• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selamat Datang - Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Selamat Datang - Digital Library"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

Adapun hasil penelitian pertama, indikator kapasitas (Ability DPRD Provinsi Lampung dalam hal ini Bapemperda belum menjalankan tugasnya dengan baik dalam pembentukan peraturan daerah, karena berdasarkan visi dan misi DPRD Provinsi Lampung untuk menciptakan minimal 22 Peraturan Daerah baru setiap tahunnya. Dan mulai pertengahan tahun 2021 penulis telah mengikuti kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) di DPRD Provinsi Lampung. Penulis bersyukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala Yang Maha Penyayang , Yang Maha Penyayang, yang telah melimpahkan nikmat, karunia, dan bimbingannya yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Optimalisasi Kinerja Anggota DPRD Dalam Menjalankan Fungsi Legislatif (Kajian Pada Periode DPRD Provinsi Lampung.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 1 Tahun 2018 tentang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. 4 Optimalisasi fungsi DPRD dalam pembentukan peraturan daerah (kajian pembentukan peraturan daerah di kota Pekalongan).

Tabel  1.  Program  Pembentukan  Peraturan  Daerah  Prakarsa  DPRD  Provinsi   LampungTahun 2021
Tabel 1. Program Pembentukan Peraturan Daerah Prakarsa DPRD Provinsi LampungTahun 2021

Rumusan Masalah

Tujuan penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoristis
  • Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian, saran dan referensi untuk pembuatan peraturan daerah DPRD Provinsi Lampung selanjutnya. Proses penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Prakarsa DPRD berdasarkan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Lampung adalah sebagai berikut. Proses pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Prakarsa DPRD berdasarkan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Lampung adalah sebagai berikut.

Namun dalam pelaksanaannya, pembentukan peraturan daerah dilakukan oleh DPRD Provinsi Lampung, berdasarkan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Lampung Nomor 33/DPRD.LPG/III.01/2019 tentang Program Pembentukan Perda di Provinsi Lampung pada tahun 2020 hanya menghasilkan 12 Raperda yang diusulkan dan 11 Raperda yang dihasilkan. Rancangan Peraturan Daerah menjadi Peraturan Daerah. Fenomena yang dikaji dalam penelitian tentang optimalisasi kinerja DPRD Provinsi Lampung dalam menjalankan fungsi pembentukan peraturan daerah (Periode ini memerlukan data yang diperoleh di lapangan untuk dianalisis teori, paradigma, dll. Fokus penelitian ini bagaimana teori kinerja dapat menggambarkan fenomena anggota DPRD Provinsi Lampung dalam menjalankan fungsi pembentukan peraturan daerah periode 2019-2020.

Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan peneliti berfokus pada kinerja DPRD Provinsi Lampung dalam menjalankan fungsi pembentukan peraturan daerah periode 2019-2024. Teknik analisis data digunakan untuk memahami bagaimana mengoptimalkan kinerja DPRD Provinsi Lampung dalam menjalankan fungsi legislasi. Penyajian data bertujuan untuk memahami hal-hal yang dilakukan anggota DPRD Provinsi Lampung, yang kemudian dirancang berdasarkan data yang ada dan disajikan secara sistematis mengenai kinerja DPRD Provinsi Lampung dalam menjalankan fungsi pembentukan peraturan daerah periode tersebut. 2019-2024. Periode waktu.

Berdasarkan hasil penelitian Optimalisasi Kinerja Anggota DPRD dalam pelaksanaan fungsi legislasi (kajian pada masa DPRD di provinsi Lampung), dapat disimpulkan sebagai berikut.

Gambar 1.  Kerangka Pikir  (Sumber : Diolah oleh peneliti, 2021) Yang Diharapkan :
Gambar 1. Kerangka Pikir (Sumber : Diolah oleh peneliti, 2021) Yang Diharapkan :

Tinjauan Tentang Optimalisasi

Pengertian Kinerja

Tinjauan DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah)

  • Fungsi, Tugas, Wewenang dan Hak Dewan Perwakilan Rakyat

Berdasarkan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Lampung Nomor 1 Tahun 2019, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang kedudukannya merupakan bagian dari penyelenggaraan pemerintahan daerah. DPRD merupakan salah satu bentuk lembaga perwakilan daerah (parlemen) (provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia yang berfungsi bersama-sama dengan pemerintah daerah sebagai bagian penyelenggara pemerintahan daerah. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota (DPRD Kota) yang berkedudukan di DPRD Kota merupakan mitra kerja kepala daerah (Gubernur/Bupati/Walikota).

Fungsi pembentukan Peraturan Daerah dilaksanakan dengan menyusun Propemperda bersama Gubernur, berdiskusi dengan Gubernur dan menyetujui atau menolak Rancangan Peraturan Daerah serta mengajukan usulan Rancangan Peraturan Daerah. Fungsi anggaran DPRD diwujudkan dalam bentuk pembahasan persetujuan bersama terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD yang diusulkan oleh Gubernur. Fungsi anggaran dilaksanakan melalui pembahasan kebijakan umum dan prioritas APBD serta pagu anggaran sementara yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan rencana kerja Pemerintah Daerah, pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD, pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang perubahan APBD dan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Penyelenggaraan APBD.

Fungsi pengawasan diwujudkan dalam bentuk pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah dalam Peraturan Gubernur, pelaksanaan peraturan perundang-undangan lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah, dan pelaksanaan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan laporan keuangan oleh Mahkamah Agung. Pengadilan. Badan audit. Membahas dan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang diusulkan oleh Gubernur;

Tinjauan Tentang Pembentukan Peraturan Daerah

Dapat disimpulkan bahwa Badan Legislatif merupakan suatu lembaga yang mempunyai tugas mengeluarkan dan merumuskan undang-undang atau lembaga ini biasa disebut dengan badan legislatif. Lembaga Legislatif juga mempunyai fungsi menetapkan kebijakan dan menerbitkan undang-undang, serta mengendalikan seluruh tindakan badan eksekutif. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Ketentuan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Penyusunan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 4.

Penyerahan surat Raperda biasa yang diprakarsai oleh DPRD kepada ketua dewan (dilengkapi dengan Kami, Rancangan Raperda dan Tanda Usulan). Tanggapan pemrakarsa terhadap Fraksi Pu dan meminta persetujuan untuk disetujui sebagai Proyek Regulasi Daerah yang diprakarsai oleh DZHRB.

Kerangka Pikir

Indikator kemampuan untuk menentukan kinerja pembentukan Peraturan Daerah akan dilihat dari aspek pendidikan yang cukup terhadap jabatan dan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari, sehingga akan lebih mudah baginya untuk mencapai kinerja yang diharapkan. Indikator Motivasi (Motivation), untuk mengetahui kinerja pembentukan Peraturan Daerah, akan melihat aspek kondisi yang menggerakkan anggota DPRD untuk mencapai tujuannya. Kemampuan (Ability) Dengan pendidikan yang cukup sesuai dengan kedudukannya dan keterampilannya dalam melakukan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah baginya untuk mencapai kinerja yang diharapkan.

Tipe Penelitian

Fokus Penelitian

Sumber dan Jenis Data

  • Data Primer
  • Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh peneliti berdasarkan laporan atau dokumen yang merupakan informasi tertulis. Laporan tertulis didasarkan pada data jurnal, buku dan dokumen yang mendukung data yang diinginkan penulis.

Data Informan

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara ini merupakan suatu proses perolehan informasi dengan menggunakan tanya jawab tatap muka antara peneliti (sebagai pewawancara yang menggunakan atau tidak menggunakan pedoman wawancara) dengan subjek yang diteliti. Secara sederhana, wawancara dapat dikatakan sebagai peristiwa atau proses interaksi antara pewawancara dengan sumber informasi atau orang yang diwawancarai (interviewee) melalui komunikasi langsung. Bisa juga dikatakan bahwa wawancara adalah percakapan tatap muka antara pewawancara dengan sumber informasi, dimana pewawancara bertanya secara langsung mengenai suatu objek yang dipelajari dan dirancang sebelumnya (Yusuf, 2017).

Teknik Pengolahan Data

Interpretasi data adalah proses melihat data yang dianalisis melalui suatu kerangka kerja yang dapat memberi makna pada data tersebut dan memungkinkan kita menarik kesimpulan yang relevan atau bermakna. Oleh karena itu, dalam hal ini interpretasi data merupakan langkah yang terjadi setelah kita melakukan analisis data. Artinya sifat dan tujuan penafsiran akan bervariasi dari satu masalah ke masalah lainnya, mungkin berkorelasi dengan jenis data yang dianalisis.

Teknik Analisis Data

Dalam menyajikan data, peneliti dapat menerima masukan dari peneliti lain, sehingga data dapat disusun secara jelas dan mudah dipahami. Dalam penelitian ini peneliti mengklasifikasikan data berdasarkan kelompok informan sehingga dapat mengambil informasi dari informan berdasarkan masalah dan sumbernya. Kesimpulan peneliti bisa saja berubah jika peneliti menemukan bukti-bukti baru saat melakukan penelitian di lapangan.

Kesimpulan diambil berdasarkan pemahaman hasil wawancara, dokumentasi dan analisis yang dilakukan peneliti.

Teknik Keabsahan Data

GAMBARAN UMUM

  • Sejarah Pemebentukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi
  • Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung
  • Tugas dan Wewenang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi
  • Hak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung
  • Kewajiban Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi
  • Fraksi Anggota DPRD Provinsi Lampung
  • Badan
    • Badan Musyawarah
    • Badan Anggaran
    • Badan Pembentukan Peraturan Daerah
    • Badan Kehormatan

Pada akhir Maret 2004, 47 dari 75 anggota DPRD Provinsi Lampung mengusulkan pemilihan kembali Gubernur, yang akhirnya dimenangkan oleh dua orang Shachruedin ZP dan Syamsurya Ryacudu. Saat ini, pada periode 2019-2024, anggota DPRD Provinsi Lampung berjumlah 85 orang yang terdiri dari Fraksi PDI Perjuangan, Gerindra, Golkar, Demokrat, Nasdem, PKS, dan PAN. Indikator Kapasitas (Abalitas DPRD Provinsi Lampung dalam hal ini Bapemperda tidak melaksanakan tugasnya dalam pembentukan peraturan daerah dengan baik, karena berdasarkan visi dan misi DPRD Provinsi Lampung tujuannya adalah menjadikan minimal 22 daerah baru. peraturan yang dibuat per tahun.

Berdasarkan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Lampung nomor 6/DPRD.LPG/III.01/2021 tentang Program Peraturan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2021 saja, hanya menghasilkan 12 Raperda usulan dan hanya 11 Raperda yang menjadi Peraturan Daerah, sehingga DPRD mempunyai usulan. target kinerja minimal Provinsi Lampung setiap tahunnya belum mampu mencapai hasil yang maksimal. Indikator Motivasi (Motivation) dimana motivasi anggota Bapemperda Provinsi Lampung dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam penyusunan peraturan daerah di Provinsi Lampung masih sangat rendah karena anggota DPRD Provinsi Lampung dalam melaksanakan tugasnya membentuk daerah baru ketentuannya cenderung hanya bersifat formalistik atau sekedar memenuhi kewajibannya. Ibarat lembaga legislatif, hal ini terlihat dari kinerja DPRD Provinsi Lampung yang belum mampu memenuhi target 22 peraturan daerah baru setiap tahunnya, serta tidak adanya pemberian sanksi institusional khusus/berat kepada anggota DPRD yang melakukan pelanggaran. tidak mengikuti rapat pembentukan Peraturan Daerah karena mekanisme sanksi yang berlaku. Berdasarkan hasil Optimalisasi Kinerja Anggota DPRD dalam pelaksanaan fungsi legislasi (Studi pada DPRD Provinsi Lampung periode, peneliti memberikan saran kepada DPRD Provinsi Lampung sebagai berikut.

Peraturan Daerah yang dibuat oleh DPRD Provinsi Lampung hendaknya dapat dilaksanakan dengan baik atau mampu dilaksanakan oleh Pemerintah karena masih terdapat Peraturan Daerah baru yang dibuat yang belum dapat dilaksanakan dengan baik oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini OPD. DPRD Provinsi Lampung hendaknya lebih serius dalam pembentukan peraturan daerah, diarahkan pada tujuan visi dan misinya yaitu menyusun 22 peraturan daerah baru setiap tahunnya. 2018) „Pembentukan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota‟, Jurnal Pendidikan dan Pembangunan, 4(1), hal. 2017) “Analisis Kinerja Organisasi Dalam Memberikan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat (Studi Pada Kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Semarang)”, Jurnal Mimbar Penelitian Sosial dan Politik, 6(4), hlm.

Optimalisasi fungsi DPRD dalam pembentukan peraturan daerah (Studi Pembentukan Peraturan Daerah Kota Pekalongan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Indikator Kemampuan (Abality)
  • Indikator Motivasi (Motivation)

Hasil Pembahasan

  • Indikator Kemampuan (Abality)
  • Indikator Motivasi (Motivation)

SIMPULAN DAN SARAN

  • Simpulan
  • Saran
  • Katalog Peraturan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2021 Dengan Status dan
  • Hasil Penelitian Terdahulu
  • Data Informan
  • Anggota Fraksi DPRD Provinsi Lampung
  • Anggota Bapemperda DPRD Provinsi Lampung
  • Perda Yang Telah di Sahkan Oleh DPRD Provinsi Lampung Tahun 2021
  • Katalog Peraturan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2019 Dengan Status/
  • Katalog Peraturan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2020 Dengan Status/

Anggota DPRD yang berada di Bamppemperda, Fraksi Parpol hendaknya menempatkan kadernya sesuai kompetensi dan kemampuannya. Oleh karena itu, dengan menempatkan kader-kader terbaik di Bapemperda, maka peraturan daerah baru yang dihasilkan akan lebih berkualitas. Fraksi parpol di DPRD harus tegas dan memberikan sanksi kepada setiap kadernya yang tidak bisa bekerja dengan baik dan sering tidak menghadiri rapat pembahasan Raperda.

Gambar

Tabel  1.  Program  Pembentukan  Peraturan  Daerah  Prakarsa  DPRD  Provinsi   LampungTahun 2021
Tabel  2.  Katalog  Peraturan  Daerah  Provinsi  Lampung  Tahun  2021  Dengan  Status/Aspek Legalitasnya
Tabel 3. Penelitian Terdahulu
Gambar 1.  Kerangka Pikir  (Sumber : Diolah oleh peneliti, 2021) Yang Diharapkan :

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Usman Mustapa PERAN ANGGOTA DPRD PEREMPUAN DALAM MELAKSANAKAN FUNGSI ANGGARAN Studi Tentang Proses Penyusunan Rapbd Di Kabupaten Musi Rawas Periode 2014-2019 Wendi Aji Saputra,