• Tidak ada hasil yang ditemukan

SHIP’S PARTICULAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "SHIP’S PARTICULAR "

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Lokasi penelitian yang di pilih atau di lakukan taruna yaitu diatas kapal Berikut kapal yang di gunakan untuk penelitian:

Kapal SV. Stella 28 mempunyai Length Over All 60,8 meter, Breadth Moulded 11,6 meter, Depth 4,65 meter, Gross Tonnage 638 ton, dan Netto Tonnage 228 ton. Call sign J.Z.K.F, Port of Register SURABAYA, Registration mark 2009 Ka No 3775516, Flag Indonesia, Class BKI, Salah satu armada PT. Sowohi Kentiti Jaya, jenis Supply Vessel.

Kapal SV. Stella 28 mempunyai route yang tetap, dimana route pelayaran yang ditempuh dari Jakarta ke Lokasi PHE ONWJ. Kapal ini memuat Cargo dari Jakarta dan membongkar muatan di lokasi offshore PHE ONWJ dan begitu juga sebaliknya. Dalam pengoperasiannya, muatan yang akan dibongkar dan dimuat sudah terdapat di dalam manifest yang dibawa oleh surveyor dan chief officer.

(2)

SHIP’S PARTICULAR

NAME OF SHIP :SV. Stella 28

CALL SIGN :J Z K F

PORT OF REGISTRY :SEMARANG

REGISTRATION MARK :2013 Ga No. 9719/L

DIMENSION :70.37 X 12.50 X 6.90

GROSS TONNAGE :638

NET TONNAGE :228

YEAR OF BUILT :1998

PROPULSION :ENGINE

MERK HP/KW :2 x YANMAR 1750 HP

SHIP’S MATERIAL :STEEL

NO. OF DECK :ONE

NO. OF PROPELLER :TWO

OWNED BY :PT. SOWOHI KENTITI JAYA

AT :JAKARTA

(3)

B. Hasil Penelitian 1. Penyajian Data

Radar adalah deteksi objek sistem yang menggunakan gelombang radio untuk menentukan jangkauan, ketinggian, arah atau kecepatan benda.

Hal ini dapat digunakan untuk mendeteksi pesawat, kapal, pesawat ruang angkasa, peluru kendali, kendaraan bermotor, formasi cuaca, dan medan.

Hidangan radar atau antena mentransmisikan pulsa gelombang radio atau gelombang mikro yang memantul dari benda di jalan mereka. Tujuannya mengembalikan sebagian kecil dari energi gelombang untuk hidangan atau antena yang biasanya terletak di tempat yang sama dengan pemancar.

Jenis radar di SV STELLA 28 yaitu bistatic radar yang merupakan suatu jenis sistem radar yang komponennya terdiri dari pemancar sinyal (transmitter) dan penerima sinyal (receiver). Objek dapat di deteksi berdasarkan sinyal yang di pantulakan oleh objek tersebut ke pusat antena.

Terdapat 2 radar di SV. Stella 28 yang dalam kondisi layak, keduanya di pakai secara bergantian dan dalam kondisi yang baik.

Dalam pembahasan ini, penulis telah melakukan beberapa kali pengamatan saat kapal sedang melakukan perjalanan.ataupun berlabuh sehubungan dengan penggunaan radar guna mencegah bahaya tubrukan.

Beberapa masalah yang timbul dari pengamatan yang sudah dilakuka tersebut dapat kita ambil sebagai berikut :

a. Pada tanggal 14 oktober 2018 saat memasuki Tanjung Karawang. cuaca saat itu sedang gelombang dan berangin kencang, dan pada saat itu yang berdinas jaga adalah mualim II. Namun saat itu ada nelayan yang sedang crossing di haluan kapal. Nelayan tersebut hampir tertabrak oleh

(4)

kapal di karenakan mualim jaga kurang melaksanakan pengamatan dengan cermat, hal ini bukan karena kualitas radar yang kurang baik atau pengoprasian yang buruk namun merupakan kurang sadarnya penggunaan radar secara optimal sehingga cenderung meremehkan hal kecil yang dapat terjadi, kejadian ini merupakan salah satu bentuk kurang optimalnya penggunaan radar di SV. Stella 28. Kejadian tersebut terjadi pada dini hari jam 02.54.

b. Pada saat perjalanan dari Jakarta ke lokasi PHE ONWJ tanggal 28 November 2018 pada saat itu memasuki Tanjung Karawang tepatnya pada siang hari radar di matikan. Pada saat itu ada bahaya tubrukan dari buritan kapal yang tidak di ketahui mualim jaga di karenakan mualim jaga hanya mengamati haluan. Hal ini juga merupakan kelalaian ataupun bentuk tidak optimalnya penggunaan radar di SV.

Stella 28 yang cenderung jarang sekali menggunakan radar ketika siang hari, radar di gunakan saat siang hari biasanya karena kondisi sedang hujan atau jarak pandang terbatas selain saat cuaca buruk radar hampir tidak pernah di gunakan saat siang hari.

Pada saat penulis melakukan penelitian di atas SV. Stella 28 tentang penggunaan radar di atas kapal, tidak tertinggal juga melakukan wawancara terhadap mualim 1 dan mualim 2 selaku perwira deck di atas kapal didapatkan jawaban sebagai berikut.

1) RADAR adalah alat untuk mendeteksi objek yang menggunakan gelombang radio untuk menentukan jarak,arah atau kecepaan objek yang berada di sekitar

(5)

2) Menentukan posisi kapal dari waktu ke waktu, membantu menemukan ada tidaknya bahaya tubrukan, membantu memperkirakan hujan melewati lintasan kapal,

3) Saat penglihatan tebatas, saat memasuki alur pelayaran

4) RADAR adalah alat navigasi kapal yang menggunakan gelombang radio untuk mendeteksi bahaya di sekitar kapal

5) Mengetahui bahaya tubrukan, mengetahui objek di sekitar kapal.

menentukan posisi.

6) Saat penglihatan tebatas, saat memasuki alur pelayaran.

Dari hasil wawancara yang di dapatkan antara jawaban mualim I dan mualim II tentang alat navigasi radar hampir sama. Yaitu mendeteksi objek di sekitar kapal, mencegah bahaya tubrukan dan membantu perwira jaga saat terjadi penglihatan terbatas.

Untuk membuktikan hasil wawancara tersebut, penulis melakukan studi penggunaan radar di atas SV. Stella 28 dengan mengobservasi dan melakukan pengumpulan data yang berada di kapal. Dan didapatkan hasil sebagai berikut.

1) Tabel penilaian perwira jaga :

NO JABATAN STANDAR KOMPETENSI NILAI

1. Mualim 1 − Mampu melaksanakan SOP dengan baik

70

− Mengerti fungsi pada setiap tombol pada radar

75

− Kecakapan dalam memakai alat navigasi radar

70

− Memahami fungsi utama alat navigasi Radar

70

(6)

TOTAL 215 2. Mualim 2 − Mampu melaksanakan SOP

dengan baik

60

− Mengerti fungsi pada setiap tombol pada radar

70

− Kecakapan dalam memakai alat navigasi radar

65

− Memahami fungsi utama alat navigasi Radar

70

TOTAL 265

Tabel B. Penilaian Perwira Jaga

Keterangan : - Perwira : ≤ 240 = Sangat kurang 240 - 290 = Kurang 291 - 340 = Baik

341 - 400 = Sangat baik

Dari data diatas bisa diketahui bahwa kesadaran crew dalam penggunaan alat navigasi radar bisa dikatakan belum optimal karena masih kurangnya kompeten dalam penguasaan alat navigasi radar.

2. Analisis Data

1. Dari hasil observasi yang di dapatkan jawaban mualim I dan mualim II tentang alat navigasi radar hampir sama. Yaitu mendeteksi objek di sekitar kapal, mencegah bahaya tubrukan dan membantu perwira jaga saat terjadi penglihatan terbatas. Namun untuk penggunaannya masih belum optimal di kapal SV. Stella 28. Untuk membuktikan hasil observasi tersebut, penulis melakukan studi penggunaan radar di atas SV. Stella 28 dengan

(7)

mengobservasi dan melakukan pengumpulan data yang berada di kapal.

Dan didapatkan hasil sebagai berikut.

a. Rincian penggunaan radar SV.Stella 28 selama taruna praktek berlayar dalam 1 tahun terdapat 365 hari, dalam sekali voyage 2 hari dan lama perjalanan 1 hari. Namun penggunaan efektif radar selama berlayar hanya 12 jam dalam sehari, maka efektif penggunaan radar hanya 2112 jam atau 88 hari dalam 1 tahun.

Data tersebut diperoleh dari catatan mualim II tentang penggunaan alat navigasi dan melalui wawancara terhadap perwira deck tentang kebiasaan penggunaan radar di kapal SV. Stella 28. Dari data yang di peroleh masih kurang lengkap di karenakan keterbatasan sumber data yang di dapat di atas kapal, seperti misal tidak difungsikannya logbook penggunaan radar sehingga tidak dapat di ketahui secara detail penggunaan radar tersebut.

2. Dari data tersebut dapat di analisis bahwa:

Kurangnya pengetahuan/pengoperasian terhadap penggunaan alat navigasi radar dan fungsi - fungsinya.

Dalam kasus – kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi khususnya di Indonesia, rata – rata selain dari kurangnya pengamatan di sekitar kapal banyak para crew kapal yang kurang memahami akan penggunaan alat navigasi elektronik yaitu radar. Dalam radar yang dioperasikan masi banyak fungsi – fungsi radar yang tidak dipakai/difungsikan dengan baik sesuai dengan fungsi dari radar tersebut. Banyak juga tombol – tombol pada radar yang tidak dimengerti atau tidak digunakan kegunaannya sesuai dengan kondisi yang terjadi pada saat itu. Dalam kasus ini radar sangat

(8)

mempengaruhi aktifitas kerja kapal saat berlayar ataupun juga sangat berperan penting untuk keselamatan awak kapal. Fungsi utama radar ialah sebagai berikut :

a. Untuk menentukan posisi kapal dari waktu ke waktu. Dalam menentukan posisi kapal dengan radar dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu menggunakan baringan dengan baringan, menggunakan baringan dengan jarak dan menggunakan jarak dengan jarak.

b. Memandu kapal keluar – masuk pelabuhan atau perairan sempit.

Pada posisi Head Up, radar sangat efektif dan efisien untuk membantu para nakhoda atau pandu dalam melayarkan kapalnya keluar-masuk pelabuhan, sungai atau alur pelayaran sempit.

c. Membantu menemukan ada atau tidaknya bahaya tubrukan.

Dengan melihat pada layar Cathoda Ray Tube (CRT) adanya pantulan atau echo dari awan yang tebal.

d. Membantu memperkirakan hujan melewati lintasan kapal.

Dengan melihat pada layar radar (Cathoda Ray Tube) adanya pantulan atau echo dari awan yang tebal.

3. Dari data yang di peroleh dapat di analisis bahwa:

Kurangnya kesadaran tentang pentingnya penggunaan alat navigasi elektronik setiap saat.

Saat saya melakukan pengamatan di atas kapal, ketika kapal sedang melakukan sebuah pelayaran pada saat siang hari radar pada kapal tidak dioperasikan sesuai dengan kegunaanya di atas kapal untuk

(9)

membantu bernavigasi. Dalam hal ini bahaya tubrukan suatu saat dapat terjadi dikarenakan terlalu menyepelekan tentang betapa pentingnya radar saat bernavigasi khususnya pada siang hari. Sering sekali saat siang hari khususnya pada mualim jaga saat itu radar tidak dioperasikan diatas kapal dan hanya melakukan pengamatan sekeliling saja. Dalam hal itu dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan di atas kapal dan juga membahayakan kapal di sekitarnya. Dalam hal ini ada beberapa Perwira Jaga yang masih belum memenuhi standar sertifikasi kru kapal yang ada di STCW 1995. Dan dari keterangan yang di dapat dari beberapa Perwira Jaga, Perwira Jaga masih belum mengerti dan memahami isi dari STCW 1995 dan COLREG 1972 dikarenakan Perwira Jaga ada yang tidak mengerti Bahasa Inggris dengan baik. Maka, Perwira Jaga hanya melakukan kegiatan berdasarkan kebiasaan.

4. Dari data yang di peroleh dapat di analisis bahwa:

Tidak ada prosedur pengawasan terkait pemberlakuan SOP Dinas jaga.

Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah maupun non-pemerintah, usaha maupun non-usaha, berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif, dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Adapun prinsip umum tugas jaga ialah

1. Pengaturan tugas jaga di kapal oleh nahkoda meliputi :

• Tugas jaga laut

(10)

• Tugas jaga pelabuhan

• Tugas jagaradio

Menentukan komposisi petugas jaga termasuk bawahan yang ikut serta beberapa factor dibawah ini harus menjadi pertimbangan

• Anjungan tidak pernah ditinggal kosong

• Keadaan cuaca, jarak tampak siang maupun malam

• Penggunaan dan kondisi operasional peralatan navigasi

• Apakah dilengkapi dengan kemudi otomatis ?

• Kamar mesin yang tidak di jaga

• Keadaan khusus yang mungkin terjadi, sehubungan dengan operasi

kapal yang tidak sebagaimana mestinya

Adapun juga saat yaitu saat melaksanakan tugas jaga laut seperti

• Tugas jaga laut dilakasanakan di anjungan kapal

• Regu jaga terdiri dari : perwira jaga, juru mudi dan pengawas/panjarwal

• Pengaturan tugas jaga

a. Jam jaga saat tugas jaga

b. Pengaturan tugas jaga, khususnya perwira tugas jaga sepenuhnya diserah kepada nahkoda kapal

• Prosedur serah terima jaga

• Pelaksanaan tugas jaga

a. Tugas jaga menghadapi bahaya tubrukan b. Tugas jaga mendampingi pandu

c. Tugas jaga navigasi

(11)

• Serah terima tugas jaga

Dalam kasus ini, terutama di kapal saya. Mualim banyak yang menghiraukan SOP dinas jaga di kapal pada umumnya, seperti dalam hal penggunaan radar yang seharusnya digunakan sewaktu kapal berlayar namun pada kenyataannya tidak digunakan atau dioperasikan ketika siang hari. Pentingnya SOP akan diatas kapal agar para crew siap menghadapi kondisi apapun yang terjadi di sekitar kapal kita.

C. Pembahasan

Untuk memecahkan masalah-masalah mengenai kejadian di atas penulis mencoba memberikan pemecahan maslah sebagai berikut:

1. Alternatif pemecahan masalah untuk kurangnya pengetahuan/pengoperasian alat navigasi elektronik radar dan fungsi – fungsinya.

Seorang mualim seharusnya mampu dan pandai dalam menggunakan alat navigasi elektronik karena mereka mempunyai tanggung jawab besar terhadap kapal khususnya pentingnya keselamatan kapal saat kapal berlayar dan mereka selalu siap dalam kondisi apapun yang terjadi di atas kapal. Untuk itu perlunya management suatu perusahaan saat merekrut harus benar – benar tepat saat merekrut seorang mualim. Serta perlunya melakukan assessment setiap jangka waktu tertentu agar mengetahui mualim tersebut memang benar –benar mampu menjadi seorang mualim dan mampu bertanggung jawab sesuai

(12)

dengan jabatan mereka masing – masing. Pendidikan dan pelatihan ini digunakan sebagai dasar untuk menambah pengetahuan bagi kru kapal. Pengetahuan dan kemampuan profesional bagi mereka harus diberikan pembekalan teknis.

Pendidikan dan Pelatihan diperlukan agar dalam bekerja di atas kapal tidak lagi sesuai dengan kebiasaan. Perusahaan pelayaran juga harus membuat sistem pendidikan dan pelatihan untuk para Nahkoda dan awak kapal lainnya supaya dapat mengetahui dan melaksanakan tugasnya untuk mencegah tubrukan di laut.

Untuk menjamin kelanjutan tugas dan agar pekerjaan berjalan baik dan mengantisipasi perkembangan baru teknologi dan peraturan tambahan yang berjalan dengan cepat, maka dibutuhkan pendidikan dan pelatihan untuk karyawan yang lama atau yang baru.

Salah satu realisasi yang diwujudkan di kapal yaitu dengan melakukan kegiatan OBT (On Board Training) oleh perusahaan, sedangkan semua ini memerlukan sistem pendidikan dan sertfikasi yang spesifik untuk masing-masing personil.

2. Alternatif pemecahan masalah kurangnya kesadaran tentang pentingnya penggunaan alat navigasi elektronik setiap saat.

Terkait dengan kurangnya pengetahuan para crew diatas kapal akan pengoperasian terhadap penggunaan radar dan fungsinya, sebelumnya para crew harus benar – benar diberi wawasan atau pengetahuan terlebih

(13)

dahulu akan pentingnya keselamatan kapal saat bernavigasi. Terlebih jika kondisi cuaca tidak memungkinkan saat bernavigasi radar sangat berguna dan banyak mengambil peran penting akan keselamatan kapal saat bernavigasi. Hal ini dapat dilaksanakan dengan sering mengadakan safety meeting diatas kapal agar kita mengetahui pentingnya keselamatan diatas kapal khususnya tentang penggunaan atau fungsi dari radar saat kapal bernavigasi. Selain itu pihak management kantor pun harus benar benar pintar dalam merekrut seorang crew. Bisa diihat dengan

a. Pengalaman dia saat bekerja

b. Berapa lama dia bekerja dia atas kapal

c. Melihat track record dia saat menjabat menjadi mualim

Setelah semua dirasa cukup makan mualim tersebut layak untuk bisa bekerja dia atas kapal.

3. Dalam kasus ini, perlunya tentang tanggung jawab dan tugas pada bagian mereka masing – masing. Seharusnya para perwira diatas kapal harus benar – benar mematuhi apa tugas dan tanggung jawab mereka masing masing. Untuk itu pada pemecahan masalah ini penulis menuangkan pengalaman / pengetahuan yang didapat selama bekerja di atas kepada para pembaca yang masih awam tentang pelaksanaan tugas jaga, sebagai tambahan ilmu pengetahuan selain yang diperkenalkan oleh para dosen tentang hal tersebut. Adapun hal-hal yang harus diketahui sebelum melaksanakan tugas jaga yaitu :

a. Serah terima tugas jaga.

b. Tugas jaga dalam kondisi-kondisi dan daerah yang berbeda.

(14)

c. Perairan pantai dan perairan padat lalu lintas.

d. Persiapan untuk serah terima tugas jaga.

A. Pengamatan

Pengamatan yang baik harus selalu dilaksanakan sesuai dengan aturan 5 peraturan internasional pencegahan tubrukan di laut kaitannya dengan tanggung jawab perwira jaga di atas kapal harus sesuai dengan tujuan :

a) Menjaga kewaspadaan secara terus menerus dengan penglihatan dan pendengaran dan juga dengan sarana lain yang ada hubungannya dengan setiap perubahan

b) Memperhatikan sepenuhnya situasi-situasi dan resiko-resiko tubrukan, kandas dan bahaya navigasi lain

c) Tugas jaga harus mampu memberikan perhatian penuh untuk menjamin suatu pengamatan yang baik, dan tidak boleh diberikan tugas lain kepada seseorang karena dapat menggangu pelaksanaan pengamatan.

(15)

A. KESIMPULAN

Pada pembahasan sebelumnya telah di lakukan analisa terhadap permasalahan yang ada. Dari hasil analisa tersebut di peroleh beberapa pemecahan masalah, sehingga dapat di simpulkan bahwa:

1. Safety Meeting yang berjalan tiap jangka waktu tertentu belum terlaksanakan dengan baik dan benar.

2. Pihak kantor dalam merekrut kru kapal masih dikatakan kurang teliti dan cermat dalam segi kemampuan dan kompetensifnya.

Penggunaan alat navigasi elektronik memang sangat bermanfaat untuk keselamatan di atas kapal karena dapat membantu mendeteksi berbagai macam bahaya tubrukan yang ada di sekitar kapal. Adapun upaya untuk memaksimalkan fungsi alat radar yaitu dengan cara lebih meningkatkan kesadaran penggunanya untuk memaksimalkan penggunaan radar tersebut terlebih ketika malam hari karena keadaan yang gelap membatasi pengelihatan untuk mengamati situasi sekeliling kapal kita.

B. SARAN

Dari pembahasan sehubungan dengan masalah penelitian tentang sudahkah alat navigasi elektronik radar digunakan secara optimal serta manfaatnya untuk keselamatan di atas kapal, maka penulis mencoba untuk mengajukan saran sebagai upaya untuk mengoptimalkan penggunaan alat navigasi elektronik khususnya radar guna keselamatan di atas kapal SV.

(16)

Stella 28 yang di harapkan dapat bermanfaat. maka penulis menyarankan sebagai berikut :

1. Melaksanakan atau mengadakan Safety Meeting terutama untuk membahas tentang keselamatan pelayaran di atas kapal.

2. Melakukan recruitment kapal berdasarkan pengalaman selama bekerja sebagai mualim pada kapal serta melihat track record kru kapal semasa bekerja di atas kapal.

Referensi

Dokumen terkait

As for the observation sheet using 10 core competence on pedagogical competence, namely mastering the characteristics of students, mastering learning theories and educational principles

Based on the research findings, the researcher found the results as follows; 1 there are two kinds of learning objectives, namely general learning objectives and specific learning