• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Demokrasi Politik di Indone

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Implementasi Demokrasi Politik di Indone"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantas kami ucapkan kecuali rasa syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayat–Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Sosial dan Politik ini tepat waktu.

Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penulisan makalah ini karena keterbatasan yang kami miliki, oleh karena itu kami mengharapkan pembaca berkenan memberikan kritikan dan saran yang bersifat perbaikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pada kesempatan ini kami mengucapakan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan arahan dan bimbingan serta motivasi sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada:

1. Bapak Rowland Bismark.F.Pasaribu selaku dosen mata kuliah Sosial dan Politik Universitas Gunadarma.

2. Keluarga yang selalu memberi motivasi selama proses pengerjaan makalah ini.

3. Teman-teman yang sangat membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat, dan nikmatnya kepada kita semua.

Jakarta, 1 July 2013

Kelompok II

(2)

The Republic of Indonesia is a democratic country. Indonesia is the third largest democratic country in the world. Meaning of democracy itself is a government in which supreme power is held by the people. And democratic government is run from the people, by the people and for the people. Democracy in Indonesia is shown by the legislative elections are conducted openly with the determination of a majority vote (voting), the independent community in the expression of opinion and expression and freedom of the press in the media discourse.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……….. 1

ABSTRACT ………..……… 2

DAFTAR ISI ……….………..…… 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG ………..……… 4

1.2. RUMUSAN MASALAH ………..……… 4

1.3. TUJUAN MAKALAH ………..……… 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. STRUKTUR POLITIK ……….. 5

2.2. SISTEM PEMERINTAHAN ……….……….……… 11

2.3. DEFINISI DEMOKRASI ……….………..… 16

BAB III PEMBAHASAN 3.1. IMPLEMENTASI DEMOKRASI DI INDONESIA …...……… 22

BAB IV KESIMPULAN ……….…………..…… 26

BAB V PENUTUP ……….………...……… 27

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Negara Republic Indonesia adalah negara demokrasi. Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Makna demokrasi sendiri adalah pemerintahan dimana kekuasaan tertinggi dipegang oleh rakyat. Dan pemerintahan demokrasi dijalankan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi di Indonesia ditunjukkan oleh adanya pemilihan umum legislatif secara terbuka yang dilakukan dengan penentuan suara terbanyak (voting), bebasnya masyarakat dalam berekspresi dan mengeluarkan pendapat serta kebebasan media pers dalam berwacana. Dalam makalah ini akan kami ulas lebih detail bagaimana tahapan-tahapan system pemerintahan Indonesia pra-demokrasi sampai saat ini serta implementasi demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat.

1.2. Rumusan Masalah

Mengacu pada definisi umum demokrasi yang mengatasnamakan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, dirasakan dapat membimbing dan membawa pemerintahan Indonesia kearah yang lebih baik dan lebih beradab. Sejarah dimulainya demokrasi di Indonesia adalah sejak masa pasca orde baru dan reformasi setelah lengsernya Soeharto dari jabatannya sebagai presiden, serta dari aspirasi rakyat yang sudah muak dengan system pemerintahan otoriter yang dinilai terlalu keras dan meniadakan HAM maka timbullah reformasi yang menjadi cikal bakal lahirnya suatu sistem pemerintahan baru yakni pemerintahan demokrasi.

1.3. Tujuan Makalah

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Struktur Politik

(6)

politik selalu berkaitan dengan alokasi nilai-nilai yang bersifat otoritatif (perintah) yaitu suatu cara untuk mempengaruhi oranglain dengan penggunaan kekuasaan dan distribusi. Sebagaimana yang Bertrand Russel katakan mengenai kekuasaan, bahwa kekuasaan adalah konsep yang mendasar dalam ilmu social, seperti halnya energy dalam konsep ilmu alam. Dan juga pendapat menurut Muchtar Affandi kekuasaan adalah kapasitas, kapabilitas, atau kemampuan untuk mempengaruhi, menyakinkan, mengendalikan, menguasai dan memerintah orang lain. Jadi dari pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa struktur politik adalah suatu badan atau organisasi yang didalamnya terdapat unsur-unsur atau komponen pembentuk politik yang saling berhubungan serta mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi ‘oranglain’. Yang dimaksud oranglain disini adalah masyarakat luas. Dan dalam struktur politik kita dapat melihat bagaimana kehidupan masyarakat suatu Negara dipengaruhi oleh dua factor utama, yaitu factor fisik (geografi dan demografi) dan factor social (teknologi, lembaga, kebudayaan). Berikut lebih detailnya mengenai factor fisik dan factor social:

A. Struktur Fisik

Struktur fisik membahas adanya kumpulan manusia yang menduduki suatu wilayah dan berinteraksi kepada sesamanya yang biasa disebut penduduk atau suatu komunitas social yang terikat pada lingkungan geografisnya.

a. Struktur Geografis

Wilayah atau territorial sangat mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan berpolitik yaitu perebutan wilayah, kekayaan alam/bahan mentah, rute transportasi dan jaringan komunikasi sering kali menjadi penyebab terjadinya konflik antar para pelaku politik/penguasa. Terdapat tiga factor yang mempengaruhi kehidupan berpolitik jika dilihat dari sisi geografisnya, yaitu:

1. Iklim

(7)

lebih berani serta adanya tambahan dorongan untuk melakukan sesuatu yang tidak terduga. Walaupun pengaruh iklim terhadap kehidupan berpolitik tidak dapat disangkal, tapi pengaruhnya bersifat tidak mutlak (tidak selalu). Misalnya, di suatu negara yang beriklim sangat dingin tidak memungkinkan terjadinya interaksi politik dan kehidupan berpolitik bahkan tidak akan ada perkembangan social maupun politik di dalamnya. Karena untuk bertahan hidup saja manusia sangat sulit apalagi untuk mengurusi hal-hal yang bersifat kenegaraan.

2. Sumber Daya Alam

(8)

merupakan ‘wish-list’ yang harus dibenahi jika ingin melipatgandakan kualitas dan kuantitas produksi dalam negri. Terlebih untuk sector ekspor yang dapat menigkatkan devisa negara.

3. Territorial atau Ruang

Territorial atau ruang merupakan tempat manusia melaksanakan berbagai aktivitas di kehidupannya. Struktur ruang alami (non-buatan) sebagai contoh: Mesir kuno, lembah nil yang tanahnya subur karena endapan fluvial tapi tertutup oleh gurun-gurun pasir. Oleh karena itu Mesir harus mengembangkan sebuah system penampungan air dan mempertahankan saluran-saluran juga pompa. Dalam hal ini dibutuhkan suatu konsep yang nyata, organisasi social yang sangat maju serta ke-solid-an pemerintahan negara tsb dalam menangani masalah ini. Lalu territorial atau wilayah tempat bermukimnya penduduk harus dilindungi dengan batas-batas yang menyatakan wilayah kekuasaan. Negara harus melindungi kawasannya, bahkan untuk pulau terluar juga harus dipastikan jaminan keamanan yang didapatkan oleh penduduk di wilayah tersebut.

b. Struktur Demografis (Kependudukan)

(9)

B. Struktur Sosial

Dalam kehidupan berpolitik suatu negara, tak lepas dari pengaruh factor-faktor social yang bersifat buatan manusia (ciptaan manusia). Factor social termasuk didalamnya:

a. Keterampilan Teknologis

(10)

Dunia kini memasuki era digitalisasi. Suatu keadaan dimana semua interaksi dapat dilakukan secara digital (cyber world). Contohnya: dengan banyaknya aplikasi pada smartphone memungkinkan kita untuk selalu ‘stay in connected’ dengan kerabat. Mudahnya berkirim pesan singkat (SMS, chat, line, whatsapp, bbm dll) maupun surat elektronik (e-mail) secara perlahan tapi pasti menyingkirkan eksistensi kantor pos sebagai media berkirim surat. Dan perbedaan jarak juga tidak terlalu bermasalah karena dengan bantuan video call kita tetap dapat bertatap muka dengan orang tanpa harus bertemu langsung. Sangat jelas sekali bahwa kemudahan berinteraksi sangat membantu manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari serta mengefisienkan waktu, tenaga dan uang. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi yang canggih seperti sekarng ini manusia dapat memperluas jangkauannya ke berbagai belahan dunia serta mempermudah kontak antar budaya. Namun, disisi lain pola pikir manusia modern menjadi berubah dan ingin semuanya serba instan dan praktis. Bahkan saat ini kita sudah jarang melihat anak kecil (berumur rata-rata 3-7tahun) lebih mengerti bermain dengan gadget (ipad, tablet, bb dll) dibanding bermain permainan sewaktu kita kecil dahulu. Sungguh memang ironis, tapi itulah dampak kemajuan teknologi disamping manfaat dan kemudahannya jika tidak diimbangi dengan rasa nasionalisme tinggi.

b. Lembaga-Lembaga Sosial

(11)

c. Kebudayaan

Kebudayaan dalam arti luas mengacu kepada kumpulan atau gabungan semua unsure kehidupan antar lain: alam, zaman, pola hidup, pola perilaku, pola pikir, interaksi social, agama, adat istiadat, aturan-aturan, norma serta seluruh hasil cipta manusia yang menghasilkan suatu peradaban. Kebudayaan merupakan ciri khas atau jati diri suatu negara sebagai identitas bangsa. Dan dalam arti sempit, kebudayaan mengacu pada keyakinan. Keyakinan yang dimaksud disini adalah sebagai pandangan, ide, dan gagasan. Ide yang bersifat subjektif terbagi dua yaitu ideology dan mitos. Lalu pengaruh keyakinan terhadap kehidupan politk terkait pada masalah legitimasi kekuasaan yang terkait dengan perbedaan keyakinan di masyarakat. Faktor kultural menentukan gaya suatu rezim dalam kehidupan politiknya. Sebagai contoh: demokrasi Inggris tergantung dari gaya tertentu dari kehidupan parlementer, hubungan antara pemerintah dan wakil rakyat.

2.2.

Sistem Pemerintahan

A. Definisi Sistem Pemerintahan

Pemerintah berasal dari kata perintah, dimana didalam pelaksanaannya terdapat dua pihak yang saling berkaitan. Pihak yang memerintah memiliki kekuasaan dan wewenang untuk memerintah, dan pihak yang diperintah memiliki ketaatan dalam melaksanakan perintah.

(12)

a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan

System pemerintahan dapat disebut sebagai cara menyuruh melakukan sesuatu atau tatanan kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, provinsi atau negara. Dalam arti sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah, membawa dan mengayomi yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dan dalam arti luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu negara dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Kekuasaan dalam suatu negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:

 Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau kekuasaan menjalankan pemerintahan.

 Kekuasaan Legislatif yang berarti kekuasaan membentuk undang-undang.

 Kekuasaan Yudikatif yang berarti kekuasaan untuk mengadili terhadap pelanggaran atas undang-undang.

Lembaga-lembaga yang terdapat dalam suatu system pemerintahan bertugas dan berkerja sama untuk saling mendukung kinerja pemerintah demi terwujudnya cita-cita dan tujuan pemerintahan Indonesia.

(13)

keadilan social. System pemerintahan suatu negara harus dapat melindungi segenap bangsa dan menjamin keamanan rakyatnya.

Menurut C.F. Strong dalam bukunya Modern Political Constitution mengatakan: “Government in the broader sense, is changed with the maintenance of the peace and security of state with in and with out. It must therefore, have first military power or the control of armed forces, secondly legislative power or the means of making law, thirdly financial power or the ability to extract sufficient money from the community to defray the cost of defending of state and of enforcing the law it makes on the state behalf.”

C.F. Strong mengatakan bahwa pemerintahan dalam arti luas mempunyai kewenangan untuk memelihara kedamaian dan keamanan negara, ke dalam maupun ke luar. Oleh karena itu, pertama harus mempunyai kekuatan militer atau kemampuan untuk mengendalikan angkatan perang (mempunyai system pertahanan jika sewaktu-waktu negara diserang, kita mempunyai angkatan bersenjata), yang kedua harus mempunyai kekuatan legislative atau dalam arti pembuatan undang-undang maupun aturan serta kebijakan, dan yang ketiga harus mempunyai kekuatan financial atau kemampuan untuk mencukupo keuangan negara dalam rangka membiayai ongkos keberadaan negara dalam menyelenggarakan peraturan. Hal tersebut dilakukan dalam rangka penyelenggaraan kepentingan negara.

(14)

B. Bentuk Pemerintahan

Bentuk-bentuk pemerintahan dunia terbagi dua, yaitu:

1. Bentuk Kerajaan (Monarki)

Monarki, berasal dari bahasa Yunani “monos” yang berarti satu, dan “archein” yang berarti pemerintah. Monarki merupakan sejenis pemerintahan dimana Raja menjadi Kepala Negara. Monarki atau sistem pemerintahan kerajaan adalah sistem pemerintahan tertua di dunia.

Garner menyatakan bahwa setiap pemerintahan yang didalamnya menerapkan kekuasaan yang akhir atau tertinggi pada personel atau seseorang, tanpa melihat pada sumber sifat-sifat dasar pemilihan dan batas waktu jabatannya maka itulah monarki. Kemudian Jellinek menegaskan monarki adalah pemerintahan kehendak satu fisik dan menekankan bahwa karakteristik sifat-sifat dasar monarki adalah kompetensi, untuk memperlihatkan kekuasaan tertinggi negara. Jadi bentuk system pemerintahan monarki adalah kekuasaan dipegang oleh Raja.

2. Bentuk Republik (Republic)

Berdasar kepada isi UUD 1945 pasal 1 ayat (1) yang mengatakan bahwa “Negara Indonesia ialah Negara kesatuan Yang Berbentuk Republik.” Dari kalimat tersebut kita telah mengetahui bahwa bentuk system pemerintahan Indonesia adalah republic dimana sangat ditekankan pentingnya konsepsi negara kesatuan sebagai definisi hakiki negara Indonesia. System pemerintahan bentuk monarki pernah ditolak oleh para anggota BPUPKI mengenai kemungkinan penerapannya untuk Indonesia di zaman modern atau di zaman yang akan datang.

C. Jenis-Jenis Sistem Pemerintahan

System pemerintahan negara dunia dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu:

1. System Pemerintahan Parlementer

(15)

pertanggung jawaban para Menteri terhadap Parlemen. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja. Dan yang disebut eksekutif adalah cabinet beserta jajarannya yang bertanggung jawab sendiri atau bersama-sama kepada parlemen.

a. System parlementer dua partai

Ketua partai politik yang memenangkan pemilu langsung ditunjuk menjadi perdana menteri. Dan seluruh menteri dalam cabinet adalah mereka yang terpilih sebagai anggota parlemen. Namun dengan konsekuensi setelah diangkat menjadi menteri harus non-aktif dalam parlemen. Karena partai politik yang menguasai cabinet adalah sama dengan partai politik yang memenangkan pemilu. Misalnya, system parlementer di Inggris.

b. System parlementer multi partai

Dalam system pemerintahan multi partai, cabinet terdiri atas perwakilan dari beberapa partai. Karena koalisi system ini didasarkan pada kompromi, kadang-kadang terjadi setelah cabinet berjalan. Dukungan yang diberikan oleh salah satu partai politik ditarik kembali dengan cara menarik menterinya. Sehingga dalam system parlemen multi partai sering terjadi ketidakstabilan pemerintahan.

2. System pemerintahan presidensial

(16)

Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensial terdiri dari tiga unsur yaitu:

a. Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait.

b. Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa saling menjatuhkan.

c. Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.

Walaupun di dalam sistem presidensial seorang presiden memiliki posisi yang kuat,namun terdapat mekanisme untuk mengontrol presiden yang nantinya dapat diterapkan apabila presiden melakukan pelanggaran konstitusi,pengkhianatan terhadap negara,dan terlibat masalah kriminal maka presiden dapat di lengserkan dan posisi nya di gantikan oleh wakil presiden yang menjabat saat itu.

(17)

2.3.Demokrasi

Pengertian umum demokrasi ialah system pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata “demos” dan “kratos”. Demos berarti rakyat, sedangkan kratos atau kratein berarti pemerintahan. Jadi pengertian atau definisi demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat untuk rakyat atau pemerintahan untuk mereka yang diperintah. Demokrasi secara etimologis adalah bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi secara langsung dalam perumusan, pengembangan dan pembuatan hukum. Demokrasi sendiri mencakup kondisi sosial, ekonomi dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.

Pengertian Demokrasi menurut para ahli:

 Abraham Lincoln

Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat,oleh rakyat,dan untuk rakyat.

 Charles Costello

Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.

(18)

menentukan. Menjaga proses demokratisasi adalah memahami secara benar hak-hak yang kita miliki, menjaga hak-hak tersebut agar dihormati dan melawan siapapun yang melanggar hak tersebut.

Gus Dur menyatakan bahwa landasan demokrasi di Indonesia adalah keadilan, dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang dan berarti juga setiap orang diberi kebebasan untuk menentukan pilihannya masing-masing. Sebagai pelaku demokrasi individual, kita harus menjunjung hak kita. Jangan biarkan orang lain mengambil alih bahkan terlalu ikut campur dalam kehidupan kita. Tunjukkan kepada oranglain bahwa hak kita harus dihargai sebagai implementasi demokrasi pada masa sekarang.

Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama dalam hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat 2 (dua) asas pokok demokrasi, yaitu:

1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jurdil

2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.

Ada beberapa jenis demokrasi tetapi hanya dua bentuk dasar, yaitu:

 Demokrasi langsung

(19)

 Rakyat memiliki kontrol terhadap kekuasaan politik

 Demokrasi ini mampu meningkatkan kesadaran politik rakyatnya,serta merangsang mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas pribadinya.

 Menurunkan ketergantungan rakyat kepada elit politik

 Mudah di terapkan pada komunitas dengan jumlah kecil Kekurangan Demokrasi langsung:

 Sulit untuk diterapkan pada sebuah komunitas yang besar

 Menguras banyak waktu untuk setiap kebijakan yang butuh di selesaikan secara bersama.

 Sulit untuk menghindari kelompok mayoritas atau dominan

 Demokrasi perwakilan (tak langsung)

Demokrasi perwakilan merupakan suatu bentuk demokrasi dimana seluruh rakyat memilih perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan mengambil keputusan bagi mereka.

Kelebihan Demokrasi Perwakilan

 Lebih mudah digunakan untuk masyarakat yang plural

 Meringankan beban masyarakat dari tugas yang berhubungan dengan kebijakan bersama(perumusan dan pelaksanaan)

 Kekuasaan dan fungsi-fungsi kenegaraan di pegang oleh orang yang lebih mempunyai kapasitas

Kekurangan Demokrasi Perwakilan

(20)

 Rakyat mudah kecewa karena wakil rakyat tidak membawa amanah ketika mereka berkampanye sebelum terpilih

Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:

1. Adanya keterlibatan warga negara dalam pengambilan keputusan politik baik langsung maupun tidak langsung.

2. Adanya pengakuan,penghargaan,dan perlindungan terhadap hak-hak asasi rakyat(warga negara)

3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang

4. Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat penegakan hukum

5. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.

6. Adanya media massa yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.

7. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat

8. Adanya pemilihan umum yang bebas,jujur,adil untuk memilih pemimpin negara dan pemimpin pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.

(21)

A. Prinsip-Prinsip Demokrasi dan Demokrasi Pancasila

Setiap prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah terakomodasi dalam suatu konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi."

Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah:

1. Kedaulatan rakyat

2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah

3. Kekuasaan mayoritas

4. Hak-hak minoritas

5. Jaminan hak asasi manusia

6. Pemilihan yang bebas dan jujur

7. Persamaan di depan hukum

8. Proses hukum yang wajar

9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional

10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik

(22)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1.Implementasi Demokrasi di Indonesia

(23)

makmur. Beliau juga mengutarakan pernyataan yang mirip dengan pernyataan Soekarno, yakni “ekonomi adalah panglima”. Rakyat dibuat bahagia karena harga komoditas dan sembako murah meriah tanpa rakyat tahu bahwa diam-diam Soeharto telah melakukan KKN besar-besaran untuk menambah pundi-pundi ‘uang panas’nya. Namun rakyat tetap diam dan seolah tak tahu menahu soal ini karena lihainya strategi Soeharto dalam membungkam mulut rakyat. Harga dibuat sedemikian rupa agar rakyat bahagia. Tentu saja rakyat tidak ambil pusing karena menurut mereka system pemerintahan seperti ini sudah dapat membuat makmur dan mensejahterakan kehidupan.

(24)

diperjuangkan oleh berbagai pihak di Indonesia akhirnya berhasil menumbangkan rezim Orde Baru yang otoriter di tahun 1998. Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998 Soeharto resmi mundur dari jabatan dan digantikan oleh wakil presiden BJ Habibie. Pasca kejadian tersebut, perubahan mendasar di berbagai bidang berhasil dilakukan sebagai dasar untuk membangun pemerintahan yang solid dan demokratis. Namun, hingga hampir sepuluh tahun perubahan politik pasca reformasi 1997-1998 di Indonesia, transisi menuju pemerintahan yang demokratis masih belum dapat menghasilkan sebuah pemerintahan yang profesional, efektif dan efisien. Demokrasi yang terbentuk sejauh ini, meminjam istilah Olle Tornquist hanya menghasilkan Demokrasi Kaum Penjahat, yang lebih menonjolkan kepentingan pribadi dan golongan ketimbang kepentingan rakyat sebagai pemilik kedaulatan. Contohnya yang nyata dan terjadi saat ini adalah demokrasi politik yang kelewat batas dan memperbolehkan orang awam politik untuk berlomba memperebutkan kursi DPR sebagai anggota legislative karena alasan jaminan kesejahteraan hidup bagi dirinya dan keluarga. Sungguh ironis jika kita melihat banyaknya public figure (artis) berlomba menyalonkan diri menjadi calon legislative. Saat ini demokrasi yang terlihat bukan lagi berpegang teguh pada asas demokrasi yang mengatasnamakan rakyat diatas kepentingan pribadi, melainkan mengatasnamakan kepentingan partai dan pribadi diatas kepentingan rakyat. Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat telah berubah haluan menjadi dari partai, oleh partai dan untuk partai. Dengan keadaaan seperti ini siapa yang patut dipersalahkan?

(25)

Akibat dari semua hal diatas, representasi keberagaman kesadaran politik masyarakat ke dunia public pun menjadi minim. Demokrasi yang terjadi di Indonesia kini, akhirnya hanya bisa dilihat sebagai demokrasi elitis, dimana kekuasaan terletak pada sirkulasi para elit politik. Rakyat hanya berfungsi sebagai pendukung, untuk memilih siapa dari kelompok elit yang sebaiknya memerintah masyarakat.

Lalu saat ini muncullah pertanyaan mengenai pemilihan demokrasi untuk Indonesia. Pertanyaan yang muncul adalah, ”Jika reformasi dan kerusuhan 1998 juga belum dapat menentukan bagaimana model demokrasi yang cocok bagi Indonesia, apakah demokrasi memang tidak cocok bagi Indonesia?” untuk mencoba menjawab pertanyaan diatas, saya ingin menekankan untuk memisahkan antara demokrasi sebagai sistem politik dengan demokrasi sebagai sebuah nilai. Demokrasi adalah sebuah nilai yang memberikan kebebasan dan partisipasi masyarakat. Dengan demokrasi, para warga negara dapat dilibatkan dalam proses pembuatan kebijakan. Maksudnya, setiap individu berhak menentukan segala hal yang dapat mempengaruhi kehidupannya, baik dalam kehidupan personal maupun sosial. Selain itu, demokrasi juga adalah cara yang efektif untuk mengontrol kekuasaan agar tidak menghasilkan penyalahgunaan wewenang.

(26)

BAB IV

KESIMPULAN

(27)

BAB VI

PENUTUP

(28)

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia

http://www.jambiekspres.co.id/berita-6818-demokrasi-politik-demokrasi-ekonomi.html

http://demokrasiindonesia.wordpress.com/2012/07/20/demokrasi-di-indonesia-dan-sejarahnya/

http://asefts63.wordpress.com/materi-pelajaran/pkn-kls-8/pelaksanaan-demokrasi-dalam-berbagai-aspek-kehidupan/

http://en.wikipedia.org/wiki/Democracy

Referensi

Dokumen terkait

Alkohol dan Rokok. Tayangan yang bersifat supranatural dapat menimbulkan musyrik terhadap penontonnya. Maka menanggapi hal ini ada beberapa strategi yang telah

Hasil: Didapati, sebanyak 48,4% mahasiswa yang mengalami stres Data yang ada diuji menggunakan uji korelasi Kendall’s Tau, nilai p yang didapatkan adalah 0,136, menunjukkan

Pengodean diagnosis pada kasus sistem sirkulasi di klinik jantung RSUD Wates tidak dilakukan oleh petugas rekam medis, namun untuk kode diagnosa yang telah

Relasi keruangan merupakan kemampuan untuk memahami bentuk suatu benda atau bagian – bagian dari benda tersebut serta memahami hubungan antara bagian yang satu

Simulasi Ansys Worksbench 14,5 Simulasi yang dilakukan di Ansys Workbench untuk mengetahui penyebaran nilai kalor dengan perbedaan waktu, total Heat Flux di dapat

Memasuki tahun 2008, peningkatan harga komoditas internasional mulai Memasuki tahun 2008, peningkatan harga komoditas internasional mulai mempengaruhi perekonomian daerah

Menurut Sugiyono (2010) untuk menguji kelayakan penggunaan instrument dapat digunakan pendapat para ahli tentang aspek-aspek yang diukur dengan berlandaskan teori tertentu.

Kelompok kami juga setuju dengan pendapat tersebut karena pengimplemtasikan Pancasila terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi adalah suatu kesinambungan