• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN PEMBUATAN KEMASAN DALAM MENINGKATKAN NILAI JUAL PRODUK UMKM DI DESA KARANGJAYA

N/A
N/A
serli murni

Academic year: 2023

Membagikan "PELATIHAN PEMBUATAN KEMASAN DALAM MENINGKATKAN NILAI JUAL PRODUK UMKM DI DESA KARANGJAYA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN PEMBUATAN KEMASAN DALAM

MENINGKATKAN NILAI JUAL PRODUK UMKM DI DESA KARANGJAYA

Serli Murni Mulyanto1,Diana Fajarwati2, Setyo Supratno3 Universitas Islam 45’ Bekasi123

[email protected]1 , [email protected]2, [email protected]3,

Abstrak

Kemasan atau packaging sangat penting untuk menjadi perhatian oleh pelaku usaha.

Desain suatu produk tidak hanya untuk pelindung isi, tetapi bisa berubah menjadi media promosi dan menarik minat konsumen. Hasil kegiatan pelatihan ini terdapat dua macam produk makanan yaitu pisang nugget dan baso aci. Untuk produk makanan pisang nugget dikemas dengan sangat mudah yaitu dengan memvakum pisang nugget menggunakan plastik khusus vakum dan untuk produk baso aci dengan memvakum baso aci kemudian isian lain seperti bumbu, minyak, cikur dikemas secara terpisah. Dalam pemasaran produk baso aci menggunakan kemasan plastik ziplock yang memiliki pelekat agar tidak mudah terbuka. Pada pelatihan ini menunjukkan bahwa kemasan pada produk itu sangat penting untuk menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan daya saing. Oleh karena itu, UMKM di Desa Karangjaya perlu memperhatikan kemasan pada produk yang akan dijual.

Pelatihan ini bertujuan guna memberikan pengetahuan dan keterampilan supaya pelaku UMKM di Desa Karangjaya berinovasi dan menciptakan kreativitas dalam pengemasan produk UMKM, agar kemasan produk yang akan dijual lebih menarik sehingga dapat meningkatkan minat beli konsumen.

Kata Kunci: Konsumen, Kemasan produk, UMKM Abstract

Packaging is very important for business actors to pay attention to. The design of a product is not only for protecting the contents, but can be turned into a promotional medium and attract consumer interest. The results of this training activity were two types of food products, namely banana nuggets and aci meatballs. Banana nugget food products are packaged very easily, namely by vacuuming the banana nuggets using special vacuum plastic and for baso aci products by vacuuming the aci baso then other fillings such as spices, oil, cikur are packaged separately. In marketing Baso Aci products, they use ziplock plastic packaging which has adhesive so it doesn't open easily. This training shows that product packaging is very important to attract more customers and increase competitiveness. Therefore, MSMEs in Karangjaya Village need to pay attention to the packaging of the products they sell. This training aims to provide knowledge and skills so that MSMEs in Karangjaya Village innovate and create creativity in packaging MSME products, so that the packaging of the products to be sold is more attractive and can increase consumer buying interest.

Keyword: consumer, product packaging, MSMEs 1. Pendahuluan

Pertumbuhan ekonomi sebagai tolak ukur kesejahteraan sosial masyarakat.

Saat ini, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berkembang pesat di seluruh

(2)

wilayah Indonesia dan juga menjadi tulang punggung perekonomian (Widiati, 2020). Saat ini, banyak orang dari berbagai kelompok usia berpartisipasi dalam kegiatan UMKM. Hal ini karena, UMKM dapat membantu menggerakkan perekonomian. kegiatan UMKM dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan berperan dalam proses pemerataan,meningkatkan pendapatan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi untuk mencapai stabilitas nasional (Yusli &

Adrial Falahi, n.d.).

Pada masa sekarang dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, bisa dengan mudahnya memberikan informasi sehari-hari dengan cepat, tepat, dan akurat. Salah satunya yaitu belanja melalui e-commerce atau biasa disebut belanja online (Mas’udah et al., 2021). Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat tentunya berdampak pada pemasaran (Dewi Puspa Arum et al., 2023). Tren pemasaran dunia beralih dari interaksi secara langsung (offline) menjadi digital (online) (Najib et al., 2022). Salah satunya adalah belanja melalui e-commerce atau biasa disebut belanja online. E-commerce sendiri merupakan proses menjual dan membeli produk-produk secara online oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan alat-alat elektronik seperti handphone dan komputer sebagai media perantara transaksi bisnis. Pengguna media sosial yang semakin meningkat menjadikan begitu banyak toko online di indonesia atau e-commerce di era digital saat ini .

Pesatnya perkembangan teknologi membuat jumlah UMKM terus bertambah.

Tentunya akan banyak persaingan yang semakin ketat (Isniar Budiarti, 2022).

Pelaku UMKM perlu lebih kreatif dalam produk yang mereka jual. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah kemasan produk (Yusli & Adrial Falahi, n.d.). Pada dasarnya pengemasan sangat berpengaruh terhadap peningkatan penjualan (Nurhalimah et al., 2021). Karna pengemasan merupakan bagian awal yang dilihat oleh konsumen, mulai dari bentuk, warna, bahan, dan desain harus dibuat semenarik mungkin (Atika et al., 2023). Terutama pada kemasan produk makanan, perhatian khusus harus diberikan pada penggunaan dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan, tidak mudah rusak, mudah dibawa, serta aman dan tidak mencemari makanan. Pengemasan produk juga perlu diperhatikan sesuai dengan trend masyarakat, kemasan yang tidak trendi akan di anggap sebagai produk yang sudah tidak sesuai lagi dengan zamannya, kecuali jika produk tersebut dikenal luas dan memiliki brand image, signal yang kuat (Anugrah et al., n.d.).

Namun kondisi dilapangan, terdapat kendala yang dihadapi oleh pelaku UMKM yang berada di Desa Karangjaya terletak di Kecamatan Pebayuran Kabupaten bekasi dimana 30% mata pencaharian penduduknya yaitu dengan berbisnis. Kendala yang dihadapi yaitu kurang mampu dalam membuat kemasan produk yang menarik, pengetahuan yang rendah tentang tata cara pembuatan dan merancang kemasan yang baik dan aman saat dilakukan pengiriman. Ada beberapa jenis usaha bisnis yang ditawarkan UMKM Desa Karangjaya seperti produk makanan, minuman dan industri. UMKM di Desa Karangjaya dalam pengemasan produknya masih sangat sederhana. Hal ini di sebabkan kurangnya

(3)

inovasi dan kreativitas pada pelaku UMKM dalam pengemasan produk. Untuk itu, pandangan pelaku UMKM terhadap kemasan perlu adanya perubahan, bahwa seharusnya kemasan yang baik mampu menambah nilai jual produk 40% -100%

dari harga awal penjualan (Muhammad Gilang Ramadhan et al., n.d.). Oleh karena itu, kemasan yang memadai dapat berkontribusi pada peningkatan keuntungan yang lebih besar karena produk yang dihasilkan dapat dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka pelaku UMKM perlu pemahaman tentang cara pengemasan yang menarik terhadap konsumen. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan supaya pelaku UMKM Desa Karangjaya berinovasi dan menciptakan kreativitas dalam pengemasan produk UMKM, agar kemasan produk yang akan dijual lebih menarik sehingga dapat meningkatkan minat beli konsumen.

2. Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan yang akan digunakan dalam program ini yaitu pemberian pelatihan terhadap pelaku umkm terkait dengan penggunaan kemasan agar mampu meningkatkan nilai jual pada produk yang akan dijual oleh pelaku UMKM khususnya pelaku usaha kedai makanan tentang pentingnya pengemasan makanan yang mampu menampung dan melindungi isi ketika ingin didistribusikan.

2.1 Pelatihan

Dalam pelatihan ini adapun yang akan dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi tentang pengemasan makanan yang akan dijual secara frozen food agar makanan tersebut dapat bertahan beberapa hari dan bisa dikirim ke luar kota atau mancanegara. Setelah kegiatan sosialisasi penulis melakukan pelatihan bersama salah satu pelaku UMKM makanan dengan membuat kemasan untuk produk makanan pisang nugget dan baso aci. Pelatihan tersebut menggunakan beberapa kemasan seperti plastik khusus vakum jenis nylon dan plastik ziplock. Terakhir yaitu evaluasi terkait dengan hasil pelatihan pembuatan kemasan dalam meningkatkan nilai jual produk untuk UMKM tersebut.

3. Rencana Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat

Rencana pelaksanaan ini dimulai dari observasi, pelatihan pembuatan kemasan dan sampai dengan selesai.

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan yang bertema “Pelatihan Pembuatan Kemasan Dalam Meningkatkan Nilai Jual Produk UMKM Di Desa Karangjaya ” dilaksanakan dalam beberapa tahap utama yang bisa dilihat dalam tabel 1 berikut :

Tabel 1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

NO Kegiatan Rencana

Pelaksanaan Lokasi Uraian

1. Observasi 19 Agustus 2023 Desa Karangjaya Melakukan observasi lebih lanjut terkait UMKM yang berada di

(4)

Berdasarkan pada Tabel 1. Dapat dijelaskan langkah kerja pada kegiatan program ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi, kegiatan observasi ini dilakukan bersama sekretaris desa dengan membahas UMKM yang berada di Desa Karangjaya.

2. Sosialisasi, kegiatan pelaksanaan sosialisasi ini yaitu menyampaikan informasi berupa pentingnya memperbaiki kemasan yang menarik agar banyak konsumen yang berminat membeli dan dapat meningkatkan nilai jual produk.

3. Kegiatan pelatihan, pelatihan dilakukan dengan membuat kemasan produk makanan frozen food untuk penjualan online dan memberikan informasi terkait langkah-langkah yang perlu dilakukan. Pelatihan ini juga dilakukan agar pelaku UMKM mengetahui kemasan yang baik digunakan untuk makanan.

bersama sekretaris desa Karangjaya 2. Sosialisasi

program

28 Agustus & 1 September 2023

Desa Karangjaya Melakukan sosialisasi kepada pelaku UMKM tentang pembuatan kemasan untuk meningkatkan nilai jual, memberi Penjelasan tentang kemasan yang tidak mudah rusak apabila dikirim melalui online dan menjelaskan kemasan yang baik digunakan untuk makanan.

3. Pelatihan pembuatan kemasan produk

2 September 2023 Desa Karangjaya Pelatihan pembuatan kemasan dengan memberikan informasi terkait langkah-langkah yang perlu dilakukan.

4. Evaluasi program

5 September 2023 Desa Karangjaya Evaluasi program dilakukan untuk memastikan bahwa pelaku UMKM memahami dengan jelas apa yang sudah disampaikan oleh penulis dan memperbarui

kemasannya dengan menarik.

(5)

4. Evaluasi program, kegiatan ini dilakukan untuk memastikan pelaku UMKM

sudah memahami dengan jelas apa yang disampaikan oleh penulis dan memperbarui kemasannya dengan menarik dan aman untuk makanan.

3.2 Rencana Anggaran Biaya (optional)

Rincian anggaran biaya yang akan dikeluarkan untuk mendukung jalannya kegiatan ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Rincian Anggaran

Keterangan Quantitas Jumlah

1 kemasan 10 Rp 30.000

2 Penghargaan

untuk partisipan 2 Rp 70.000

3 Sembako Rp 50.000

Total Rp. 150.000

Berdasarkan pada Tabel 2. Dapat dijelaskan rincian anggaran pada kegiatan program ini adalah sebagai berikut:

1. Kemasan berupa plastik vakum makanan dan plastik ziplock untuk kegiatan pelatihan yang akan dilakukan penulis.

2. Penghargaan sebagai tanda terima kasih karena sudah berpartisipan mengikuti kegiatan pelatihan.

3. Sembako yang diberikan berupa makanan pokok untuk pelaku UMKM.

3.3 Hasil Pelaksanaan Program

Kegiatan program ini pada pertemuan pertama yaitu diawali dengan sosialisasi ke pelaku UMKM di Desa Karangjaya. UMKM ini bernama Kedai Syabil yang menjual beberapa produk makanan seperti: pisang nugget, baso aci, seblak dan lain-lain. Sosialisasi ini menjelaskan tentang pembuatan kemasan agar terlihat menarik dan dapat meningkatkan nilai jual pada produk yang akan dipasarkan kepada konsumen. sosialisasi ini juga memberitahu bagaimana cara pengemasan makanan frozen food agar suatu makanan yang akan dikirim ke luar kota atau melakukan penjualan secara online makanan tersebut bisa bertahan lama dalam waktu beberapa hari.

Gambar 1. Sosialisasi kepada pelaku UMKM

(6)

Pada saat sosialisasi UMKM Kedai Syabil ini, masih menggunakan kemasan yang sederhana dengan menggunakan styrofoam. Styrofoam merupakan polysterin, artinya plastik yang ringan, tembus cahaya dan sangat murah tetapi mudah rapuh. Namun, terdapat bahaya pada styrofoam apabila terkena makanan, karena mengandung beberapa zat kimia. Pemilik Kedai Syabil belum memahami bahaya pada styrofoam dan juga belum mengetahui bahwa pisang nugget yang sudah dijual, bisa dibuat frozen food guna meningkatkan penjualannya. Penjualan pada Kedai Syabil ini menghabiskan 3kg pisang perharinya dan apabila dilakukan penjualan frozen food maka bisa mendapatkan keuntungan yang lebih dari sebelumnya.

Gambar 2. Kemasan pisang nugget

Pada pertemuan kedua pada hari Sabtu, 2 September 2023 yang bertempat di Kedai Syabil dilakukannya pelatihan pembuatan kemasan untuk meningkatkan nilai jual produk pada Kedai Syabil. Pelatihan ini diikuti oleh ibu owner Kedai Syabil. Kegiatan pelatihan dimulai dengan penulis memaparkan penjelasan sedikit mengenai kemasan yang diperbolehkan untuk makanan dan menjelaskan tentang memperbarui kemasan lebih menarik agar konsumen tertarik membeli. Penulis menjelaskan secara perlahan dengan mempraktikan pengemasan frozen food untuk pisang nugget. Pisang nugget pengemasannya sangat mudah hanya dengan cara memvakum pisang nungget dengan alat khusus vakum makanan. Kemasan yang dipakai untuk memvakum makanan yaitu harus dengan plastik khusus untuk vakum jenisnya ini adalah nylon. Plastik ini memiliki tingkat elastisitas dan bahan tersebut kuat, sehingga apabila di vakum dengan plastik nylon, kemasan yang dipakai tidak mudah rusak atau bocor.

(7)

Gambar 3. Pengemasan pisang nugget frozen food

Selain pisang nugget, penulis juga memaparkan tentang bagaimana pengemasan makanan baso aci yang menarik untuk dijual secara online. Kedai Syabil ini belum memperjualbelikan semua produknya secara online. Oleh karena itu, penulis menjelaskan cara agar kemasan untuk produk makanan baso aci ini tidak mudah rusak pada pengiriman yang jauh dan tidak cepat expired dalam beberapa hari kedepan. Dalam pengiriman online yang memakan waktu panjang penulis menyarankan menggunakan vakum untuk baso aci tersebut agar tidak cepat kadaluwarsa.

Gambar 4. Memvakum baso aci agar tahan lama

Tidak hanya divakum untuk baso aci saja tetapi juga dikemas secara menarik mungkin dengan menggunakan kemasan ziplock. Kemasan ziplock merupakan wadah yang berbahan LDPE. Pada kemasan ini mempunyai klip yang berada diatasnya yang bisa dibuka dan ditutup dengan cara dilekatkan supaya kemasan tersebut menutup, sehingga tidak mudah terbuka. Dengan memakai kemasan ini dipastikan akan ada peningkatan penjualan terhadap produk baso aci

(8)

beberapa isian lain seperti: cuanki siomay kering, cikur, bumbu penyedap rasa, jeruk nipis, dan minyak. Semua isian tersebut dikemas secara terpisah dengan baik dan aman. Penulis juga bekerjasama dengan beberapa rekan untuk menjelaskan pembuatan desain dan logo yang menarik, kemudian menjelaskan tentang buku warung guna mengetahui keluar masuk keuangan yang ada di Kedai Syabil dan membuat google bisnis agar Kedai Syabil semakin diketahui banyak orang.

Gambar 5. Melakukan pengemasan baso aci

Setelah kegiatan pelatihan dilaksanakan, maka pertemuan ketiga pada 5 September 2023 dilakukan kegiatan evaluasi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Pada evaluasi ini penulis juga menyerahkan penghargaan kepada pelaku UMKM karena telah berpartisipasi dalam mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan kemasan dalam meningkatkan nilai jual produk UMKM. Secara keseluruhan pelaksanaan pelatihan berjalan dengan baik dan Perlahan demi perlahan pemilik Kedai Syabil memahami pemaparan yang penulis sudah sampaikan. Dalam tahap evaluasi ini pelaku UMKM tersebut sudah mulai menggunakan kemasan yang lebih baik.

(9)

Gambar 6. penyerahan penghargaan kepada pelaku UMKM

4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan pelaksanaan pelatihan pembuatan kemasan dalam meningkatkan nilai jual produk UMKM di Desa Karangjaya dapat disimpulkan secara umum, bahwa pemilik Kedai Syabil setelah mengikuti kegiatan pelatihan tersebut mengalami peningkatan pengetahuan mengenai cara pengemasan yang baik berkualitas dan memikat hati konsumen dari yang awal kemasan sederhana menjadi kemasan yang cantik dan produk yang ada didalam kemasan tersebut akan terlihat lebih mahal. Ibu pemilik Kedai Syabil sangat semangat dan antusias mengikuti setiap proses pelatihan yang dilakukan. Pelatihan ini juga untuk mendorong kemajuan berusaha guna meningkatkan ekonomi keluarga.

Dikarenakan kegiatan ini sangat bermanfaat maka disarankan dilakukan dengan berkelanjutan.

4.2 Saran

Dalam hal ini peneliti berharap agar kedepannya dari kegiatan pelatihan bisa semakin dikembangkan dan meningkatkan untuk usaha UMKM.

Dengan meningkatkan pengemasan yang menarik, pelaku UMKM di Desa Karangjaya dapat menjadi lebih terlihat dan menarik bagi konsumen dibandingkan dengan pesaing mereka. Maka ini dapat membantu untuk bertahan dan berkembang dalam industri yang semakin kompetitif.

Daftar Pustaka

Anugrah, R. A., Yudhanto, F., & Wijaya, O. (n.d.). Pelatihan Pengemasan Dan Pemasaran Produk Umkm Masyarakat Di Desa Wates Kulon Progo. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat.

(10)

Atika, D., Margolang, V. A., & Fadhila, S. (2023). Sosialisasi Program Pengemasan Dan Pemasaran Produk Online Umkm Desa Sengon Sari. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1).

Dewi Puspa Arum, Indah Sari Dwi Agustin, Hendrik Cahyono, Rizky Rianto, Santi Eka Rahmawati, Fajerul Dicky Saputra, & Ardhelia Damayanti Wirawan.

(2023). Implementasi Pembuatan Label Kemasan Dan Digital Marketing Dalam Pengembangan Teknologi UMKM Di Kelurahan Bendo Kota Blitar.

Jurnal Pengabdian Masyarakat Waradin, 3(2), 28–38.

https://doi.org/10.56910/wrd.v3i2.290

Isniar Budiarti. (2022). Pelatihan Desain Kreatif Dan Kemasan Pada Produk Dasi Di Umkm Depnamor. J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2(7), 5617–5624. https://doi.org/10.53625/jabdi.v2i7.4005

Mas’udah, K. W., Achmad, Z. A., Chayani, I. S. P., Multazam, N. A., & Putra, R. F.

A. (2021). Pelatihan Desain Pengemasan Dan Pemasaran Kelompok Umkm Untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Kelurahan Dupak Kecamatan Krembangan Kota Surabaya Jawa Timur. SHARE: “SHaring - Action - REflection,” 7(2), 129–135. https://doi.org/10.9744/share.7.2.129-135 Muhammad Gilang Ramadhan, Irna Dwi Destiana, Wiwik Endah Rahayu, Atika

Romalasari, Enceng Sobari, & Desy Triastuti. (n.d.). Pelatihan Pengemasan Produk Pangan Umkm Di Desa Majasari, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang. 2, 92–95.

Najib, M. F., Agustunus Februadi, Tjetjep Djarnika, Wahyu Rafdinal, Carolina Magdalena Lasambouw, & Neneng Nuryati. (2022). Inovasi Desain Kemasan (Packaging) Sebagai Faktor Peningkatan Daya Saing Produk UMKM Di Desa Ciwarua, Kabupaten Bandung Barat. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(1), 56–64. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v6i1.8397 Nurhalimah, Nacing, N., Nur’utami, Hutami, & Hutami. (2021). Pelatihan

Peningkatan Kualitas Kemasan Bagi Umkm Di Kecamatan Ciawi. 7.

Widiati, A. (2020). Peranan Kemasan (Packaging) Dalam Meningkatkan Pemasaran Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm) Di “Mas Pack”

Terminal Kemasan Pontianak. JAAKFE UNTAN (Jurnal Audit dan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura), 8(2).

https://doi.org/10.26418/jaakfe.v8i2.40670

Yusli, Y. N., & Adrial Falahi. (n.d.). Sosialisasi Kemasan Produk Sebagai Upaya Meningkatkan Daya Saing Bagi Umkm Di Desa Firdaus. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, pada kegiatan pengabdian masyarakat ini akan diberikan pelatihan pembuatan abon dengan bahan dasar ikan mas dan pelarihan pembuatan label kemasan

Tujuan dari pelatihan pembuatan produk olahan nangka adalah menciptakan produk olahan dari buah nangka yang memiliki nilai jual dengan memberdayakan masyarakat desa

Akhirnya pada pengabdian masyarakat di desa Susukan kami memilih untuk tidak mengganti bahan baku produk olahan bolu kukus dari terigu, tetapi memberikan

Oleh karena itu kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Institut Pertanian Bogor Kota Depok 11 mengadakan program “Pelatihan Desain Kemasan Produk dan Media Pemasaran Online

PELATIHAN DIGITAL MARKETING UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK UMKM DI DESA BIARO LAMA KABUPATEN MUSI RAWAS Endar Pradesa1, Metha Aditya Putri2, Susyanto Tunut3 123Universitas

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh Teh Nur pelaku usaha UMKM Keripik Pisang di Desa Karangjaya yaitu masih minimnya pengetahuan dalam

Dari hasil pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat melalui penyuluhan dan pelatihan menentukan harja jual produk diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pelaku UMKM dalam menganalisis

Oleh karena itu, pada kegiatan pengabdian masyarakat ini akan diberikan pelatihan pembuatan abon dengan bahan dasar ikan mas dan pelarihan pembuatan label kemasan untuk ibu-ibu warga