• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA ILMU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA ILMU"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PANCASILA

“PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN”

Disusun oleh :

(Kelompok 6)

Anggota :

Dimas Aditria (L1C016020)

Fransiskus Satria P. (L1C016038)

Ghina Tazkia D. (L1C016043)

Rifki Nur Faizan (L1C016048)

Aldo Prayogo (L1C016072)

Rahmayanti (L1C016076)

PROGRAM STUDI ILMU KELUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

▸ Baca selengkapnya: pertanyaan tentang pancasila sebagai paradigma pembangunan politik

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan taklupa pula kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pancasila Sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan”. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak selaku dosen mata kuliah Pancasila di Universitas Jenderal Soedirman yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pancasila Sebagai Paradigma ilmu di Indonesia, khususnya bagi penulis. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Purwokerto, 1 Desember 2017

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar... ii

Daftar Isi... iii

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Rumusan Masalah... 2

1.3. Tujuan Penulisan... 2

1.4. Manfaat Penulisan ... 2

II. ISI 2.1. Pengertian Paradigma ... 3

2.2. Pancasila sebagai Paradigma... 4

2.3. Hubungan Pancasila dengan Ilmu Pengetahuan... 5

2.4. Implementasi Pancasila sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan. . 6

2.5. Peran Sila-Sila Pancasila dalam Ilmu Pengetahuan... 7

III. PENUTUP 3.1.Kesimpulan... 9

3.2.Saran... 10

(4)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam upaya manusia mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat dan martabatnya maka manusia mengembangkan ilmu pengetahuan. Atas dasar kreativitas akalnya manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dalam rangka untuk mengolah kekayaan alam yang disediakan oleh Tuhan yang Maha Esa. Pancasila yang sila-silanya merupakan suatu kesatuan yang sistematis haruslah menjadi system etika dalam pengembangan ilmu pengetahuan (Calam dan Sobirin, 2008).

Sikap kritis dan cerdas manusia dalam menanggapi berbagai peristiwa di sekitarnya, berbanding lurus dengan perkembangan pesat ilmu pengetahuan. Namun dalam perkembangannya, timbul gejala dehumanisasi atau penurunan derajat manusia. Hal tersebut disebabkan karena produk yang dihasilkan oleh manusia, baik itu suatu teori maupun materi menjadi lebih bernilai ketimbang penggagasnya. Itulah sebabnya, peran Pancasila harus diperkuat agar bangsa Indonesia tidak terjerumus pada pengembangan ilmu pengetahuan yang saat ini semakin jauh dari nilai-nilai kemanusiaan (Kuswanjono dkk, 2012).

(5)

1.2. Rumusan Masalah

Untuk menghidari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, penulis membatasi masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya :

1. Apa itu paradigma ?

2. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai paradigma ?

3. Bagaimana mengimplementasikan Pancasila sebagai paradigma ilmu pengetahuan ?

4. Bagaimana peran sila-sila Pancasila dalam ilmu pengetahuan ? 5. Apa hubungan Pancasila dengan ilmu pengetahuan ?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dalam pembuatan makalah ini, anatar lain : 1. Menjelaskan Pengertian paradigma

2. Menjelaskan Pancasila sebagai paradigma

3. Menjelaskan implementasi Pancasila sebagai paradigma ilmu pengetahuan 4. Menjelaskan peran sila-sila Pancasila dalam ilmu pengetahuan

5. Menjelaskan hubungan Pancasila dengan ilmu pengetahuan

1.4. Manfaat Penulisan

Penyusunan makalah ini mempunyai manfaat bagi pembaca, seperti :

1. Pembaca dapat mengetahui pengertian dari paradigma dan Pancasila sebagai paradigma

2. Pembaca dapat mengetahui implementasi Pancasila sebagai paradigm imu pengetahuan

3. Pembaca dapat mengetahui peran sila-sila Pancasila dan hubungannya dengan ilmu pengetahuan

(6)

II. ISI

Sejak dulu, ilmu pengetahuan mempunyai posisi penting dalam aktivitas berpikir manusia. Istilah ilmu pengetahuan terdiri dari dua gabungan kata berbeda makna, ilmu dan pengetahuan. Segala sesuatu yang kita ketahui merupakan definisi pengetahuan, sedangkan ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode tertentu (Dimyati, 2006).

2.1. Pengertian Paradigma

Paradigma adalah suatu cara pendekatan investigasi suatu objek atau titik awal mengungkapkan point of view, formulasi suatu teori, mendesign pertanyaan atau refleksi yang sederhana. Akhirnya paradigma dapat diformulasikan sebagai keseluruhan sistem kepercayaan, nilai dan teknik yang digunakan bersama oleh kelompok komunitas ilmiyah (Ritzer, 2004). Paradigma identik sebagai sebuah bentuk atau model untuk menjelaskan suatu proses ide secara jelas (Longman, 2002). Paradigma sebagai seperangkat asumsi-asumsi teoritis umum dan hukum-hukum serta teknik-teknik aplikasi yang dianut secara bersama oleh para anggota suatu komunitas ilmiah (Heriyanto, 2003).

(7)

Patton mendefinisikan pengertian paradigma untuk memberikan kejelasan terhadap teori paradigma Kuhn yaitu:

“A paradigm is a world view, a general perspective , a way of breaking down the complexity of the real world. As such, paradigms are deeply embedded in the socialization of adherents and practitioners: paradigms tell them what is important, legitimate, and reasonable. Paradigms are also normative, telling the practitioner what to do without the necessity of long existential or epistemological consideration. But it is this aspect of paradigms that constitutes both their strength and their weakness-their strength in that it makes action possible, their weakness in that the very reason for action is hidden in the unquestioned assumptions of the paradigm.” Paradigma dipahami sama dengan world view (pandangan dunia), general perspective (cara pandang umum), atau way of breaking down the complexity (cara untuk menguraikan kompleksitas). Makna worldview sebagai kepercayaan, perasaan dan apa-apa yang terdapat dalam pikiran orang yang berfungsi sebagai motor bagi keberlangsungan dan perubahan sosial dan moral (Ninian, 2010).

2.2. Pancasila sebagai Paradigma

(8)

secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional (Kaelan, 2003) Menurut Deal Savage & Amstrong (1996:704) Nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia. Hakikat manusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain: a. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga b. Sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial c. Kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk tuhan.

Pembangunan sosial harus mampu mengembangkan harkat dan martabat manusia secara keseluruhan. Oleh karena itu, pembangunan dilaksanakan di berbagai bidang yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Pembangunan, meliputi bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pancasila menjadi paradigma dalam pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan (Suharjana, 2011).

2.3 Hubungan Pancasila dengan Ilmu Pengetahuan

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus senantiasa berorientasi pada nilai-nilai Pancasila. Sebaliknya Pancasila dituntut terbuka dari kritik, bahkan ia merupakan kesatuan dari perkembangan ilmu yang menjadi tuntutan peradaban manusia. Peran Pancasila sebagai paradigma pengembangan ilmu harus sampai pada penyadaran, bahwa fanatisme kaidah kenetralan keilmuan atau kemandirian ilmu hanyalah akan menjebak diri seseorang pada masalah-masalah yang tidak dapat diatasi dengan semata-mata berpegang pada kaidah ilmu sendiri, khususnya mencakup pertimbangan etis, religius, dan nilai budaya yang bersifat mutlak bagi kehidupan manusia yang berbudaya (Iryanti, 2009).

(9)

dari luar negeri, hal ini seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung didalam pengamanan bentuk ancaman yang bersifat multi dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya (Kuswanjono, 2012)

Oleh karena itu. kemajuan dan perkembangan IPTEK sangat diperlukan dalam upaya mempertahankan segala kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia serta menjawab segala tantangan zaman. Dengan penguasaan IPTEK kita dapat tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sesuai dengan sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia. Maka dari itu, IPTEK dan Pancasila antara satu dengan yang lain memiliki hubungan yang kohesif. IPTEK diperlukan dalam pengamalan Pancasila, sila ketiga dalam menjaga persatuan Indonesia. Di lain sisi, kita juga harus tetap menggunakan dasar-dasar nilai Pancasila sebagai pedoman dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi agar kita dapat tidak terjebak dan tepat sasaran mencapai tujuan bangsa (Kuswanjono, 2012).

2.4 Implementasi Pancasila sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan

(10)

yang adil dan beradab dari sila-sila yang tercantum dalam Pancasila (Kaelan, 2002).

Kelompok kami juga setuju dengan pendapat tersebut karena pengimplemtasikan Pancasila terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi adalah suatu kesinambungan dengan Pancasila, maka dari itu pekembangan IPTEK pun harus sejalan dengan nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kita sebagai warga negara Indonesia tentunya sudah tau betul apa saja praktek-praktek yang bisa kita lakukan di dalam kehidupan sehari-hari yang bisa menjadi bukti bahwa kita melakukan seluruh kegiatan tersebut dengan tidak menghilangkan nilai-nilai dasar pancasila. Dengan kata lain kita tetap menjadikan pancasila sebagai panutan untuk melaksanakan segala aspek kehidupan.

Salah satu contohnya adalah dengan selalu menuntut ilmu di manapun dan kapanpun kaki kita berpijak. Akan tetapi, tetap saja kita memperhatikan hak orang lain. Untuk contoh sikap yang menunjukkan bahwa kita melaksanakan kegiatan politik dengan tetap berpegang teguh pada pancasila adalah dengan mengikuti PEMILU. Melalui kegiatan tersebut kita bisa menggunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya, kita bisa memberikan kepercayaan kepada orang yang memang sudah jadi pilihan kita sendiri bukan pilihan karena hasutan sesorang atau hasutan materi. 2.5. Peran Sila-Sila Pancasila dalam Ilmu Pengetahuan

Menurut Kuswanjono dkk. (2012) peran setiap sila Pancasila dalam ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut.

1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa :

Melengkapi ilmu pengetahuan menciptakan perimbangan antara yang rasional dan irasional, antara rasa dan akal. Sila ini menempatkan manusia dalam alam sebagai bagiannya dan bukan pusatnya.

2) Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab :

(11)

Mengkomplementasikan universalisme dalam sila-sila yang lain, sehingga supra sistem tidak mengabaikan sistem dan sub-sistem. Solidaritas dalam sub-sistem sangat penting untuk kelangsungan keseluruhan individualitas, tetapi tidak mengganggu integrasi.

4) Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan :

Mengimbangi otodinamika ilmu pengetahuan dan teknologi berevolusi sendiri dengan leluasa. Eksperimentasi penerapan dan penyebaran ilmu pengetahuan harus demokratis dapat dimusyawarahkan secara perwakilan, sejak dari kebijakan, penelitian sampai penerapan massal.

5) Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia :

(12)

III. PENUTUP 3.1. Kesimpulan

Dalam makalah ini, penulis dapat menyimpulkan beberapa aspek yang telah dijelaaskan seperti :

1.

Paradigma adalah suatu cara pendekatan investigasi suatu objek atau titik awal mengungkapkan point of view, formulasi suatu teori, mendesign pertanyaan atau refleksi yang sederhana. Akhirnya paradigma dapat diformulasikan sebagai keseluruhan sistem kepercayaan, nilai dan teknik yang digunakan bersama oleh kelompok komunitas ilmiyah.

2.

Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara normatif menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional.

(13)

contohnya adalah dengan selalu menuntut ilmu di manapun dan kapanpun kaki kita berpijak.

4. Peran Pancasia dalam lmu pengetahuan pada sila pertama yaitu melengkapi ilmu pengetahuan menciptakan perimbangan antara yang rasional dan irasional, antara rasa dan akal, sila kedua yaitu memberi arah dan mengendalikan ilmu pengetahuan dan dikembalikan pada fungsinya semula, yaitu untuk kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok, lapisan tertentu. Sila ketiga yaitu mengkomplementasikan universalisme dalam sila-sila yang lain. Sila keempat yaitu Eksperimentasi penerapan dan penyebaran ilmu pengetahuan harus demokratis dapat dimusyawarahkan secara perwakilan, sejak dari kebijakan, penelitian sampai penerapan massal. Dan sila kelima yaitu keadilan sosial juga menjaga keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat dan Individualitas merupakan landasan yang memungkinkan timbulnya kreativitas dan inovasi.

5. IPTEK dan Pancasila antara satu dengan yang lain memiliki hubungan yang kohesif. IPTEK diperlukan dalam pengamalan Pancasila, sila ketiga dalam menjaga persatuan Indonesia. Di lain sisi, kita juga harus tetap menggunakan dasar-dasar nilai Pancasila sebagai pedoman dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi agar kita dapat tidak terjebak dan tepat sasaran mencapai tujuan bangsa.

3.2. Saran

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Calam, A. dan Sobirin. 2008. Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara. Jurnal SAINTIKOM. Vol. 4 No. 1

Dimyati & Mudjiono, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta : Jakarta.

Heriyanto,Husain. 2003. Paradigma Holistik Dialog Filsafat, Sains,dan Kehidupan Menurut Shadra dan Whitehead. Teraju: Jakarta Selatan. Iriyanto, Ws. 2009. Bahan Kuliah Filsafat Ilmu. Pascasarjana. Semarang.

Kaelan. 2002. Filsafat Pancasila Pandangan Hidup Bangsa. Yogyakarta: Paradigma.

Kaelan. 2003. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma

Kuswanjono, Arqom., E. S Nurdin, I. Widisuseno, dan Mukhtar Syamsudin. 2012. E-Materi Pendidikan Pancasila. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Longman. 2002. Longman Dictionary Of American English 3rd Edition. Morton

Word Processing Ltd: China.

Ninian, Smart. 2010. Worldview, Crosscultural Explorations of Human Belief. Charles Sribner's sons: New York.

Nurkhalis. 2012. Konsep Epistimologi Paradigma Thomas Kuhn. Jurnal Substantia, 14(2): 210 – 223.

(15)

Ritzer, George. 2004. Sosiologi Pengetahuan Berparadigma Ganda 5th Edition.

Rajawali Press: Jakarta.

Santoso, Dwi dkk, 2003, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Balai Pustaka, Jakarta.

Savage,T.V., & Armstrong. 1995. Effective teaching in elementary sosial studies. Amerika: Merrill an lmprint of Prentie hall

Suharjana. 2011. Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Teori dan Praktik. Yogyakarta: UNY Press.

Referensi

Dokumen terkait

Pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diharapkan dapat

Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem

Setuju, karena dengan dibentuknya P4 masyarakat Indonesia lebih mudah untuk mengetahui apa itu pancasila, serta pemahaman masyarakat juga lebih mudah dengan adanya pedoman

berkenaan dengan ilmu pengetahuan contohnya adalah, “ilmu pengetahuan dianggap baik apabila memberikan manfaat yang berarti. Dalam paradigma, unsur yang mencakup.. tentang

Pengaruh nilai Kerakyatan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) adalah meningkatkan kreatifitas masyarakat Indonesia untuk

Pancasila merupakan suatu paradigma dalam berpikir dan bertindak masyarakat Indonesia, sehingga Pancasila dijadikan sebagai landasan, acuan, metode,

Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia maka Pancasila pada hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan dan pemikiran seseorang atau kelompok orang

Oleh karena itu, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia harus diperkuat agar bangsa Indonesia tidak terjerumus pada