• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selamat Datang - Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Selamat Datang - Digital Library"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

Hal ini dibuktikan dengan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,771 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 0,396 Ha diterima yang berarti terdapat hubungan antara empati dengan perilaku prososial pada anak usia dini pada kategori kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan empati dengan perilaku prososial pada anak usia 5-6 tahun. Pada tahun 2018, melalui jalur SBMPTN, penulis melanjutkan pendidikan sarjana (S1) sebagai mahasiswa pada program studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PG-PAUD), Fakultas Pendidikan dan Pelatihan Guru, Universitas Lampung.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Empati dan Perilaku Prososial pada Anak Usia Dini”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Penulis menyadari bahwa penyusunan disertasi ini melibatkan banyak pihak yang tentunya telah memberikan waktu dan pikirannya dengan sepenuh hati untuk ikhlas memberikan informasi yang diinginkan. Selaku ketua Program Keguruan Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Lampung, sekaligus sebagai pembimbing utama atas jasa-jasanya baik tenaga maupun pikiran yang telah mencurahkan bimbingan, masukan, kritik, saran dan juga nasehat demi kelancaran skripsi ini. .

Selaku dosen pembimbing lainnya atas jasa-jasanya, tenaga dan pikirannya dicurahkan untuk memberikan bimbingan, masukan, kritik, saran dan juga nasihat guna menyelesaikan tugas ini. Keluarga Besar PG PAUD FKIP Universitas Lampung khususnya “Kelas B Angkatan 2018 yang mewarnai dunia pendidikan”. Almamaterku tercinta, Universitas Lampung, tempat menimba ilmu dan pengalaman berharga, tempat dimana aku menemukan dan merasakan hangatnya persahabatan dan juga menuliskan kisah-kisah indah yang tak terlupakan 19.

Peneliti menyadari masih banyak kekurangan pada skripsi ini, namun semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para guru di masa depan, khususnya pembaca dan pada umumnya.

PENDAHULUAN

  • Identifikasi Masalah
  • Pembatasan Masalah
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
    • Manfaat Teoritis
    • Manfaat Praktis

Perilaku prososial merupakan bagian mendasar dari perkembangan sosial emosional anak usia dini yang dapat dipupuk pada anak usia dini (Santrock, 2007). Perilaku prososial merupakan tindakan yang bertujuan untuk secara sukarela membantu atau memberi manfaat bagi individu lain tanpa mengharapkan imbalan apa pun (Eisenberg & Mussen, 1989). Tingkatan pencapaian pengembangan perilaku prososial antara lain; menunjukkan semangat dalam bermain game kompetitif secara positif, mengikuti aturan main, menghargai orang lain, bermain bersama teman sebaya, mengetahui emosi teman dan menyikapi dengan baik, berbagi dengan orang lain, menghargai.

Perilaku prososial pada anak merupakan perilaku yang mencerminkan tindakan tulus menolong atau menolong orang lain. Perilaku prososial mempunyai nilai positif dalam kehidupan sehari-hari, perilaku prososial memungkinkan individu untuk hidup bersama secara positif dalam satu lingkungan. Penelitian (II, 2014) yang dilakukan di TK Bintang Mulia Asih, hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pro sosial di TK belum terlihat pada sebagian anak, yang terlihat dari kurangnya kemampuan bekerjasama dengan teman, kesulitan dalam berbagi sesuatu dengan teman dan rendahnya kemampuan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Balik Bukit Lampung Barat pada bulan Juli hingga Agustus 2021, peneliti menemukan terdapat 3 orang anak yang menunjukkan perilaku prososial, seperti ketika temannya tidak membawa pensil tanpa diminta, ada anak yang meminjamkan pensilnya, ketika melihat temannya menangis karena dia tanpa sengaja menginjak kaki temannya, anak tersebut langsung meminta maaf, saat makan bersama ada anak yang ingin berbagi makanan dengan temannya yang tidak membawa makanan. Namun terdapat 6 anak yang tidak menunjukkan perilaku prososial, seperti satu anak terjatuh dan satu lagi anak. Hal ini merupakan proses alami yang dialami anak, karena Piaget menyatakan bahwa anak usia 5-6 tahun berada pada tahap perkembangan kognitif praoperasional egosentris (Amini, 2014).

Anak usia dini masih bersifat egosentris dan kemampuan berempati yang tidak sama pada setiap anak, menjadikan peran keluarga dan lingkungan menjadi penting sebagai pendorong utama terbentuknya empati pada anak. Hal ini didukung oleh pendapat Kau yang menyatakan bahwa empati pada anak tergantung pada keadaan lingkungan keluarga anak (Kau, 2010). Pentingnya mengembangkan empati pada anak usia dini karena empati yang tinggi akan mendorong anak untuk selalu memperlakukan orang lain dengan baik (Sumarni et al., 2020).

Sedangkan empati yang rendah pada anak akan berdampak negatif dengan menunjukkan sikap acuh tak acuh dan perilaku tidak membantu (Eisenberg & Miller, 1987). Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ada hubungan antara empati dengan perilaku prososial pada anak usia dini. Sebagai bahan pertimbangan orang tua agar menggunakan nilai-nilai empati dan perilaku prososial anak usia dini dalam kebiasaannya sehari-hari.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Pengertian Anak Usia Dini
  • Karakteristik Anak Usia Dini
  • Perilaku Prososial
    • Pengertian Perilaku Prososial
    • Aspek Perilaku Prososial
    • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Prososial
  • Empati
    • Pengertian Empati
    • Aspek Empati
    • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Empati
  • Penelitian yang Relevan
  • Kerangka Pikir
  • Hipotesis Penelitian

Lebih lanjut Eisenberg menyatakan bahwa perilaku prososial adalah tindakan sukarela yang dilakukan tanpa mengharapkan imbalan apa pun dari pihak lain (Eisenberg & Mussen, 1989). Perilaku prososial mengacu pada tindakan sukarela untuk membantu atau memberi manfaat bagi individu atau kelompok individu lain. Meskipun tindakan perilaku prososial dimaksudkan untuk memberikan dampak positif bagi orang lain, tindakan tersebut juga dapat dilakukan karena berbagai alasan.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial adalah suatu tindakan yang bertujuan. Perilaku prososial merupakan tindakan yang dilakukan secara sukarela dan memberikan manfaat kepada orang lain, yang mencakup berbagai aspek berupa tindakan positif. Aspek perilaku prososial menurut Eisenberg antara lain membantu, berbagi, bersenang-senang, dan kemampuan bekerja sama (Eisenberg & Mussen, 1989) a.

Penelitian yang dilakukan oleh Suparmi dan Sri Sumajati (2021) berjudul Pelatihan Empati dan Perilaku Prososial pada Anak Sekolah Dasar. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu dan Tri (2015) berjudul Pengaruh Pemberian Lagu Anak Terhadap Perilaku Prososial Siswa TK. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen non-randomized control group pre-test-post-test design untuk mengukur peningkatan perilaku prososial anak.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan perilaku prososial pada anak yang mendapat perlakuan berupa persembahan lagu anak-anak. Penelitian yang dilakukan oleh Nur dan Rizky (2020) dengan judul Perilaku Prososial Anak Pada Masa Pandemi Covid-19. Perilaku prososial anak yang tetap dapat dikembangkan meskipun belajar dari rumah adalah berbagi, membantu, menghibur, dan bekerja sama.

Penelitian yang dilakukan oleh Ellen Prima (2018) berjudul Upaya Guru dalam Mendorong Perilaku Prososial pada Anak Usia Dini Studi Kasus pada Guru di TK Khalifah Purwokerto. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis upaya guru dalam mendorong perilaku prososial pada anak usia dini di TK Khalifah Purwokerto. Namun yang berbeda dari penelitian ini adalah mencari hubungan antara empati dan perilaku prososial pada anak usia dini, padahal penelitian terkait di atas berfokus pada bagaimana mengembangkan perilaku prososial.

Beberapa anak usia dini belum memiliki keterampilan sosial yang memadai, termasuk perilaku prososial, karena beberapa faktor, salah satunya adalah kurangnya rasa empati terhadap orang lain. Terbentuknya nilai-nilai sosial dalam masyarakat seperti berkurangnya rasa mendahulukan diri sendiri dibandingkan orang lain menunjukkan adanya hubungan antara empati dengan terbentuknya perilaku prososial.

Gambar 1. Kerangka Pikir
Gambar 1. Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
    • Definisi Konseptual
    • Definisi Operasional
  • Kisi-kisi Instrumen
  • Uji Instrumen
    • UjiValiditas Instrumen
    • Uji Reliabilitas
  • Alat Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
    • Uji Interval Kategori
    • Uji Hipotesis

Perilaku prososial merupakan tindakan yang dilakukan untuk memberi manfaat bagi orang lain, tindakan ini mencerminkan kepedulian dan kepedulian terhadap orang lain. Berdasarkan hasil uji lapangan dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS, untuk variabel empati terdapat 12 item yang valid dan untuk variabel perilaku prososial terdapat 11 item valid yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Berdasarkan hasil analisis, nilai Cronbach alpha variabel empati sebesar 0,855 dan hasil analisis nilai Cronbach alpha variabel perilaku prososial anak usia dini sebesar 0,841. Dalam hal ini alat pencarian berada pada kategori teratas, sehingga dapat digunakan untuk penelitian.

Dokumentasi dalam penelitian ini juga memuat laporan berupa gambar, foto atau video yang diambil pada saat itu. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 0,771 > 𝑟𝑡𝑎𝑏 tas , Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten. Hubungan yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa empati berkaitan erat dengan pembentukan perilaku prososial pada anak usia dini.

Aspek empati pada anak yang cenderung merasakan perasaan orang lain (perspektif persepsi), keinginan untuk mengikuti perilaku baik dalam buku atau film (fantasi), merasa kasihan jika dilihat. Diharapkan orang tua dapat menumbuhkan komitmen yang tinggi dan kesadaran penuh untuk merangsang berkembangnya rasa empati dan perilaku prososial pada anak dalam kebiasaan sehari-hari. Diharapkan bagi peneliti lain dapat menjadikan penelitian ini sebagai referensi sehingga dapat menghimpun penelitian yang lebih baik, dan peneliti lain dapat menambahkan sampel yang lebih besar untuk melihat dan menggali kemampuan empati dan prososial anak lebih dalam.

Hubungan Empati dengan Perilaku Prososial pada Bystander Bullying Universitas Kristen Satya Wacana 1.2. Pengaruh empati terhadap perilaku prososial ketika membagikan kembali informasi atau me-retweet aktivitas sosial di jejaring sosial Twitter.

Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Variabel Empati
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Variabel Empati

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Responden

Deskripsi Hasil Penelitian

Analisis Hasil Penelitian

Pembahasan

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pikir
Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Variabel Empati
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Variabel Perilaku Prososial Anak Usia Dini
Tabel 3 Tabel Kriteria Reliabilitas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan: 1 Pengaturan hukum terhadap tindakan tembak di tempat terhadap pelaku tindak pidana pencurian dengan kekerasan mengacu kepada Peraturan Kepala