• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selamat Datang - Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Selamat Datang - Digital Library"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi pemimpin-anggota dan aktivitas berbagi pengetahuan terhadap perilaku kerja inovatif. Pada tahun 2017, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Interaksi Pemimpin-Anggota dan Kegiatan Berbagi Pengetahuan Terhadap Perilaku Kerja Inovatif”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dan Bisnis di Universitas Lampung. Dalam proses penyelesaian skripsi ini dari awal sampai akhir, penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari semua pihak. Bapak dan Ibu Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang membantu penulis dalam seluruh proses administrasi.

Ibu Indah Hartati dan seluruh karyawan PT Eigerindo Multi Produk Industri yang memberikan izin untuk melakukan penelitian dan meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner yang dibagikan oleh penulis. Semoga ALLAH SWT selalu memberikan rahmat dan kasih sayang serta membalas segala kebaikan yang diberikan kepada penulis. Sahabatku tercinta Cika Arneta, Citra Amelia, Devi Zafitri, Pinus Lingga dan Monica, terima kasih atas segala kebaikan yang telah kalian berikan kepada penulis, semoga segala kebahagiaan hidup selalu menghampiri kalian.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, memberikan motivasi dan doa kepada penulis yang tidak dapat disampaikan satu per satu.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perilaku kerja inovatif adalah proses mencari, mempromosikan dan menerapkan ide-ide baru dengan sengaja dalam peran kerja, kerja kelompok atau organisasi, dan pekerjaan ini berkontribusi terhadap kinerja kelompok atau organisasi (Janssen, 2000). Sedangkan menurut De Jong (2007), perilaku kerja inovatif adalah serangkaian proses penciptaan dan penerapan ide, produk, proses, dan prosedur baru yang bermanfaat bagi organisasi. Oleh karena itu, perilaku kerja inovatif merupakan serangkaian upaya individu dalam menemukan dan menerapkan ide.

Perilaku kerja inovatif yang tinggi akan menghasilkan inovasi organisasi yang tinggi (De Jong dan Den Hartog, 2010). Ada tiga faktor yang mempengaruhi perilaku kerja inovatif, yaitu individu, organisasi dan kepemimpinan (De Jong, 2007). Kemudian menurut Alsughair (2017), interaksi pemimpin-anggota merupakan salah satu faktor yang memunculkan perilaku kerja inovatif pada karyawan.

Kepemimpinan Leader Member Exchange dalam penerapannya dapat menghasilkan umpan balik antar individu tanpa terpengaruh oleh batasan, sehingga memungkinkan karyawan untuk meningkatkan perilaku kerja inovatif dengan lebih mudah. Beberapa penelitian telah mengkonfirmasi dampak positif interaksi pemimpin-anggota terhadap perilaku kerja inovatif. Penelitian Alsughair (2017) dan Anshari et al., (2018) yang menyelidiki pengaruh interaksi pemimpin-anggota terhadap perilaku kerja inovatif menunjukkan bahwa kualitas interaksi pemimpin-anggota berpengaruh signifikan terhadap perilaku kerja inovatif karyawan.

Namun, beberapa penelitian menemukan bahwa interaksi pemimpin-anggota tidak memiliki dampak signifikan terhadap perilaku kerja inovatif (Taştan dan Davoudi, 2015). Berdasarkan perbedaan hasil penelitian sebelumnya, peneliti mempunyai kesempatan untuk mengkaji kembali pengaruh interaksi pemimpin-anggota terhadap perilaku kerja inovatif. Kemudian menurut Nguyen et al., (2020) ketika karyawan secara aktif berbagi pengetahuan, pengetahuan diperoleh dan memfasilitasi kondisi untuk mendorong perilaku inovatif di tempat kerja.

Dibandingkan dengan proses penyampaian pengetahuan, proses akumulasi pengetahuan memiliki dampak yang lebih kuat terhadap perilaku kerja inovatif. Peneliti melakukan wawancara informal kepada HO HC Operations Officer PT Eigerindo Multi Produk Industri mengenai variabel interaksi pemimpin-anggota, berbagi pengetahuan dan perilaku kerja inovatif. Pengaruh interaksi pemimpin-anggota dan kegiatan berbagi pengetahuan terhadap perilaku kerja inovatif (Studi pada PT.

Tabel 1.1. Jumlah Karyawan PT Eigerindo Multi Product Industri  Tahun 2021
Tabel 1.1. Jumlah Karyawan PT Eigerindo Multi Product Industri Tahun 2021

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

  • Interaksi Pemimpin-Anggota (leader member exchange) .1 Pengertian Interaksi Pemimpin-Anggota .1 Pengertian Interaksi Pemimpin-Anggota
    • Proses Interaksi Pemimpin-Anggota
    • Dimensi Interaksi Pemimpin-Anggota
    • Konsekuensi Interaksi Pimpinan-Anggota
  • Kepuasan kerja yang lebih tinggi
  • Komitmen organisasi
  • Evaluasi kinerja yang objektif
  • Menurunnya intensi untuk keluar dari perusahaan
    • Aktivitas Berbagi Pengetahuan (knowledge sharing) .1 Pengertian Aktivitas Berbagi Pengetahuan .1 Pengertian Aktivitas Berbagi Pengetahuan
    • Perilaku kerja inovatif (Innovative work behavior) .1 Pengertian Perilaku kerja inovatif .1 Pengertian Perilaku kerja inovatif
    • Penelitian Terdahulu
    • Kerangka Pemikiran
    • Rumusan Hipotesis

Ketika atasan menunjukkan praktik suportif, perilaku kerja inovatif kemungkinan besar akan berhasil dan karyawan mungkin merasa lebih percaya diri terhadap kemungkinan bahwa perilaku inovatif mereka akan mengarah pada kinerja (Yuan dan Woodman, 2010). Definisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah aktivitas berbagi pengetahuan seperti yang dikemukakan oleh Van Den Hooff dan Ridder (2004), yaitu berbagi pengetahuan sebagai suatu proses di mana individu bertukar pengetahuan (baik pengetahuan tacit maupun eksplisit) dan bersama-sama menciptakan pengetahuan baru, melalui perilaku berbagi. . membawa (mendonasikan ilmu) dan memperoleh (mengumpulkan ilmu). Menurut Janssen (2000), perilaku kerja inovatif adalah proses menemukan, mempromosikan dan mewujudkan ide-ide baru dengan sengaja dalam peran kerja, kerja kelompok atau organisasi, dan pekerjaan ini memberikan kontribusi terhadap kinerja kelompok atau organisasi.

Definisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perilaku kerja inovatif yang dikemukakan oleh De Jong (2007), yaitu perilaku kerja inovatif adalah serangkaian proses menghasilkan dan menerapkan ide, produk, proses dan prosedur baru yang bermanfaat bagi organisasi. Adapun perilaku kerja inovatif dalam konteks organisasi dalam menjalankan suatu usaha akan menciptakan keuntungan bagi organisasi atau perusahaan tersebut. Menurut (Scott et al., 1994) dalam Janssen (2000) perilaku kerja inovatif terbagi menjadi tiga fase: pembentukan ide-ide baru dan berguna, pencarian dukungan dan implementasi ide-ide yang dibentuk dan dipromosikan.

Untuk menjadi salah satu aspek perilaku kerja inovatif, perilaku tersebut harus bersifat proaktif, yaitu inisiatif sendiri (melakukan sesuatu tanpa disuruh atau tanpa persyaratan peran yang jelas) dan gigih (mengatasi hambatan untuk membawa perubahan). Dampak berbagi pengetahuan terhadap karya inovatif. menunjukkan adanya dampak positif dari kegiatan berbagi pengetahuan. berbagi pengetahuan) tentang perilaku kerja yang inovatif. Sedangkan penelitian sebelumnya telah menguji pengaruh interaksi pemimpin-anggota dan kegiatan berbagi pengetahuan terhadap perilaku kerja inovatif melalui variabel mediasi yaitu orientasi pembelajaran.

Kesamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama menggunakan variabel interaksi pemimpin-anggota dan aktivitas berbagi pengetahuan sebagai variabel evaluatif. Dilihat dari rumusan masalah, hubungan interaksi pemimpin-anggota, kegiatan berbagi pengetahuan dan perilaku kerja inovatif diuraikan sebagai berikut. De Jong (2007) perilaku kerja inovatif adalah serangkaian proses menghasilkan dan menerapkan ide, produk, proses dan prosedur baru yang bermanfaat bagi organisasi.

Dampaknya terhadap interaksi pemimpin-anggota, aktivitas berbagi pengetahuan, dan perilaku kerja inovatif menghasilkan kerangka penelitian yang ditunjukkan pada gambar berikut. Atitumpong dan Yuosre (2017) melakukan penelitian dengan hasil bahwa terdapat hubungan positif antara interaksi pemimpin-anggota (leader-member exchange) dengan perilaku kerja inovatif. Penelitian serupa yang dilakukan Oleh Alsughair (2017) menunjukkan hasil bahwa interaksi pemimpin-anggota (leader member exchange) berpengaruh positif terhadap perilaku kerja inovatif.

Nguyen et al., (2020), melakukan penelitian dengan hasil bahwa terdapat pengaruh positif aktivitas berbagi pengetahuan terhadap perilaku kerja inovatif. Penelitian lain yang dilakukan oleh Akram et al., (2018) menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan aktivitas berbagi pengetahuan terhadap perilaku kerja inovatif.

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Objek Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Variabel Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data
  • Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
  • Uji Hipotesis

Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013). Sebagai aturan umum, ukuran sampel minimum setidaknya lima kali lebih besar dari jumlah item pertanyaan yang akan dianalisis, dan ukuran sampel akan lebih dapat diterima jika memiliki rasio 10:1. Menurut Sugiyono (2013), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu dalam bentuk apa pun yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi mengenai hal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulan.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah interaksi pemimpin-anggota yang direpresentasikan sebagai X1 dan aktivitas berbagi pengetahuan yang direpresentasikan sebagai X2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi (respon) atau variabel yang nilainya bergantung pada perubahan variabel lain. Menurut Sugiyono (2013), teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama penelitian adalah memperoleh data.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan responden serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab. Menurut Sugiyono (2013), kuesioner cocok digunakan jika jumlah responden cukup banyak dan tersebar pada wilayah yang luas. Azwar (2013) menjelaskan definisi operasional adalah definisi suatu variabel yang dirumuskan berdasarkan ciri-ciri variabel yang dapat diamati.

Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis faktor dengan menggunakan software SPSS. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS dan menggunakan teknik pengukuran Chronbach alpha, Hasil pengujian dapat dikatakan reliabel jika Chronbach alpha > 0,6. Uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov, yaitu jika nilai signifikansi > 5% atau 0,05 maka data berdistribusi normal.

Pengujian hipotesis secara parsial digunakan untuk mengetahui secara parsial pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel dependen. Jika t hitung > t tabel maka Ho tidak didukung dan Ha didukung yang berarti variabel independen mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel dependen. Jika t hitung < t tabel maka Ho didukung dan Ha tidak didukung yang berarti variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.

Tabel 3.1. Tabel Operasional
Tabel 3.1. Tabel Operasional

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Exploring the impact of knowledge sharing on employees' innovative work behavior: A study in China. UvA-DARE ( Digital Academic Repository ) Individual innovation: the connection between leadership and innovative work behavior of employees The Connection Between Leadership and. Leader-member exchange and its dimensions: The effects of own and others' effort on relationship quality.

Gambar

Tabel 1.1 menunjukkan jumlah karyawan di kantor PT Eigerindo Multi Product  Industri  pada  tahun  2021,  yaitu  berjumlah  576  orang  terbagi  dalam  12  departemen  yang  berkaitan
Tabel 1.1. Jumlah Karyawan PT Eigerindo Multi Product Industri  Tahun 2021
Tabel 1.2. Masa Kerja Karyawan Kantor PT Eigerindo Multi Product  Industri Pada Tahun 2021
Tabel 1.2 menunjukkan jumlah karyawan di kantor PT Eigerindo Multi Product  Industri  Tahun  2021  berdasarkan  masa  kerja  dengan  jumlah  terbanyak  pada  masa  0-5  tahun  sebanyak  321  orang  dan  paling  sedikit  yaitu  pada  masa  &gt;25  tahun  se
+4

Referensi

Dokumen terkait

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode global dapat meningkatkan keterampilan membaca