Nama : Sholikhatunisaul Faridoh
NIM : 122470006
Program Studi : Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu Kelas Kewarganegaraan: R7
ANALISIS SEJARAH DEMOKRASI INDONESIA
Demokrasi merupakan sistem pemerintahan di mana kekuasaan didapat dari rakyat melalui undang-undang dan pemilihan umum. Di dalam konteks demokrasi, hak-hak individu dan kelompok masyarakat diprioritaskan, dan semua orang memiliki kemungkinan untuk mengambil bagian dalam proses pemerintahan. Sejarah demokrasi di Indonesia telah melalui beberapa periode yang dalam perjalanannya melalui banyak rintangan dan tantangan. Berikut merupakan analisis dari proses demokrasi di Indonesia dalam berbagai periode.
1. ORDE LAMA
Pada masa Soekarno dan Soeharto, Indonesia mengalami sistem demokrasi terpimpin dan demokrasi Pancasila, yang memiliki efektivitas terbatas dan dikontrol oleh elit politik.
Berikut adalah tantangan demokrasi pada masa orde lama:
a. Demokrasi Terpimpin
Pada masa Demokrasi Terpimpin, Soekarno mengakhiri konstitutan pada tahun 1959 dan mendeklarasikan demokrasi terpimpin, yang membawa kekuasaan ke tangan presidensial dengan minimal kontrol parlemen dan partai-partai. Ini menyebabkan kurangnya transparansi dan kebebasan dalam proses pemerintahan.
b. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila dibangun sebagai alternatif untuk sistem demokrasi liberalis yang tidak berhasil menyelesikan krisis politik di Indonesia pada awalnya. Namun, demokrasi Pancasila juga memiliki batasan dalam mengintegrasikan hak-hak masyarakat dan mempromosikan pluralisme politik.
Tantangan Demokrasi Pada Masa Orde Lama:
Pemerintahan Soekarno dan Soeharto memiliki kontrol total terhadap keputusan dan struktur pemerintahan, yang mengakibatkan dibatasinya kebebasan dan kreativitas masyarakat dalam proses pemerintahan.
Kekurangan transparansi dan kebebasan: Sistem demokrasi terpimpin dan demokrasi Pancasila memiliki kekurangan berupa transparansi dan kebebasan dalam proses pemerintahan.
Pluralisme politik terbatas: Demokrasi Pancasila memiliki batasan dalam mengintegrasikan hak-hak masyarakat dan memprioritaskan pluralisme politik.
2. ORDE BARU
Pada masa Orde Baru, Indonesia mengalami beberapa kelebihan dan juga mengalami tantangan demokrasi yang melibatkan stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan nasional. Berikut adalah beberapa kelebihan demokrasi pada masa Orde Baru:
Stabilitas Politik
Pemerintahan Orde Baru membawa stabilitas politik yang relatif terbuka dari krisis politik yang sering terjadi pada masa sebelumnya.
Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintahan Orde Baru berhasil memulihkan kondisi ekonomi Indonesia yang hancur akibat krisis ekonomi pada masa Orde Lama. Soeharto berhasil menjalin kerjasama dengan negara-negara donor dan lembaga-lembaga keuangan internasional, seperti IMF, Bank Dunia, ADB, dan lain-lain.
Pembangunan Nasional
Pemerintahan Orde Baru berhasil melaksanakan berbagai program pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti meningkatkan kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan industri.
Konsolidasi Lembaga Negara
Pemerintahan Orde Baru mengadakan pembentukan lembaga-lembaga negara yang sesuai dengan konstitusi UUD 1945, yang membantu dalam menjaga stabilitas dan konsistensi dalam penerapan Pancasila sebagai ideologi negara.
Pada masa Orde Baru di bawah pemerintahan Soeharto, Indonesia mengalami otoritarianisme yang kuat dengan kontrol politik yang ketat. Berikut adalah tantangan demokrasi pada masa Orde Baru:
Otoritarianisme
Pemerintahan Soeharto didominasi oleh otoritarianisme yang kuat, dengan kontrol politik yang ketat dan pembatasan terhadap kebebasan berpendapat serta kebebasan pers. Sistem pemerintahan yang otoriter menghambat partisipasi politik masyarakat dan pembentukan opini publik yang kritis.
Pembatasan Kebebasan
Kebebasan berpendapat, berkumpul, dan berekspresi dibatasi secara ketat oleh pemerintah, sehingga membatasi ruang untuk kritik dan perbedaan pendapat. Media massa dikendalikan dan disensor untuk memastikan narasi yang sesuai dengan kepentingan rezim.
3. MASA REFORMASI – SEKARANG
Pada masa Reformasi di Indonesia, terdapat sejumlah kelebihan yang muncul seiring dengan perubahan sistem politik yang terjadi. Partisipasi masyarakat dalam proses politik meningkat, memperkuat fondasi demokrasi negara. Reformasi juga membawa stabilitas ekonomi melalui langkah-langkah reformasi ekonomi yang positif. Selain itu, sistem demokratis semakin diperkuat dengan adanya mekanisme checks and balances yang lebih luas, menghentikan dominasi pemerintah pusat.
Di sisi lain, tantangan-tantangan juga muncul pada masa Reformasi. Korupsi dan nepotisme masih menjadi masalah serius yang menghambat kemajuan reformasi. Transisi menuju sistem demokrasi yang lebih terbuka dan liberal memerlukan perubahan dalam mindset dan kultur politik. Persaingan antara partai politik baru memicu polarisasi dan konflik politik, sementara pengaruh TNI dalam politik masih cukup kuat.
Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan dan akses informasi juga menjadi tantangan dalam memperkuat demokrasi. Keraguan masyarakat terhadap sistem politik yang baru membuat proses reformasi menjadi sulit dilaksanakan. Semua tantangan ini menuntut kerja keras dan komitmen bersama untuk memperkuat demokrasi di Indonesia melalui Reformasi yang sedang berlangsung.