• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, dan hanya kepada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, dan hanya kepada "

Copied!
92
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Penelitian Terdahulu

17Dwiputri, Riska Destariyanti, Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia, (Disertasi, IAIN Bengkulu, 2017). Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia.

Tabel 1.1  Penelitian Terdahulu
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

Jenis Penelitian

LANDASAN TEORI

Pengertian Manajemen Perbankan Syariah

Manajemen juga diartikan sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengendalian sumber daya untuk mencapai tujuan (objectives) secara efektif dan efisien.26. Sedangkan pengelolaan keuangan adalah kegiatan perusahaan yang meliputi perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan yang berkaitan dengan cara memperoleh dana, menggunakan dana dan mengelola aset sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan keuangan syariah adalah kegiatan suatu perusahaan yang meliputi perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan yang berkaitan dengan cara memperoleh dana, menggunakan dana dan mengelola aset sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan untuk mencapai tujuan. dalam hal kepatuhan terhadap prinsip prinsip syariah 29.

Karena ketaatan pada prinsip-prinsip Al-Qur'an akan memberikan jaminan keadilan dan keseimbangan yang dibutuhkan bank dan akan menjaga aktivitas komersial tetap pada jalurnya. Berdasarkan prinsip-prinsip di atas maka dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian hal-hal yang berkaitan dengan pembiayaan secara syari'ah adalah: 31. Setiap usaha untuk memperoleh harta hendaknya memperhatikan cara-cara yang sesuai dengan syariat, seperti perdagangan/pembelian, pertanian, industri atau jasa.

Ruang Lingkup Manajemen Perbankan Syari’ah

Keuangan perbankan adalah lembaga yang memberikan jasa keuangan secara lengkap, lembaga keuangan perbankan dibina atau diawasi secara operasional oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia. Lembaga keuangan non bank merupakan jenis lembaga keuangan yang lebih beragam dibandingkan dengan lembaga keuangan bank. Dana pensiun syariah di Indonesia baru muncul dalam bentuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang diselenggarakan oleh beberapa bank DPLK dan asuransi syariah.

Operasinya memberikan lebih banyak pembiayaan tanpa jaminan yang biasanya tidak disediakan oleh lembaga keuangan lain. Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha selain bank dan lembaga keuangan bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan dalam bidang usaha lembaga pembiayaan, yang meliputi:36. Saat ini alat pembayaran yang menggunakan kartu, baik kartu kredit, ATM, kartu debit maupun kartu prabayar produk bank atau lembaga keuangan non bank disebut juga dengan kartu plastik.

Prinsip Manajemen Perbankan Syariah

Maksudnya: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba hanya dapat berdiri sebagai pendirian orang yang kemasukan syaitan kerana (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka adalah kerana mereka (berpendapat) mengatakan bahawa jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah mendapat larangan dari Tuhannya kemudian berhenti (dari mengambil riba), kemudian baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan itu); dan urusannya adalah (untuk) Allah.

Seseorang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni Neraka; mereka kekal di dalamnya”.

Manajemen Strategi

  • Pengertian Manajemen Strategi
  • Tujuan Manajemen Strategi
  • Ayat Mengenai Manajemen Strategi

Manajemen strategis dikatakan sebagai serangkaian tindakan yang mengarah pada perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi.42. Manajemen strategis menurut para ahli: gagasan manajemen strategis menurut Nawawi adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategis) yang diarahkan ke masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditentukan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (decisions). yang bersifat mendasar dan prinsipil), sehingga organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi) untuk menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa dan jasa) yang berkualitas, bertujuan untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai tujuan lainnya. tujuan (tujuan operasional) organisasi. . Gregory G Dees Manajemen strategis merupakan gabungan dari tiga kegiatan analisis strategis, perumusan strategi, dan implementasi strategi.

Yang terakhir adalah Pengawasan (ar-riqobah), pengawasan ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan manajemen strategis berjalan sesuai prosedur. Berdasarkan pengertian luas manajemen strategis di atas menunjukkan bahwa manajemen strategis merupakan suatu sistem yang secara keseluruhan mempunyai komponen-komponen berbeda yang saling berhubungan dan mempengaruhi, serta bergerak secara simultan (bersama) ke arah yang sama. 44 Suwandyanto, Manajemen strategis dan kebijakan perusahaan, (Jakarta: Salemba Empat, 2010), h.Artinya: Manusia adalah satu bangsa. setelah timbul perselisihan), Allah mengutus para Nabi sebagai peringatan, dan Allah menurunkan Kitab yang benar bersama mereka untuk memberikan keputusan di antara manusia mengenai masalah yang mereka berbeda pendapat.

Good Corporate Governance (GCG)

  • Pengertian Good Corporate Governance (GCG)
  • Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG)
  • Tujuan Good Corporate Governance (GCG)
  • Mekanisme Good Corporate Governance (GCG)
  • Good Corporate Governance (GCG) Perspektif Islam

Tata kelola perusahaan (GCG) adalah suatu sistem dan struktur pengelolaan perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mendistribusikannya kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan (stakeholder), seperti kreditur, pemasok, asosiasi bisnis, konsumen, karyawan, pemerintah dan masyarakat luas. Tata kelola perusahaan yang baik berasal dari serangkaian lembaga (undang-undang, peraturan, kontak, dan standar) yang menjadikan perusahaan yang memiliki pemerintahan mandiri sebagai elemen sentral dalam ekonomi pasar yang kompetitif. Konsep tata kelola perusahaan yang baik berkembang seiring dengan tuntutan masyarakat yang menginginkan terwujudnya kehidupan bisnis yang sehat.

Prinsip-prinsip Good Corporate Governance diharapkan dapat menjadi acuan bagi para pengambil kebijakan (pemerintah) dalam membangun kerangka penerapan Corporate Governance. Diakui bahwa tata kelola perusahaan yang baik membantu melindungi perusahaan dari kondisi buruk. Mekanisme pemantauan tata kelola perusahaan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mekanisme internal dan eksternal.

GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

Visi dan Misi

Menjadi bank ritel terkemuka dengan beragam layanan keuangan sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah menuju kehidupan yang lebih bermakna.

Motto Bank BRI Syariah Kantor Cabang Bengkulu

Tabungan BRI Syariah iB merupakan tabungan BRI Syariah untuk nasabah perorangan dengan prinsip simpanan yang ditujukan bagi masyarakat yang menginginkan kemudahan dalam bertransaksi finansial. Tersedia Fasilitas Dana Talangan Haji BRI Syariah iB yang merupakan solusi terbaik untuk memperlancar menuju Baitullah dengan syarat mudah dan cepat. Keuntungan dan keuntungan yang diberikan berupa online real-time di seluruh kantor BRI Syariah dan laporan harta berupa giro setiap bulannya.

Gadai BRI Syariah iB hadir memberikan solusi perolehan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan atau kebutuhan modal kerja yang mendesak dengan proses yang cepat, mudah, aman dan sesuai syariah demi ketenangan Anda. KKB BRI Syariah iB merupakan produk jual beli yang menggunakan sistem murabahah, dengan akad jual beli barang, dimana harga beli dan keuntungan (margin) disepakati antara bank dan nasabah sebagai harga jual (fixed margin). ) untuk disebutkan. . Struktur organisasi Bank BRI Syariah Kantor Cabang Bengkulu menggunakan desain model horizontal. Model ini dibuat dengan menggambar garis secara horizontal dengan masing-masing bagian fungsional beserta tugasnya masing-masing.

Transparansi

Transparansi kepada karyawan di perusahaan, dimana pihak perusahaan memberikan informasi yang sangat jelas dan contohnya adalah meja kerja yang diberikan olehnya kepada setiap karyawan di perusahaan tersebut, dan masing-masing dari mereka mengetahui bahwa meja kerja rekan-rekannya semuanya dipikirkan dengan baik olehnya, dimana difungsikan agar tidak terjadi kecemburuan sosial, misalnya bobot tugas satu departemen berbeda dengan departemen lain, atau ada departemen khusus yang mempunyai bobot khusus bagi pegawainya. Dengan meja kerja ini, tugas mereka diatur dan diberikan sejauh mana mereka mempunyai wewenang terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan. BRI Syariah menyatakan bahwa pegawai mempunyai pedoman ruang lingkup tugasnya dan mengetahui tugas masing-masing pegawai, hal ini sedikit dijelaskan pada input komputer yang dapat diakses oleh setiap pegawai dalam artian jika ada yang berkeluh kesah dan berkeinginan. untuk memberikan saran dan masukan bagi karyawan yang di kerjakannya, perusahaan ini menerima dengan terbuka agar setiap departemen dapat melaksanakan karyawannya semaksimal mungkin.

Untuk transparansi pemerintah, yaitu perusahaan membayar pajak sesuai prosedur dan kewajiban dalam membayar pajak, namun hanya kelompok tertentu saja seperti pemegang saham yang mengetahui urusan pembayaran pajak. BRISyariah sangat jarang melakukan kegiatan bersama masyarakat sekitar, hal ini terlihat dari kondisi lingkungan sekitar perusahaan yang sangat jarang memungkinkan untuk melakukan kegiatan tersebut. Untuk menjaga transparansi keuangan maka diadakan rapat pemegang saham yang membahas keuangan perusahaan, perkembangan dan setidaknya beberapa permasalahan internal dan eksternal perusahaan, walaupun beberapa pemegang saham termasuk tipe pasif, yaitu tidak bekerja secara langsung, namun mereka Mengerjakan.

Akuntanbilitas

BRI Syariah ini menjelaskan bagaimana setiap divisi mengelola setiap tugas yang diberikan, kembali terhadap output yang diberikan karyawan kepada perusahaan, respon setiap badan dan karyawan terhadap hal-hal yang dilaksanakan perusahaan, sejauh mana mereka menerima karyawan yang diberikan, dan tentunya berkomitmen. sejauh ini tidak ditemukan adanya konflik, ada juga beberapa saran yang membangun dari berbagai pegawai, rata-rata disini berlomba-lomba menampilkan kemampuan terbaiknya, pegawai merasa nyaman dengan bidang pekerjaannya masing-masing. Perusahaan juga menerapkan reward bagi mereka yang melakukan pekerjaannya dengan baik, sehingga meningkatkan semangat setiap karyawan dalam menjalankan tugasnya masing-masing.

Responsibility

Begitu pula dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, yang tentunya akan dipengaruhi oleh berbagai komponen yang ada disekitarnya. Tata kelola perusahaan yang baik harus menjamin perlakuan yang sama dan perlindungan terhadap hak-hak seluruh pemegang saham terhadap berbagai kemungkinan penyalahgunaan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Pemegang saham minoritas dan pemangku kepentingan lainnya hanya mempunyai sedikit celah untuk melindungi diri mereka dari pelanggaran yang dilakukan oleh pemegang saham mayoritas.

Hal ini mengakibatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik tidak terlaksana secara maksimal, sehingga efektivitasnya menjadi berkurang. Hal ini tentu bertentangan dengan etika bisnis Islam dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik yaitu transparansi, akuntabilitas, kesetaraan dan keadilan, tanggung jawab dan independensi. BRI Syariah Cabang Bengkulu menunjukkan transparansi dan akuntabilitas, dimana pemegang saham mayoritas mendominasi perusahaan baik dalam hal menentukan arah kebijakan perusahaan yang diterapkan untuk mengendalikan kinerja perusahaan, dimana terkadang pemahaman terhadap nilai-nilai yang ada dalam good korporasi tata kelola kurang dipahami dan tidak dilaksanakan oleh manajer dan karyawan padahal perusahaan telah melakukan berbagai upaya melalui peraturan perusahaan dan telah melakukan sosialisasi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Indenpendensi

Fairnes

Perusahaan sangat memperhatikan kepentingan pemegang saham, karena pemegang saham juga harus memantau bagaimana keadaan perusahaan saat ini, dan tentunya mereka mempunyai hak, namun tetap mengutamakan kepentingan perusahaan diatas kepentingan pribadi. Setiap keputusan yang diambil didasarkan pada pertimbangan yang matang. Masukan dan saran pemegang saham juga sangat diperhatikan, dengan demikian pembangunan perusahaan akan jauh lebih baik dinilai dan dipilah-pilah sesuai dengan keadaan perusahaan. Permasalahan muncul karena pemegang saham mayoritas terlalu dominan sehingga menyulitkan pemegang saham minoritas untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan.

BRI Syariah sendiri menyatakan bahwa pemegang saham mayoritaslah yang mendominasi perusahaan, baik dalam menentukan arah kebijakan perusahaan yang diterapkan untuk memantau kinerja perusahaan, maupun dalam menentukan anggota pemangku kepentingan dalam perusahaan, bahkan dalam pengambilan keputusan pun pendapat ditentukan. . oleh pemegang saham mayoritas. Hal lain yang menjadi kendala adalah pandangan perusahaan bahwa praktik tata kelola perusahaan hanya sekedar bentuk kepatuhan terhadap peraturan atau ketentuan dan bukan sebagai suatu sistem yang dibutuhkan perusahaan untuk meningkatkan kinerja, sehingga pemahaman terhadap nilai-nilai yang ada dalam tata kelola perusahaan yang baik adalah hal yang tidak penting. kurang dipahami, apalagi jika tidak diterapkan oleh manajer dan karyawan, padahal perusahaan telah melakukan berbagai upaya. Kejujuran dimana perusahaan sangat memperhatikan kepentingan pemegang saham, karena pemegang saham juga harus memantau bagaimana keadaannya.

Kendala Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada

PENUTUP

Saran

Bagi pihak bank, kesadaran aktif komite GCG mengenai penerapan GCG yang merupakan kegiatan wajib yang dilakukan perusahaan di lingkungan sekitar, belum mengetahui secara detail program yang dilaksanakan. Peneliti selanjutnya agar penelitian ini dapat dilanjutkan dengan variabel yang lebih lengkap dan lebih dari satu bank.

Gambar

Tabel 1.1  Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

5 risiko kategori high risk yaitu risiko terjatuh dari ketinggian saat pemasangan bracket di pinggir lantai dengan indeks risiko 15.2, jatuh dari scaffolding dengan indeks risiko 15.2,