik 61-80 Rancangan yang disajikan sistematis, menyelesaikan

masalah, dapat diimplementasikan, kurang inovatif Sangat Baik >81 Rancangan yang disajikan sistematis, menyelesaikan

masalah, dapat diimplementasikan dan inovatif

Tabel 6. Contoh Bentuk Rubrik Analitik untuk Penilaian Presentasi Makalah

Aspek/ Dimensi yang Dinilai

Skala Penilaian

Sangat kurang Kurang Cukup 0 Baik Sangat baik

(Skor < 20) (21-40) (41-60) (61-80) (Skor > 81) Organisasi Tidak ada organisasi

yang jelas. Fakta tidak digunakan

Cukup fokus, namun bukti kurang mencukupi

Presentasi

mempunyai fokus dan menyajikan beberapa bukti

terorganisasi dengan baik dan

menyajikan

terorganisasi dengan baik dan menyajikan fakta yang meyakinkan

(11)

10 untuk mendukung

pernyataan

untuk digunakan dalam menarik kesimpulan.

yang mendukung kesimpulan

fakta yang meyakinkan untuk mendukung kesimpulan

untuk mendukung kesimpulan

Isi Isinya tidak akurat atau terlalu umum.

Pendengar tidak belajar apapun atau kadang menyesatkan

Isinya tidak akurat atau terlalu umum.

Pendengar tidak belajar apapun atau kadang menyesatkan

Isi secara umum akurat, tetapi tidak lengkap.

Para pendengar bisa mempelajari beberapa fakta yang tersirat, tetapi mereka tidak menambah wawasan baru tentang topik tersebut.

Isi akurat dan lengkap. Para pendengar menambah wawasan baru tentang topik tersebut

Isi mampu menggugah pendengar untuk mengambangkan pikiran.

Gaya Presentasi Pembicara cemas dan tidak nyaman, dan membaca berbagai catatan daripada berbicara. Pendengar sering diabaikan.

Tidak terjadi kontak mata karena

pembicara lebih banyak melihat ke papan tulis atau layar.

Berpatokan pada catatan, tidak ada ide yang

dikembangkan di luar catatan, suara

monoton

Secara umum pembicara tenang, tetapi dengan nada yang datar dan cukup sering bergantung pada catatan.

Kadangkadang kontak mata dengan pendengar diabaikan.

Pembicara tenang dan menggunakan intonasi yang tepat,

berbicara tanpa bergantung pada catatan, dan

berinteraksi secara intensif dengan pendengar.

Pembicara selalu kontak mata dengan pendengar

Berbicara dengan semangat, menularkan semangat dan antusiasme pada pendengar

Tabel 7

Contoh Bentuk Rubrik Skala persepsi untuk Penilaian Presentasi lisan Aspek/ Dimensi

yang dinilai

Sangat kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik

<20 (21-40) (41-60) (61-80) > 80

Kemampuan Komunikasi

Penguasaan materi

(12)

11 Kemampuan

menghadapi pernyataan Penggunaan alat peraga persentasi Ketepatan

menyelesaikan

Tabel 8

Contoh Bentuk Rubrik Skala persepsi untuk Penilaian Tugas Makalah Aspek/ Dimensi

yang dinilai

Sangat kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik

<20 (21-40) (41-60) (61-80) > 80

Pendahuluan:

1. latar Belakang 2. tujuan

3. dll yang

ditetapkan oleh dosen pengampu Isi makalah

1. studi literature menggunakan yang terkini 2. pembahasan

dengan

menghubungkan dengan kasus- kasus yang ada 3. kekertarikan

makalah dengan menyajikan gambar-gambar yang inovatif 4. Teknik penulisan

(EYD) dan penggunaan tanda baca dan kata sambung 5. Kerapihan

margin, spasi dan penomoran halaman

10) Penilaian ranah keterampilan melalui penilaian kinerja yang dapat diselenggarakan melalui praktikum, praktek, simulasi, praktek lapangan, dan lainnya yang memungkinkan mahasiswa untuk dapat meningkatkan kemampuan keterampilannya.

(13)

12 Tabel 9

Penilaian Ranah Praktikum

Pre test dan post test (contoh praktikum pemasangan AKDR)

No Pertanyaan dan atau Kasus NILAI

BOBOT N X B

4 3 2 1

1 Sebutkan jenis-jenis AKDR 2 Uraikan mekanisme kerja AKDR

3 Uraikan efek samping dan penanganan efek samping AKDR

4 Uraikan komplikasi yang dapat terjadi selama pemasangan AKDR dan bagaimana mencegahnya

Rubrik:

1 Kurang menguasai, jika sama sekali tidak berusaha menjawab

2 Cukup menguasai, jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk menjawab tetapi masih belum ajeg/konsisten

3 Menguasai, jika berusaha menjawab tetapi masih belum ajeg/konsisten.

4 Sangat menguasai, jika jawabab disampaikan lancar dan ajeg/konsisten.

No Jenis Tindakan NILAI

BOBOT N X B

4 3 2 1

PERSIAPAN ALAT :

1 Bak instrument besar 1 bh a.Sepeculum cusco 1 buah b.Tampontang 1 buah c.Tenakulum 1 buah d.Sonde uterus 1 bh

e.Henscoond steril 2 pasang f.Kom tempat betadine g.Eligator klem 1 buah h.Pengait 1 buah i. Gunting 1 bh

j. Kassa steril secukupnya 2 IUD CuT 308A .1 bh

3 Tempat sampah medis Sarung tangan panjang DTT atau steril

4 Kom tempat air chlorine 0,5%

5 Sepatu boot.

6 Lampu sorot .

Konseling awal & metode khusus

1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri anda dengan tanyakan tujuan kedatangannya.

2. Berikan jaminan akan kerahasiaan yang diperlukan klien

3. Berikan konseling sebelum melakukan pemasangan AKDR :

o Informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedia, keuntungan dan keterbatasan.

o Bantu klien untuk memilih jenis kontrasepsi yang tepat.

(14)

13 4. Bila klien memilih AKDR, jelaskan kemungkinan-

kemungkinan efek samping pemakai AKDR Cu T380A

Konseling Pra-pemasangan & seleksai klien

5. Lakukan anamnesa untuk memastikan tidak ada masalah kondisi kesehatan sebagai pemakai AKDR.

6. Jelaskan apa yang akan dilakukan dan persilahkan klien untuk mengajukan pertanyaan.

7. Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kencingnya dan mencuci kemaluannya dengan sabun.

8. Cuci tangan dengan sabun, keringkan dengan kain basah.

9. Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan atau kelainan lainnya di daerah suprapubik.

10. Atur lampu yang terang untuk melihat serviks.

11. Pakai sarung tangan yang sudah di DTT.

12. Atur peralatan dan bahan-bahan yang akan dipakai dalam wadah steril DTT.

13. Lakukan pemeriksaan genitalia eksterna.

14. Lakukan pemeriksaan speculum.

15. Lakukan pemeriksaan bimanual

16. Buka dan rendang sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%.

Tindakan pra pemasangan

17. Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan dirasakan.

18. Melakukan ketrampilan memasukkan lengan AKDR Cu T 380A di dalam kemasan sterilnya

Tindakan Pemasangan AKDR

19. Memakai sarung tangan yang baru dan pasang spekulum,kemudian Jepit serviks dengan tenakulum secara hati-hati

20. Masukkan sonde uterus dengan teknik “Tidak menyetuh” (no touch tehnique) dan tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri dan keluarkan sonde

21. Ukur kedalaman kavum uteri pada tabung inserter 22. Angkat tabung AKDR dari kemasannya tanpa

menyentuh permukaan yang tidak steril dan masukkan tabung inserter ke dalam uterus sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa adanya tahanan

23. Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan teknik withdrawl , dan keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong kembali ke serviks sampai leher biru menyentuh serviks atau terasa adanya tahanan

24. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang AKDR kurang lebih 3-4 cm, kemudian keluarkan seluruh tabung inserter, buang ke tempat sampah terkontaminasi

25. Lepaskan tenakulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan klorin 0,5% dan periksa serviks, bila ada perdarahan dari tempat bekas jepitan tenakulum, tekan dengan kasa selama 30-60 detik, kemudian keluarkan spekulum dengan hati-hati, rendam dalam larutan klorin 0,5%

Konseling pasca pemasangan

(15)

14 26. Ajarkan klien cara memeriksa sendiri benang AKDR

dan kapan harus dilakukan.

27. Jelaskan pada klien apa yang harus dilakukan bila mengalami efek samping.

28. Beritahu kapan klien harus datang kembali ke klinik untuk kontrol.

29. Yakinkan bahwa klien dapat meminta AKDRnya dicabut setiap saat.

30. Lengkapi rekam medik dan kartu AKDR untuk klien.

Jumlah Nilai ………

NILAI : N X B = 4

Rubrik:

1 Tidak mampu, jika langkah klinik tidak dilakukan

2 Kurang Mampu, jika langkah klinik dilakukan tapi tidak benar

3 Mampu, jika langkah klinik dilakukan dengan benar tapi tidak sistematis 4 Mahir, jika langkah klinik dilakukan dengan benar dan sistematis

11) Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan capaian belajar mahasiswa dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya mahasiswa dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik atau karya mahasiswa yang menunjukkan perkembangan kemampuannya untuk mencapai capaian pembelajaran.

12) Macam penilaian portofolio yang disajikan dalam buku ini adalah sebagai berikut:

a. Portofolio perkembangan, berisi koleksi hasil-hasil karya mahasiswa yang menunjukkan kemajuan pencapaian kemampuannya sesuai dengan tahapan belajar yang telah dijalani.

b. Portofolio pamer (showcase) berisi hasil-hasil karya mahasiswa yang menunjukkan hasil kinerja belajar terbaiknya.

c. Portofolio komprehensif, berisi hasil-hasil karya mahasiswa secara keseluruhan selama proses pembelajaran.

Contoh penilaian portofolio seperti pada Tabel 5 digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa memilih dan meringkas artikel jurnal ilmiah. Capaian pembelajaran yang diukur:

(1) Kemampuan memilih artikel jurnal bereputasi dan mutakhir sesuai dengan tema dampak polusi industri;

(2) Kemampuan meringkas artikel jurnal dengan tepat dan benar

(16)

15 Tabel 10. Contoh Penilaian Portofolio

No

Aspek/ Dimensi yang Dinilai

Artikel-1 Artikel-2 Artikel-3

Rendah (1-5)

Tinggi (6-10)

Rendah (1-5)

Tinggi (6-10)

Rendah (1-5)

Tinggi (6-10) 1 Artikel berasal dari jurnal

terindeks dalam kurun waktu 3 tahun terakhir 2 Artikel berkaitan dengan

tema dampak polusi industri.

3 Jumlah artikel sekurangkurangnya membahas dampak polusi industri pada manusia dan lingkungan.

4 Ketepatan meringkas isi bagian-bagian penting dari abstrak artikel, 5 Ketepatan meringkas

konsep pemikiran penting dalam artikel.

6 Ketepatan meringkas metodologi yang

digunakan dalam artikel.

7 Ketepatan meringkas hasil penelitian dalam artikel.

8 Ketepatan meringkas pembahasan hasil penelitian dalam artikel.

9 Ketepatan meringkas simpulan hasil penelitian dalam artikel.

10 Ketepatan memberikan komentar pada artikel journal yang dipilih.

Jumlah skor tiap ringkasan artikel Rata-rata skor yang diperoleh

13) Pembobotan untuk masing-masing penilaian Sikap, Pengetahuan dan praktikum dijabarkan sebagai berikut:

(17)

16 Tabel 11. Rekapan Pembobotan Penilaian Satu Mata Kuliah terdiri dari SKS (T)

NO NPM NAMA

MAHASISWA

Sikap 10%

Pengetahuan (90%)

Total Nilai Tugas/Presentasi UTS UAS

Total

25% 35% 40%

a b c d e f g h i

= (d*0,1+(h*0.9))

Tabel 12. Rekapan Pembobotan Penilaian Satu Mata Kuliah yang terdiri dari SKS (T) dan (P) tanpa OSCA/OSCE

NO NPM NAMA

MAHASISWA

Sikap 10%

Pengetahuan (45%)

Keterampilan/

Praktikum (45%) Total Nilai Tugas/Presentasi UTS UAS

Total

Tugas Laporan Total

30% 30% 40% 50% 50%

a b c d e f g h I j k l

=

(d*0,1+(h*0.45+(k*0.45)))

Tabel 13. Rekapan Pembobotan Penilaian Satu Mata Kuliah

yang terdiri dari SKS (T) dan (P) dengan OSCA/OSCE tanpa ke Lahan (klinik)

NO NPM NAMA

MAHASISWA

Sikap 10%

Pengetahuan (40%)

Keterampilan/

Praktikum (50%) Total Nilai Tugas/Presentasi UTS UAS

Total

Laporan Ujian

Total

25% 35% 40% 40% 60%

a b c d e f g h I j k l

=

(d*0,1+(h*0.4+(k*0.5)))

(18)

17 Tabel 14. Rekapan Pembobotan Penilaian Satu Mata Kuliah

yang terdiri dari SKS (T) dan (P) dengan OSCA/OSCE dan ke Lahan (klinik)

NO NPM NAMA

MAHASISWA

Sikap 10%

Pengetahuan (40%)

Keterampilan/ Praktikum (Skill Lab 25%)

Keterampilan/ Praktikum

(Skill klinik 25%) Total Nilai Tugas/Presentasi UTS UAS

Total

Laporan Ujian

Total

logbook Laporan Ujian Total

25% 35% 40% 40% 60% 10% 30% 60%

a b c d e f g h i j k l m n o

= (d*0,1+(h*0.4+

(k*0.25+(n*0.25))))

Tabel 15. Rekapan Pembobotan Penilaian Satu Mata Kuliah yang terdiri dari SKS (P)

NO NPM NAMA

MAHASISWA

Sikap 10%

Keterampilan/ Praktikum (90%)

Total Nilai Tugas

Terstruktur

Portofolio/

logbook Laporan Ujian

Total

10% 20% 30% 40%

a b c d e f g h i

= (d*0.1+(h*0.9)) NB. item penilaian praktikum dapat ditambahkan sesuai kebutuhan praktik

di program studi dan untuk diberikan bobot.

14) Untuk Mata Kuliah 100% skill klinik, PKL, KKN dan Skripsi akan diatur pada panduan tersendiri.

(19)

18 BAB II

MEKANISME DAN PROSEDUR PENILAIAN Pasal 6

Mekanisme Penilaian

1) Penilaian hasil belajar mahasiswa dilaksanakan oleh dosen secara individu atau tim penguji

2) Mekanisme penilaian terkait dengan tahapan penilaian, teknik penilaian, instrumen penilaian, kriteria penilaian, indikator penilaian dan bobot penilaian dilakukan dengan alur sesuai pada Gambar 1.

Gambar 1. Mekanisme Penilaian

Gambar 1.Mekanisme Penilaian

Pasal 7

Prosedur dan Pelaksanaan Penilaian 1) Prosedur penilaian mencakup tahap:

a. Perencanaan (dapat dilakukan melalui penilaian bertahap dan/ atau penilaian ulang),

b. kegiatan pemberian tugas atau soal, c. observasi kinerja,

d. pengembalian hasil observasi, dan e. pemberian nilai akhir.

2) Pelaksanaan Penilaian

Pelaksanan penilaian dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran dan dapat dilakukan oleh:

a. dosen pengampu atau tim dosen pengampu;

Menyusun Menyampaikan Menyepakati

Melaksanakan Memberi Umpan

Balik Mendokumentasikan

(20)

19 b. dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan

mahasiswa; dan/atau

c. dosen pengampu atau tim dosen pengampu dengan mengikutsertakan pemangku kepentingan yang relevan (misalnya bersama dosen PA dan atau kaprodi dan atau bagian akademik).

3) Perolehan nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan minimum sesuai nilai batas lulus (NBL).

4) NBL yang dimaksud pada poin 3) untuk teori (T) adalah 60 (2.00) dan untuk praktik (P) atau (S) adalah 70 (3.00).

5) Jika perolehan nilai < NBL untuk masa ujian tengah semester maka nilai tersebut diakui tanpa remedial.

6) Jika perolehan nilai < NBL untuk masa ujian akhir semester maka diberlakukan ketentuan sebagai berikut:

(1) diberikan kesempatan remedial 1 sesuai jadwal remedial/ HER menggunakan soal yang sama dengan e-test untuk teori dan OSCA/OSCE/ujian lab untuk praktik.

(2) jika perolehan nilai remedial 1 < NBL, maka masuk pada pembekalan poin-poin penting pada mata kuliah tersebut minimum 6 jam kuliah tatap muka dan atau bimbingan pada praktik.

(3) setelah dilakukan pembekalan baik kuliah dan atau praktik maka dilanjutkan dengan remedial 2 menggunakan soal yang sama dengan e-test untuk teori dan OSCA/OSCE/ujian lab untuk praktik.

(4) perolehan nilai di remedial 2 selanjutnya dilakukan penggabungan komponen- komponen penilaian seperti pada tabel komposisi nilai (sesuai ketentuan tabel 11- 15)

7) setelah penggabungan komponen penilaian, jika perolehan total nilai mata kuliah <

NBL maka mahasiswa tersebut wajib mengulang mata kuliah dan otomatis menjadi peserta di program semester pendek (SP).

8) Ketentuan SP diatur pada aturan tersendiri.

9) ketentuan pelaksanaan pembekalan poin-poin penting pada mata kuliah tersebut minimum 6 jam kuliah tatap muka dan atau bimbingan pada praktik seperti tertuang pada poin (2), menggunakan rancangan biaya tersendiri.

(21)

20 10) RAB yang dimaksud adalah @Rp.60.000/jlh peserta dan ketentuan rincinya diatur

berikutnya.

11) pelaksanaan pembekalan minimum 6 jam kuliah tatap muka dan atau bimbingan pada praktik dikelola oleh TIM dibawah pengawasan Bidang Akademik.

Pasal 8

Pelaporan Penilaian

1) Mekanisme pelaporan penilaian disampaikan sebagai berikut:

a. Pelaporan penilaian berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dalam menempuh suatu mata kuliah yang dinyatakan dalam kisaran seperti pada Tabel 16

Tabel 16. Kategori Penilaian

Huruf Angka Mutu Kategori

A 76-100 4 Sangat baik

B 68-75 3 Baik

C 60-67 2 Cukup

D 46-59 1 Kurang

E 0-45 0 Sangat kurang

b. Penilaian dapat menggunakan huruf antara dan angka antara untuk nilai pada kisaran 0 (nol) sampai 4 (empat).

c. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan di tiap semester dinyatakan dengan indeks prestasi semester (IPS):

d. Hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan pada akhir program studi dinyatakan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK):

(22)

21 e. Mahasiswa berprestasi akademik tinggi adalah mahasiswa yang mempunyai indeks prestasi semester (IPS) lebih besar dari 3,50 (tiga koma lima nol) dan memenuhi etika akademik.

2) Pelaksanaan evaluasi hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan:

a. Dilakukan secara berkala setiap akhir semester b. Terdokumentasi secara baik

c. Dilaporkan kepada unit terkait d. Ditindaklanjuti secara konsisten e. Evaluasi melibatkan hasil tracer study

Pasal 8

Pelaporan Penilaian Predikat Kelulusan diatur sebagai berikut:

Tabel 17. Predikat Kelulusan (SN-Dikti)

Program IPK Predikat Lulusan

Diploma dan Sarjana

Mahasiswa program diploma dan program sarjana dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol)

2.00-2.75 Memuaskan

2.76-3.50 Sangat Memuaskan

>3.50 Pujian

Profesi

Mahasiswa program profesi dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 3,00 (tiga koma nol).

3,00-3,50 Memuaskan

3,51-3,75 Sangat Memuaskan

>3,75 Pujian

Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh ijazah, gelar atau sebutan, dan surat keterangan pendamping ijazah sesuai dengan peraturan perundangan.

(23)

22 BAB III

KETENTUAN PENUTUP Pasal 9

Semua ketentuan yang ada pada saat ditetapkannya Peraturan Ketua ini masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan Peraturan Ketua ini.

Pasal 10

Peraturan Ketua ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan didalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Bekasi

Pada tanggal : 07 September 2021 Ketua STIKes Medistra Indonesia

Linda. K. Telaumbanua.,SST.,M.Keb NIDN.0302028001

Referensi

Dokumen terkait

Therefore, this study aimed to capture the general distribution of total Fe, Cu, and Zn in peat at the oil palm plantation and assess their relationship with several environmental