• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selamat Datang - Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Selamat Datang - Digital Library"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

Si., selaku Rektor Universitas Lampung yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk kuliah di Program Pascasarjana Administrasi Pendidikan Universitas Lampung. Bapak/Ibu guru mata kuliah Magister Administrasi Pendidikan Universitas Lampung yang telah melatih dan memberikan ilmu yang bermanfaat. Bapak dan Ibu staf administrasi program studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Lampung yang membantu selama penyusunan disertasi ini.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Identifikasi Masalah
  • Pembatasan Masalah
  • Rumusan masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Kegunaan Penelitian
  • Ruang Lingkup Penelitian

Penulis mencoba mengkaji fenomena yang terjadi pada kinerja guru SMA Negeri di kota Bandar Lampung. Menurut Roemintoyo et al., (2021), tinggi rendahnya kinerja guru dapat dikatakan dipengaruhi oleh motivasi kerja guru. Objek penelitian ini adalah kinerja guru sebagai variabel terikat, keterampilan manajemen kunci, motivasi kerja dan budaya organisasi sebagai variabel bebas.

Tabel 1.1 Data UKG Provinsi Lampung
Tabel 1.1 Data UKG Provinsi Lampung

TINJAUAN PUSTAKA

Kinerja guru

  • Pengertian Kinerja Guru
  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja guru
  • Penilaian Kinerja Guru
  • Indikator-Indikator Kinerja Guru

Kinerja guru dalam mengajar merupakan sebuah orientasi yang dapat menciptakan kekuatan signifikan dalam pembelajaran siswa (OECD, 2009b). Kementerian Pendidikan Nasional (2004) menyatakan bahwa kinerja guru merupakan suatu kemampuan yang harus ditunjukkan oleh guru melalui berbagai aspek. Kinerja guru juga dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai dalam pelaksanaan tugas profesionalnya sesuai dengan standar kinerja yang telah ditetapkan (Hamdi, 2014). Berdasarkan pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa kinerja guru merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam lembaganya.

Faktor eksternal kinerja guru merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar guru yang dapat mempengaruhi kinerjanya, seperti gaji, sarana dan prasarana, lingkungan kerja fisik dan kepemimpinan. Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Gita dkk. 2018), dimana hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan secara parsial kemampuan manajemen kepala sekolah terhadap kinerja guru. Kinerja guru dapat meningkat secara signifikan tidak terlepas dari peran kepala sekolah dengan meningkatkan kemampuan manajemennya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita simpulkan mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat keberhasilan seorang guru, diantaranya adalah prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, inisiatif. Widoyoko & Rinawat (2012) menyatakan bahwa kinerja guru berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa sebesar 35,3%. Kualitas kinerja guru tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Penilaian kinerja guru yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (2006) sebagai alat penilaian keterampilan guru (APKG) meliputi (1) rencana pembelajaran (rencana dan materi pembelajaran) atau disebut RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), (2) prosedur pembelajaran ( prosedur kelas), dan (3) keterampilan antarpribadi (interpersonal skill).

Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah

  • Indikator-Indikator Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah Keterampilan manajerial berkaitan erat dengan manajemen kepemimpinan yang Keterampilan manajerial berkaitan erat dengan manajemen kepemimpinan yang

Kepala sekolah sebagai pemimpin harus mempunyai kemampuan manajemen dan gaya kepemimpinan sehingga dapat meningkatkan kinerja guru. Sejalan dengan penelitian Suparno (2013) bahwa keterampilan manajemen kepala sekolah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan belajar guru. Keterampilan kepemimpinan yang baik dan efektif sangat diperlukan dalam membangun, mendorong dan mempromosikan budaya perusahaan yang kuat dan pada akhirnya mencapai kesuksesan/tujuan yang tercapai.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan manajemen kepala sekolah merupakan kompetensi atau keterampilan yang harus dimiliki kepala sekolah sebagai pemimpin yang efektif dalam upaya mengelola sekolah dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada seperti keterampilan teknis, keterampilan manusia. dan keterampilan konseptual, keterampilan untuk mencapai tujuan sekolah. Keahlian atau keterampilan konseptual kepala sekolah atau kepala Madrasah ditujukan untuk memahami seluruh elemen organisasi secara keseluruhan dan menggerakkannya untuk mencapai tujuan (Helmawati, 2014). Kepala sekolah diharapkan memiliki kemampuan konseptual yang cukup untuk mendukung program dan pengambilan keputusan.

Kepala sekolah harus rasional dalam menghadapi segala permasalahan yang ada agar dapat mencapai tujuannya. Kepala sekolah harus mampu melaksanakan kerjasama dengan bawahannya, baik itu guru, pegawai, komite dan semua orang yang terlibat di bidang bawahannya pada satuan pendidikan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa human skill adalah kemampuan seseorang sebagai pelaku untuk bekerja sama, memahami aspirasi dan memotivasi anggota organisasi, guna memperoleh partisipasi optimal dan mencapai tujuan yang diinginkan.

Keterampilan tersebut memungkinkan pimpinan sekolah membantu meningkatkan keterampilan teknis guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar (Suparno, 2013).

Motivasi Kerja

  • Pengertian Motivasi Kerja
  • Teori-Teori Motivasi Kerja
  • Indikator-Indikator Motivasi Kerja

Pengertian tersebut berarti bahwa motivasi adalah penciptaan insentif, insentif dan lingkungan kerja yang memungkinkan orang untuk melakukan yang terbaik dari kemampuannya. Sadirman (2005) juga menyatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan tenaga dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan dan didahului oleh tanggapan terhadap suatu tujuan. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat didefinisikan bahwa motivasi adalah suatu keadaan kepribadian seseorang yang mendorong keinginan individu tersebut untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan.

Sarino (2018) menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru, baik secara parsial maupun simultan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja guru adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seorang guru, yang berasal dari dalam dan luar guru untuk melakukan pekerjaan dengan menggunakan seluruh kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya secara maksimal, untuk mencapai tujuan. hasil kerja untuk mencapai kepuasan sesuai keinginannya. Teori motivasi tersebut antara lain teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow (1943), teori dua faktor Herzberg (1966), dan Mc.

Kebutuhan akan rasa memiliki (sosial), yaitu kebutuhan untuk diterima oleh suatu kelompok, berhubungan, berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. McClelland dikenal dengan teori kebutuhan berprestasi atau Need for Achievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda sesuai dengan kuatnya kebutuhan berprestasi seseorang. Teori motivasi tradisional mencakup hierarki kebutuhan Maslow, teori X dan Y, dan teori dua faktor.

Menurut Robbins & Judge (2008), teori motivasi tradisional merupakan teori yang tidak menunjukkan hasil yang baik setelah diteliti secara menyeluruh.

Budaya Organisasi

  • Pengertian Budaya Organisasi
  • Karakteristik Budaya Organisasi
  • Indikator-Indikator Budaya Organisasi

Budaya organisasi erat kaitannya dengan tumbuhnya perilaku, nilai, sikap dan cara hidup dalam adaptasinya. Sedangkan menurut Tampubolon (2004), budaya organisasi merupakan kumpulan persepsi umum seluruh pegawai sebagai anggota organisasi. Selain itu, budaya organisasi dapat diartikan sebagai norma dan nilai yang menjadi pedoman perilaku anggota organisasi (Luthans, 2007).

Artinya budaya organisasi sekolah yang baik dapat meningkatkan kinerja sekolah, baik kepala sekolah, guru, siswa, staf dan pengguna sekolah lainnya. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi adalah seperangkat asumsi, keyakinan, nilai-nilai dan persepsi yang dianut oleh para anggota suatu organisasi yang mempengaruhi dan membentuk sikap dan perilaku kelompok yang bersangkutan, yang diyakini akan mempengaruhi dan membentuk sikap dan perilaku kelompok yang bersangkutan. digunakan sebagai pedoman bagi warga sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Budaya organisasi tumbuh melalui ide-ide yang diciptakan oleh pendiri organisasi dan kemudian ditanamkan kepada para pengikutnya melalui proses tersebut.

Budaya organisasi merupakan nilai-nilai komunitas sekolah yang meliputi kepala sekolah, guru, manajemen sekolah, dan siswa. Budaya organisasi bercirikan kolaboratif, persaudaraan, kohesif; partisipatif, konsensus, konstruktif dan suportif lebih cenderung meningkatkan tingkat komitmen organisasi. Budaya organisasi mengacu pada sistem makna bersama yang dianut oleh anggota organisasi yang membedakan organisasi tersebut dari organisasi lainnya.

Untuk menciptakan budaya organisasi yang sesuai untuk diterapkan, suatu organisasi memerlukan dukungan dan partisipasi seluruh anggota dalam kerangka organisasi.

Kerangka Pikir

Motivasi yang tinggi seorang guru akan menghasilkan keinginan yang kuat untuk terus meningkatkan kinerjanya. Budaya organisasi yang mempunyai nilai-nilai positif di suatu sekolah dapat meningkatkan semangat kerja pegawai sehingga berdampak pada efektivitas guru yang lebih besar. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan.

Keterampilan kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat besar dalam pengembangan mutu pengajaran di sekolah. Perkembangan kepuasan kerja, kerjasama yang harmonis, lingkungan kerja yang menyenangkan dan pengembangan kualitas profesional di kalangan guru sangat ditentukan oleh kemampuan kepemimpinan kepala sekolah. Hal ini dengan budaya organisasi di lingkungan sekolah, yang dapat diciptakan oleh pemimpin sekolah melalui kerjasama tim, pemimpin dan karakteristik organisasi serta proses manajemen yang berlaku sehingga tujuan pendidikan yang diinginkan dapat tercapai.

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Variabel Penelitian
  • Definisi Konseptual Variabel
  • Definisi Operasional Variabel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Uji Instrumen Penelitian
    • Uji Validitas Kinerja Guru (Y)
    • Uji Validitas Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah (X 1 ) Hasil pengujian validitas terhadap kuesioner Keterampilan Manajerial Kepala
    • Uji Validitas Motivasi Kerja (X2)
    • Uji Validitas Kuesioner Budaya Organisasi (X3)
  • Teknik Analisis Data
    • Uji Prasyarat .1 Uji Normalitas .1 Uji Normalitas
    • Uji Hipotesis

Variabel independen dalam penelitian ini adalah keterampilan manajemen kepala sekolah, motivasi kerja dan sarana prasarana. Sampel yang digunakan untuk menguji instrumen penelitian adalah 30 responden yang diambil berdasarkan populasi penelitian ini. Dari Tabel 3.7 terlihat terdapat 2 pertanyaan/ /pernyataan tentang kinerja guru yang tidak valid karena nilai r hitung < 0,361 (r tabel).

Setelah soal/pernyataan yang tidak valid dihapus dan dilakukan pengujian kembali keabsahannya, maka seluruh pertanyaan/pernyataan Kinerja Guru dinyatakan valid. Setelah item yang tidak valid dihilangkan dan diuji kembali validitasnya, maka seluruh item angket keterampilan manajemen utama dinyatakan valid. Berdasarkan data pada Tabel 3.11 terlihat item nomor 2 pada angket motivasi kerja dinyatakan tidak valid sehingga tidak dapat digunakan untuk pengumpulan data.

Setelah item yang tidak valid dihilangkan dan dilakukan uji validitas kembali, seluruh item angket motivasi kerja dinyatakan valid. Berdasarkan data pada tabel 3.13 diketahui bahwa seluruh item pada angket Budaya Organisasi dinyatakan valid, oleh karena itu item nomor 1 sampai dengan nomor 34 dapat digunakan untuk pengumpulan data. Teknik analisis data dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh keterampilan manajemen kepala sekolah, motivasi kerja dan sarana prasarana terhadap kinerja guru.

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kolmogorov-Smirnov, langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Populasi pada Penelitian
Tabel 3.1 Populasi pada Penelitian

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Implikasi

  • Meningkatkan Keterampilan Manajerial Kepala Sekolah
  • Meningkatkan Motivasi Kerja
  • Meningkatkan Budaya Organisasi

Saran

  • Kepala Sekolah
  • Guru
  • Peneliti Selanjutnya

Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah dan Iklim Psikologis Terhadap Kinerja Guru Madrasah Negeri Lahat Tsanawiyah. Pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah dan budaya organisasi terhadap kinerja guru dengan kepuasan kerja sebagai variabel intervening. Pengaruh kompetensi guru, kepemimpinan kepala sekolah menurut persepsi guru dan motivasi kerja terhadap kinerja guru SMK Negeri di Kabupaten Purbalingga.

Pengaruh motivasi dan kompetensi guru terhadap kinerja guru sekolah dan madrasah di lingkungan pesantren salafiyah. Sekolah dan disiplin kerja dengan kinerja guru pada sekolah menengah pertama dan sederajat (survei di Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton). Pengaruh budaya organisasi dan kepemimpinan manajerial terhadap kompetensi dan kinerja guru di Yayasan Pendidikan Sultan Agung Pematangsiantar.

Pengaruh keterampilan kepemimpinan kepala sekolah dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi kerja terhadap kinerja guru sekolah luar biasa di Pengaruh Keterampilan Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Sekolah Dasar Di Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Sekolah Terhadap Kinerja Guru SD Gugus I Tegallalang Tahun Pelajaran 2020/2021.

Pengaruh Kunci Keterampilan Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Negeri Sub Rayon 03 Kabupaten Jepara.

Gambar

Tabel 1.1 Data UKG Provinsi Lampung
Gambar 2.1 Diagram pengaruh variabel X1, X2, X3 terhadap Y  Keterangan:
Tabel 3.1 Populasi pada Penelitian
Tabel 3.2 Jumlah Sampel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, dapat identifikasi masalah penelitian sebagai berikut. 1) Kebijakan pembatasan sosial yang diterapkan