• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selamat Datang - Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Selamat Datang - Digital Library"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

Tergantung permasalahan yang dihadapi, dapat digunakan cara alternatif yang tidak menimbulkan dampak negatif, yaitu dengan memilih salah satu kultivar unggul yang tahan terhadap infeksi Fo melalui seleksi in vitro pada media kultur yang telah ditambahkan asam salisilat. Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, kasih karunia dan kasih sayang-Nya yang telah memberikan saya kesabaran, kekuatan dan kesehatan. Ayah dan Ibu saya yang telah mendidik saya, merawat dan menyayangi saya, selalu mendoakan saya tanpa henti, memberi semangat dan nasehat serta banyak berkorban untuk saya.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas segala nikmat, rahmat dan kasih sayang-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “Seleksi In Vitro dan Uji Ketahanan Tanaman Anggrek Bulan [Phalaenopsis amabilis (L.) Blume] Hasil Induksi Resistensi terhadap Fusarium oxysporum " tepat pada waktunya. Karomani, M.Si., selaku Rektor Universitas Lampung, beserta jajaran dan jajarannya yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Kusuma Handayani, S.Si., M.Si., selaku Ketua Program Studi Sarjana Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Sri Wahyuningsih, M.Si., selaku kepala Laboratorium Botani, Departemen Biologi, FMIPA Unila dan seluruh staf yang telah memberikan izin, fasilitas dan bantuan kepada penulis selama penelitian berlangsung. Sahabat Yemima Simamora, Sofia Vao Afni Daely dan Syavira Indriani yang telah mendukung, menyemangati, memotivasi dan membantu penulis dalam melaksanakan skripsinya. Teman-teman peneliti kultur jaringan Asrini, Dwi Septiani, Aura, Feriza, Desti, Galih, Suci, Gilang, Zelfi, Vega dan Jabar atas kerjasama, kebersamaan, kritik dan semangat yang diberikan kepada penulis.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Latar Belakang

Cara perbanyakan konvensional pada umumnya seringkali tidak dapat memenuhi produksi tanaman anggrek, sehingga sebaiknya digunakan cara perbanyakan yang sesuai, efisien dan cepat seperti kultur jaringan. Dalam masa pertumbuhannya, tanaman anggrek sering mengalami permasalahan seperti munculnya jamur patogen, bakteri atau virus yang menyerang bagian tubuh tanaman anggrek (Djatnika, 2012). Layu fusarium yang disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum (Fo) merupakan salah satu kendala dalam pertumbuhan anggrek bulan, yaitu menyerang akar yang rusak (Pandjaitan, 2005).

Layu fusarium terlihat setelah jamur patogen berkoloni dan menyebar ke bagian tanaman lain (Joshi, 2018). Alternatif pengendalian penyakit yang efektif dan aman bagi lingkungan adalah dengan menggunakan varietas tahan atau. Pengembangan varietas tahan Fo dapat dilakukan dengan menumbuhkan eksplan berupa organ atau jaringan pada media yang mengandung asam salisilat konsentrasi selektif atau disebut dengan metode in vitro (Suryanti dkk., 2009).

Asam salisilat merupakan salah satu bentuk ketahanan kimia tanaman yang mampu mengatasi serangan patogen biotrofik (patogen yang aktif pada jaringan hidup) dan virus. Aktivasi gen ketahanan pada tanaman akibat adanya gen virulensi pada patogen (gen vir) merupakan proses terbentuknya senyawa asam salisilat. Mekanisme resistensi melalui jalur asam salisilat melibatkan protein terkait patogenesis (protein PR) seperti kitinase, peroksidase, β-glukanase dan PR-1 (Vlot, 2009; Larson, 2007).

Hasil penelitian Suryanti (2009) menunjukkan bahwa biji pisang yang terkena asam salisilat mengalami peningkatan resistensi. Noviantia (2017) menunjukkan bahwa kisaran toleransi konsentrasi asam salisilat untuk seleksi tanaman anggrek bulan secara in vitro adalah 65-85 ppm. 2012) menyatakan bahwa penekanan perkembangan jamur F.

Tujuan Penelitian

Kerangka Pemikiran

Mekanisme resistensi melalui jalur asam salisilat berhubungan dengan protein terkait patogenesis (protein PR) seperti kitinase, peroksidase, β-glukanase dan PR-1 (Vlot, 2009; Larson, 2007).

Hipotesis

TINJAUAN PUSTAKA

  • Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis (L.) Blume)
    • Klasifikasi
    • Morfologi Anggrek Bulan
    • Sejarah Mengenai Anggrek Bulan
    • Syarat Tumbuh Anggrek Bulan
  • Penyakit Layu Fusarium
  • Ketahanan Terimbas (Induced Resistance)
  • Asam Salisilat
  • Kultur Jaringan
  • Stomata

Daun anggrek bulan berwarna hijau, tebal, berdaging, berbentuk lonjong dengan ujung agak lebar dan terbuka. Batang anggrek bulan mempunyai sumbu tumbuh 30-40 cm atau bersifat monopodial yaitu tumbuh baik secara vertikal (Yusnita, Tanaman anggrek bulan pertama kali ditemukan oleh Rumphius yang menamakannya Angraecum album magi pada tahun 1750.

Sebaran anggrek bulan terdapat di daratan Asia Tenggara, mulai dari pegunungan Himalaya hingga Filipina (Palawan), Indonesia (Sumatera, Kalimantan, Jawa), Papua Nugini, dan Australia bagian utara (Queensland). Anggrek bulan tumbuh di daerah tropis baik dataran rendah maupun pegunungan pada ketinggian 50-600 meter dan tumbuh optimal pada ketinggian 500-1000 meter. Anggrek bulan hidup pada batang atau dahan tanaman lain, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati (Damayanti, 2011).

Anggrek bulan tumbuh baik pada suhu udara sejuk dengan kelembapan antara 60-70% dan suhu ideal berkisar 19-27 ºC. Patogen penyebab penyakit layu Fusarium tumbuh dengan cepat pada tanah yang sangat basah atau berlumpur, kelembaban udara tinggi dan pH tanah rendah (Tjahjadi, 1989). Aktivitas patogen pada tanaman yang terinfeksi dapat dibatasi agar patogen tidak berkembang dan menimbulkan kerusakan yang serius, hal ini merupakan bentuk resistensi terhadap tanaman yang terinfeksi patogen (Agrios, 2005).

Sebelum sel yang terinfeksi mati, sel mengirimkan sinyal berupa asam metilsalisilat ke seluruh tubuh tumbuhan, kemudian asam metilsalisilat tersebut diubah menjadi asam salisilat di bagian yang jauh dari bagian yang terinfeksi, dimana proses resistensi sistemik yang didapat diaktifkan. . Dalam hal ini, asam salisilat berperan dalam menginfeksi jalur transduksi sinyal untuk menginduksi produksi protein PR dan ketahanan terhadap serangan patogen. Asam salisilat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman, yang terdiri dari proses fisiologis (perkecambahan, pematangan buah, pembungaan, fotosintesis, konduktansi stomata, serapan dan transportasi ion, biogenesis kloroplas, interaksi dengan organisme lain, dan perlindungan tanaman terhadap berbagai stresor lingkungan) (Ahanger dkk., 2014).

Peningkatan pertumbuhan tanaman dan proses metabolisme terutama pada kondisi stres dapat dilakukan melalui pemberian asam salisilat pada konsentrasi optimal pada tanaman (Singh et al., 2010). Penggunaan asam salisilat sebagai transduksi sinyal dalam jaringan pertahanan tanaman telah diamati dan dikarakterisasi pada sejumlah gen yang bekerja dalam biosintesis asam salisilat. Kultur jaringan merupakan suatu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara mengisolasi bagian-bagian tanaman seperti

Teknik ini dilakukan dalam wadah tertutup yang transparan dan aseptik sehingga bagian tanaman dapat berkembang biak dan beregenerasi menjadi tanaman utuh (Karyanti et al., 2018; Prakash S., Hoque M.I., 2004). Misalnya jika intensitas cahaya semakin tinggi maka kepadatan stomata pada permukaan daun juga akan meningkat (Meriko dan Abizar, 2017).

Gambar 1.  Bunga Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)           Keterangan: 1 = sepal dorsale, 2 = sepal lateralia,
Gambar 1. Bunga Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) Keterangan: 1 = sepal dorsale, 2 = sepal lateralia,

METODE PERCOBAAN

  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Alat dan Bahan Penelitian
  • Rancangan Percobaan
  • Bagan Alir Penelitian
  • Pelaksanaan Penelitian
    • Persiapan Medium Tanam
    • Persiapan Medium Seleksi
    • Pengamatan
  • Presentase Jumlah Planlet Hidup
  • Visualisasi Planlet
    • Indeks Stomata
    • Pengujian Planlet Anggrek Bulan Terhadap Fusarium oxysporum Setelah dilakukan pengamatan selama 3 minggu selanjutnya dilakukan Setelah dilakukan pengamatan selama 3 minggu selanjutnya dilakukan
  • Inokulasi Fo Pada Planlet Anggrek Bulan
    • Analisis Data

Rancangan penelitian ini disusun dengan menggunakan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor konsentrasi asam salisilat yang terdiri dari 5 taraf yaitu 0 ppm, 85 ppm, 95 ppm, 105 ppm dan 115 ppm. Tata letak percobaan setelah pengacakan disajikan pada Tabel 2. Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu 1) Penanaman tanaman P. amabilis di media VW;. Peralatan gelas dan alat setting yang disertakan (pisau bedah, pisau bedah mata, pinset) dicuci dengan deterjen, kemudian dibilas dengan air mengalir dan kemudian disterilkan dengan autoklaf.

Peralatan gelas dibungkus dengan plastik, peralatan logam dan cawan Petri dibungkus dengan kertas HVS kemudian dimasukkan ke dalam autoklaf pada suhu 121 oC dan tekanan 1 atm selama 30 menit. Untuk membuat 1 liter media tanam VW, larutan stok (Lampiran 1) dipipet sejumlah tertentu kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 1 liter. Larutan kemudian dipindahkan ke wadah yang lebih besar dan kemudian ditambahkan 7 g/l agar, 30 g/l sukrosa dan 0,5 ml/l PPM.

Medium Vacint & Went plus asam salisilat dengan konsentrasi 85 ppm, 95 ppm, 105 ppm, 115 ppm dan kontrol. Planlet dari botol kultur dikeluarkan dengan pisau bedah steril dan diletakkan satu per satu pada cawan petri berdiameter 10 cm, kemudian tanaman disortir satu per satu, setelah itu ditanam pada masing-masing botol kultur dengan media perlakuan yang ditentukan. Pengamatan dilakukan selama 3 minggu setelah tanam untuk mengetahui konsentrasi AS yang toleran untuk seleksi planlet P.

Visualisasi tanaman diamati dari warna pucuk yang terbentuk dengan klasifikasi sebagai berikut: hijau, hijau dengan bagian tertentu berwarna coklat, coklat. Pengujian Tanaman Anggrek Bulan Terhadap Fusarium oxysporum Setelah dilakukan pengamatan selama 3 minggu, dilakukan hal sebagai berikut (2002) seperti disajikan pada Tabel 3.

Tabel 1.  Notasi perlakuan dan ulangan
Tabel 1. Notasi perlakuan dan ulangan

KESIMPULAN

Kesimpulan

Saran

Pengaruh konsentrasi tauge dan ekstrak kacang hijau pada media Vacin and Went (VW) terhadap pertumbuhan anggrek bulan [Phalaenopsis amabilis (L.) Blume]. Analisis Indeks Lignin dan Stomata Anggrek Tanah (Spathoglottis plicata) Hasil Induksi Resistensi Fusarium oxysporum secara In Vitro. Kepadatan dan sebaran stomata daun beberapa varietas tanaman puring (Codiaeum variegatum) yang ditemukan di Kota Gorontalo.

Uji ketahanan Tanaman Anggrek Bulan [Phalaenopsis amabilis (L.) Bl.] Hasil seleksi dengan asam salisilat terhadap Fusarium oxysporum secara in vitro. Karakterisasi Tanaman Vanili (Vanilia planifolia Andrews) Hasil Seleksi In Vitro dengan Asam Fusarat terhadap Fusarium oxysporum f.sp. Penekanan perkembangan busuk batang vanili (Fusarium oxysporum f.sp. vanillae) melalui seleksi asam fusarat secara in vitro.

Seleksi in vitro tanaman anggrek bulan [Phalaenopsis amabilis (L.) Blume] diinduksi larutan atonik pada kondisi cekaman kekeringan. Analisis struktur stomata pada daun berbagai tumbuhan hidrofit sebagai bahan ajar mata kuliah anatomi tumbuhan. Penyakit busuk akar jahe di sentra produksi jahe di Jawa Tengah: intensitas dan pola sebaran penyakit.

Kandungan klorofil daun tanaman anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis (L.) Blume) Hasil seleksi dengan asam salisilat secara in vitro.

Gambar

Gambar 1.  Bunga Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)           Keterangan: 1 = sepal dorsale, 2 = sepal lateralia,
Gambar 2.  Struktur kimia asam salisilat 2-dimensi (Pubchem, 2021)
Tabel 1.  Notasi perlakuan dan ulangan
Gambar 3. Bagan Alir Penelitian
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Arini Rahyuwati,