• Tidak ada hasil yang ditemukan

Informan

Dalam dokumen Selamat Datang - Digital Library (Halaman 48-55)

III. METODE PENELITIAN

3.5 Informan

Informan merupakan seseorang yang memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Informan ditentukan melalui sebuah teknik penentuan yang dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu. Penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik pusposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan teknik penentuan informan berdasarkan kebutuhan penelitian pada masyarakat yang heterogen. Alasan penggunaan teknik purposive sampling pada penelitian ini adalah pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu dan masyarakat Kabupaten Pringsewu.

Menurut Faisal (1990:67) agar mendapat informasi lebih terpercaya, terdapat beberapa kriteria yang dapat dipertimbangkan dalam memilih informan, antara lain:

1. Subjek yang lama dengan suatu kegiatan atau aktivitas yang menjadi sasaran atau perhatian

2. Subjek yang masih terkait secara penuh dan aktif pada lingkungan atau kegiatan yang menjadi sasaran atau perhatian 3. Subjek yang mempunyai cukup banyak informasi, banyak

waktu dan kesempatan untuk dimintai keterangan

4. Subjek yang berada atau tinggal pada sasaran yang mendapat perlakuan yang mengetahui kejadian tersebut.

Dalam penelitian ini yang menjadi informan yaitu:

1) Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu

2) Kasi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu

3) Masyarakat Kabupaten Pringsewu, dengan kriteria inklusi sebagai berikut:

a. Masyarakat Kabupaten Pringsewu usia 12-25 tahun b. Masyarakat Kabupaten Pringsewu usia 26-45 tahun c. Masyarakat Kabupaten Pringsewu usia 46-65 tahun

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui wawancara (interview), dan studi dokumentasi, secara singkat teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:

3.6.1. Interview (wawancara)

Wawancara dilakukan sebagai teknik pengumpulan data utama, teknik ini dilakukan dengan cara tanya jawab antara Peneliti dengan narasumber atau informan. Dalam penelitian ini, Peneliti mendatangi secara langsung informan untuk mendapatkan informasi terkait dengan fokus penelitian.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data dari informan terkait dengan fokus penelitian, sehingga sasaran yang akan diwawancarai adalah pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang dijadikan sumber data.

3.6.2. Studi Dokumentasi

Dalam penelitian ini, dokumen yang disajikan berupa informasi terkait yang dibutuhkan dan digunakan pada hasil dan pembahasan nantinya, untuk memperkuat, mendasari sebuah pemikiran, atau membuktikan sebuah deskripsi yang Peneliti sampaikan, serta dokumen lainnya berupa lampiran skripsi, melalui peraturan dan kebijakan atau peraturan terkait, transkip wawancara, dan foto-foto dokumentasi terkait objek yang diteliti.

3.7 Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data atau kredibilitas data adalah cara menyelaraskan antara data yang dilaporkan peneliti dengan data yang terjadi pada objek penelitian. Teknik keabsahan data dilakukan untuk mendapatkan data yang valid. Penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data dengan cara uji kredibilitas melalui proses triangulasi data. Teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Teknik triangulasi dipilih dalam penelitian ini karena dalam penelitian ini menggunakan beberapa sumber data yang berasal dari interview (wawancara) dan dokumentasi.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Dalam penelitian ini teknik triangulasi yang Peneliti gunakan ialah teknik triangulasi yang dikembangkan oleh Denzim (Moleong, 2007:331) teknik pemeriksaan untuk mencapai keabsahan yaitu triangulasi data, Peneliti menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen dan arsip dari pihak terkait dalam permasalahan yang peneliti bahas tersebut.

3.8 Teknik Pengolahan Data

Melalui data yang diperoleh di lapangan, selanjutnya yang akan Peneliti lakukan ialah melakukan pengolahan data. Data mentah yang dikumpulkan perlu dipecahkan ke dalam kelompok-kelompok, dilakukan katagorisasi, dilakukan manipulasi, serta diperas sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna untuk menjawab

masalah (Nazir, 2011:346). Teknik pengolahan data tersebut dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya:

3.8.1. Editing

Editing data merupakan sebuah proses yang bertujuan agar data yang dikumpulkan dapat memberikan kejelasan, mudah dibaca, konsisten dan lengkap. Dalam tahap ini, data yang dianggap tidak bernilai ataupun tidak relevan harus disingkirkan. Hasil wawancara dengan kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu dan masyarakat Kabupaten Pringsewu, yang tidak relevan dengan yang diinginkan Peneliti harus dibuang.

Peneliti melakukan kegiatan memilih hasil wawancara yang relevan, data yang relevan dengan fokus penelitian akan dilakukan pengolahan data dalam bentuk bahasa yang lebih baik sesuai dengan kaidah seharusnya. Data yang telah diolah menjadi rangkaian bahasa kemudian dikorelasikan dengan data yang lain sehingga memiliki keterkaitan informasi. Proses selanjutnya adalah Penelitii memeriksa kembali semua data untuk meminimalisir data yang tidak sesuai.

3.8.2. Interpretasi

Interpretasi data adalah penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarmya dari materi yang dipaparkan (Nazir, 2011:374). Adapun proses interpretasi atas hasil penelitian ini yaitu Peneliti mencoba mengartikan, mencari inti pokok atau maksud dari informasi yang ada baik dari hasil wawancara maupun dokumen yang diperoleh.

Dalam penelitian ini, kutipan wawancara yang disampaikan merupakan penyederhanaan atau penafsiran terhadap maksud

dan arti dari informasi yang disampaikan. Interpretasi dilakukan dengan cara menghubungkan hasil wawancara dengan informan dengan teori-teori pada tinjauan pustaka dan dokumen lainnya, sehingga akan diperoleh analisis yang tepat.

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu (Sugiyono, 2014:246). Selanjutnya, dalam menganalisis data yang didapat di lapangan, Peneliti menggunakan model Miles dan Huberman yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing or verification.

3.9.1. Data Reduction (Reduksi Data)

Menurut Sugiyono (2014:247) mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok dan memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah Peneliti untuk melakukan pengumpulan data terkait hal-hal yang penting dan pokok.

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan pengumpulan data pada pihak-pihak yang terkait yang dianggap dapat memberikan informasi untuk mencapai tujuan yang peneliti inginkan.

Tahap mereduksi data merupakan proses berfikir yang sensitif serta memerlukan kecerdasar dan keluasan serta kedalaman seorang Peneliti. Bagi Peneliti yang masih baru, dalam melakukan tahap reduksi data ini dilakukan dengan mendiskusikannya dengan teman atau orang yang dianggap

ahli. Melalui diskusi tersebut, maka wawasan Peneliti akan berkembang, sehingga data yang dihasilkan merupakan temuan dan pengembangan teori yang signifikan. Tahap ini dilakukan Peneliti pada saat proses bimbingan skripsi terhadap dosen pembimbing Peneliti maupun kepada dosen pembahas.

3.9.2. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data dalam penelitian kualitatif yaitu dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori dan sejenisnya. Penyajian data dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul dari semua informan. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya yang kemudian Peneliti lakukan adalah Peneliti menganalisis untuk selanjutnya dikatagorikan mana yang diperlukan dalam penelitian ini dan mana yang tidak diperlukan.

Penyajian data dilakukan dalam bentuk teks naratif dan tabel yang disajikan dengan sistematis untuk memberikan gambaran secara jelas kepada pembaca. Setelah data diperoleh maka data tersebut disajikan dalam bentuk informasi yang kemudian dikaitkan dengan dokumen yang ada ataupun kerangka pemikiran yang menjadi panduan serta teori yang digunakan.

Sehingga semua informasi yang ditampilkan memiliki makna dan arti.

3.9.3. Conclusion Drawing or Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Penarikan kesimpulan dapat diambil setelah melakukan analisis mendalam pada hasil penelitian. Dilakukan verifikasi, dapat

dilihat apakah rumusan masalah penelitian sudah terjawab, dan tujuan penelitian sudah tercapai. Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan untuk menguji kebenaran serta mencocokkan informasi yang ada untuk kemudian diperoleh data yang valid dan jelas. Selain itu, penarikan kesimpulan dilakukan untuk memberi deskripsi singkat dari banyaknya informasi yang diperoleh serta mendapatkan informasi akhir.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu atau yang sering disebut dengan Disdukcapil Pringsewu merupakan dinas yang menjalankan urusan pelaksana otonom daerah dibidang kependudukan dan pencatatan sipil. Dimana di dalam dinas tersebut melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud yaitu, perumusan kebijakan teknis di bidang kependudukan dan pencatatan sipil, penyelenggaraan urusan pemerintahan umum, pembinaan dan pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud, pengelolaan ketatausahaan dinas, dan dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab pada Bupati Kabupaten Pringsewu.

Susunan organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu terdiri dari:

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat terdiri dari:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan 3. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk

a. Seksi Identitas Penduduk b. Seksi Pindah Datang Penduduk c. Seksi Pendataan Penduduk

4. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil, membawahi:

a. Seksi Kelahiran

b. Seksi Perkawinan dan Perceraian

c. Seksi Perubahan Status Anak, Kewarganegaraan dan kematian 5. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan,

membawahi:

a. Seksi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan b. Seksi Pengelolaan dan Penyajian Data

c. Seksi Kerjasama dan Inovasi Pelayanan

6. UPT, meliputi UPT Layanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil 7. Kelompok Jabatan Fungsional

4.1.1. Tugas pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pringsewu

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kependudukan dan pencatatan sipil;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati di bidang kependudukan dan pencatatan sipil; dan

e. Pelayanan adminstrasi.

Untuk melaksanakan fungsi, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya;

e. Penyusunan program dan anggaran;

f. Pengelolaan keuangan;

g. Pengelolaan perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga dan barang milik negara;

h. Pengelolaan urusan asn;

i. Penyusunan perencanaan di bidang pendaftaran penduduk, pencatatatan sipil, pengelolaan informasi kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;

j. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan, kerja sama, pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan;

k. Pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;

l. Pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;

m. Pelaksanaan pengelolaan informasi administrasi kependudukan;

n. Pelaksanaan kerja sama administrsi kependudukan;

o. Pelaksanaan pemanfaatan data dan dokumen kependudukan;

p. Pelaksanaan inovasi pelayanan administrasi kependudukan;

q. Pembinaan, koordinasi, pengendalian bidang administrasi kependudukan,

r. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan dinas kependudukan dan pencatatan sipil;

s. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengantugas dan fungsinya.

2. Sekretaris

Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif dan teknis yang meliputi perencanaan, keuangan, urusan tata usaha, perlengkapan rumah tangga dan urusan ASN kepada semua unsur di lingkungan Dinas.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan koordinasi dalam penyusunan rencana dan program kerja;

b. Pelaksanaan tugas administrasi umum perkantoran, administrasi kepegawaian, adminstrasi keuangan, perlengkapan, kearsipan, kehumasan, kerumahtanggaan, perjalanan dinas, pemeliharaan aset dan peralatan kantor;

dan

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian program lingkup dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Untuk melaksanakan fungsi, Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipilmempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan administrasi kepada seluruh unit kerja di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

b. Menyusun rencana kegiatan tahunan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dalam bidang keuangan, pelaksanaan program dan urusan admintrasi umum;

c. Menyiapkan bahan dan data untuk kegiatan pelaksanaan tugas dan penyusunan program kerja;

d. Merencanakan anggaran biaya yang diperlukan untuk satu tahun anggaran dan mengevaluasi penggunaan biaya yang telah dikeluarkan serta membuat laporan pelaksanaan kegiatan kepada atasan;

e. Mengkoordinasikan kegiatan yang akan dilaksanakan bidangbidang yang ada di lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

f. Menghimpun peraturan perundang-undangan dibidang kearsipan sesuai norma, standar dan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah;

g. Menyiapkan perencanaan dan kebijakan teknis pengembangan kesekretariatan dan administrasi umum;

h. Menyelenggarakan urusan kesekretariatan, rumah tangga, perlengkapan, administrasi kepegawaian/keuangan;

i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah dilakukan kepada atasan di lingkup Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

j. Menilai prestasi kerja bawahan di lingkup Sekretariat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, berdasarkan hasil kerja yang telah dicapai untuk dipergunakan sebagaimana bahan pertimbangan dalam meningkatkan karir dan penilaian capaian Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil; dan k. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan

berdasarkan norma, standar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan persuratan, urusan tata usaha, kearsipan, urusan administrasi ASN, urusan perlengkapan, rumah tangga, dan penataan barang milik negara.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:

a. Pengelolaan administrasi umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian;

b. Pengelolaan kearsipan, kerumahtanggaan dan perlengkapan dilingkungan dinas; dan

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan dilingkup sub bagian umum dan kepegawaian dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Untuk melaksanakan fungsi, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, urusan rumah tangga dan perlengkapan serta perjalanan dinas;

b. Penyiapan bahan penyusunan evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian dan umum;

c. Pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam tugasnya; dan

d. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

2.2 Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan koordinasi dan penyusunan program dan anggaran serta pengelolaan keuangan, penatausahaan, akuntansi, verifikasi dan pembukuan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi:

a. Penyusunan rencana dan program kerja, kegiatan dan anggaran di lingkup Dinas;

b. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan bidang perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan dan pelayanan dibidang keuangan;

c. Pengelolaan administrasi perencanaan, pengembangan, analisa dan evaluasi;

d. Penyusunan laporan keuangan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Untuk melaksanakan fungsi, Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Pelaksanaan penghimpunan bahan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan program dan pelaporan;

b. Penyiapan bahan penyusunan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan;

c. Penyusunan anggaran kegiatan dinas;

d. Pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan

e. Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan rencana anggaran, penatausahaan, perbendaharaan, dan verifikasi keuangan;

f. Penyiapan bahan penyusunan evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan tugas di bidang keuangan;

g. Pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan

h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

3. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk

Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan pendaftaran penduduk.

Untuk menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis di Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk;

b. Penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk; dan

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Penyusunan perencanaan pelayanan pendaftaran penduduk;

b. Perumusan kebijakan teknis pendaftaran penduduk;

c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;

d. Pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;

e. Pelaksanaan penerbitan dokumen pendaftaran penduduk;

f. Pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan pendaftaran penduduk; dan

g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pendaftaran penduduk.

6.1 Seksi Identitas Penduduk

Kepala Seksi Identitas Penduduk mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelayanan dan penerbitan dokumen pendaftaran penduduk.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Identitas Penduduk mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana kerja Monitoring dan Evaluasi pada Seksi Identitas Penduduk;

b. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi pada Seksi Identitas Penduduk; dan

c. Pembuatan laporan hasil kegiatan pada Seksi Identitas Penduduk.

Untuk melaksanakan fungsi, Kepala Seksi Identitas Penduduk mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Pelaksanaan proses penerimaan, pemeriksanaan berkas permohonan dan penerbitan dokumen kependudukan:

I. Biodata penduduk;

II. Kartu keluarga;

III. Kartu tanda penduduk elektronik (KTP-EL).

b. Pelaksanaan perekaman data ke dalam database SIAK (sistem informasi administrasi kependudukan);

c. Penyimpanan dan pemeliharaan

register/pencatatan/pembukuan dan dokumen persyaratan atas penerbitan dokumen kependudukan;

d. Penyiapan bahan penyusunan dan pembuatan laporan mengenai identitas penduduk;

e. Pelaksanaan evaluasi terhadap seluruh kegiatan di seksi identitas penduduk;

f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

6.2 Seksi Pindah Datang Penduduk

Kepala Seksi Pindah Datang Penduduk mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan pelayanan pindah datang penduduk.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Pindah Datang Penduduk mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana kerja monitoring dan evaluasi pada Seksi Pindah Datang Penduduk;

b. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pada Seksi Pindah Datang Penduduk; dan

c. Pembuatan laporan hasil kegiatan pada Seksi Pindah Datang Penduduk.

Untuk melaksanakan fungsi, Kepala Seksi Pindah Datang Penduduk mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Pelaksanaan proses penerimaan, pemeriksanaan berkas permohonan dan penerbitan dokumen kependudukan:

i. Surat keterangan pindah;

ii. Surat keterangan pindah datang;

iii. Surat keterangan pindah ke luar negeri;

iv. Surat keterangan datang dari luar negeri; dan v. Surat keterangan tempat tinggal bagian

warga negara asing.

b. Pelaksanaan perekaman data ke dalam database siak (sistem informasi administrasi kependudukan);

c. Penyimpanan dan pemeliharaan

register/pencatatan/pembukuan dan dokumen persyaratan atas penerbitan dokumen kependudukan;

d. Penyiapan bahan penyusunan dan pembuatan laporan pindahan datang penduduk;

e. Pelaksanaan evaluasi terhadap seluruh kegiatan di seksi pindah datang penduduk;

f. Pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

6.3 Seksi Pendataan Penduduk

Kepala Seksi Pendataan Penduduk mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan pendataan penduduk.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Pendataan Penduduk mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana kerja monitoring dan evaluasi pada Seksi Pendataan Penduduk;

b. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pada Seksi Pendataan Penduduk; dan

c. Pembuatan laporan hasil kegiatan pada Seksi Pendataan Penduduk.

Untuk melaksanakan fungsi, Kepala Seksi Pendataan Penduduk mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Pelaksanaan, pemeriksaan dan penerbitan dokumen kependudukan;

b. Perekaman data ke dalam database SIAK (sistem informasi administrasi kependudukan);

c. Penyimpanan dan pemeliharaan

register/pencatatan/pembukuan dan dokumen data penduduk;

d. Penyiapan bahan penyusunan dan pembuatan laporan data penduduk;

e. Pencatatan perubahan nama akta yang bersangkutan, yang telah mendapatkan penetapan dari pengadilan negeri;

f. Pelaksanaan evaluasi terhadap seluruh kegiatan di seksi pendataan penduduk;

g. Pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; dan

h. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.

4. Bidang Pelayanan dan Pencatatan Sipil

Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan pencatatan sipil.

Untuk menyelenggarakan tugas,Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dan bimbingan teknis di Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil;

b. Penyiapan bahan pelaksanaan kegiatan Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil; dan

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil.

Untuk melaksanakan fungsi, Kepala Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Penyusunan perencanaan pelayanan pencatatan sipil;

b. Perumusan kebijakan teknis pencatatan sipil;

c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;

d. Pelaksanaan pelayanan pencatatan sipil;

e. Pelaksanaan penerbitan dokumen pencatatan sipil;

f. Pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan pencatatan sipil; dan

g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pencatatan sipil.

4.1 Seksi Kelahiran

Kepala Seksi Kelahiran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan koordinasi serta pelaksanaan pelayanan pencatatan kelahiran.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Kelahiran mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana kerja monitoring dan evaluasi pada Seksi Kelahiran;

b. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pada Seksi Kelahiran; dan

c. Pembuatan laporan hasil kegiatan pada Seksi Kelahiran.

Untuk melaksanakan fungsi, Kepala Seksi Kelahiran mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a. Pelaksanaan proses penerimaan, pemeriksaan berkas permohonan dan penerbitan dokumen Akta Kelahiran;

b. Perekaman data ke dalam database SIAK (Sistem Informasi Administrasi Kependudukan);

c. Penyimpanan dan pemeliharaan

register/pencatatan/pembukuan dan dokumen persyaratan atas penerbitan dokumen pencatatan kelahiran;

Dalam dokumen Selamat Datang - Digital Library (Halaman 48-55)

Dokumen terkait