• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selamat Datang - Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Selamat Datang - Digital Library"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN APLIKASI SEWUATI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

(STUDI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PRINGSEWU)

Skripsi

Oleh:

ASA SYIFATUNNISA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2022

(2)

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF SEWUATI APPLICATION AT THE DEPARTMENT OF POPULATION AND CIVIL REGISTRATION (A STUDY AT THE DEPARTMENT OF POPULATION AND CIVIL

REGISTRATION OF PRINGSEWU REGENCY)

By

ASA SYIFATUNNISA

The Covid-19 pandemic has resulted in almost all activities to stop and carry out remotely. In line with this, the objectives of this study are to determine the implementation and obstacles of the Department of Population and Civil Registration of Pringsewu Regency in implementing the Sewuati application using the George Edward III model consisting of communication, attitudes, resources, and employee structure. The method of this study is based on qualitative data analysis with informants from the Department of Population and Civil Registration of Pringsewu Regency and the population of Pringsewu Regency with certain criteria.

The results of the research on the implementating of the Sewuati aplication at the Department of Population and Civil Registration of Pringsewu Regency in showed that the program has not been thoroughly socialized. There are still many people in Pringsewu Regency who are not familiar with the Sewuati application and take care of population administration directly to theDepartment of Population and Civil Registration of Pringsewu Regency.

The results of the implementation of the George Edward III model regarding the implementation of the Sewuati application by the Department of Population and Civil Registration of Pringsewu Regency have not been successful. In relation to the four variables, only two variables were fulfilled, namely the attitude and employee structure variables. Meanwhile, according to George Edward III,the implementation policy will be successful if the four variables are fulfilled.

Keyword: Department of Population and Civil Registration of Pringsewu Regency, population administration, Sewuati application

(3)

ABSTRAK

PENERAPAN APLIKASI SARANA EFEKTIF WADAHI URUSAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN YANG TERTIB DAN INFORMATIF

(STUDI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PRINGSEWU)

Oleh

ASA SYIFATUNNISA

Adanya pandemi Covid-19, hampir semua kegiatan terhenti dan mulai dilaksanakan secara jarak jauh. Tujuan penelitian untuk mengetahui strategi dan hambatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu dalam penerapan aplikasi Sewuati menggunakan model implementasi George Edward III yang terdiri dari komunikasi, sikap, sumber daya dan struktur birokrasi. Metode penenelitian yang digunakan adalah deskriptif didasarkan pada analisis data kualitatif dengan informan pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu dan masyarakat Kabupaten Pringsewu dengan kriteria tertentu.

Hasil penelitian mengenai strategi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu dalam penerapan aplikasi Sewuati disimpulkan bahwa program tersebut belum tersosialisasikan secara menyeluruh. Masih banyak masyarakat Kabupaten Pringsewu yang belum mengenal aplikasi Sewuati dan mengurus administrasi kependudukan secara langsung datang ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu.

Hasil implementasi model George Edward III mengenai penerapan aplikasi Sewuati oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu belum berhasil pengimplementasiannya. Dari empat variabel hanya 2 variabel yang terpenuhi yaitu variabel sikap dan struktur birokrasi. Sedangkan menurut George Eward III impelemtasi kebijakan akan berhasil apabila empat variabel tersebut terpenuhi.

Kata kunci: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu, administrasi kependudukan, aplikasi Sewuati

(4)

PENERAPAN APLIKASI SEWUATI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

(STUDI PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PRINGSEWU)

Oleh

ASA SYIFATUNNISA

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA ILMU PEMERINTAHAN

Pada

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2022

(5)
(6)
(7)
(8)

Asa Syifatunnisa, dilahirkan di Sidodadi Kabupaten Pringsewu pada tanggal 03 Oktober 1999. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Ibu Rumiyati dan Bapak Slamet Riyanto. Penulis mengawali pendidikan di TK ABA Wates Kabupaten Pringsewu tahun 2004-2005. Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan di SD Negeri 4 Wates pada tahun 2005-2011. Kemudian Peneliti melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertamanya di SMP Negeri 1 Gadingrejo pada tahun 2011-2014. Setelahnya Penulis melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas di SMA Negeri 1 Pringsewu pada pada tahun 2014-2017. Pada tahun 2017, Peneliti terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Selama menjadi mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, berbagai kegiatan Penulis ikuti baik akademik maupun non-akademik demi menunjang kapasitas diri Penulis. Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pangkal Mas, Kecamatan Mesuji Timur, Kabupaten Mesuji. Penulis juga melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pekon Kabupaten Pringsewu.

(9)

MOTTO

“Jangan pergi mengikuti ke mana jalan akan berujung. Buat jalanmu sendiri dan tinggalkanlah jejak”

(Ralp Waldo Emerson)

“The Whole Purpose of Education is to Turn Mirrors into Windows”

(Syidney J. Haris)

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, kecuali mereka mengubah keadaan mereka sendiri”

(QS. Al-Baqarah 286)

(10)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah meridhai segala ikhtiar hamba-Mu, sehingga dapat diselesaikannya skripsi ini.

Shalawat teriring salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu dinantikan syafaatnya di Yaumil Akhir. Aamiin.

Ku persembahkan karya ilmiah sederhana ini teruntuk...

Ibunda terkasih dan terhebat di seluruh alam semesta Ayah terhebat di seluruh dunia

Adik istimewa yang sangat saya sayangi Sahabat-sahabat terbaik

Serta Almamater tercinta Universitas Lampung

Terimakasih untuk semua yang mendoakan dan mendukung selesainya skripsi ini, semoga segala kebaikan mendapat balasan dari Allah SWT.

Almamater Tercinta Universitas Lampung

(11)

SANWACANA

Bismillahirrohmaanirrohim.

Puji syukur Penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang yang telah melimpahkan nikmat, anugerah serta hidayahNya yang sangat luar biasa, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Penerapan Aplikasi Sewuati Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Studi Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu)”. Shalawat beriring salam tak lupa kita sanjung agungkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW sang revolusioner sejati yang telah tergores dalam sejarah memberikan inspirasi dan teladan yang luar biasa bagi umat manusia dan peradabannya, serta telah mengubah sejarah kehidupan kegelapan menjadi alam yang terang benderang sampai saat ini.

Skripsi ini merupakan karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung. Dalam penyususnan skripsi ini Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak terdapat kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang Penulis miliki. Data yang tersaji dalam skripsi ini masih perlu untuk digali lebih dalam dan dikonfirmasi kebenarannya secara lebih ilmiah melalui teori yang ada, tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini mustahil dapat terwujud dengan baik.

(12)

berkenan membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, diantaranya:

1. Kepada Allah SWT atas segala yang Engkau berikan kepada hambaMu yang selalu khilaf atas nikmatMu. Terimakasih atas segala limpahan nikmat sehat, nikmat iman, nikmat islam yang selalu tercurah dalam setiap proses hidup yang hamba jalani. Terimakasih atas kebesaranMu yang selalu memberikan kedamaian jiwa, serta hati yang lapang untuk menempuh kesulitan yang dihadapi.

2. Ibu Dra. Ida Nurhida, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Ibu Kris Ari Suryandari, S.IP., M.IP., selaku Pembimbing Akademik (PA).

4. Bapak Drs. R. sigit Krisbintoro, M.IP., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan dan Dosen Pembimbing Utama. Terimakasih atas segala saran, kritik, motivasi dan segala bimbingan yang luar biaa yang sangat membantu Penulis, sehingga skripsi Penulis dapat terselesaikan dengan baik.

Terimakasih, semoga Allah SWT senantiasa melindungi langkah dan selalu dilimpahi keberkahan dan kesehatan untuk membawa jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung menjadi nomor satu.

5. Bapak Darmawan Purba, S.IP., M.IP., selaku Dosen Pembimbing Kedua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan. Terimakasih atas segala saran, kritik, motivasi dan segala bimbingan yang luar biaa yang sangat membantu Penulis, sehingga skripsi Penulis dapat terselesaikan dengan baik. Terimakasih, semoga Allah SWT senantiasa melindungi langkah dan selalu dilimpahi keberkahan dan kesehatan untuk membawa jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung menjadi nomor satu.

(13)

sangat membantu Penulis, sehingga skripsi Penulis dapat terselesaikan dengan baik. Terimakasih, semoga Allah SWT senantiasa melindungi langkah dan selalu dilimpahi keberkahan dan kesehatan.

7. Seluruh dosen jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung meski tak dapat disebutkan namanya satu persatu, tetapi tidak mengurangi rasa hormat Penulis kepada Bapak dan Ibu Dosen semua. Penulis sangat bersyukur dapat diajarkan oleh Bapak dan Ibu Dosen semua. Terimakasih telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi hidup Penulis.

8. Staff Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Terimakasih sudah bersedia direpotkan dalam urusan administrasi perkuliahan, semoga sehat selalu dan dalam lindungan Allah SWT.

9. Ibu Sudarsih selaku Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu, Ibu Rosfitriyani selaku Kasi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu.

Terimakasih telah bersedia meluangkan waktunya sebagai informan dalam penelitian ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan kepada kita semua, dan membalas semua kebaikan yang telah diberikan.

10. Ibu Sugiarti, Bapak Tri Susilo Aji dan Atifa Tira Anindya selaku masyarakat Kabupaten Pringsewu. Terimakasih telah bersedia meluangkan waktunya sebagai informan dalam penelitian ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan kepada kita semua, dan membalas semua kebaikan yang telah diberikan.

11. Bapak dan Ibuku tercinta, Bapak Slamet Riyanto dan Ibu Rumiyati. Sosok orang tua terhebat yang pernah ada dalam alam semesta ini. Terimakasih atas apa yang selalu diperjuangkan selama ini untuk Mba dan Adek. Terimakasih untuk selalu bertahan sejauh ini. Terimakasih untuk selalu sabar dan mengerti keegoisan diri Mba ini. Bapak Ibu adalah sosok yang sangat Mba kagumi dan

(14)

kerja kerasnya untuk menjadikan Mba sebagai insan yang berpendidikan tinggi dan bermanfaat bagi orang lain. Ucapan terimakasih tidak mampu membalas semua tetesan keringat dan kasih sayang serta doa yang selalu tercurahkan kepada Mba. Bersimpuh maaf atas beribu kesalahan yang Mba perbuat, dan mohon maaf atas air mata kesedihan yang pernah menetes atas tindakanku. Berjuta ucapan terimakasih tidak akan terbalas untuk semua jasa Bapak dan Ibu serta ilmu yang Mba dapat dari pendidikan bisa bermanfaat bagi orang lain dan dapat menjadi amal jariyah untuk Bapak dan Ibu. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan perlindungan di mana pun Bapak dan Ibu berada, dan semoga keberhasilan dalam hidup Mba agar Mba dapat terus menciptakan senyum bahagia di wajah Bapak danIbu tercinta.

12. Keluarga Cemara. Devina Aprilia, S.IP., Fitri Windasari, S.IP., Fira Murina Solihin, Agung Dwitha Lestari. Terimakasih telah menjadi teman, sahabat dan keluarga yang baik dan sangat menyayangi Asa. Terimakasih atas dukungan dan motivasi kalian, kerjasama dan juga kesan-kesan pertemanan yang baik. Terimakasih telah menjadi orang-orang yang berkesan dan baik dalam hidup Asa. Terimakasih telah membersamai Asa dalam proses perkuliahan. Terimakasih atas warna indah yang telah digoreskan dalam kanvas kehidupan Asa. Asa sangat bersyukur bisa berteman dengan kalian semua. Semoga kesuksesan selalu membersamai kita semua. Aamiin.

13. Teman-teman jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, terimakasih telah memberikan kenangan dan corak pertemanan yang indah. Semoga Allah SWT memberikan balasan atas jasa dan budi baik yang telah diberikan kepada Penulis.

(15)

yang telah diberikan. Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian.

Akhir kata Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini dan masih jauh dari kesempurnaan. Sedikit harapan agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, khususnya bagi Penulis dalam mengembangkan dan megamalkan ilmu pengetahuan.

Bandar Lampung, 29 November 2022

Asa Syifatunnisa

(16)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

1.4.1. Manfaat Teoritis ... 10

1.4.2. Manfaat Praktis ... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Teori Strategi ... 12

2.2 Model Implementasi George Edward III ... 13

2.2.1. Komunikasi ... 13

2.2.2. Sumber Daya ... 14

2.2.3. Sikap ... 15

2.2.4. Struktur Birokrasi ... 16

2.3 Administrasi Kependudukan ... 16

2.4 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu ... 19

2.5 Aplikasi Sewuati ... 20

2.6 Kerangka Pikir ... 24

III. METODE PENELITIAN ... 25

3.1 Tipe Penelitian ... 25

3.2 Lokasi Penelitian... 27

3.3 Fokus Penelitian... 27

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 27

3.4.1. Data Primer ... 28

3.4.2. Data Sekunder ... 28

3.5 Informan ... 29

3.6 Teknik dan Pengumpulan Data... 30

3.6.1. Wawancara ... 30

3.6.2. Studi Dokumentasi ... 30

(17)

3.8.2. Interpretasi Data ... 32

3.9 Teknik Analisis Data ... 33

3.9.1. Reduksi Data ... 33

3.9.2. Penyajian Data ... 34

3.9.3. Penarikan Kesimpulan ... 34

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 36

4.1 Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu ... 36

4.1.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu ... 37

4.1.2. Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu ... 64

4.1.3. Keadaan Pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu ... 65

4.2 Gambaran Umum Kabupaten Pringsewu ... 66

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 67

5.1 Hasil Model Implementasi George Edward III ... 67

5.1.1. Komunikasi ... 68

5.1.2. Sumber Daya ... 81

5.1.3. Sikap ... 91

5.1.4. Struktur Birokrasi ... 95

5.2 Pembahasan Model Implementasi George Edward III ... 98

5.2.1. Komunikasi ... 98

5.2.2. Sumber Daya ... 100

5.2.3. Sikap ... 102

5.2.4. Struktur Birokrasi ... 104

VI. SIMPULAN DAN SARAN ... 105

6.1 Simpulan... 105

6.2 Saran... 107 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kerangka Pikir ... 24 2. Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Pringsewu... 63 3. Pendapatan Perkapita Kabupaten Pringsewu Tahun 2019-2021 ... 90

(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kegiatan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Aplikasi Sewuati Bersama Tenaga Ahli Fakultas Teknik dan Informatika

Universitas Aisyah Pringsewu 89

(20)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Terhitung akhir tahun 2019, dunia digemparkan dengan adanya pandemi virus Covid-19 yang berasal dari Wuhan, China. Mulai Maret 2020, kasus Covid-19 juga mulai bermunculan di Indonesia dan terus bertambah. Karena kasus yang kian meningkat dan hampir tak terkendali, hampir semua kegiatan terhenti dan mulai dilaksanakan secara online atau dilakukan jarak jauh. Termasuk dalam hal pelayanan publik, untuk menghindari penularan virus Covid-19 pelaksanaannya pun dilakukan dengan jarak jauh, kecuali pelayanan yang harus dilakukan secara langsung. Dalam sekejap hampir semua kegiatan dilakukan dengan pemanfaatan teknologi informasi. Secara tidak langsung kondisi ini mendukung atau mendorong Indonesia untuk melakukan pelayanan publik secara digital.

Akibat yang ditimbulkan dari pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi tata kelola pemerintahan, karena pemerintah memikirkan bagaimana masalah sosial dan politik diwaktu yang bersamaan dikarenakan fenomena yang ditimbulkan. Pendekatan ilmiah yang rasional seperti sosio-demografis tidak cukup untuk mengelola pandemi, maka diperlukan ilmu pengetahuan sosio-politik untuk membantu dalam pengembangan kebijakan (Martinez et al, 2021).

Dengan begitu, yang pemerintah bisa dengan tepat menemukan jalan keluar untuk menghadapi pandemi bersama dengan proses pelaksanaan pemerintahan.

(21)

Sudah menjadi tugas yang wajib bagi pemerintah untuk dapat memberikan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakatnya.

Pandemi Covid-19 menguji dan meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam pelaksanaan pelayanan publik atau implementasi e- government. Seperti yang telah dijelaskan Shiyo dalam Mustafa et al (2021:81) bahwa pengembangan dari sistem e-government itu menghasilkan dan membantu dalam menyebarkan informasi serta memperkuat eksistensi. Hal ini berarti, dengan sistem e-government akan membantu pelaksanaan pelayanan publik menjadi lebih efektif dan juga meningkatkan eksistensi pemerintahan dalam pengimplementasiannya. Hidup dengan cara yang serba digital mampu mendorong kehidupan masyarakat menuju perubahan yang terus menuntut agar kebutuhannya dapat dijawab dengan cara yang lebih efektif dan efisien sesuai dengan perkembangan yang ada. Dengan begitu, memanfaatkan bidang informasi dan teknologi untuk memudahkan kegiatan pelayanan publik dan membuatnya menjadi lebih efektif dan efisien.

Sejalan dengan perkembangan situasi dan kondisi yang mengalami perubahan paradigma, pemerintah daerah diberikan otonomi seluas- luasnya untuk mengatur rumah tangganya sendiri ditandai dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang kemudian diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan kini telah diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Hal ini juga berimplikasi pada urusan- urusan kependudukan, maka terbitlah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, menerangkan bahwa instansi pelaksana adalah perangkat kabupaten/kota yang bertanggung jawab dan berwenang melaksanakan pelayanan dalam urusan administrasi kependudukan. Sementara itu, pelaksanaan otonomi daerah dapat menimbulkan berbagai tantangan yang pada hakekatnya adalah bagaimana Pemerintahan Kabupaten Pringsewu khususnya

(22)

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu dapat menjalankan kewenangan-kewenangan yang dimilikinya, sehingga mampu mendorong semakin meningkatnya kualitas dan kuantitas penyelenggaraan kependudukan seperti pelayanan administrasi kependudukan, pengendalian penduduk komuter, dan pengendalian pertumbuhan penduduk.

Rangkaian peristiwa kependudukan yang meliputi pindah datang penduduk, kepemilikan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP), serta peristiwa penting yang meliputi lahir, mati, kawin, cerai, pengesahan/pengakuan/pengangkatan anak dan peristiwa penting lainnya yang menyangkut kependudukan harus terintegrasi dalam database kependudukan nasional serta keabsahan dan kebenaran atas dokumen kependudukan yang ditertibkan dalam rangka terwujudnya tertib administrasi kependudukan baik tingkat daerah sampai tingkat nasional, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 yang telah diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan.

Administrasi kependudukan sebagai suatu sistem diharapkan dapat diselenggarakan sebagai bagian dari penyelenggaraan administrasi negara. Dari sisi kepentingan penduduk, administrasi kependudukan memberikan pemenuhan hak-hak administratif, seperti pelayanan publik serta perlindungan yang berkenaan dengan dokumen kependudukan tanpa adanya perlakuan yang diskriminatif. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu mempunyai fungsi penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kependudukan dan pencatatan sipil. Dalam hal urusan penyelenggaraan pemerintahan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu memiliki data penduduk sebagai dasar dari

(23)

perencanan pembangunan daerah dan pelayanan publik dalam bidang kependudukan, sehingga dinas mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan umum. Sedangkan dalam hal pembangunan khususnya di tingkat daerah, diperlukan adanya komitmen untuk memperhitungkan faktor penduduk. Oleh karena itu, diperlukan adanya kesepakatan dalam melaksanakan tertib administrasi kependudukan serta kerjasama antar berbagai instansi guna mencapai persamaan persepsi dan tujuan.

Salah satu mobilitas informasi adalah aspek palayanan masyarakat.

Saat ini dengan luas Kabupaten Pringsewu 625km², berpenduduk 403.115 jiwa (BPS Kabupaten Pringsewu), Kabupaten Pringsewu membutuhkan konsentrasi pengelolaan yang lebih tinggi dalam meningkatkan pelayanan. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologi internet.

Produk e-government yang dikembangkan pemerintah beragam.

Keragaman ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa indikator seperti platform, target pengguna, tujuan pembuatan, dan indikator lainnya.

Website merupkan salah satu produk e-government sebagai media untuk meningkatkan minat dan kesempatan pada masyarakat dalam menyediakan pelayanan publik dan umpan balik dari masyarakat.

Sehingga tercapai penyelenggaraan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan efektif.

Saat ini pemerintah Kabupaten Pringsewu khususnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga sudah menerapkan pelayanan berbasis e-government, salah satunya adalah dengan menggunakan aplikasi Sewuati (Sarana Efektif Wadahi Urusan Administrasi Kependudukan yang Tertib dan Informatif). Aplikasi Sewuati merupakan sebuah aplikasi yang secara resmi diluncurkan oleh Nazri, S.H selaku Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

(24)

Kabupaten Pringsewu yang didampingi Sudarsih, S.E selaku Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu, yang turut dihadiri Sekretaris Badan Perencanaan dan Pembangunan Derah Kabupaten Pringsewu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pringsewu, Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika Universitas Aisyah Pringsewu, Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi dan Informatika Universitas Aisyah Pringsewu, Kepala Lembaga Penjamin Mutu Interal Universitas Aisyah Pringsewu, dan beberapa dosen Universitas Aisyah Pringsewu pada November 2020

Aplikasi Sewuati merupakan hasil kolaborasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu dengan Fakultas Teknologi dan Informatika Universitas Aisyah Pringsewu. Aplikasi Sewuati merupakan sebuah aplikasi untuk memfasilitasi pelayanan administrasi kependudukan secara online pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu. Dapat digunakan masyarakat Kabupaten Pringsewu untuk mengurus administrasi kependudukan seperti pembuatan kartu keluarga (KK), akta kelahiran, akta kematian, akta perceraian, akta perkawinan, dan mutasi penduduk yang dapat diakses melalui https://Sewuatidukcapil.pringsewukab.go.id/. Dengan adanya aplikasi Sewuati diharapkan agar lebih mudah membantu masyarakat dalam mengurus administrasi kependudukan, masyarakat yang akan mengurus administrasi kependudukan cukup di rumah saja, di kantor atau di tempatnya masing-masing tanpa perlu datang langsung ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu. Di samping itu, dengan adanya aplikasi Sewuati dapat menghemat waktu dan biaya karena masyarakat Kabupaten Pringsewu tidak perlu datang dan mengantre di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu. Namun dalam penerapannya, aplikasi Sewuati masih belum dapat digunakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Pringsewu dikarenakan kurangnya

(25)

sosialisasi tentang aplikasi Sewuati tersebut, kurangnya kualitas sumber daya manusia Kabupaten Pringsewu, dan lemahnya jaringan sinyal disebagian wilayah di Kabupaten Pringsewu.

Peneliti menemukan penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini diantaranya:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Yusron, Rachmat Ramdani, Cucu Sugiarti dalam Jurnal Pemerintahan dan Politik Volume 7 (2022) dengan judul Digital Governance dalam Pelaksanaan Program E-Dukcapil di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan eksplanatory dengan harapan Penulis mampu menghasilkan data berupa tulisan yang sifatnya menjelaskan penerapan konsep digital governnance yang dimasukkan ke dalam aplikasi E-Dukcapil dengan harapan setinggi-tingginya dapat menjadi bahan evaluasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan administrasi berbasis E- Dukcapil di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang. Dengan memperoleh hasil bahwa dukungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Karawang dalam penerapan E-Dukcapil yaitu diantaranya mengkhususkan sebagian sumber daya, yaitu dengan kerjsama dengan organisasi perangkat daerah yang mempunyai kemampuan dalam mewujudkan aplikasi E- Dukcapil yaitu kerjasama antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan Dinas Komunikasi dan Informatika.

Selanjutnya yaitu dengan dihadirkannya infrastruktur dan suprastruktur pendukung aplikasi E-Dukcapil, dan sosialisasi pelaksanaan E-Dukcapil terhadap masyarakat.

(26)

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ekin Seprian (2020) dengan judul Analisis Peran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam Pendataan Penduduk di Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi kualitatif yaitu dalam observasi dan wawancara. Penelitian ini difokuskan untuk mengungkap kualitas pendataan administrasi kependudukan di Kota Pekanbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru dalam pendataan penduduk dan juga menyangkut hambatan dankendala yang terjadi selama kegiatan berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan administrasi kependudukan di kecamatan belum optimal, dan pelayanan administrasi kependudukan perlu didukung perangkat teknologi baik software maupun hardware yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kependudukan.

3. Penelitian yang dilakukan oleh A. Utami Chika Daryanti (2020) dengan judul Inovasi Pelayanan Publik Berbasis Electronic Government (E-Gov) di Kantor Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wujud inovasi pelayanan publik berbasis electronic government di Kantor Kecamatan Rappocini Kota Makasar.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dalam mengurai data secara deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, serta dokumen dan arsip dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa wujud dari inovasi electronic government di Kantor Kecamatan Rappocini Kota Makasar berupa inovasi Mini War Room yang merupakan alat berbentuk CCTV (Closed Circuit Television) yang ada di seluruh kelurahan di Kecamatan Rappocini. Serta inovasi pelayanan Motor Lorong Ta’ (PELOR) yang merupakan

(27)

bentuk inovasi dengan pelayanan langsung ke rumah masyarakat menggunakan Motor Pelayanan Lorong Ta’. Dalam pelaksanaan inovasi pelayanan publik berbasis electronic government ini masih memiliki kekurangan, baik kerusakan server dan juga pandemi Covid-19.

4. Penelitian yang dilakukan Anisa Cahyaningrum dan Rino Ardhian Nugroho (2019) dengan judul Inovasi Pelayanan Melalui Aplikasi “Dukcapil dalam Genggaman” oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan inovasi pelayanan kartu identitas anak melalui aplikasi Dukcapil dalam Genggaman oleh Dispendukcapil Kota Surakarta berdasarkan tipologi inovasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, sumber data diperoleh dari wawancara dan dokumetasi, pemilihan informan menggunakan teknik snowball sampling sedangkan pemilihan pengguna menggunakan teknik purposive sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan inovasi pelayanan kartu identitas anak melalui aplikasi “Dukcapil dalam Genggaman” dari 6 tipologi inovasi, hanya dimensi organisasional pada tipologi proses sistemik yang tidak terpenuhi.

5. Penelitian yang dilakukan Firman, Yuwanto dan Dzunuwanus Ghulam Manar (2017) dengan judul Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Electronic Government di Kabupaten Semarang (Studi Kasus Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Semarang). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana penerapan e-gov dalam upaya mewujudkan good governance dan mengidentifikasi faktor- faktor pendukung dan penghambat penerapan e-gov di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Semarang.

(28)

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan triangulasi data yaitu obseervasi, wawancara, dan data tertulis atau arsip. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tata kelola berbasis e-gov di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Semarang masih tergolong dalam tahap integrasi.

Penerapan e-government di Kabupaten Pringsewu bukan suatu hal yang mudah dilakukan. Apalagi istilah e-government masih sangat awam di kalangan masyarakat Kabupaten Pringsewu. Pertimbangan yang mendasari penerapan e-government oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu adalah kurang efisiennya pelayanan administrasi kependudukan secara manual seperti yang selama ini dimasa pandemi Covid-19. Kebanyakan masyarakat belum mengetahui penggunaan aplikasi Sewuati untuk mengurus administrasi kependudukan, masyarakat masih memilih menggunakan cara manual yaitu dengan datang secara langsung ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu sehingga menimbulkan banyak antrean di depan kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas yang menarik peneliti untuk melakukan penelitian mengenai “Penerapan Aplikasi Sewuati Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil (Studi Pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu)”.

(29)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya:

1. Bagaimana Penerapan Aplikasi Sewuati Oleh Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu?

2. Apa saja hambatan yang dialami Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu dalam penerapan aplikasi Sewuati?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan aplikasi Sewuati oleh Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu, serta hambatan yang dialami Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu dalam penerapan aplikasi Sewuati.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan gambaran umum latar belakang masalah, dan tujuan penelitian ialah penelitian ini untuk dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.4.1. Manfaat Teoritis

Penelitan ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan kajian dan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu pemerintahan yang Penulis pelajari selama ini dan sebagai referensi bagi peneliti lain apabila berminat mengulas permasalahan yang sejenis.

(30)

1.4.2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan kepada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu guna memberikan pelayanan administrasi kependudukan secara lebih baik.

(31)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Implementasi

Teori implementasi berasal dari bahasa Inggris yaitu to implement yang bermakna alat atau perlengkapan. Dalam Oxford Advance Leaner’s Dictionary dikemukakan bahwa implementasi adalah put something to effect (penerapan sesuatu yang memberikan efek atau dampak). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia implementasi mempunyai arti penerapan.

Subarsono (2009:30) menjelaskan bahwa implementasi dapat dimaksudkan sebagai suatu aktivitas yang berkaitan dengan penyelesaian suatu pekerjaan dengan menggunakan sarana (alat) untuk memperoleh hasil dari tujuan yang diinginkan. Solichin dalam Subarsono (2009:30) menjelaskan implementasi adalah tindakan- tindakan yang dilakukan oleh individu atau pejabat-pejabat, kelompok- kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.

Dari paparan di atas, dapat Peneliti simpulkan bahwasannya implementasi adalah proses dari penerapan ide, konsep dan kebijakan.

Hal ini menunjukkan bahwasanya implementasi merupakan salah satu variabel penting yang berpengaruh terhadap keberhasilan suatu kebijakan dalam memecahkan suatu persoalan.

(32)

2.2 Model Implementasi George Edward III

Implementasi dapat dimulai dari kondisi abstrak dan sebuah pertanyaan tentang apakah syarat agar implementasi kebijakan dapat berhasil. Menurut Geoege Edward III terdapat empat variabel yaitu komunikasi (communication), sumber daya (resource), sikap (dispositions atau attitudes), dan struktur birokrasi (bureucratic).

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam implementasi menurut George Edward III sebagai berikut:

2.2.1. Komunikasi (communication)

Implementasi akan berjalan efektif apabila ukuran dan tujuan kebijakan dipahami oleh individu-individu bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan kebijakan. Kejelasan ukuran dan tujuan kebijakan perlu dikomunikasikan secara tepat dengan para pelaksana, sehingga implementor mengetahui secara tepat ukuran maupun tujuan kebijakan tersebut. Implementasi kebijakan harus diterima oleh seluruh personel dan harus mengerti secara jelas dan akurat mengenai maksud dan tujuan kebijakan. Jika para aktor pembuat kebijakan telah melihat ketidakjelasan spesifikasi kebijakan sebenarnya mereka tidak mengerti apa yang sesungguhnya diarahkan. Para implementor kebijakan bingung dengan apa yang akan mereka lakukan sehingga jika dipaksakan tidak akan mendapatkan hasil yang optimal. Tidak cukupnya komunikasi kapada para implementor secara serius mempengaruhi implementasi sebuah kebijakan.

Dalam penelitian ini komunikasi meliputi:

1) Kejelasan sosialisasi mengenai penggunaan aplikasi Sewuati yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu

(33)

2) Kejelasan pesan atau cara penyampaiannya (media penyampaiannya) yang digunakan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu dalam sosialisasi penggunaan aplikasi Sewuati dan sekaligus penyampaian informasi bahwa pelayanan administrasi kependudukan dapat dilakukan menggunakan aplikasi Sewuati yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja tanpa harus datang ke kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu

3) Isi pesan dalam program tersebut tersampaikan ke masyarakat, masyarakat dapat mengerti serta memahami maksud, tujuan serta manfaat digunakannya aplikasi Sewuati.

4) Feedback atau respon masyarakat terhadap penggunaan aplikasi Sewuati

2.2.2. Sumber daya (resource)

Komponen sumberdaya meliputi jumlah staf, keahlian dari pelaksana, informasi yang relevan dan cukup untuk mengimplementasikan kebijakan dan pemenuhan sumber- sumber terkait dalam pelaksanaan program, adanya kewenangan yang menjamin program dapat diarahkan sebagaimana yang diharapkan, serta adanya fasilitas-fasilitas pendukung yang dapat dipakai untuk melakukan kegiatan program seperti dana dan sarana prasarana.

Sumberdaya manusia yang tidak memadahi baik jumlah dan kemampuan berakibat tidak dapat dilaksanakannya program secara sempurna karena mereka tidak bisa melakukan pengawasan dengan baik. Jika jumlah staf pelaksana kebijakan

(34)

terbatas maka hal yang harus dilakukan adalah meningkatkan skill atau kemampuan para pelaksana untuk melaksanakan program.

Informasi merupakan sumberdaya penting bagi pelaksaan kebijakan. Terdapat dua jenis informasi yaitu informasi mengenai bagaimana cara menyelesaikan kebijakan atau program serta bagi pelaksana harus mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan dan informasi tentang data pendukung seperti peraturan pemerintah dan undang-undang.

Sumberdaya lain yang juga penting adalah kewenangan untuk menentukan bagaimana program dilaksanakan, kewenangan untuk membelanjakan atau mengatur keuangan, baik penyediaan uang, maupun pengadaan staf. Fasilitas yang diperlukan untuk melaksanakan kebijakan atau program harus terpenuhi seperti kantor, peralatan, serta dana yang mencukupi.

Tanpa fasilitas sulit suaru program akan berjalan.

2.2.3. Sikap (disposition atau attitudes)

Salah satu faktor yang mempengaruhi efektifitas implementasi kebijakan adalah sikap implementor. Jika implementor setuju dengan bagian-bagian isi dari kebijakan maka mereka akan melaksanakan dengan senang hati, tetapi jika pandangan mereka berbeda dengan pembuat kebijakan maka proses implementasi akan mengalami banyak masalah.

Terdapat tiga bentuk sikap implementor terhadap kebijakan yaitu kesadaran pelaksana, petunjuk atau arahan pelaksana untuk merespon program kearah penerimaan atau penolakan, dan identitas dari sikap tersebut. Para pelaksana mungkin memahami maksud dan sasaran program kebijakan tersebut

(35)

namun seringkali mengalami kegagalan dalam melaksanakan program secara tepat karena mereka menolak tujuan yang ada di dalamnya sehingga secara sembunyi mengalihkan dan menghindari implementasi program. Disamping itu, dukungan para pejabat pelaksana sangat dibutuhkan dalam mencapai sasaran program. Wujud dukungan dari pemimpin ini adalah menenmpatkan kebijakan menjadi prioritas program, penempatan pelaksana dengan orang-orang yang mendukung program, memperhatikan keseimbangan daerah, agama, suku, jenis kelamin, dan karakteristik demografi yang lain.

Disamoing itu, penyediaan dana yang cukup guna memberikan insentif bagi para pelaksana program agar mereka mendukung dan bekerja secara total dalam melaksanakan program atau kebijakan.

2.2.4. Birokasi (bureucratic)

Struktur birokrasi adalah karakteristik, norma-norma, dan pola- pola hubungan yang terjadi berulang-ulang dalam badan-badan eksekutif yang mempunyai hubungan baik potensial maupun nyata dengan apa yang mereka miliki dalam menjalankan kebijakan.

2.3 Administrasi Kependudukan

Kata administrasi berasal dari bahasa Latin “administrare” yang berarti “to manage” (Ridwan, 2013:28). Administrasi berarti kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan. Pengertian administrasi yang dikemukakan para ahli ada pengertian administrasi secara luas dan ada pengertian administrasi secara sempit, bahkan ada yang mengartikan administrasi sebagai proses sosial. Dalam pengertian yang luas menurut Musanef (1995:10), administrasi adalah kegiatan

(36)

sekelompok manusia melalui tahapan-tahapan yang teratur dan dipimpin secara efektif dan efisien, dengan menggunakan sarana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam implementasinya, administrasi berkembang dan mempunyai tugas- tugas yang biasa disebut dengan fungsi administrasi diantaranya adalah fungsi perencanaan, pengorganisasian, sampai dengan fungsi pengawasan. Pengertian sempit administrasi menurut Soewarno (1994:2) adalah suatu kegiatan yang meliputi catat-mencatat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan.

Administrasi adalah suatu sistem yang tertentu, yang memerlukan input, transportasi, pengolahan dan output tertentu. Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari keputusan-keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan beberapa pengertian administrasi dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, administrasi adalah keseluruhan proses rangkaian pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dua orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha bersama demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Meskipun rumusannya sederhana, namun pengertiannya tetap memiliki cakupan yang luas, yaitu seluruh proses kegiatan yang berencana dan melibatkan seluruh anggota kelompok.

Administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penertiban dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pengembangan sektor lain. Berdasarkan pengertian tersebut berarti bahwa setiap penduduk harus didata dan ditata melalui penertiban dokumen yang dikeluarkan oleh Dinas

(37)

Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat agar pemerintah dapat dengan mudah memenuhi segala urusan kependudukan bila dokumen setiap penduduk dapat dikelola dengan baik dan tertib. Setiap penduduk mempunyai hak dan kewajibannya, kewajiban penduduk adalah mematuhi semua peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu Peraturean Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan. Memenuhi administrasi kependudukan yang dokumennya dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang ada di seluruh daerah di Indonesia.

Sedangkan, hak setiap penduduk adalah untuk dilindungi dan diperlakukan secara adil dalam memenuhi semua urusan kependudukan yang telah ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan hukum yang berlaku. Hak dan kewajiban tersebut berlaku bagi semua penduduk Indonesia yaitu warga negara Indonesia dan warga negara asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi Kependudukan yang dimaksud dengan administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dokumen dan data kependudukan melalui program pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, jumlah penduduk yang besar merupakan potensi pembangunan yang berarti suatu daerah memiliki sumber daya manusia yang cukup.

(38)

2.4 Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu

Pemerintah Kabupaten Pringsewu adalah sebagai pusat pemerintahan yang ada di Kabupaten Pringsewu, yang mana di dalamnya terdapat bermacam-macam instansi dan dinas yang mengurusi segala kebutuhan untuk Kabupaten Pringsewu, dimana di dalamnya ada 18 dinas yaitu dinas komunikasi dan informatika, dinas kependudukan dan pencatatan sipil, dinas kesehatan, dinas perhubungan, dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu, dinas pendidikan dan kebudayaan, dinas kepemudaan, olahraga dan pariwisata, dinas sosial, dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat, dinas koperasi usaha kecil menengah, perindustrian dan perdagangan, dinas perikanan, dinas pertanian, dinas lingkungan hidup, dinas pemberdayaan masyarakat dan pekon, dinas perpustakaan dan arsip, dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi, dinas ketahanan pangan, dan dinas pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu atau yang sering disebut dengan Disdukcapil Pringsewu merupakan dinas yang menjalankan urusan pelaksana otonom daerah dibidang kependudukan dan pencatatan sipil. Dimana di dalam dinas tersebut melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud yaitu, perumusan kebijakan teknis dibidang kependudukan dan pencatatan sipil, penyelenggaraan urusan pemerintahan umum, pembinaan dan pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud, pengelolaan ketatausahaan dinas, dan dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab pada Bupati Kabupaten Pringsewu.

Di dalam Disdukcapil sendiri terdapat bermacam-macam bidang tugas yang harus dikerjakan oleh pegawai yaitu bidang data dan informasi, bidang perencanaan dan perkembangan kependudukan, bidang

(39)

pencatatan sipil, bidang pendaftaran penduduk. Dari sekian banyak bidang tugas yang harus dijalankan maka untuk mempermudah kinerja pegawai Disdukcapil maka diadakan sistem informasi yang dimana di dalamnya dapat membantu kebutuhan, salah satu aplikasi sistem informasi Disdukcapil adalah SEWUATI (Sarana Efektif Wadahi Urusan Administrasi Kependudukan yang Tertib dan Informatif) yang diharapkan dapat memfasilitasi masyarakat Kabupaten Pringsewu yang akan mengurus administrasi kependudukan secara online.

2.5 Aplikasi Sewuati (Sarana Efektif Wadahi Urusan Administrasi Kependudukan yang Tertib dan Informatif)

Aplikasi Sewuati (Sarana Efektif Wadahi Urusan Administrasi Kependudukan yang Tertib dan Informatif) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu merupakan hasil kolaborasi dengan Fakultas Teknologi dan Informatika Universitas Aisyah Pringsewu. Aplikasi Sewuati secara resmi diluncurkan pada Senin, 02 November 2020 oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu dan didampingi Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu, yang turut dihadiri Sekretaris Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Pringsewu yang mewakili Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Pringsewu, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Pringsewu, Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika Universitas Aisyah Pringsewu, Kaprodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi dan Informatika Universitas Aisyah Pringsewu, dan beberapa dosen Universitas Aisyah Pringsewu.

Aplikasi Sewuati merupakan sebuah aplikasi untuk memfasilitasi pelayanan administrasi kependudukan secara online pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu.

(40)

Pemerintah Kabupaten Pringsewu berkomitmen untuk mempermudah pelayanan bagi masyarakat yang berurusan dengan pemerintah.

Komitmen tersebut disikapi langsung oleh Pemerintah Kabupaten Pringsewu melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu, salah satunya untuk mempermudah pelayanan administrasi kependudukan secara online dengan aplikasi Sewuati.

Dengan diluncurkannya aplikasi Sewuati agar pelayanan terhadap masyarakat dapat terus berjalan dengan baik, dan masyarakat merasa terus terlayani, untuk itu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu melakukan terobosan inovasi dengan layanan administrasi kependudukan secara online hingga ke tingkat pekon.

Melalui aplikasi Sewuati masyarakat tidak perlu datang ramai-ramai ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu, masyarakat cukup di rumah saja, di kantor atau di tempatnya masing- masing, yang terpenting tentunya harus ada sinyal. Guna mendukung penerapan aplikasi Sewuati Dinas Kominfo menyediakan server sebagai tempat hosting pusat data, pemetaan kapasitas bandwidth terkit aplikasi Sewuati.

Aplikasi Sewuati sebagai wujud inovasi yang akan memudahkan masyarakat Kabupaten Pringsewu yang akan mengurus administrasi kependudukan karena tidak perlu mendatangi lagsung kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu. Di samping itu, dengan adanya aplikasi Sewuati dapat menghemat waktu dan biaya karena masyarakat Kabupaten Pringsewu tidak perlu datang dan mengantre di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu. Masyarakat yang akan mengurus administrasi kependudukan seperti pembuatan kartu keluarga (KK), akta kelahiran, akta kematian, akta perceraian, akta perkawinan, dan mutasi penduduk dapat diakses melalui https://Sewuatidukcapil.pringsewukab.go.id/.

Dalam laman tersebut sudah tertera jelas layanan administrasi

(41)

kependudukan apa yang dibutuhkan masyarakat. Masyarakat hanya mengklik jenis layanan administrasi kependudukan yang dibutuhkan dan melengkapi dokumen pendukung yang sudah tercantuk dalam laman aplikasi Sewuati tersebut.

2.6 Kerangka Pikir

Menurut Widayat dan Amirullah dalam Masyuri dan M. Zainudin (2008:113) kerangka pikir ialah model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pikir juga menjelaskan sementara terhadap gejala yang menjadi masalah atau objek penelitian.

Sedangkan menurut:

“Husaini Usman dan Purnomo Setiady (2008:34), kerangka berpikir adalah penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan penelitian.”

Guna memudahkan Penulis dalam melaksanakan penelitian mengenai peran Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Dalam Penerapan Aplikasi Sewuati (Studi Kasus Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu) maka Peneliti membuat kerangka pikir sebagai panduan sehingga tujuan penelitian ini dapat tercapai dengan baik. Apalikasi Sewuati merupakan aplikasi kerjasama antara Fakultas Teknologi dan Informatika Universitas Aisyah Pringsewu dengan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu yang digunakan untuk memfasilitasi masyarakat Kabupaten Pringsewu dalam mengurus administrasi kependudukan seperti pembuatan kartu keluarga (KK), akta kelahiran, akta kematian, kartu tanda penduduk (KTP), akta perkawinan, akta perceraian, dan mutasi penduduk. Dibutuhkan peranan Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil dalam penerapan aplikasi

(42)

Sewuati agar penerapan aplikasi Sewuati dapat berjalan dengan baik dan mampu dinikmati seluruh masyarakat Kabupaten Pringsewu.

Melalui pemaparan tersebut dan untuk memudahkan dalam mengetahui kerangka pikir pada penelitian ini, maka kerangka pikir dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut:

(43)

Tabel 1: Kerangka Pikir

Adanya pandemi Covid-19 di Indonesia pada Maret 2020.

Hampir semua kegiatan terhenti dan dilakukan secara jarak jauh

Penerapan Aplikasi Sewuati Oleh Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Pringsewu

Model Implementasi George Edward III

Optimal Kurang Optimal

Komunikasi 1. Kejelasan sosialisasi 2. Media penyampaian 3. Isi pesan 4. Respon masyarakat

Sumber Daya 1. Manusia 2. Finansial

Sikap 1. Pemerintah 2. Masyarakat

Birokrasi 1. Kelebihan 2. Kendala 3. Hubungan kerjasama

(44)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi mengenai peran Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu dalam penerapan aplikasi Sewuati. Menurut Arikunto (1992:207) penelitian deskriptif merupakan suatu tipe penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena tertentu. Sedangkan menurut Koentjara Ningrat (1990:29) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat- sifat tertentu suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan adanya frekuensi atau penyebaran suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat.

Ada beberapa alasan penggunaan metode penelitian deskriptif, yang pertama adalah bahwa metode ini telah digunakan secara luas dan dapat meliputi lebih banyak segi dibanding dengan metode-metode lain. Metode deskriptif banyak memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan melalui pemberian informasi secara mutakhir, dan dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang berguna untuk pelaksanaan percobaan. Selanjutnya metode ini dapat digunakan dalam menggambarkan keadaan-keadaan yang mungkin terdapat dalam situasi tertentu (Sevilla, 1993:72-73).

(45)

Alasan kedua penggunaan metode penelitian deskriptif yaitu pada penelitian peran Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil dalam penerapan aplikasi Sewuati mengungkap fakta, hambatan dan kendala serta hasil penelitian ini nantinya akan lebih mudah dianalisis dengan melakukan penggambaran secara mendalam untuk kemudian didapatkan kesimpulan yang menjawab persoalan tentang peran Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil dalam penerapan aplikasi Sewuati.

“Nawawi (2001:63) mendeskripsikan penelitian deskriptif merupakan suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lainnya) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya.”

Penelitian deskriptif melakukan analisa hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematis sehingga dapat dipahami dan disimpulkan. Adapun tujuan penelitian deskriptif menurut:

“Nazir (2003:54) adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.”

Penelitian ini juga menggunakan teori-teori, data-data dan konsep- konsep sebagai kerangka acuan untuk menjelaskan hasil penelitian, menganalisis dan sekaligus menjawab persoalan yang diteliti.

(46)

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian tentang penerapan aplikasi Sewuati oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dilakukan di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu yang berada di komplek perkantoran pemerintah daerah Kabupaten Pringsewu.

3.3 Fokus Penelitian

Moleong (2006:63) menyatakan bahwa fokus penelitian dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif sekaligus membatasi penelitian untuk memilih data yang relevan, agar tidak dimasukkan ke dalam data yang sedang dikumpulkan meskipun data tersebut menarik. Tanpa adanya fokus penelitian, maka penelitian akan terjebak pada melimpahnya volume data yang diperoleh di lapangan.

Fokus penelitian pada penelitian ini adalah pada strategi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu dalam penerapan aplikasi Sewuati, serta hambatan yang dihadapi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu dalam penerapan aplikasi Sewuati.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan Peneliti dalam pengumpulan data pada penelitian Peran Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Dalam Penerapan Aplikasi Sewuati (Studi Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu) adalah data primer dan data sekunder.

(47)

3.4.1. Data Primer

Data primer yaitu data yang berupa kata-kata dan tindakan yang bersumber dari informan serta peristiwa-peristiwa tertentu yang berkaitan dengan fokus penelitian dan merupakan hasil dari pengumpulan data yang diperoleh Peneliti sendiri selama berada di lokasi penelitian. Menurut Sugiyono (2012:137) data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pengambilan data primer dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan wawancara secara langsung dengan para informan, yaitu kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu, dan masyarakat yang mengantre di kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu guna mengurus administrasi kependudukan, masyarakat yang sudah menggunakan aplikasi Sewuati untuk mengurus administrasi kependudukan.

3.4.2. Data Sekunder

Sugiyono (2012:137) menyatakan data sekunder ialah sumber data atau informan yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen. Data sekunder yaitu data-data tertulis yang digunakan sebagai informasi pendukung dalam analisis data primer. Data ini pada umumnya berupa dokumen-dokumen tertullis yang terkait dengan peran Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu dalam penerapan aplikasi Sewuati.

(48)

3.5 Informan

Informan merupakan seseorang yang memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Informan ditentukan melalui sebuah teknik penentuan yang dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu. Penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik pusposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan teknik penentuan informan berdasarkan kebutuhan penelitian pada masyarakat yang heterogen. Alasan penggunaan teknik purposive sampling pada penelitian ini adalah pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu dan masyarakat Kabupaten Pringsewu.

Menurut Faisal (1990:67) agar mendapat informasi lebih terpercaya, terdapat beberapa kriteria yang dapat dipertimbangkan dalam memilih informan, antara lain:

1. Subjek yang lama dengan suatu kegiatan atau aktivitas yang menjadi sasaran atau perhatian

2. Subjek yang masih terkait secara penuh dan aktif pada lingkungan atau kegiatan yang menjadi sasaran atau perhatian 3. Subjek yang mempunyai cukup banyak informasi, banyak

waktu dan kesempatan untuk dimintai keterangan

4. Subjek yang berada atau tinggal pada sasaran yang mendapat perlakuan yang mengetahui kejadian tersebut.

Dalam penelitian ini yang menjadi informan yaitu:

1) Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu

2) Kasi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu

3) Masyarakat Kabupaten Pringsewu, dengan kriteria inklusi sebagai berikut:

(49)

a. Masyarakat Kabupaten Pringsewu usia 12-25 tahun b. Masyarakat Kabupaten Pringsewu usia 26-45 tahun c. Masyarakat Kabupaten Pringsewu usia 46-65 tahun

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara (interview), dan studi dokumentasi, secara singkat teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

3.6.1. Interview (wawancara)

Wawancara dilakukan sebagai teknik pengumpulan data utama, teknik ini dilakukan dengan cara tanya jawab antara Peneliti dengan narasumber atau informan. Dalam penelitian ini, Peneliti mendatangi secara langsung informan untuk mendapatkan informasi terkait dengan fokus penelitian.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data dari informan terkait dengan fokus penelitian, sehingga sasaran yang akan diwawancarai adalah pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang dijadikan sumber data.

3.6.2. Studi Dokumentasi

Dalam penelitian ini, dokumen yang disajikan berupa informasi terkait yang dibutuhkan dan digunakan pada hasil dan pembahasan nantinya, untuk memperkuat, mendasari sebuah pemikiran, atau membuktikan sebuah deskripsi yang Peneliti sampaikan, serta dokumen lainnya berupa lampiran skripsi, melalui peraturan dan kebijakan atau peraturan terkait, transkip wawancara, dan foto-foto dokumentasi terkait objek yang diteliti.

(50)

3.7 Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data atau kredibilitas data adalah cara menyelaraskan antara data yang dilaporkan peneliti dengan data yang terjadi pada objek penelitian. Teknik keabsahan data dilakukan untuk mendapatkan data yang valid. Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan cara uji kredibilitas melalui proses triangulasi data. Teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Teknik triangulasi dipilih dalam penelitian ini karena dalam penelitian ini menggunakan beberapa sumber data yang berasal dari interview (wawancara) dan dokumentasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini teknik triangulasi yang Peneliti gunakan ialah teknik triangulasi yang dikembangkan oleh Denzim (Moleong, 2007:331) teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan yaitu triangulasi data, Peneliti menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen dan arsip dari pihak terkait dalam permasalahan yang peneliti bahas tersebut.

3.8 Teknik Pengolahan Data

Melalui data yang diperoleh di lapangan, selanjutnya yang akan Peneliti lakukan ialah melakukan pengolahan data. Data mentah yang dikumpulkan perlu dipecahkan ke dalam kelompok-kelompok, dilakukan katagorisasi, dilakukan manipulasi, serta diperas sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab

(51)

masalah (Nazir, 2011:346). Teknik pengolahan data tersebut dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya:

3.8.1. Editing

Editing data merupakan sebuah proses yang bertujuan agar data yang dikumpulkan dapat memberikan kejelasan, mudah dibaca, konsisten dan lengkap. Dalam tahap ini, data yang dianggap tidak bernilai ataupun tidak relevan harus disingkirkan. Hasil wawancara dengan kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu dan masyarakat Kabupaten Pringsewu, yang tidak relevan dengan yang diinginkan Peneliti harus dibuang.

Peneliti melakukan kegiatan memilih hasil wawancara yang relevan, data yang relevan dengan fokus penelitian akan dilakukan pengolahan data dalam bentuk bahasa yang lebih baik sesuai dengan kaidah seharusnya. Data yang telah diolah menjadi rangkaian bahasa kemudian dikorelasikan dengan data yang lain sehingga memiliki keterkaitan informasi. Proses selanjutnya adalah Penelitii memeriksa kembali semua data untuk meminimalisir data yang tidak sesuai.

3.8.2. Interpretasi

Interpretasi data adalah penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarmya dari materi yang dipaparkan (Nazir, 2011:374). Adapun proses interpretasi atas hasil penelitian ini yaitu Peneliti mencoba mengartikan, mencari inti pokok atau maksud dari informasi yang ada baik dari hasil wawancara maupun dokumen yang diperoleh.

Dalam penelitian ini, kutipan wawancara yang disampaikan merupakan penyederhanaan atau penafsiran terhadap maksud

(52)

dan arti dari informasi yang disampaikan. Interpretasi dilakukan dengan cara menghubungkan hasil wawancara dengan informan dengan teori-teori pada tinjauan pustaka dan dokumen lainnya, sehingga akan diperoleh analisis yang tepat.

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu (Sugiyono, 2014:246). Selanjutnya, dalam menganalisis data yang didapat di lapangan, Peneliti menggunakan model Miles dan Huberman yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing or verification.

3.9.1. Data Reduction (Reduksi Data)

Menurut Sugiyono (2014:247) mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok dan memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah Peneliti untuk melakukan pengumpulan data terkait hal-hal yang penting dan pokok.

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan pengumpulan data pada pihak-pihak yang terkait yang dianggap dapat memberikan informasi untuk mencapai tujuan yang peneliti inginkan.

Tahap mereduksi data merupakan proses berfikir yang sensitif serta memerlukan kecerdasar dan keluasan serta kedalaman seorang Peneliti. Bagi Peneliti yang masih baru, dalam melakukan tahap reduksi data ini dilakukan dengan mendiskusikannya dengan teman atau orang yang dianggap

(53)

ahli. Melalui diskusi tersebut, maka wawasan Peneliti akan berkembang, sehingga data yang dihasilkan merupakan temuan dan pengembangan teori yang signifikan. Tahap ini dilakukan Peneliti pada saat proses bimbingan skripsi terhadap dosen pembimbing Peneliti maupun kepada dosen pembahas.

3.9.2. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data dalam penelitian kualitatif yaitu dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori dan sejenisnya. Penyajian data dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul dari semua informan. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya yang kemudian Peneliti lakukan adalah Peneliti menganalisis untuk selanjutnya dikatagorikan mana yang diperlukan dalam penelitian ini dan mana yang tidak diperlukan.

Penyajian data dilakukan dalam bentuk teks naratif dan tabel yang disajikan dengan sistematis untuk memberikan gambaran secara jelas kepada pembaca. Setelah data diperoleh maka data tersebut disajikan dalam bentuk informasi yang kemudian dikaitkan dengan dokumen yang ada ataupun kerangka pemikiran yang menjadi panduan serta teori yang digunakan.

Sehingga semua informasi yang ditampilkan memiliki makna dan arti.

3.9.3. Conclusion Drawing or Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Penarikan kesimpulan dapat diambil setelah melakukan analisis mendalam pada hasil penelitian. Dilakukan verifikasi, dapat

(54)

dilihat apakah rumusan masalah pene

Gambar

Tabel 1: Kerangka Pikir
Tabel 2. Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan           Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan karakteristik kondisi sosial ekonomi petani LP2B di Kabupaten Pringsewu di Bagian Selatan 1 Sebanyak 69 petani LP2B dengan persentase 93,2% memiliki

ABSTRAK ANALISIS KEPENTINGAN DAN KINERJA ATRIBUT PELAYANAN PADA RESTORAN KENTUCKY FRIED CHICKEN KFC DI KABUPATEN PRINGSEWU Oleh Dwi Putri Arlitha Penelitian ini bertujuan untuk

ABSTRAK PENGARUH LUAS LAHAN, BIAYA PRODUKSI DAN HARGA JUAL TERHADAP PENDAPATAN USAHA TANI CABAI MERAH CAPSICUM ANNUUM DI DESA AMBARAWA TIMUR KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

ABSTRAK PENGARUH LUAS LAHAN, BIAYA PRODUKSI DAN HARGA JUAL TERHADAP PENDAPATAN USAHA TANI CABAI MERAH CAPSICUM ANNUUM DI DESA AMBARAWA TIMUR KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU

ABSTRAK TINGKAT INFESTASI CACING HATI PADA KAMBING DI KELOMPOK TERNAK KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU PROVINSI LAMPUNG Oleh Siti Tika Fatmawati Tujuan dari penelitian

Hasil analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh persepsi resiko, keamanan, kemudahan penggunaan aplikasi, promosi flash sale terhadap kepuasan konsumen di situs jual beli online Shopee

Hal yang membedakan penelitian yang berjudul Analisis Nilai Tambah, Pendapatan, dan Bauran Pemasaran pada Agroindustri Kopi Bubuk Klangenan Pringsewu adalah penelitian sebelumnya pada

ABSTRACT LIVER FLUKE INFESTATION LEVEL OF GOAT IN LIVESTOCK GROUP SUKOHARJO DISTRICT, PRINGSEWU REGENCY LAMPUNG PROVINCE By: Siti Tika Fatmawati Research on liver fluke