SEMINAR NASIONAL XVI
Kampus ITENAS
Ba ndung , 6 Des emb er 20 17
Se m in a r Te k n ik
M E S I N
Edi tor : Dr. Tar sisi us Kr ist yadi, S. T. , M. T Tit o Shanti ka, ST. , M. Eng.
Li man Har taw an, ST., M T.
Eka Tauf ik, ST. , MT.
v
DAFTAR ISI
HAL
PENGANTAR ii
DAFTAR ISI V
TOPIK TEKNOLOGI PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TPPP 01 Simulasi Numerik Fragmentasi Roket Menggunakan Coupling Model Jwleos Dengan
Model JC Sugianto
1
02 Analisis Tegangan pada Jari-Jari Mekanisme Bukaan Payung Raksasa Gatot Santoso, Muki Satya Permana dan BRM Djoko Widodo
7 03 Pengembangan Perangkat Optimasi AG Struktur Grid Kasus Planar Menggunakan
Algoritma Genetik
I Gusti Ngurah Sudira dan H. Bona P. Fitrikananda
12
04 Kajian Keamanan Tabung dan Katup Gas Elpiji Bright Gas Kapasitas 5,5 Kg Iwan Agustiawan, Yusril Irwan, Muhammad Noor Widdy, Dede Nur Yusuf
21 05 Rancang Bangun Dan Pengembangan Powertrain Traktor
Antonius Adi Soetopo, Bustami Ibrahim, Rofan Yulian Romansyah
29 06 Microfeeding system of powder material with various signal vibration using mini shaker
Teguh Pudji Purwanto, Alva Edy Tontowi, Rachmat Sriwijaya, Fauzi Dwi Kurniawan
35 07 Modifikasi dan Pembuatan Mesin Komposter Komunal Horizontal Kapasitas 40kg
Noviyanti Nugraha, Moh. Azis M, Odi Fauzi, Muhammad Fahmi
41 08 Pembuatan Mesin Pencacah Bahan Baku Biomassa Kotoran Sapi Kapasitas 150 kg/jam
Muhammad Ridwan, Noviyanti Nugraha, Marsono dan Muhammad Rezky Rivaldo
50 09 Optimalisasi Gerak Sayap Robot Burung
Syahril Sayuti, Marsono, Eka Taufiq
58 10 Perancangan Pemanfaatan Energi Peredaman Getaran Paksa Akibat Eksitasi Massa Tak
Balance Menjadi Energi Listrik Ali, Iwan A., dan M. Firman Hatidin
63
11 Modifikasi Mata Pisau Mesin Pencacah Plastik Tipe Polyethylene Nuha Desi Anggraeni dan Alfan Ekajati Latief
69 12 Perancangan dan Realisasi Sistem Penggerak Pintu Air
Dengan Menggunakan Motor Listrik
Encu Saefudin, Eka Taufiq Firmansjah dan Marsono
79
13 Perancangan dan Pembuatan Model Mesin Cone Crusher Untuk Batu Kapur Eka Taufiq, Encu Saefudin dan Wahyu Ramdani
85 14 Disain Mobile Stage (Panggung Berjalan) Sebagai Sarana Penunjang Bisnis Hiburan
Outdoor (Sorotan Khusus Pada Bagian Atap, Teras, dan Lantai) Iwan Agustiawan, Eka Taufiq, Hendriana Andri dan Nyoman I Dewa
91
TOPIK TEKNOLOGI BAHAN DAN MATERIAL KOMPOSIT TBMK 01 Estimasi Nilai Remaining Fatigue Life Bahan S45C Menggunakan Teknik Thermography
Gatot Prayogo, Oktavianus Ardhian Nugroho
1 02 Analisa Kekuatan Dan Struktur Mikro Sambungan Las Pada Tabung Gas LPG 5,5 Kg
Yusril Irwan. Iwan Agustiawan. Dede Nur Yusuf
7 03 Studi Eksperimen Tabung LPG 3 Kg (BJ TG 255)
Dengan Material Pembanding Baja Karbon Rendah Jenis SS 41 Terhadap Uji Tarik Tumpal Ojahan R., Danang Santosa
12
04 Kajian Ekstraksi Natrium Hidroksida (NaOH) Dan Waktu Perebusan Pelepah Batang Pisang Kepok Terhadap Sifat Fisik Dan Uji Tarik
Tumpal Ojahan R., Adi Sumardi
16
05 Simulasi Numerik Sifat Mekanik Dan Termo-Fisika Logam Paduan Akibat Temperatur Mochammad Lutfhi, Syarif Hidayat, Sugianto
22 06 Pengaruh Variasi Arus Proses GTAW Terhadap Sifat Fisik Dan Mekanik Baja Tahan Karat
Austenitik AISI 316L 29
vi
Harlian Kadir, Riswanda, Sugianto, Sinatrya Azali A.
07 Analisis Pengaruh Variabel Tegangan, Arus, Dan Waktu Terhadap Hasil Uji Radiografi Syarif Hidayat
36
TOPIK TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI TKE
01 Studi Numerik Analisis Pengaruh Variasi Bentuk Draft Tube Terhadap Performa Turbin Francis Poros Vertikal
Arif Hidayat dan Samsul Kamal
1
02 Implementasi Model Interface CLSVOF Pada Simulasi Aliran Gas-Liquid Countercurrent Di Dalam Model PWR Hot Leg
Sugianto
9
03 Perancangan konsep Pembangkit Listrik Hybrid Solar PV-Hydro Tito Shantika dan Liman Hartawan
16 04 Pengembangan Mesin Penyegar Udara dengan Tenaga Matahari
Kamaruddin A., Muh. Sykri Nur, Aep S. Uyun dan Jadearman
25 05 Rotor Savonius Tiga Sudu Dengan Sudu Pengarah
Mohammad Alexin Putra, Adhi Cahyo Putranto
31 06 Analisis Numerik Siklon Pada Reaktor Gasifikasi Tipe Downdraft Dengan Menggungakan
CFD
Mohammad Azis, M. Pramuda, dan Fery Hidayat
36
TOPIK TEKNOLOGI SISTEM KENDALI DAN PEMROSESAN SINYAL TSKP 01 Penerapan Kendali Terbang PID pada Fully Autonomous Quadcopter
Budi Hartono
1 02 Fully Autonomous Quadcopter Menggunakan ArduFlyer
Budi Hartono
8 03 Sistem Akuisisi Data Nirkabel Untuk Pengujian Dinamika Kendaraan Skala Kecil
Rusman dan Mochamad Safarudin
14
TEKNOLOGI MANUFAKTUR DAN METROLOGI TMM
01 Perancangan Canting Batik Dan Mekanisme Penggantian Otomatis Canting Batik Tulis Pada Mesin CNC
Fitrahudin Risqi dan Andi Sudiarso
1
Seminar Nasional – XVI ISSN 1693-3168 Rekayasa dan Aplikasi Teknik Mesin di Industri
Kampus ITENAS – Bandung, 6 Desember 2017
TPP‐50
Pembuatan Mesin Pencacah Bahan Baku Biomassa Kotoran SapiKapasitas 150 kg/jam
Muhammad Ridwan, Noviyanti Nugraha, Marsono dan Muhammad Rezky Rivaldo Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Nasional
Jl. P.H.H. Mustofa No. 23. Bandung, 40124.
Email : [email protected], [email protected]
Abstrak
Biomassa adalah bahan biologis yang berasal dari organisme atau makhluk hidup. Biomasa pada umumnya dinyatakan dalam berat kering organisme persatuan luas habitat, yang dinyatakan dalam kg/m2, atau kg/m3. Dewasa ini biomassa telah menjadi sumber energi yang dapat di perbaharui yang paling populer. Energi biomassa menjadi salah satu sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil. Biomassa sebagai sumber energi tidak akan pernah habis, karena bahan biologis yang di butuhkan untuk membuat energi biomassa akan selalu tersedia selama kehidupan di muka bumi ini masih ada. Salah satu bahan baku biomassa adalah kotoran sapi. Kotoran sapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi, yaitu biogas.
Kotoran sapi sebagai biomassa yang akan digunakan sebagai biogas harus memiliki dimensi tertentu misalnya sekitar 200 mesh, maka diperlukan suatu alat yang dapat menghaluskan atau mencacah kotoran sapi tersebut. Meninjau kebutuhan tersebut maka penelitian ini dilakukan, tujuan penelitian ini yaitu membuat alat pencacah kotoran sapi untuk produksi skala kecil yaitu 150 kg/jam. Proses pencacahan kotoran sapi dilakukan dengan menggunakan mesin penepung dengan mekanisme grinding. Proses pembuatan meliputi pembuatan poros, pisau pencacah, casing, saringan atau filter, rangka dan lain-lain, sedagkan komponen lainya dibeli sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan seperti motor listrik bantalan dan lain-lain.
Hasil penelitian diperoleh spesifikasi mesin yang dibuat yaitu; daya yang digunakan berasal dari motor listrik dengan daya 1/5 Hp, dengan dimensi total 850 mm × 500 mm × 900 mm, satu poros penggerak dengan diameter 30 mm, transmisi sabuk pulley V, dan memiliki satu pisau gerak dan 1 pisau diam.
Kata Kunci : Biomassa, kotoran sapi, mesin pencacah, energi terbarukan, pembuatan alat.
1. Pendahuluan
Biomassa adalah bahan biologis yang berasal dari organisme atau makhluk hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Definisi “Biomassa” adalah jumlah keseluruhan organisme yang terdapat dalam suatu habitat (perairan). Biomasa pada umumnya dinyatakan dalam berat kering organisme persatuan luas habitat, yang dinyatakan dalam kg/m2, atau kg/m3. Biomasa adalah salah satu sumberdaya hayati yang bisa dirubah menjadi sumber energi yang dapat di perbaharui. Dewasa ini biomassa telah menjadi sumber energi yang dapat di perbaharui yang paling populer. Energi biomassa menjadi salah satu sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil. Biomassa sebagai sumber energi tidak akan pernah habis, karena bahan biologis yang di butuhkan untuk membuat energi biomassa akan selalu tersedia selama kehidupan di muka bumi ini masih ada. Energi yang di hasilkan dari biomassa dapat di gunakan untuk berbagai keperluan. Salah satu bahan baku biomassa adalah kotoran sapi.
Kotoran sapi adalah limbah hasil pencernaan sapi dan hewan dari subfamily bovinae lainnya salah satunya kerbau. Kotoran sapi memiliki warna yang bervariasi dari kehijauan hingga kehitaman, tergantung makanan yang dimakan sapi tersebut. Setelah terpapar udara, warna dari kotoran sapi cenderung menjadi gelap. Di berbagai tempat di dunia, kotoran sapi yang dikeringkan digunakan sebagai bahan bakar. Kotoran sapi juga digunakan untuk menghasilkan biogas untuk dibakar dan menghasilkan listrik dan panas. Biogas memiliki
Seminar Nasional – XVI ISSN 1693-3168 Rekayasa dan Aplikasi Teknik Mesin di Industri
Kampus ITENAS – Bandung, 6 Desember 2017
TPP‐51
kandungan gas metana dan telah digunakan secara luas di berbagai pedesaan di India dan Pakistan sebagai sumber energi terbarukan.
Kotoran sapi yang akan digunakan untuk biogas harus memiliki dimensi tertentu sekitar 200 mesh, maka diperlukan suatu alat yang dapat menghaluskan atau mencacah kotoran sapi tersebut. Meninjau kebutuhan tersebut maka penelitian ini dilakukan yaitu pembuatan alat pencacah kotoran sapi untuk produksi skala kecil yaitu 150 kg/jam. Secara umum mesin pencacah (dalam hal ini kotoran sapi) terdiri dari motor yang berfungsi sebagai penggerak, sistem transmisi, casing, poros rangka, dan pisau perajang. Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan Mesin Pencacah ini adalah bagaimana membuat mesin dengan rangka yang kuat, pisaunya tajam sampai beberapa kali pemotongan, ergonomis, harganya terjangkau dan mudah didapat di pasaran. Tujuan penelitian ini yaitu membuat mesin pencacah kotoran sapi skala 150 kg/jam dengan hasil 200 mesh.
2. Metodologi
Metodologi yang dilakukan pada proses pembuatan mesin pencacah bahan baku biomassa kotoran sapi dapat dilihat pada diagram alir pada gambar 1 berikut ini :
Gambar 1. Diagram alir pembuatan mesin pencacah
Kriteria produk yang dihasilkan : A. Input
Untuk bisa menghasilkan energi berupa listrik pada proses gasifikasi diperlukan kotoran sapi dengan tingkat kekeringan 10%. Kapasitas produksi yang ingin dicapai adalah 150 kg/jam. Salah satu syarat pencacahan menggunakan mesin pencacah ini yaitu bahan baku yang akan diproses umumnya harus berukuran ± 5mm sampai 10mm. Kriteria bahan baku ini ditentukan untuk meminimalisir adanya beban berlebih yang terjadi pada saat pisau memotong bahan baku yang bisa menyebabkan berkurangnya kinerja mesin.
Seminar Nasi Rekayasa dan Kampus ITEN
B. Output Dari hasil p
2.1 Mekan Prinsip kerj dimasukan kotoran ter disaring m melewati c statis. Pisau dan transm pisau diam gambar 2 d
2.2 K 1. Po Poros berf penggerak.
digunakan beban lentu menyesuaik dengan pro dibawah in
ional – XVI n Aplikasi Teknik NAS – Bandung,
proses pencaca
nisme Mesin P rja dari mesin p kedalam mesi rsebut sehingg menggunakan p
corong output u dinamis adal misi sabuk pada m pada sistem. P
dibawah ini.
Gambar 2
Komponen-kom oros
fungsi sebagai . Poros ini ters S45C dengan ur dan puntir a kan dengan mo oses permesina ni.
Mesin di Industri 6 Desember 2017
ahan akan didap
Pencacah Koto pencacah kotor in melalui coro ga menjadi se
enyaring yang sedangkan yan lah pisau pemo a sebuah motor Proses pencaca
2. Proses penca
mponen Mesin
i tempat men sambung langs kekuatan tarik adalah 30mm s
otor listrik. Pro an yaitu mesin
i 7
patkan kriteria
oran Sapi Yan ran sapi ini yai ong input kemu
rpihan-serpiha g ada didalam ng tidak akan k otong yang dip
listrik sehingg ahan kotoran sa
acahan kotoran
n Pencacah Ko
nempelnya pis sung ke motor
k 48 kg/mm2 sedangkan diam oses pembuatan n bubut dan m
Gamb
ISSN 169
a bahan baku ya
ng Digunakan itu, limbah kot udian secara o an kecil. Hasil mesin, sehing kembali dipro pasang pada seb
ga memutar pis api sehingga m
n sapi sehingga
otoran Sapi
au yang berg menggunakan Panjang poros meter minimum
n poros dibent mesin frais (m
bar 3. Poros
93-3168
ang dinginkan
oran sapi yang tomatis mesin l cacahan koto gga kotoran ya
ses. Mesin ini buah poros yan sau. Sedangkan menjadi bubuk k
a menjadi bubu
gerak memutar n pulley dan sa s 400 mm. Dia m dalam poros tuk dengan pro milling). Poros
yaitu 200 mes
g telah dikering ini memotong oran sapi ini ang sesuai kret terdiri dari pi ng dihubungka n pisau statik a kotoran sapi di
uk kotoran sapi
r mengikuti k abuk penghubu ameter poros y adalah 20mm oses pemotonga
diperlihatkan
TPP‐5 h.
gkan sebelumn g dan menggilin
akan lebih du teria akan kelu isau dinamis d an melalui pull adalah kompon iperlihatkan pa
i
kecepatan mot ung. Bahan yan
yang mengalam m untuk puli ke
an menggunak pada gambar
52 nya
ng ulu uar dan ley nen ada
tor ng mi cil kan r 3
Seminar Nasi Rekayasa dan Kampus ITEN
1. Pa Dimensi pa Kedalaman Proses yang pada gamb
2. Pi Berfungsi memotong- dari pisau t dinamik ad potong (Np
Diameter p Pisau (N) = Proses pem a. Id b. M ge c. Se uk d. Pr
3. Pe Komponen seragam ya mempeliha
ional – XVI n Aplikasi Teknik NAS – Bandung,
asak
asak adalah se n alur pasak pa g digunakan da ar 4 dibawah in
isau Dinamik d sebagai komp -motong kotor tetap terpasang dalah sebagai b
p) = 4 Buah. L pisau (Dp) = 2
= 1 buah.
mbuatan pisau y dentifikasi gam Memotong baja erinda. Dengan etelah itu masu kuran.
roses terakhir p
enyaring / Filte n ini berfungsi
aitu 200 mesh.
atkan saringan y
Mesin di Industri 6 Desember 2017
ebagai berikut;
ada naf t2 = 3 m alam pembuata ni.
dan Pisau Statik onen utama y an sapi tersebu g pada casing berikut; Diame Luas penampan 06 mm. Panja yaitu:
mbar rancangan yang sudah di n material S45C
uk ke proses p pisau dengan p
er
sebagai penyar Penyaring di p yang dibuat.
i 7
; Lebar pasak mm. Bahan S45 an pasak adalah
Gamb k
yang bersentuh ut. Gambar 5 m
dan pisau puta eter pisau (Dp) ng mata poton ang pisau (Lp)
pisau.
gambar mengi C.
pemesinan den proses coak den
Gambar 5
ring kotoran sa pasang pada ba
ISSN 169
b = 8 mm. Ke 5C (Baja karbo
h proses pemes
bar 4. Pasak
han langsung d memperlihatkan ar yang terhub
) = 200 mm. P ng 10 mm2. Sp
= 110 mm. Ju
ikuti bentuk pis ngan menggun ngan finishing
. Pisau dinami
api yang akan k agian saluran k
93-3168
edalaman alur n). Panjang pa sinan bubut ata
dengan bahan n pisau dinami
ung pada poro Panjang pisau pesifikasi pisau umlah mata po
sau melalui pro akan mesin bu diamplas atau
ik
keluar, sehingg keluar atau outp
pasak pada p asak = 30 mm.
au frais. Pasak
baku kotoran k yang dibuat.
os penggerak. S (Lp) = 100 m u statik adalah otong (Z) = 14
oses mengguna ubut untuk me
gerinda.
ga kotoran sapi put yang dihasi
TPP‐5 poros t1 = 4 mm
diperlihatkan
sapi yang ak Pisau ini terd Spesifikasi pis mm. Jumlah ma
sebagai beriku 40 buah. Juml
akan gergaji at erapihkan bentu
i yang dihasilk ilkan. Gambar
53 m.
kan diri sau ata ut;
lah
tau uk
an 6
Seminar Nasi Rekayasa dan Kampus ITEN
4. M Motor listr menggerak rpm. Komp yang akan
5. Ra Fungsi rang Rangka yan Proses pem a. Pr b. Pe c. Pe d. Pe e. Je 2, f. Pr g. Pr pe
ional – XVI n Aplikasi Teknik NAS – Bandung,
Motor Listrik rik ini berfung kan pisau putar ponen ini dipas digunakan dip
angka gka sebagai du ng telah dibuat mbuatan rangka roses pengukur emotongan bah engeboran erakitan (penge enis las yang di
6 mm ra finishing.
roses pada pr engelasan SMA
Mesin di Industri 6 Desember 2017
gsi sebagai pen r dan poros ny sang pada rang erlihatkan pada
udukam semua t diperlihatkan a adalah sebaga ran bahan berd han.
elasan) igunakan yaitu
rofil rangka y AW
i 7
Gambar 6. P nggerak poros ya. Pemilihan m gka dan terhubu
a gambar 7.
Gambar 7 komponen yan pada gambar 8 ai berikut:
dasarkan gamba
u SMAW denga
yaitu pemoton
Gamba
ISSN 169
Penyaring / Fil s yang akan m motor listrik 1/
ung pada poros
7. Motor listrik ng terdapat pad 8.
ar teknik prose
an kode elektro
ngan memaka
ar 8. Rangka
93-3168
lter
menjadi sumber /5 HP.Tipe 1 p s, pasak, dan ko
k
da mesin. Men
es pembuatan. (
oda AWS E60
ai gerinda da
r penggerak u phase. Putaran omponen lainn
nggunakan baja
(profil siku)
13Elektroda ya
an disambung
TPP‐5 utama yang ak
dihasilkan 14 nya. Motor listr
a karbon S45C.
ang digunakan
dengan pros
54 kan
00 rik
.
Ø
ses
Seminar Nasi Rekayasa dan Kampus ITEN
6. Ba Sebagai tem Menjadikan juga untuk bantalan b gambar 9.
7. Ca Berfungsi panjang P =
d. Pe 8. Tr Transmisi sabuk V ti komponen diperlihatk
3. H Hasil pemb Proses pem a. Be b. La c. pi
ional – XVI n Aplikasi Teknik NAS – Bandung,
antalan mpat dudukan n poros denga k mempermuda
ola radial den
assing sebagai pelind
= 236 mm, ting
engeboran luba ransmisi Sabuk sabuk berfung ipe A. Mengg
yang berfungs an pada gamba
Hasil dan pemb buatan mesin p mbuatan casing
ending as SMAW
pa dibubut
Mesin di Industri 6 Desember 2017
poros serta ber an cassing tidak
ah maintenanc ngan nomor ba
dung kompone ggi T = 5 mm d
ang baut.
k dan pulley gsi untuk men gunakan 2 jalu si sebagai dudu ar 10.
bahasan pencacah kotora
yaitu :
i 7
rfungsi untuk m k aus karena t ce peralatan y antalan UCF 2
Gamba
en yang berpu dan lebar L = 1
nghubungkan d ur . Daya yang ukan untuk tra
Gamba
an sapi diperlih
ISSN 169
mengurangi ko tidak bergesek yang berputar.
207 untuk dia
ar 9. Bantalan
utar. Menggun 135 mm.
daya putaran d g didapat di tr ansmisi sabuk
ar 10. Pulley
hatkan pada ga
93-3168
oefisien geseka an langsung ta Bantalan men ameter = 30 m
nakan plat baja
dari motor list ransmisi sabuk akan dihubung
ambar berikut :
an antara poros api melalui ban nggunakan pill mm seperti dip
a tipis S45C,
trik ke poros k 1,31 HP. Pu gkan pada mot
:
TPP‐5 s dengan cassin
ntalan, selain i low block, jen perlihatkan pa
dengan dimen
penggerak. Ti ulley merupak tor listrik. Pull
55 ng.
itu nis ada
nsi
ipe kan ley
Seminar Nasional – XVI ISSN 1693-3168 Rekayasa dan Aplikasi Teknik Mesin di Industri
Kampus ITENAS – Bandung, 6 Desember 2017
TPP‐56
Gambar 11. Mesin pencacah kotoran sapi Dengan spesifikasi seperti pada tabel 1.
Tabel 1. Spesifikasi mesin pencacah bahan baku biomasssa kotoran sapi
No. Spesifikasi Teknik Keterangan
1 Tipe pemotongan Grinding
2 Daya penggerak 1/2 hp
3 Dimensi total (PxLxT) mm 850x500x900 mm 4 Sistem transmisi Puli & sabuk V
5 Tipe rangka Plat baja Siku
6 Massa total ± 50 Kg
7 Jenis pisau 2 jenis
8 Input Kotoran sapi
Output 200 mesh
Pada proses pembuatan menggunakan material S45C, berbeda dengan perancangan yaitu material S30C, perubahan dilakukan karena S45C memiliki harga yang lebih ekonomis dibandingkan dengan S30C namum memiliki spesifikasi yang mirip.
Untuk bisa menghasilkan energi berupa listrik pada proses gasifikasi diperlukan kotoran sapi dengan tingkat kekeringan 10%. Kapasitas produksi yang ingin dicapai adalah 150 kg/jam.
Salah satu syarat pencacahan menggunakan mesin pencacah ini yaitu bahan baku yang akan diproses umumnya harus berukuran ± 5mm sampai 10mm. Kriteria bahan baku ini ditentukan untuk meminimalisir adanya beban berlebih yang terjadi pada saat pisau memotong bahan baku yang bisa menyebabkan berkurangnya kinerja mesin.
4. Kesimpulan
1. Motor listrik yang digunakan yaitu 1/5 HP, yang berfungsi sebagai penggerak poros dan menjadi sumber penggerak utama, sehingga motor listrik akan menggerakan pisau putar dan poros nya.
Seminar Nasional – XVI ISSN 1693-3168 Rekayasa dan Aplikasi Teknik Mesin di Industri
Kampus ITENAS – Bandung, 6 Desember 2017
TPP‐57
2. Hasil pencacahan kotoran sapi diperlihatkan pada gambar 12 berikut.
Gambar 12 . Kotoran sapi hasil pencacahan
Saran
1. Pemilihan bearing lebih baik dengan tipe yang sama.
2. Desain pada saluran masuk dan keluar dibuat miring, agar bahan baku bisa mengalir dengan baik.
3. Dudukan motor listrik atau casing pisau diberi rel agar mempermudah pengaturan.
Daftar pustaka
1. Ahyari, Agus. 2002 "Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi", Edisi Empat, Yogyakarta, BPFE.
2. Assauri, Sofyan. 1995. Manajemen Produksi. Jakarta: FEUI.
3. Meriam, J.L & Kraige. 1996. Statika. Jakarta : Erlangga.
4. Ir. Sularso dan Kiyokatsu Suga, 1991. Dasar perancangan dan pemilihan elemen mesin. Jakarta: Pradnya Paramita.
5. Wahyu. 2016. Perancangan dan Analisis Kekuatan Mesin Penepung Rumput Laut. Institut Teknologi Nasional, Bandung. Tugas Akhir Program Strata 1 Teknik Mesin.
TMM‐1
S e m in a r Te k n ik
M E S I N