PROSIDING
27 November 2016 AULA FMIPA
Universitas Negeri Malang
ISBN 978-602-96714-1-4
SNKP 2016
Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya
“Riset Unggulan Kimia dan Pembelajarannya sebagai Integritas dan Daya Saing Bangsa”
ORGANIZED BY: SUPPORTED BY:
CV. Ya’lu
Prosiding
Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2016 Malang, 27 November 2016
Riset Unggulan Kimia dan Pembelajarannya sebagai Integritas dan Daya Saing Bangsa
| 4DAFTAR ISI Pembicara Utama
MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN TINGKAT TINGGI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KIMIA BERKONTEKS SOCIOSCIENTIFIC ISSUES (SSI) DAN NATURE OF SCIENCE (NOS) Sri Rahayu
11
PENGEMBANGAN TOPIK DAN APLIKASI DALAM RISET SENSOR KIMIA & BIOSENSOR MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
Bambang Kuswandi
20
ILMU KIMIA, PERTANIAN, DAN LINGKUNGAN: PERSPEKTIF ENTOMOLOGIST
Nurindah 34
Pemakalah Paralel
Bidang Pendidikan Kimia
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATAKULIAH DASAR-DASAR KIMIA ANALISIS MENURUT TEORI ELABORASI MELALUI PEMBUATAN PETA KONSEP Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih
45
CAPAIAN PEMBELAJARAN KELARUTAN DAN Ksp UNTUK DOMAIN PEMAHAMAN KONSEPTUAL MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DIPADU PELATIHAN METAKOGNISI
Arvinda C. Lalang, Suhadi Ibnu, Sutrisno
57
PROSPEK MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBATUAN LKS DAN DIAGRAM VE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI TERMOKIMIA
Ririn Andini, Subandi, Surjani Wonorahardjo
62
PENGARUH BLENDED LEARNING DALAM STRATEGI POGIL MATERI KESETIMBANGAN KIMIA TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN MOTIVASI SISWA SMK
Asisul khoirot
74
PEMBELAJARAN KIMIA FISIKA I (NKIM618) DENGAN PENDEKATAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY (STS)
Darsono Sigit
83
MODEL PEMBELAJARAN DAUR BELAJAR BERPRESTASI (DBR) DALAM PEMBELAJARAN KIMIA
Herunata
100
PEMBELAJARAN YANG MEMBANGUN PEMAHAMAN KIMIA BERSIFAT LONG-TERM MEMORY
Sri Winarni
107
KEMAMPUAN BERPIKIR ILMIAH MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA FPMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG DITINJAU DARI NILAI UJIAN NASIONAL BIDANG STUDI IPA SMA
Munzil, Vita Ria Mustikasari
113
IDENTIFIKASI KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN ANALISIS LANGKAH PENYELESAIAN SOAL
Ahmad Faishal Anshory, Muntholib, Irma Kartika Kusumaningrum
119
PERAN KESANGGUPAN SPESIAL DALAM PEMBELAJARAN KIMIA (SPAS=TIAL ABILITY ROLE IN CHEMISTRY LEARNING)
Syahrial
123
IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN ALGORITMIK SISWA KELAS XI MIPA 130
5 |
Riset Unggulan Kimia dan Pembelajarannya sebagai Integritas dan Daya Saing Bangsa
SMAN 2 MALANG PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Nimas Roro Herawati, Dermawan Afandi, SuhartiKEMAMPUAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 PALANGKA RAYA DALAM
MENGONTRUKSI DAN MEMAHAMI PENGETAHUAN TENTANG TERMOKIMIA MELALUI PENALARAN INDUKTIF DENGAN PANDUAN LKS
Abudarin, Sri Wahyutami
137
PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN DENGAN MODEL POGIL DAN MORE PADA POKOK BAHASAN SENYAWA TURUNAN ALKANA
Okky Krisdiantoro, Suhadi Ibnu, Sutrisno
146
MEMBANGUN CONTACT PHASE PADA PENDEKATAN KONSTEKTUAL CHEMIE IM KONTEKS DALAM UPAYA MENARIK MINAT BELAJAR KIMIA
Bayu Bramasta Giri, Suhadi Ibnu, Sutrisno
159
CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK PEMBELAJARAN STOIKIOMETRI DI SMK Dyah Wijayanti, Suhadi Ibnu, Yudhi Utomo
168 PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN METAKOGNITIF
Parlan, Suhadi Ibnu, Sri Rahayu, Suharti
176 PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA KELARUTAN DENGAN LC-5E BERKONTEKS SSI
TERHADAP PEMAHAMAN HAKIKAT SAINS SISWA SMA Halimah Mustika Nurhayati, Sri Rahayu, Yahmin
186
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E-TPS PADA MATERI POKOK REAKSI REDOKS UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA
Niken Yustika, Endang Budiasih, Oktavia Sulistina
195
KAJIAN IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MODUL PEMBELAJARAN KIMIA-BAHAN BAKAR&PELUMAS UNTUK SMK KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR (TSM)
Hanie Vidya Christie, Endang Budiasih, Siti Marfu’ah
202
PENGARUH PENGGUNAAN JURNAL BELAJAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 6E TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KESADARAN METAKOGNITIF SISWA PADA MATERI REDOKS
Erma Yulianingtyas, Endang Budiasih, Siti Marfuah
209
MODIFIKASI STRATEGI PREDIKSI-OBSERVASI-PENJELASAN (PREDICT-OBSERV-EXPLAIN ATAU POE) UNTUK MATERI NON-PRAKTIKUM
Ayu Endarti, Kusumaningtyas, Fariati, Suhadi Ibnu
219
PENGARUH PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI MIA PADA MATERI ASAM-BASA DI SMA NEGERI SITUBONDO
Nur Mu’izzah, Endang Budiasih, Siti Marfu’ah
223
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING, PETA KONSEP, HASIL BELAJAR KOGNITIF, SISTEM KOLOID
Desy Eka R, Dedek Sukarianingsih, Siti Marfu’ah
233
PENINGKATAN PRESTASI SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON MELALUI BLENDED LEARNING 50:50 DALAM LC 6E
Bagus Adi Hermawan, Surjani Wonorahardjo, Siti Marfu’ah
242
PENGARUH LEARNING CYCLE-5E BERKONTEKS SSI TERHADAP KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS GARAM SISWA SMA
Eris Ratnawati, Sri Rahayu, Fauziatul Fajaroh
249
PENGEMBANGAN SEKOLAH BERSIH SEHAT DALAM KERANGKA PEMBINAAN 258
Prosiding
Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2016 Malang, 27 November 2016
Riset Unggulan Kimia dan Pembelajarannya sebagai Integritas dan Daya Saing Bangsa
| 6 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHATYudhi Utomo, Subandi, Fathur Rochman
IDENTIFIKASI MISKONSEPSI NERACA MASSA PADA SISWA SMK KIMIA INDUSTRI Ragil Sugeng Dewantoro, Subandi, Fauziatul Fajaroh
263 KAJIAN TEKS PERUBAHAN KONSEPTUAL UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI BENTUK
DAN KEPOLARAN MOLEKUL
Moh. Abd Majid, Effendy, Yudhi Utomo
269
DIAGNOSIS MISKONSEPSI SISWA KELAS XI PADA MATERI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA TINGKAT
Cety Anggun Widyorini, Prayitno, Sumari
275
PROSPEK TEKNIK PETA KONSEP DALAM MENGANALISIS KESALAHAN STRUKTUR PENGETAHUAN MAHASISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA DAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF BERBASIS MULTIPLE REPRESENTASI DALAM PERBAIKANNYA
Yuski Sudana, Subanda, Aman Santoso
282
PROSPEK TEKNIK CRI DALAM MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI BENTUK DAN KEPOLARAN MOLEKUL SERTA MODEL PEMBELAJARAN ADI UNTUK MEMPERBAIKINYA
Billy A. Kallay, Subandi, Endang Budiasih
287
IDENTIFIKASI KESALAHAN KONSEP PADA MATERI REDOKS KELAS X DI SMA Noni Asmarisa, Endang Budiasih, Suharti
296 PENGEMBANGAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK TWO-TIER UNTUK MENGIDENTIFIKASI
MISKONSEPSI PADA MATERI HIDROLISIS GARAM DAN LARUTAN PENYANGGA Noor Fathi M., Sri Rahayu, Fauziatul Fajaroh
300
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5 FASE UNTUK SISWA KELAS XII SMA/MA SEBAGAI PENUNJANG KURIKULUM 2013
Adawiyah Daud, Endang Budiasih, Dedek Sukarianingsih
308
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNSUR GOLONGAN 15 BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MATA KULIAH KIMIA ANORGANIK
Agtri Wulandari, I Wayan Dasna, Surjani Wonorahardjo
315
PENGEMBANGAN BAHAN AJRA UNSUR DAN PERSENYAWAAN LOGAM ALKALI BERBASIS KONTEKSTUAL
Dayu Ardhiyatmita Nur R., I Wayan Dasna, Siti Marfu’ah
324
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK SISWA KELAS XI SMA/MA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK 5M
Muntholib, Yuneta Dwi Yunisari, Dermawan Afandy
330
PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA SMA/MA PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK
Muchammad Darus, Octavia Sulistina, Yahmin
336
PENGEMBANGAN KOMIK KIMIA BERDASARKAN PENDEKATAN POGIL TOPIK BENTUK DAN KEPOLARAN MOLEKUL UNTUK SISWA KELAS X SMA/MA
Mus Indriana, Effendy, Sri Rahayu
350
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA MATERI ELEKTROKIMIA UNTUK SMK BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC APPROACH)
Dewi Lailiyatul Hikmah, I Wayan Dasna, Munzil
354
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC-INQUIRY BERBASIS PBL (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SAINS SISWA MATERI HIDROLISIS GARAM
Wiji Chusnah, Subandi, Subaeri
362
Riset Unggulan Kimia dan Pembelajarannya sebagai Integritas dan Daya Saing Bangsa
| 296 IDENTIFIKASI KESALAHAN KONSEP PADA MATERI REDOKS KELAS X DISMA
aJurusan Kimia, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang 65145
* Corresponding author‘s email: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan konsep yang di alami siswa pada konsep reaksi redoks kelas X. Racangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan melibatkan satu kelompok subjek untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan kesalahan konsep pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Blitar pada materi redoks. Instrument tes terdiri dari 9 soal two tier.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan konsep reaksi redoks paling banyak terjadi adalah pada konsep bilangan oksidasi, pengklasifikasian reaksi, serta penentuan oksidator dan reduktor.
Kata kunci: kesalahan konsep, redoks, tes diagnostic
ABSTRACT
The objectives of this was to indentify misconceptions experienced students in class X redox reactions concept This research is descriptive quantitative research involving one group of subjects to identify and describe the misconceptions in class XI SMA Negeri 3 Blitar on redox reactions concept l. Instrument test consists of 9 about two- tier multiple choice . Result from research shows that misconceptions redox reaction is most common on the concept of oxidation, the classification of the reaction, as well as the determination of oxidizing and reducing agents.
Keywords: misconceptions, redox rectioon, diagnostic test
PENDAHULUAN
Kimia adalah salah satu ilmu pengetahuan yang sangat penting karena sangat berkaitan dengan fenomena alam dan apa yang terjadi di lingkungan sekitar kita (Mc Murry dan Fay (2003:2). ).
Kean dan Middlecamp (1985:5) mengemukakan bahwa ilmu kimia merupakan cabang sains yang mempunyai tingkat kesulitan cukup tinggi yang disebabkan oleh karakteristik ilmu kimia itu sendiri, yaitu (1) sebagian besar konsep-konsep kimia bersifat abstrak, (2) konsep-konsep kimia merupakan penyederhanaan dari yang sebenarnya, (3) konsep dalam ilmu kimia saling berkaitan dan urutannya berjenjang, (4) konsep yang dipelajari tidak hanya memecahkan soal, dan (5) bahan/materi yang dipelajari dalam ilmu kimia sangat banyak. Salah satu materi dasar ilmu kimia adalah reaksi oksidasi dan reduksi. Jong O.D. et. al (1995) menyatakan dalam artikelnya bahwa dalam masalah topic redoks yang dihadapi siswa dalam belajar adalah mengenai konsep yang abstrak, seperti pengklasifikasian reaksi. Sunyono, dkk (2009:1) juga menyatakan bahwa materi pelajaran kimia banyak berisi konsep yang cukup sulit dipahami peserta didik, karena menyangkut reaksi kimia, simbolik, serta konsepnya yang bersifat abstrak dan dianggap peserta didik merupakan materi yang relative baru. Konsep yang abstrak dan simbolik menyebabkan siswa mengalami kesulitan . Kesulitan yang dibiarkan terus- menerus akan menyebabkan kesalahan konsep.
Kesalahan konsep dapat didefinisikan melalui kekonsistenan kesalahan dalam menjawab soal pada konsep yang sama (Berg, dalam Effendy, 2002). Munajam (2016:67) menyebutkan bahwa peserta didik banyak mengalami kesalahan konsep pada konsep bilangan oksidasi, oksidator, dan
Noni Asmarisa, *a, Endang Budiasih a, Suhartia
Prosiding
Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2016 Malang, 27 November 2016
297 |
Riset Unggulan Kimia dan Pembelajarannya sebagai Integritas dan Daya Saing Bangsa
reduktor. Hasil penelitian yang telah dilakukan Sidauruk (2003) menunjukkan bahwa 158 peserta didik di SMU Palangkaraya diketahui bahwa 73,4% peserta didik masih mengalami kesulitan dalam menentukan jenis reaksi redoks dalam suatu persamaan reaksi,reaksi oksidasi (70,3%), reaksi reduksi dan oksidasi (76,6%), siswa kesulitan menghitung bilangan oksidasi berkaitan dengan operasi matematika (kesulitan terbesar adalah menghitung bilangan oksidasi senyawa poliatomik 42 %, menganalisis oksidator, karena bilangan oksidasi naik dan reduktor karena bilangan oksidasi turun.
Identifikasi kesalahan konsep dapat dilakukan dengan menggunakan tes tes diagnostik yang berfungsi untuk memberikan tindak lanjut pada kelemahan tersebut.
METODE
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIA 5 dengan jumlah sebanyak 37 siswa. Instrument tes terdiri dari 10 soal two tier yang sesuai dengan indikator soal yang diadopsi dari Langitasari (2014) dan .Hastuti(2014), dan melalui uji coba diperoleh nilai validitas dan realibilitas sebesar 0,51 dan 0,888. Sebaran materi konsep reaksi redoks yang diteliti tertulis pada Tabel 1.
Tabel 1 Distribusi Konsep pada Instrument Tes Reaksi Redoks Konsep reaksi redoks No soal
Proses transfer electron 2,10
Identifikasi reaksi (penggabungan dan pelepasan oksigen)
8,9
Bilangan oksidasi 3,4,5,6
Identifikasi agen pereduksi dan oksidasi 1,7
Sepuluh item soal yang digunakan mencakup konsep reaksi redoks yaitu proses transfer electron, identifikasi reaksi dan bilangan oksidasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh Persentase Jawaban Salah (PJS) yang menunjukkan jumlah siswa yang menjawab salah pada setiap konsep yang diteliti. Gambar 1 menggambarkan PJS pada materi reaksi redoks yang diteliti.
Gambar 1 Grafik Persentase Jawaban Salah Siswa
Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat bahwa ada 2 soal yang memiliki nilai PJS lebih dari 50%
yaitu soal nomer 8 dan 9 yang mengukur konsep penggabungan dan pelepasan oksigen..
0 10 20 30 40 50 60
soal 1 soal2 soal 3 soal 4 soal 5 soal 6 soal 7 soal 8 soal 9 soal 10
Grafik Persentase Jawaban Salah Siswa
PJS
PJS
No Soal
Riset Unggulan Kimia dan Pembelajarannya sebagai Integritas dan Daya Saing Bangsa
| 298 Peterson et al (1986) menunjukkan jika jawaban siswa untuk dianggap benar apabila kedua pilihan konten yang benar dan alasan benar. Adapun koninasi respon benar salah dapat menyediakan miskonsepsi siswa dari konsep dan proporsi tertentu yang diujikan dalam suatu butir soal. Terdapan perbedaan penerapan kriteria kesalahan konsep yang signifikan antara peneliti yang satu dengan yang lain. Kriteria kesalahan konsep yang dialami siswa ditentukan berdasarkan konsistensi jawaban salah pada soal-soal dengan konsep yang sejenis. Hal ini sesuai dengan pernyataan Berg(1991) yang menyatakan bahwa kesalahan konsep dapat diketahui melalui kekonsistenan kesalahan dalam menjawab soal pada konsep yang sama. Adapun kesalahan konsep yang dialami siswa dapat dilihat pada Tabel 2.Tabel 2 Kesalahan Konsep yang Dialami Siswa No Konsep Reaksi
Redoks
No
soal Kesalahan konsep
Persentase (%)
1. Proses transfer
electron 2,10 reaksi redoks dianggap 2 reaksi yang
terpisah 21,62
2. Penggabungan dan
pelepas oksigen 8,9 reaksi yang melibatkan oksigen pada
reaktan adalah redoks. 27,02
3. Bilangan oksidasi
5,6
bilangan oksidasi menunjukkan banyaknya electron yang dilepas atau diterima dalam pembentukan suatu senyawa kovalen, yang terbentuk tidak dengan serah terima electron
48,64
3,4
muatan yang dimiliki ion poliatomik merupakan bilangan oksidasi dari ion tersebut
40,54
Berdasarkan Tabel 2 maka terlihat kesalahan yang paling dominan terletak pada konsep bilangan oksidasi.. Hal ini disebabkan siswa kurang memahami istilah kaidah-kaidah yang terkait dengan aturan bilangan oksidasi dan kurang memahami kaitannya dengan serah terima elektron. Dapat disimpulkan yang paling banyak mengalami kesalahan konsep adalah konsep bilangan oksidasi.
KESIMPULAN
Kesalahan konsep yang sering dialami siswa pada materi reaksi redoks sebagai berikut : reaksi redoks dianggap 2 reaksi yang terpisah, reaksi yang melibatkan oksigen pada reaktan adalahn redoks, muatan yang dimiliki ion poliatomik merupakan bilangan oksidasi dari ion tersebut, dan bilangan oksidasi menunjukkan banyaknya electron yang dilepas atau diterima dalam pembentukan suatu senyawa kovalen, yang terbentuk tidak dengan serah terima electron. Dapat disimpulkan yang paling banyak mengalami kesalahan konsep adalah konsep bilangan oksidasi.
DAFTAR PUSTAKA
Berg, Van Den e. 1991. Miskonsepsi Fisika dan Remidiasi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.
Effendy. (2002). Upaya untuk mengatasi kesalahan konsep dalam pengajaran kimia dengan menggunakan strategi konflik kognitif. Media Komunikasi Kimia, 6(2), 1-22.
Prosiding
Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya (SNKP) 2016 Malang, 27 November 2016
299 |
Riset Unggulan Kimia dan Pembelajarannya sebagai Integritas dan Daya Saing Bangsa
Kean, B.,& Middlecamp, C. 1985. Panduan Belajar Kimia Dasar.Terjemahan oleh Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta : Gramedia
Hastuti, W.J. 2014. Prevensi dan Reduksi Miskonsepsi Siswa pada Konsep Reaksi Redoks Melalui Gabungan Sekuensial Model Inquiry dan ECIRR. Tesis tidak diterbitkan. Surabaya.
Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya
Lungitasari, I. 2014. Pengaruh Model Dinamik dan Statik pada Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Pemahaman Makroskopik, Simbolik dan Mikroskopik Siswa Kelas X pada Materi Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Mc. Murry & Fay. 2003. Chemistry : Fourt Edition. New York : The McGraw-Hill Companies
Munajam. 2012. Analisis MiskonsepsiPeserta Didik pada Konsep Redoks Study Deskriptif di Madrasah Aliyah Negeri Cirebon, Cirebon: PPS UPI
Onno de jong, et.al. 1995. Problem in Teaching the Topic of Redox Reactions: Action and Conception of Chemistry Teachers. Journal of Research In Science Teaching, Vol. 32, No. 10. PP. 1097- 1110
Peterson, R., Treagust, D., & Garnett.P. 1986.Identification of Secondary Students Misconceptions of Covalent Bonding and Structure Concept Using a Diagnostic Instrument. Research in Science Education, 16(1):40-48
Sunyono, Wirya, W.I., Suyanto, E., Suyadi, G. 2009. Analisis Masalah Kesulitan Pembelajaran Kimia SMA Kelas X di Propinsi Lampumg. Jurnal Pendidikan MIPA – FKIP Universitas Lampung, 10(2) : 9-18 (Online), (http://sunyonoms.files.wordpress.com), diakses 10 Mei 2016
Treagust, D.F, 2006. Diagnostic Assesment in Science as a Mean to Improving Teaching Learning and Retention. Australia: Science and Mathematics Education Centre, Curtin University of Technology
