• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka merubah nasibnya sendiri”

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum mereka merubah nasibnya sendiri” "

Copied!
44
0
0

Teks penuh

Secara khusus, ia berupaya mengungkap penafsiran yang terdapat dalam kitab Tafsir Al-Manar karya Muhammad 'Abduh dan Rashid Ridha, yaitu bagaimana mereka berbicara tentang kematian dan penyaliban Yesus seperti dalam penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an yang terkait. Pertama, bagaimana pandangan Tafsir Al-Manar tentang wafatnya dan penyaliban Nabi Isa as serta yang kedua, apa implikasi teologis dari pemahaman Tafsir Al-Manar tentang wafatnya dan penyaliban Nabi Isa as. Selain itu, peneliti mencantumkan perbedaan pandangan dari para ahli tafsir klasik hingga modern mengenai kematian dan penyaliban Nabi Isa as.

Hal ini bertujuan untuk memberikan perbandingan Tafsir Al-Manar mengenai persamaan dan perbedaan serta memberikan gambaran gaya penafsiran pada masing-masing zaman. Langkah-langkah yang dilakukan adalah penyajian data dari sumber primer yaitu kitab Tafsir al-Manar, kemudian klasifikasi data yang diperoleh, kemudian analisisnya untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang dibahas yaitu terkait kematian dan penyaliban Nabi Muhammad SAW. Nabi Isa dan implikasi teologis dari penafsiran ini. Dari penelitian kitab Tafsir Al-Menar disimpulkan bahwa meninggalnya Nabi Isa merupakan kematian biasa sebagaimana manusia biasa lainnya sesuai dengan Sunnah.

Kesimpulan ini mempunyai perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan beberapa ahli tafsir lainnya, yaitu bahwa Nabi Isa (as) tidak mati dan diangkat oleh Allah SWT ke surga untuk jasad dan ruhnya. Mengenai kisah penyaliban Nabi Isa as, sebagian ahli tafsir bahkan dalam Tafsir Al-Manar juga menyebutkan bahwa Isa selamat dari peristiwa penyaliban tersebut. Pertama, bagi yang tidak mengimani bahwa Nabi Isa diangkat Allah ke surga, ruh dan raganya dan kelak akan turun ke dunia pada akhir zaman, maka hal tersebut bukanlah jaminan kelangsungan hidup dunia dan akhirat.

Kedua, bagi mereka yang masih meyakini bahawa Nabi Isa a.s telah dibawa ke syurga oleh Allah dalam jiwa dan raganya dan akan turun ke bumi pada akhir zaman, mereka bukanlah kafir.

سﺎّﻨﻟ ﻢﮭﻌﻔﻧأ سﺎّﻨﻟا ﺮﯿﺧ

ﺪﺟ ﻦﻣﺪﺟو

Muhammad Munawwar Ahmad, dan keluarga yang selalu mendoakan anak didiknya agar sukses dunia dan akhirat. Komplek Perumahan Islam Al-Munawwir "L" Krapyak Yogyakarta, khususnya Kang Jakfar Blok Ndalem Atas yang telah bersedia membantu saya selama saya mengerjakan skripsi. Juga Abang Awaludin Blok Ndalem Buzuhri, semoga segera mendapat inspirasi dan segera menyelesaikan disertasinya, Juga Amang Gogog yang telah memberikan banyak kemudahan selama pengerjaan disertasi, baik materiil maupun nonmateri.

ﻢﯿﺣﺮﻟا ﻦﻤﺤﻟا ﷲ ﻢﺴﺑ

ﺎﻨﻟﺎﻤﻋأ تﺎﺌﯿﺳ ﻦﻣو ﺎﻨﺴﻔﻧأ روﺮﺷ ﻦﻣ ﺎﺑ ذﻮﻌﻧو هﺮﻔﻐﺘﺴﻧو ﮫﻨﯿﻌﺘﺴﻧو هﺪﻤﺤﻧ ﺪﻤﺤﻟا نإ اﺪﻤﺤﻣ نأ ﺪﮭﺷأو ﷲ ﻻإ ﮫﻟإ ﻻ نأ ﺪﮭﺷأ .ﮫﻟ يدﺎھ ﻼﻓ ﻞﻠﻀﯾ ﻦﻣو ﮫﻟ ﻞﻀﻣ ﻼﻓ ﷲ هﺪﮭﯾ ﻦﻣ

ﺪﻌﺑ ﺎﻣأ .ﺔﻣﺎﯿﻘﻟا مﻮﯾ ﻰﻟإ

Rumusan Masalah

Apa implikasi teologis tafsir Al-Manar terhadap kematian dan penyaliban Nabi Isa? Peta teologis para mufasir dalam memahami proses kematian dan penyaliban Yesus terdapat perbedaan yang penting. Pemahaman ini akan sangat mempengaruhi keyakinan akan diutusnya Nabi Isa di akhir zaman.

Dari sini timbul masalah: apakah implikasi teologi bagi mereka yang percaya atau tidak percaya kepada Nabi Isa as. 16 Muhammad 'Abduh dan Rasyid Ridha, "Tafsir Al-Qur'an al-Hakim, Al-Syahir bi Al-Manar".

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Telaah Pustaka

Selain itu, dapat menjadi rujukan kepada pengkaji lanjutan yang berkaitan dengan kisah Nabi Isa, baik secara umum maupun kajian Tafsir Al-Manar. Sebagaimana kajian Tafsir al-Manar, perihal Nabi Isa bukanlah perkara baru untuk dibincangkan. Walau bagaimanapun, karya ini tidak secara khusus membincangkan kematian Nabi Isa, dan tidak juga menggunakan tafsiran al-Quran sebagai rujukan utamanya.

Harun Yahya menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan Nabi Isa yaitu mengenai kelahirannya hingga wafatnya dan tidak hanya itu, berbagai pendapat dijelaskan dalam kitab tersebut khususnya mengenai wafat dan kedatangan Nabi Isa di akhir zaman. 22 Harun Yahya, Menyingkap Tabir Nabi Isa dan Peristiwa Akhir Zaman, transl. Nurwahyudi (Jakarta: Karya Media, 2008). Kajian terhadap Nabi Isa as tidak hanya dibahas dalam sebuah kitab saja namun juga dibahas dalam karya ilmiah.

Kematian Isa al-Masih menurut Ibn Jarir at-Tabari".24 Nurul Huda menjelaskan lagi tafsiran Ibn Jarir terhadap ayat-ayat tentang kematian Isa di dalam al-Quran. Wafat dan kebangkitan nabi Isa as".27 Dalam penelitiannya Syarifatun Nafsih menekankan pandangan Ibnu Kasir dalam menafsirkan ayat-ayat yang berkaitan dengan kewafatan nabi Isa as. Selain itu, beliau turut membincangkan kesan teologi tafsiran Ibnu Kasir terhadap kematian Nabi Isa a.s dan kebangkitannya di akhir zaman.

27 Syarifatun Nafsih, “Wafatnya dan Kebangkitan Nabi Isa as”, Skripsi, Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013. Banyaknya karya yang membahas tentang kisah Nabi Isa as, menunjukkan bahwa kehidupan Nabi Isa terus dipelajari karena beberapa kontroversi dalam hidupnya. Karena dilihat dari berbagai sudut pandang, maka cakupan kajian tentang Nabi Isa sangatlah luas.

Salah satunya adalah memandang kisah Nabi Isa dari sudut pandang tafsir, karena dalam hal ini penulis memilih tafsir al-Menari, sebagai penelitian penulis. Adapun yang menjadi pembahasan kali ini adalah ayat-ayat terkait wafatnya Nabi Isa yang ditafsirkan oleh Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha selaku penulis tafsir al-Manar. Terlebih lagi, belum ditemukan penelitian mengenai penafsiran al-Manar ini sebagai representasi gaya penafsiran saat ini, yang berkaitan dengan kematian dan penyaliban Nabi Isa.

Metode Penelitian

Sumber literatur utama dalam penelitian ini adalah Tafsir al-Manar karya Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha. Adapun sumber sekunder yaitu berbagai ulasan terkait kisah nabi Isa khususnya mengenai wafat dan penyaliban nabi Isa, serta literatur terkait tafsir al-Manar untuk memperoleh kelengkapan penelitian ini, penulis menggunakan sumber yang tidak berhubungan langsung dengan subjek dan objek penelitian, yaitu literatur yang mengkaji secara mendalam Nabi Isa, cerita perjalanan hidupnya, kitab hadis, ensiklopedia atau kamus baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing. Metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah metode deskriptif-analitis.

Yaitu dengan mendeskripsikan atau menjelaskan objek penelitian berdasarkan apa yang muncul yaitu tafsir tafsir al-Manar terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan wafat dan penyaliban Nabi Isa as.

Sistematika Pembahasan

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah yang memuat beberapa alasan penulis mengkaji tema tersebut. Sebagai acuan dan untuk mempertegas masalah serta membatasi pembahasan agar tidak meluas, maka dituangkan dalam rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan yang jelas. Kemudian untuk lebih memperjelas tujuan penelitian ini, pada sub bab selanjutnya dijelaskan tujuan dan manfaat penelitian.

Kisah umum yang terdapat dalam Al-Qur'an disertakan dengan maksud untuk mengenal karakter Nabi Isa, mulai dari kelahirannya, kehidupannya dan mukjizat-mukjizat yang dilakukannya hingga kematiannya. Lebih lanjut, penulis berharap dapat menjelaskan kisah Isa sebagaimana yang diutarakan Al-Qur'an sebelum para ahli tafsir menafsirkannya. Bab ini akan menjelaskan berbagai penafsiran dari masing-masing periode penafsiran, yaitu periode klasik, abad pertengahan, dan modern.

Tujuannya agar kita mendapat banyak pembahasan mengenai wafat dan penyaliban Nabi Isa, selain itu yang akan penyusun bahas pada bab selanjutnya yaitu dari Tafsir Al-Manar. Bab empat, pada bab ini termasuk dalam latar belakang kajian, yaitu pembahasan mengenai penelitian yang sedang diteliti. Pertama, beliau menguraikan tafsir yang terdapat dalam Tafsir al-Manar terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan wafat dan penyaliban Nabi Isa as.

Subbab kedua kemudian menguraikan implikasi teologis dari penafsiran yang terkandung dalam tafsir al-Manar terhadap ayat-ayat terkait. Pada akhir subbab terdapat penjelasan singkat mengenai penelitian yang merupakan jawaban terhadap permasalahan pokok yang terdapat dalam rumusan masalah. Terakhir, subbagian saran berisi saran atau rekomendasi bagi penelitian selanjutnya yang masih berkaitan dengan penelitian ini.

Kesimpulan

ََﻣَو ُهﻮُﻠَﺘَﻗ ﺎَﻣَو Dalam Selain itu, ayat di atas menjelaskan keselamatan Nabi Isa oleh Tuhan daripada cubaan membunuh umatnya dengan berpura-pura bahawa orang lain seperti dia, sehingga umatnya ditangkap dan dibunuh secara palsu. Nabi Isa as kemudiannya diselamatkan, dan hanya Tuhan yang tahu di mana dia meninggal, kerana tidak ada bukti yang sahih di mana dia dikebumikan. Terdapat pendapat bahawa Nabi Isa berhijrah ke India dan kemudian mati di kawasan tersebut.

Dan bahkan turun ke bumi untuk kedua kalinya dalam wujud Mirza Ghulam Ahmad adalah sesuatu yang tidak bisa diterima akal dan naql. Sebab, belum ada nash syariah dan hadis mutawatir yang menjelaskan hal tersebut. Adapun implikasi teologis dari pendapat percaya dan tidak percaya terhadap keselamatan Yesus sebagaimana oleh Allah diangkat ke surga, pikiran dan tubuhnya adalah sebagai berikut.

Hanya saja ia sudah terbebas dari beberapa takhayul yang dapat merugikan keimanannya, jika keyakinan tersebut telah melalui proses pencarian keimanan. Hanya perlu dilakukan penelitian atau pengkajian yang obyektif agar keyakinan tersebut menjadi keyakinan haqqul yaqin. Intuisi dan emosi yang lebih berkaitan dengan wilayah misteri dan keimanan juga harus diberi ruang untuk memahami teks.

Ketika kita mengakui bahwa “akal budi” kita terbatas, iman mempunyai ruang untuk berbuah dan menghasilkan buah.

Saran

At-Thobari, Muhammad Ibnu Jarir Ibn Yazid ibnu Kasir ibnu ghalib al-Amily abu Ja'far.2000.jami' al-Bayan fi Tafsir al-Quran. Die dood van Isa al-Masih volgens Ibnu Jarir at-Thobari: 'n Analisestudie van die Tafsir-boek van Jami' al-Bayan".

Non Formal

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penulis tertarik memaparkan penafsiran kata rezeki dalam ayat-ayat Al-Qur’a>n menggunakan kitab tafsir tafsir Al-Qur’a>n al-Az{im atau yang lebih dikenal dengan nama kitab Tafsir Ibnu